Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syarat
Pagi telah tiba matahari sudah menampakkan dirinya dari celah-celah jendela. Nathan terbangun dari tidurnya,ia duduk dan meminum air putih. Nathan mengecek ponselnya apakah ada balasan pesan dari sasha atau tidak.
"Hah kemana sebenarnya kamu,kenapa harus sampai tidak pulang seperti ini dan membuat semua orang khawatir"ucap nathan
Nathan langsung bangkit dari kasur nya,ia membereskan tempat tidurnya terlebih dahulu lalu mengambil dan akan mandi. Pagi ini ia tidak tahu kemana,karena sejak kemarin sasha tak memberinya kabar.
Tak butuh waktu lama nathan pun selesai mandi,ia menggunakan baju santai saja hari ini.
"Apa aku kerumah mama aja ya sambil coba nanyain sasha ke papa"ucap nathan
Ia kembali masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil kunci mobil dan juga baju kerjanya. Jika nanti sasha sudah kembali dan meminta nya untuk bekerja ia tidak akan repot bolak balik.
\~
JIka nathan sedang bersiao untuk pergi kerumah joni maka kini sasha baru tersadar dari tidurnya,ia memegang kepalanya yang terasa berat,kepalanya begitu pusing.
"Kayaknya semalam gue kebanyakan minum deh,sakit banget lagi ini kepala"ucap sasha lirih
Sasha melirik kedua temannya yang masih tertidur,ia bergerak turun dari ranjangnya. Berjalan pelan menuju kamar mandi.
Sasha mencuci wajahnya dan menatap dirinya dipantulan cermin,mukanya sudah tak berbentuk dan sangat kusut.
"Gue istirahat aja deh hari ini,badan gue remuk semua rasanya"ucap sasha lirih
Ia kembali ke kamarnya dan mengambil ponselnya,ponselnya memang sengaja dimatikan agra tak ada yang menganggu dirinya. Saat sudah menyala sasha mendapatkan banyak notifikasi panggilan dan juga pesan,ia lebih dulu membuka pesan dari nathan dan membacanya.
"Dia khawatir sama gue? Sebenarnya gue itu cuma penasaran aja si sama dia,tapi dia kayaknya emang sulit buat didekati. Entah itu karena memang gak mau sama gue,atau karna sadar diri dia miskin atau gimana"ucap sasha
Sasha hanya membalas seadanya,sasha juga mengatakan kepada nathan untuk libur hari ini. Ia juga membalas pesan dari anita dan mengatakan akan pulang nanti.
Yang ada dipikiran sasha saat ini adalah bagaimana caranya agar nathan mau menjalani hubungan dengannya,selain ia juga harus bisa mendapatkan restu dari orang tuanya.
"Pusing banget si gue mikirinnya"ucap sasha
Sasha mencari kunci mobilnya,setelah menemukannya sasha langsung pergi dari sana. Biarlah temannya masih tidur,mereka juga sudah sering menginap diapartemen ini.
Sasha mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi,ia ingin cepat sampai dirumah dan beristirahat. Tubuhnya terasa sakit saat ini dan membutuhkan kasurnya nan empuk. 45 menit perjalanan kini sasha sudah sampai dirumah,darma yang sedang minum kopi didepan langsung berdiri ketika melihat mobil anaknya datang.
"Kamu dari mana aja sa? Ditelpon berkali-kali tidak pernah kamu angkat"ucap darma langsung
"Nanti aja nanya nya aku lagi capek mau istirahat"sahut sasha
"Sasha papa lagi bicara"bentak darma
Sasha menatap darma dengan tajam,ia sedang lelah saat ini dan tidak mood untuk berdebat dan meladeni hal yang tidak penting.
"Aku bilang nanti,aku lagi capek mau istirahat"ucap sasha lalu pergi dari sana
"Sashaaa kamu udah pulang"ucap anita yang langsung turun saat mendengar keributan
"Hmm aku mau istirahat"sahut sasha
Anita memandang punggung putrinya,ia menghela napas panjang. Anita merasa jika sikap sasha akhir-akhir ini berbeda. Sepertinya putri nya itu benar-benar kelelahan dengan semua pekerjaanya.
\~
Malam harinya sasha baru saja turun setelah sejak tadi berada didalam kamar,ia berjalan menuju ruangan keluarga dimana orang tuanya berada.
"Sasha kamu mau makan nak?"tanya anita
"Nanti aja"jawab sasha
"Kamu kemana semalam sasha?"tanya darma
"Apartemen"jawab sasha singkat
"Apakah sulit untuk mengabari orang tuamu? Punya ponsel tapi tidak berguna"ucap darma
"Stop untuk mengoceh hal yang tidak jelas,aku pusing dan ini alasan aku tidak betah berada dirumah"sahut sasha
Anita mengelus lengan suaminya dan menggelengkan kepalanya tanda tak usah memperpanjang semuanya.
"Aku akan kembali bekerja dan akan menjadi sasha yang dulu jika mama dan papa memenuhi syarat dari aku"ucap sasha menatap orang tuanya
"Syarat apa?"tanya anita
"Aku ingin papa dan mama merestui hubungannku dengan nathan"jawab sasha
"Tidak kamu-"
Ucapan darma terhenti ketika sasha menunjukkan sesuatu,darma dan anita membaca sebuah teks yang dituliskan oleh sasha. Kedua orang tua itu saling pandang dengan wajah bingung.
"Apaa-apaan ini"ucap darma
"Tinggal mengikuti saja tidak susah"sahut sasha
Entah apa yang ia tunjukkan kepada anita dan darma,sasha tersenyum penuh arti kepada orang tuanya.
"Akan papa pikirkan,ini menyangkut nama keluarga besar kita"ucap darma
"Baiklah aku tunggu"sahut sasha tersenyum
Anita pun terdiam dengan pikirannya saat ini,ia tersenyum sendiri membayangkan sesuatu yang akan membuatnya senang.
\~
Seharian ini nathan berada dirumah mama nya dan malam ini ia juga akan menginap disini. Leni dan joni begitu senang karena nathan akan menginap dirumah mereka.
"Ibu sama bapak beneran gak mau ditemani pulang?"tanya nathan
"Gak usah le bapak sama ibu hanya 3 hari saja setelah urusan nya selesai kami balik lagi kesini"jawab hadi
"Baiklah jika ada apa-apa kabarin nathan ya pak"ucap nathan
"Iya kamu tenang saja"sahut hadi
Rusmini dan hadi akan pulang kampung karena mereka sedang ada urusan disana. Joni sudah menawarkan untuk mengantarkan mereka namun hadi menolak cukup supir saja. Alasan lainnya adalah rusmini dan hadi ingin memberikan keluarga kecil itu waktu berkumpul.
"Nathan kapan kamu siap untuk mengurus beberapa perusahaan papa?"tanya joni
"Aku tidak bisa sepertinya pa,aku tidak paham apalagi aku hanya lulusan sd"jawab nathan tak percaya diri
"Bagaimana dengan sekolah paketmu?"tanya joni
"Sudah mulai berjalan pa"jawab nathan
"Kamu jangan merasa tidak bisa,papa yakin kamu pasti bisa. Kamu hanya perlu diasah sedikit dan belajar tentang bisnis. Papa sudah tua sudah waktunya papa untuk istirahat"ucap joni
"Kamu bisa belajar dirumah sayang bersama papa,jika kamu sudah yakin maka kamu boleh mencoba nya."sahut leni mengelus tangan putranya
"baiklah setelah pulang kerja aku akan kemari untuk belajar"ucap nathan
"Jika kamu tidak ingin bekerja dengan sasha pun juga tidak apa-apa"sahut joni
"Tidak masalah pa aku masih ingin bekerja disana"ucap nathan
"Apakah putra mama ini sedang jatuh cinta hingga malas untuk meninggalkan pekerjaanya hm"goda leni
Nathan tertawa dan leni pun ikut tertawa,joni tersenyum senang karena bisa merasakan suasana seperti ini.
Kalo Gibran yang menelfon, pasti Sasha langsung mengenalinya..
Iya ngga sih, bener ngga tebakan aku 😄🙈