Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ferdinand mendekat
DRA, kita pulang dulu ya, nanti malam kita kesini lagi, buat temani kalian" pamit Sandi
"Iya, Kalian hati hati di jalan dan antar mereka dengan selamat" jawab Hendra serius
"Nanti siapa yang nginap di rumah sakit?" Tanya Samuel penasaran
"Gue , Sandi sama Irsyad" jawab Angga
"Irsyad nggak pulang ke markas?" Tanya Adrian serius
"Nggak Rian, di markas ada Leo, Tristan sama duo Bagas Bagus, soalnya Mario katanya mulai kerja sambilan jadi pelayan restoran" jawab Irsyad serius
"Ya udah nanti gue mampir ke markas untuk cek keperluan disana" ucap Adrian tegas
"Kak Hendra cepat sembuh ya" ucap Vania tersenyum lembut
"Pasti, aku cepat sembuh kalau ada kamu" jawab Hendra tersenyum manis
"Gombal" ucap Kirana dan Dela bersamaan
"Mereka minta di gombalin juga San, Ngga" ledek Hendra terkekeh
"Gue besok gombalin lah tiap hari" jawab Angga terkekeh
"Kak Samuel juga cepat sembuh ya" ucap Sintia tersenyum dan diangguki Samuel
"Nggak usah bilang begitu, nanti juga dia sembuh" ucap Mahesa datar
"Cemburu dia, padahal yang nembak duluan Sintia, tapi yang jatuh duluan si Hesa" ledek Adrian tertawa
"Jatuh apa kak?" Tanya Sari polos
"Jatuh cinta, jatuh sedalam dalamnya" jawab Adrian tersenyum lembut "sama seperti aku jatuh cinta padamu dengan perasaan yang sangat dalam" bisik Adrian dan membuat Sari tersipu malu
"Mulai dah" keluh sandi geleng geleng kepala
"Ayo aku antar sekalian aku ketemu orang tua kamu" ajak Mahesa serius dan diangguki Sintia
"Aku juga mau ketemu mommy dan Daddy kamu" ucap Angga tersenyum manis dan diangguki Dela
"Kita ke rumahku dulu ya ketemu orang tuaku dan nanti langsung ke rumah orang tua kamu bareng mereka, aku lamar kamu langsung dan kita nikah pas kamu lulus SMA" ucap Sandi tak mau kalah dan membuat semua temannya bengong
"Kalah Lo semua sama tindakannya Sandi" ledek Samuel terkekeh
"Sandi the best" ucap Irsyad kagum
"Lo nggak ikut pulang syad?" Tanya Adrian
"Nggak ah, gue juga udah bawa baju ganti, malas ke markas kan katanya Rian mau mampir kesana" jawab Irsyad santai
Adrian dan yang lain lalu berangkat untuk mengantar para gadis kesayangan mereka
"Kak, aku mau beli mie ayam yang waktu itu kita beli" pinta Sari manja, mereka masih di atas motor menuju ke rumah Sari
"Iya nanti beli buat ayah sama bunda juga" jawab Adrian tersenyum
"Aku nggak sabar mau buka kado dari teman teman kak Rian" ucap Sari semangat
"Mereka pasti ngasih kado yang aneh" ucap Adrian terkekeh
Setelah membeli mie ayam untuk Sari dan orang tuanya, Adrian langsung mengantar Sari ke rumahnya karena dia akan mampir dulu ke markas
"Aku ke markas dulu, nggak akan lama nanti isya aku pulang" pamit Adrian dan diangguki Sari yang langsung Salim padannya dan Adrian mencium kening Sari
Pemandangan itu dilihat oleh Ferdinand yang sengaja ikut Badrun main ke rumahnya untuk mendekati Sari
"Dasar munafik, bahkan sampai mencium keningnya segala" sinis Ferdinand yang tidak tahu kalau Adrian adalah suaminya Sari
"Nah itu si Sari Udah pulang" ucap Badrun senang
"SARI!" Panggil Badrun memanggil Sari kencang karena rumah mereka memang berdekatan, saat Sari menikah dengan Adrian, Badrun tidak pulang ke rumahnya jadi dia juga tidak tahu kalau Sari sudah menikah karena ibunya juga jarang ada di rumah
"Apa!" Jawab Sari mengernyitkan alisnya
"Sini bentaran!" Teriak Badrun lantang
"Ogah, nanti ayah marah" jawab Sari serius dan membuat Ferdinand tersenyum dengan tingkahnya
"Sini bentar, gue punya kue bolu pisang" pekik Badrun merayu Sari dan sari langsung berlari ke rumah Badrun dengan masih menenteng plastik berisi mie ayam
"Mana!" Ucap Sari senang dan berbinar
"Lo kemana aja bang? Nyak Ipeh nyariin Lo sampe ke gang sebelah, Lo nggak kasihan sama nyak Ipeh!" Tanya Sari bertubi tubi
"Gue ada di rumah teman gue, nih kenalin namanya Ferdinand" jawab Badrun sambil memperkenalkan Ferdinand
"Halo Sari, saya Ferdinand" sapa Ferdinand tersenyum manis dan hanya diangguki Sari
"Lo nggak mau salaman sama dia?" Tanya Badrun heran
"Nggak ah gue mau bolu gue dulu" jawab Sari santai dan semakin membuat Ferdinand penasaran dengan sosok Sari
"CK... Giliran makanan aja Lo gercep banget, ini juga Ferdinand yang bawa" gerutu Badrun sambil memberikan kotak berisi kue bolu yang di bawa Ferdinand
"Oh ini dari kak Dinand ya, terima kasih kak Dinand, karena sudah ngasih Sari kue bolu pisang" ucap Sari tersenyum manis dan dibalas senyuman juga oleh Ferdinand
"Dinand, Dinand, namanya Ferdinand Puspita Sari" umpat Badrun mencibir
"Sama aja, ujungnya ada Dinand nya, kalau lengkap kepanjangan, bibir gue cape" jawab sari dan membuat Ferdinand tertawa senang
"Nggak apa apa, aku Anggap itu panggilan sayang dari kamu" jawab Ferdinand tersenyum manis
"Tuh kan kak Dinand aja nggak marah, kenapa lo ketus banget sama gue" ucap Sari ketus
"Itu apa yang kamu bawa?" Tanya Ferdinand sopan dan Sari langsung melihat apa yang dia pegang dengan mata melotot
"Astagfirullah... Gue lupa bang, ini mie ayam dari kak Rian, gue pulang dulu ya, terima kasih kue bolunya" ucap Sari panik dan langsung berlari ke rumahnya
"Tuh kan dia itu pecicilan tapi polos, gitu tuh makanya ayahnya sangat menjaganya" ucap Badrun sambil menatap Sari yang sedang berlari ke rumahnya
"Iya dan sepertinya gue suka sama dia" jawab Ferdinand tersenyum lembut
"Saingan Lo berat bos" ucap Badrun menepuk bahu Ferdinand
...............
"Markas aman?" Tanya Adrian yang sudah sampai di markas
"Aman Rian, anggota Kalain juga semalam berjaga di sekitar markas
"Katanya pelaku pembegalan Hendra dan Samuel lagi di cari polisi ya?" Tanya Kalain penasaran
"Iya dan Hendra bilang, dua orang dari mereka salah satunya memiliki tato kalajengking di lengannya dan satunya lagi jari tengahnya putus" jawab Adrian serius
"Perlu gue sebar orang gue buat nyari mereka?" Tanya Kalain serius
"Boleh, pak Jamal juga sedang mencari mereka" jawab Adrian tegas
"Sip, gue bisa balas mereka saat gue yang lebih dulu menemukan mereka" ucap Kalain senang
"Kita ikut" pinta Brandon dan James
"Ikutlah, dan jaga si Kalain kalau dia sampai hilang kendali" jawab Adrian tegas
"Siap ketua!" Jawab semuanya
"Apa bahan masakan masih ada? Karena Hendra masih di rumah sakit, jadi untuk sementara urusan dapur dan keperluan markas gue serahkan ke Irsyad dan Tristan, nanti Kalian kasih tahu mereka apa saja yang perlu di beli" ucap Adrian lagi
"Iya nanti gue catat apa saja yang sudah habis di markas" jawab Bagas serius
"Si Sam Sama Hendra sekarang gimana keadaannya?" Tanya Bagus serius
"Mereka sudah berangsur membaik, hanya menunggu lukanya kering dan Samuel harus istirahat total karena luka tusukannya mengenai lambungnya sedikit" jawab Adrian serius
"Lo ke panti asuhan kemarin?" Tanya Mario serius
"Iya gue kesana Sama om Rendi sebagai perwakilan anggota kita, dan katanya om Abraham juga mau ikut nyumbang untuk panti asuhan itu" jawab Adrian jujur
"Syukurlah, jadi anak anak disana bisa terjamin hidupnya juga sekolahnya" ucap Kalain bersyukur
"Iya gue juga berharap mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak seperti kita" ucap Adrian tulus
"Waktu balapan kemarin, ketua geng Red Snake nantangin Lo Rian, apa Lo terima?" Tanya Tristan serius
"Kalian atur aja jadwalnya, karena hadiahnya pasti besar dan itu bisa menambah keuangan geng kita" jawab Adrian yakin
"Oke gue akan atur waktunya" jawab Tristan serius
"Boneka si Dala kayanya udah mulai akrab sama kalian" ledek Adrian yang melihat si boneka chaki sudah di pangku oleh Kalain
"Tau tuh si Kalain, dia bawa bonekanya masuk, padahal kita semua serem lihat wajahnya apalagi ekspresinya" jawab Mario bergidik
"Dia ini tampan Rio" ucap Kalain tersenyum sambil mengusap boneka chaki itu
"Harusnya Lo bawa dia ke kamar Lo sana buat teman tidur Lo di sini" ucap Brandon terkekeh
"Kalau dia nggak punya tugas malam, udah gue bawa ke kamar" jawab Kalain santai
"Teman si Dala memang dia mah" ucap Bagas tertawa
"Sama sama kurang waras" gerutu James terkekeh
"Bu ketua nggak di ajak lagi Rian?" Tanya Tristan penasaran
"Nggak, dia nanti malah sibuk sama kalian dan nyuekin gue" jawab Adrian ketus dan membuat semuanya menggelengkan kepala
"Dasar Bucin" gumam Bagus malas
kalah Hendra
Samuel siap2emdapatkan model baru adek nya 🫢
Samuel ada2 aja tingkah nya SM Hendra
Marina senjata makan tuan
sari dari HBS dah sama adrian
semoga Adrian dan sari bisa meyelesaikan masalah nya
Hendra kalah cepat SM Septian 😀😀