Di tahun 2070, nama Ethan Lawrence dirayakan sebagai pahlawan. Sang jenius muda ini telah memberikan kunci masa depan umat manusia: energi tak terbatas melalui proyek Dyson Sphere.
Tapi di puncak kejayaannya, sebuah konspirasi kejam menjatuhkannya.
Difitnah atas kejahatan yang tidak ia lakukan, sang pahlawan kini menjadi buronan nomor satu di dunia. Reputasinya hancur, orang-orang terkasihnya pergi, dan seluruh dunia memburunya.
Sendirian dan tanpa sekutu, Ethan hanya memiliki satu hal tersisa: sebuah rencana terakhir yang brilian dan berbahaya. Sebuah proyek rahasia yang ia sebut... "Cyclone".
(Setiap hari update 3 chapter/bab)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PumpKinMan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11: Langkah Sang Senator
Pagi itu, "Peternakan" terasa seperti zona perang yang sunyi.
Kekacauan siaran video Clara Vega kemarin telah meninggalkan bekas yang nyata. Jaringan Zona-S masih dalam mode "Kewaspadaan Tinggi". Penjaga keamanan berseragam berat—bukan petugas biasa—berdiri di setiap pintu masuk utama. Udaranya berbau ozon yang tajam dari sistem yang di-reboot.
Pukul 08:30 pagi. Ethan Pradana berjalan masuk ke "Akuarium"-nya.
Setiap kepala terangkat.
Jika kemarin mereka melihatnya sebagai hewan sirkus yang dipermalukan, hari ini mereka melihatnya sebagai sesuatu yang lain. Sesuatu yang berbahaya. Tidak ada yang tahu *bagaimana*, tapi semua orang di ruangan itu bisa merasakan bahwa siaran teroris itu dan sang jenius yang dipermalukan itu terhubung.
Ethan duduk di mejanya di tengah ruangan. Dia tidak tidur. Dia menghabiskan sisa malam di apartemennya, menatap data di data-pad hitamnya, merasakan kemenangan yang sepi. Dia telah membuktikannya. Teorinya benar.
Sekarang, dia harus menggunakannya.
Dia bisa merasakan tatapan Julian Frost dari kantor kacanya. Itu bukan lagi tatapan puas. Itu adalah tatapan kebencian murni. Frost tidak bisa membuktikan apa-apa—Ethan memiliki alibi yang sempurna (bersembunyi di bawah meja)—tetapi dia *tahu*. Memar di pelipis Frost, yang didapat Ethan saat pencurian, seakan berdenyut sebagai pengingat.
"Pagi yang sibuk, Pradana," suara Frost terdengar di interkom, tajam dan dingin. "Mengingat 'stres' yang kau alami kemarin, aku yakin kau akan senang untuk kembali bekerja. Laporan analisis data sampahmu. Segera."
Ethan hanya mengetik balasan: `Diterima.`
Dia duduk di sana. Terjebak. Dia memiliki data-pad berisi kebenaran yang bisa mengubah dunia di saku bagian dalam jaketnya, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak bisa mengakses Aurora; *firewall* Frost masih aktif. Dia tidak bisa menelepon Nate; semua komunikasi pribadi dari terminalnya pasti dipantau.
Dia terjebak dalam sangkar kaca Frost, dipaksa mengerjakan pekerjaan yang tidak ada artinya.
Dia menatap layar, berpura-pura menganalisis data sampah. Dia perlu berpikir. Bagaimana cara mengeluarkan data ini? Bagaimana cara melompati Frost dan Thorne?
Dia tidak bisa mengirim pesan *rahasia*. Frost akan mencegatnya.
Dia tidak bisa melarikan diri. Para penjaga akan menembaknya dengan peluru setrum sebelum dia mencapai lift.
Lalu, apa yang bisa dia lakukan?
Dia menatap kantor Frost. Frost sedang mengawasinya.
Sebuah ide terbentuk. Sebuah ide yang sangat berisiko. Sebuah ide yang tidak didasarkan pada kerahasiaan, tetapi pada transparansi yang brutal.
Dia tidak akan menyelinap. Dia akan menendang pintu depan.
Dia meminimalkan *spreadsheet* sampah itu. Dia membuka klien email standar di terminal kerjanya. Terminal yang dia tahu sedang dipantau oleh Frost.
Dia memulai draf baru.
Dia ragu-ragu. Ini adalah pertaruhan. Jika ini gagal, dia tidak hanya akan dipecat. Dia akan dikurung karena pembangkangan dan mungkin dituduh bersekongkol dengan siaran teroris kemarin.
Dia menatap bingkai foto ibunya, Ratna Pradana.
Dia mulai mengetik.
**KEPADA:** `Kantor Senator Kaelen Rostova (Resmi)`
**CC (Tembusan):** `Profesor Aris Thorne (Direktur Lab)`; `Dr. Julian Frost (Kepala Tim)`
Dia sengaja menyertakan musuh-musuhnya. Ini adalah deklarasi perang terbuka.
**SUBJEK:** `TINJAUAN Mendesak: Viabilitas Strategis & Finansial - Proyek Dyson Sphere`
Jantungnya berdebar kencang. Dia melanjutkan.
**Isi Pesan:**
> *Senator Rostova,*
>
> Sesuai dengan tugas analisis data arsip jangka panjang yang diberikan kepada saya oleh Dr. Frost, saya telah mengidentifikasi sebuah variabel strategis kritis yang sebelumnya terlewatkan.
>
> Analisis saya menunjukkan bahwa model "Penahanan Standar" yang saat ini digunakan tidak hanya tidak efisien, tetapi secara fundamental cacat secara finansial. Model ini akan mengalami kegagalan biaya kaskade dalam waktu 18 bulan.
>
> Namun, data yang sama juga menunjukkan keberhasilan mutlak dari model alternatif yang saya usulkan sebelumnya: "Arsitektur Lensa Fraktal."
>
> Model "Lensa Fraktal" tidak hanya layak secara teoretis, tetapi kini terbukti secara fisik. Model ini menawarkan peningkatan efisiensi 99.9% dan pengurangan biaya operasional jangka panjang minimal 40%, menghemat triliunan bagi negara.
>
> Saya memiliki data tes fisik yang membuktikan klaim ini.
>
> Saya meminta pertemuan darurat dengan Anda sesegera mungkin untuk mempresentasikan temuan penting ini.
Dia menatap kata "kirim". Dia menarik napas dalam-dalam.
Dia menekannya.
Di "Peternakan" yang sunyi, suara *klik* mouse-nya terdengar seperti tembakan pistol.
Dia bersandar di kursinya. Dia tidak melihat ke kantor Frost. Dia hanya menunggu.
Itu tidak butuh waktu lama.
Sepuluh detik kemudian, interkom di mejanya berderit hidup, volumenya dinaikkan begitu tinggi hingga membuat peneliti lain di dekatnya melompat.
"PRADANA!"
Itu adalah suara Frost. Bukan lagi suara yang dingin dan terkendali. Itu adalah raungan amarah murni.
"KANTORKU. SEKARANG!"
Ethan berdiri dengan perlahan. Seluruh "Peternakan" menatapnya. Dia berjalan melintasi lantai terbuka, setiap langkah terasa disengaja, dan masuk ke dalam akuarium kaca milik Frost.
Julian Frost berdiri di belakang mejanya. Dia tidak duduk. Dia gemetar—wajahnya pucat pasi karena marah, kecuali memar di pelipisnya yang kini tampak ungu tua. Data-pad di tangannya bergetar.
"Apa," desis Frost, suaranya pelan dan mematikan, "yang kau pikir sedang kau lakukan?"
"Saya melakukan pekerjaan saya, Dr. Frost," kata Ethan tenang. Dia merasakan kehangatan samar dari data-pad di sakunya. Itu adalah baju zirahnya. "Saya menganalisis data, seperti yang Anda perintahkan. Saya menemukan anomali finansial yang kritis. Sesuai protokol, saya melaporkannya ke rantai komando tertinggi."
"Rantai komando tertinggi?!" Frost membanting data-padnya ke meja. "Akulah rantai komandomu! Kau melompatiku! Kau melompati Thorne! Kau mengirimkan teori omong kosong yang gagal itu langsung ke seorang Senator?!"
"Saya juga menyertakan Anda dan Profesor Thorne dalam email itu," kata Ethan, suaranya tetap datar. "Saya bersikap transparan."
"Transparan..." Frost tertawa, suara yang tercekat. "Kau menyebut ini transparan? Kau menyebut 'bukti tes fisik'?! Kau...!"
Frost berhenti. Dia menyadarinya. Tadi malam. Pencurian. *Calicite-7*. Itu bukan hanya sabotase acak. Itu adalah bagian dari ini. Wajahnya berubah dari marah menjadi ngeri.
"Kau berbohong," bisik Frost. "Kau tidak punya bukti. Kau hanya menggertak."
"Kalau begitu," kata Ethan, "pertemuan dengan Senator akan sangat singkat, bukan? Dan karierku akan berakhir. Apa yang Anda khawatirkan?"
Frost terdiam. Dia terjebak, dan dia tahu itu. Ethan telah menggunakan logika sistem untuk melawannya. Dia tidak bisa menghukum Ethan karena "terlalu efisien" atau "terlalu transparan". Jika dia mencoba menghentikan pertemuan itu sekarang, *dia* akan terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu dari Senator.
"Kau pikir kau pintar," geram Frost. "Kau pikir kau bisa bermanuver di sekitarku. Kau tidak tahu permainan apa yang kau mainkan, Nak. Rostova akan memakanmu hidup-hidup."
"Saya hanya ingin menunjukkan data saya," kata Ethan.
"Kau tidak punya apa-apa! Teori Lensa Fraktal adalah kegagalan!"
"Itu berhasil," kata Ethan, untuk pertama kalinya, membiarkan sedikit kemenangan merayap ke dalam suaranya. "Dan aku bisa membuktikannya."
Sebelum Frost bisa membalas dengan ancaman lain, konsol prioritas di mejanya berbunyi—bip yang tajam dan tidak bisa diabaikan yang menandakan panggilan dari tingkat Senatorial.
Wajah Frost menjadi pucat.
Dia menatap Ethan dengan kebencian murni, lalu menekan tombol terima. Sebuah layar kecil muncul di mejanya. Ethan tidak bisa melihatnya, tapi dia bisa mendengar suaranya.
"Ini Dr. Frost."
Suara asisten Senator Rostova terdengar dingin dan efisien. "Dr. Frost. Senator telah menerima email dari Peneliti Pradana. Dia tertarik dengan klaim 'penghematan 40%'."
"Asisten terhormat," Frost memulai, suaranya tegang, mencoba terdengar profesional, "Saya khawatir Peneliti Pradana sedang... dalam tekanan. Temuannya belum ditinjau..."
"Senator tidak menanyakan pendapat Anda," potong suara itu. "Senator ingin melihat buktinya. Anda, Profesor Thorne, dan Peneliti Pradana. Di ruang konferensi utamanya di Menara Pemerintahan. Dalam sepuluh menit."
Garis itu mati.
Sepuluh menit.
Keheningan di kantor kaca itu begitu tebal hingga terasa seperti minyak. Frost tidak bergerak. Dia hanya menatap konsolnya yang gelap. Dia telah kalah. Dalam satu gerakan, Ethan telah melompat dari penjara akuariumnya langsung ke ruang tahta.
Frost perlahan mengangkat kepalanya. Matanya, yang sebelumnya penuh amarah, kini dipenuhi sesuatu yang lebih dingin dan lebih gelap: perhitungan.
"Baiklah, Pradana," katanya pelan. "Kau akan mendapatkan pertemuanmu."
Dia merapikan dasinya, memar di pelipisnya menonjol. "Ayo. Mari kita pergi dan tunjukkan pada Senator 'sihir' kecilmu itu."
Frost berjalan ke pintu, membukanya. Dia menatap Ethan.
Ethan berjalan melewatinya, keluar dari kantor kaca itu.
Saat dia berjalan melintasi "Peternakan"—melewati para peneliti yang menatapnya dengan kaget—dia tahu bahwa ini adalah akhirnya. Akhir dari persembunyiannya. Akhir dari pekerjaannya di bawah Frost.
Dia telah mempertaruhkan segalanya pada satu email.
Dia memegang data-pad di sakunya. Itu bukan lagi hanya data-pad. Itu adalah palu godam. Dan dia akan menggunakannya untuk menghancurkan dinding yang telah dibangun di sekelilingnya.
Dia mengikuti Frost ke lift prioritas, lift yang akan membawa mereka langsung ke puncak menara—langsung ke Senator Kaelen Rostova.
Permainan telah dimulai.