Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26_ merasa kosong
Laura masuk ke ruangan kerja milik kaivan setelah mendapatkan pesan dari kaivan yang meminta nya kesana. Sampai di sana di dapat melihat kaivan bersama dengan pria yang tadi di temui di dapur.
Laura duduk di kursi kosong tanpa di minta. lalu dia menatap kaivan " ada apa?" tanya nya.
" kenapa Lo pulang?" tanya kaivan.
" gw ketahuan. dia udah tahu siapa gw dan apa tujuan gw. Dia minta gw buat pergi dari sana dan kembali lagi kalo gw udah punya bukti yang lain" ujar Laura .
" jadi Lo datang ke rumah itu buat balas dendam kematian Kendra?" tanya kaivan.
Laura mengangguk. dia menceritakan dari awal saat tanpa sengaja dia melihat ada lowongan kerja di internet lalu tertarik dan mencari tahu lebih lanjut.
dia semakin tertarik saat tahu nama orang yang sedang mencari tenaga kerja Baby Sister itu. Dia bahkan rela memalsukan indetitas nya.
Dia membaca nama Anjeli gledis di sana. Dia sangat ingat nama itu. nama wanita yang telah merusak kebahagiaan nya dan juga Kendra.
" dan sekarang Lo mau gimana?" tanya kaivan.
" gw mau kembali kesitu Setelah dapat bukti lain. Gw bakal bunuh mereka dengan tangan gw. Gw juga bakal bawa Ella kesini, dia tidak boleh hidup di keluarga toxic itu" ujar Laura.
anak semanis Ella tidak pantas hidup di keluarga toxic itu. Laura harus bisa menyelamatkan Ella. dia harus membawa Ella bersamanya dan hidup di keluarga yang Cemara.
" cctv nya sudah di pulihkan" ujar Felix menarik perhatian kedua manusia itu.
•••••••••••
Sudah satu Minggu semenjak Laura pergi dari rumah Grayson. Hari hari Grayson terasa kosong. Ella tidak mau berbicara dengan nya. Ella selalu diam dan murung.
Grayson tidak mengerti. kenapa dia merasa hidupnya sekosong ini? dia ingin Laura cepat kembali. bahkan selama beberapa malam ini dia terus memimpikan Laura.
" ini hanya kebetulan saja, mungkin gw cemas sama Ella makanya kek gini. Nggak mungkin ini karena gw cinta sama Laura. Gw nggak mungkin jatuh cinta sama kekasih sahabat gw sendiri" gumam Grayson.
Grayson tidak mau mengakui perasaannya. Dia terus mencari alasan. Laura, hanya gadis kecil yang usia nya saja baru 20 tahun. Berbeda jauh dengan nya. tidak mungkin dia menyukai anak kecil.
Grayson mengambil ponsel Kendra. benda yang akhir akhir ini sering dia pegang. Video dan foto mesra Laura dengan Kendra selalu berhasil membuat nya kesal. namun dia tidak ingin mengakui nya.
Grayson meletakkan ponsel itu di atas meja lalu keluar dari kamar nya berjalan menuju kamar Ella. akhir akhir ini Ella lebih suka menghabiskan waktunya di dalam kamar.
" Ella" panggil Grayson lembut.
Ella yang sedang tengkurap di lantai sambil menggambar Langsung menoleh. Hanya sekilas, setelah melihat kedatangan Daddy-nya dia kembali fokus menggambar. Aktivitas yang sering dia lakukan akhir akhir ini.
" lagi gambar apa? Mau Daddy temani?" tanya Grayson.
Ella tidak merespon. dia hanya fokus mewarnai gambar yang sudah dia gambar tadi.
Grayson tidak menyerah, dia ikut tengkurap di samping putri nya . Melihat gambaran bunga matahari di depannya. tidak terlalu indah, namun sudah terbentuk. Maklum saja, masih belajar. apa lagi usia Ella baru 3 tahun. Menggambar pun baru dia lakukan selama 1 Minggu ini.
" waw! Gambarnya cantik banget. Belajar dari siapa?" tanya Grayson mencoba mencari obrolan.
namun Ella tetap tidak merespon. Dia tetap pada pendiriannya untuk tidak berbicara pada Daddy nya sebelum Laura kembali.
" mau Daddy bantu gambar?" tanya Grayson.
bukanya menjawab Ella malah bangun dan duduk. Dia membereskan semua barang barangnya lalu berdiri dan menyimpan nya di atas meja.
Grayson ikut berdiri dan menyusul putri nya. Dia heran, kenapa Ella sangat betah menutup mulutnya tanpa berbicara apapun selama 1 Minggu ini. dulu juga dia begitu saat Anjeli memarahi nya karena terlalu berisik membuat Anjeli terganggu.
" sayang, mau jalan jalan nggak sama Daddy? kita pergi ke taman atau ke pantai gitu. atau ke mall. kamu mau?" tanya Grayson.
namun tetap di abaikan oleh Ella. Ella memilih untuk keluar dari kamarnya menutup pintu meninggalkan Grayson di dalam sendirian.
" huh! entah sifat siapa yang dia turunkan" gumam Grayson prustasi.
••••••••••
Sedangkan di sisi lain. Laura sudah mendapatkan apa yang dia mau. dia sudah tahu apa yang terjadi sebenarnya. namun dia tidak berani kembali karena malu telah berbicara lancang pada Grayson.
Sebenarnya Laura sangat merindukan Ella. dia ingin menemui Ella tapi tanpa harus bertemu dengan bapak nya.
" dor!"
" ARGHHHHH!"
" hahaha"
Leondra sengaja mengejutkan Laura yang sedang sibuk melamun. Laura terkejut dan berteriak. Leondra tertawa puas. Laura menatap kesal pada leondra.
" mau gw bunuh lo?" tanya Laura kesal.
"bercanda raa, galak benar Lo" ujar leondra duduk di samping Laura" Lo lagi ngerjain tugas kuliah apa lagi melamuni nasib Lo?" tanya leondra.
di atas meja ada laptop milik Laura serta buku buku kuliah. Leondra menebak Laura sedang mengerjakan tugas kuliah nya.
" bukan urusan Lo!" ujar Laura " pergi sana, ganggu saja!"
" suka suka gw lah" ujar leondra tidak ingin pergi.
Laura tidak ingin peduli. dia memilih untuk kembali mengerjakan tugasnya. Setelah semua tugasnya selesai Laura segera menyusun semua barang barangnya lalu pergi ke kamar nya. kamar bersama dengan leondra. Yaa, mereka tidur satu kamar berdua.
Laura kembali keluar kamar sambil menenteng kunci mobil milik kaivan. mobil yang sudah seperti mobilnya sendiri.
" mau kemana Lo?" tanya leondra yang melihat Laura ingin pergi.
" suka suka gw lah" balas Laura tidak peduli pada leondra. dia keluar dari rumah lalu pergi meninggalkan rumah itu menggunakan mobil milik kaivan.
hari sudah sore. mobil Laura berhenti di depan rumah Grayson. Dia tentu bisa masuk dengan mudah karena satpam sudah mengenal dia.
Laura berharap Grayson belum kembali dari kantor. Karena dia memang sangat malas bertemu dengan pria itu.
" semoga gw nggak bertemu pria nyebelin itu" gumamnya lalu melangkah masuk ke dalam seperti masuk ke rumah nya sendiri.
Laura menaiki tangga menuju kamar Ella. Begitu dia masuk dia dapat melihat Ella yang sedang duduk di kursi belajar sibuk dengan pensil warna dan juga buku miliknya.
" hey manis" sapa Laura menyentuh bahu Ella.
Ella segera menoleh, senyum cerah Lansung terukir di bibirnya. dia segera memeluk erat Laura penuh kerinduan.
" kak Laura" ujarnya lirih.
Ella menangis, dia menangis di pelukan Laura. Laura mengusap lembut rambut Ella.
" jangan nangis, kakak disini" ujar laura.
" kakak jangan pergi lagi, Ella nggak mau tanpa kakak " ujar Ella.
" iyaa, kakak nggak pergi" ujar Laura
