NovelToon NovelToon
Kutukan Arwah Tumbal Desa

Kutukan Arwah Tumbal Desa

Status: tamat
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Tumbal / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:975
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Dew

Keputusan Bian dan Tiara untuk pindah ke Rumah Warisan Kakek di Desa Raga Pati adalah sebuah kesalahan fatal. Rumah itu ternyata berdiri di atas tanah yang terikat oleh sebuah sumpah kuno: Kutukan Arwah Tumbal Desa.
Gangguan demi gangguan yang mengancam jiwa bahkan menjadikannya tumbal darah selanjutnya, membuat mental Bian dan Tiara mulai lelah dan ingin menyerah.

"Jangan pernah mencoba memecahkan apa pun yang sudah ada. Jangan membuka pintu yang sudah terkunci. Jangan mencoba mencari tahu kebenaran yang sudah lama kami kubur. Jika kalian tenang, rumah ini akan tenang. Jika kalian mengusik, maka ia akan mengusik kalian kembali."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengkhianatan terakhir

Gema dari suara gemuruh Gate yang tertutup memenuhi ruangan Inti Gerbang. Bian ambruk ke lantai, nafasnya terengah-engah. Energi liar di tubuhnya telah padam, ditarik keluar oleh tongkat baru yang dipegang Jaga, tempat Liontin Tumbal kini telah menyatu.

Di ambang pintu, Ratih yang marah menatap Jaga, sementara para pengawalnya yang bingung mengarahkan senjata ke arah ketiganya.

"Apa yang kau lakukan, Jaga!" raung Ratih, matanya memancarkan kemarahan. "Kau menghancurkan momenku! Kau telah mengizinkan mereka menutup Gerbang!"

Jaga yang kini memegang Tongkat dan Liontin yang bersinar itu, tidak gentar. Wajahnya serius dan berwibawa.

"Tidak, Tuan Ratih. Justru sebaliknya," jawab Jaga, suaranya tenang. "Aku tidak membiarkan mereka menutupnya. Aku telah menyempurnakan prosesnya."

Jaga melangkah maju, memposisikan dirinya di antara Bian, Tiara dan Ratih.

"Kalian meremehkan janji Pranoto. Lilin Kutukan Mbah Pawiro adalah sumpah yang kotor. Tapi Liontin ini adalah Sumpah Sejati Klan Pawang, sumpah untuk menjaga Gerbang. Pawang Baru hanya bisa diresmikan jika Gerbang diaktifkan dan ditutup oleh darah yang sama."

Jaga menunjuk ke Bian. "Nak Bian, dengan darah Pranoto, dia mengaktifkan Gerbang. Tapi kemudian, Gerbang itu sendiri memilih tuannya yang sejati. Gerbang itu tidak akan menerima yang setengah hati atau yang lemah. Ia menolak mereka."

Jaga kemudian menoleh ke Ratih. "Justru engkau, Tuan Ratih, yang telah diresmikan. Gerbang ini mengakui darah dan ambisimu. Ia menolak kekuatan Bian yang terlalu lunak. Tongkat ini, yang kini membawa kekuatan Liontin dan sisa energi Bian, adalah Tongkat Resminya. Dan itu harus berada di tangan Penjaga."

Jaga menyodorkan Tongkat itu kepada Ratih.

Ratih terkejut. Kebencian di wajahnya digantikan oleh ambisi yang membara. Ide bahwa Gerbang telah menolak Bian dan secara ilahi memilihnya jauh lebih menggoda daripada sekadar mengambilnya secara paksa.

"Gerbang memilihku?" Ratih tersenyum lebar. "Tentu saja. Aku adalah Pawang yang lebih kuat dari kakakku."

Ratih mengambil Tongkat itu dari Jaga. Begitu Ratih mencengkeramnya, Tongkat itu bergetar hebat. Ia merasakan kekuatan liar yang luar biasa dari Liontin dan sisa energi Bian yang tertanam di dalamnya.

"Ini milikku. Akhirnya," bisik Ratih penuh kemenangan. Ia menatap Bian dan Tiara dengan pandangan meremehkan. "Kalian bisa pergi, anak-anak yang tidak terpilih. Kalian telah menyelesaikan tugas kalian."

Ratih memerintahkan pengawalnya untuk mundur. Pengepungan itu dicabut. Ratih kini memiliki apa yang ia yakini sebagai kunci kekuasaan, dan ia tidak lagi tertarik pada Bian.

Begitu Ratih dan pengawalnya pergi, Bian dan Tiara menatap Jaga dengan marah.

"Apa yang kau lakukan, Jaga!" tuntut Bian, berdiri tegak. "Kau berbohong! Kau mengkhianati kami! Kau menyerahkan kunci kutukan itu kepadanya!"

Jaga melihat ke arah pintu logam yang tertutup rapat, lalu ia melihat ke arah Bian dan Tiara, dengan mata yang dipenuhi kesedihan yang mendalam.

"Aku tidak mengkhianati kalian, Nak Bian. Aku menyelamatkan kalian," ujar Jaga. "Dan aku menyelamatkan desa ini."

Jaga menjelaskan, suaranya kini kembali pada nada bisikan yang serius.

"Energi yang kau serap saat Gerbang menutup... itu terlalu besar. Itu adalah energi Yang Tua yang terbangun. Jika aku membiarkan Gerbang menyerapmu sebagai tumbal, kalian akan mati, dan Gerbang akan selamanya terkunci. Tetapi kekuatan liar Entitas itu akan tetap tersebar ke seluruh desa."

"Aku harus menciptakan solusi yang cepat dan nyata untuk Ratih. Ratih terlalu pintar untuk dibodohi oleh air suci atau surat. Dia hanya peduli pada kekuasaan. Dengan Liontin yang dilebur ke Tongkat itu, aku menciptakan pengalih perhatian."

Jaga kemudian mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan tentang Tongkat itu.

"Liontin itu memang Liontin Tumbal yang telah disucikan. Tetapi Tongkat itu... Tongkat itu terbuat dari akar pohon pertama di Desa Raga Pati, yang ditanam oleh leluhur Pranoto dan Pawang. Tongkat itu memiliki sifat penarik dan penyalur energi yang luar biasa. Saat aku menggunakannya, aku tidak hanya menyelamatkanmu dari tumbal, tetapi aku memindahkan energi kacau Yang Tua yang merasukimu, ke dalam Tongkat itu."

"Sekarang," kata Jaga, matanya menatap tajam. "Ratih memegang tongkat yang dipenuhi energi kacau Entitas Yang Tua. Entitas itu akan mengira Ratih adalah tuannya. Ratih akan sibuk mencoba menguasai Tongkat yang liar itu dan mengira dia Pawang, sementara kita semua aman."

"Jadi, Anda menjadikan Ratih Tumbal Hidup?" tanya Tiara, terkejut.

"Aku menjadikannya Penjara Sementara untuk kekuatan yang tidak bisa kukendalikan," koreksi Jaga. "Ini adalah satu-satunya cara untuk membeli waktu bagi desa ini. Ratih akan fokus pada Tongkat itu dan tidak pada Gerbang yang sebenarnya."

Jaga menunjuk ke lantai. "Gerbang itu kini tertutup. Tetapi ia bisa dibuka kembali. Hanya ada satu hal yang bisa membukanya, Darah Pranoto."

Jaga menatap Bian. "Aku tidak bisa tinggal di sini selamanya. Aku harus meninggalkan Desa Raga Pati sebelum Ratih menyadari tipuanku. Kalian harus pergi, jauh dari sini. Kehidupan kalian di sini sudah berakhir."

"Tapi kami adalah Pawang Baru," kata Bian.

"Kalian telah menjadi Pawang Ilmu," balas Jaga, tersenyum kecil. "Kalian punya pengetahuan. Kalian tahu cara menutupnya, kalian tahu tentang Sari. Kalian tidak punya hak atas tanah ini, dan itu adalah kekuatan terbesar kalian. Jaga pengetahuan itu."

Jaga mengambil napas dalam-dalam. "Pergilah. Jangan pernah kembali ke desa ini, sampai kalian siap. Aku akan menjadi Penjaga Bayangan di luar sana, mengawasi Ratih. Ini adalah tanggung jawabku, bukan tanggung jawabmu."

Bian dan Tiara menyadari bahwa Jaga adalah karakter paling kompleks dalam seluruh cerita, ia adalah pembohong, manipulator, tetapi semuanya dilakukan demi keselamatan desa, tanpa pamrih.

Mereka keluar dari Inti Gerbang, meninggalkan rumah warisan yang kini terasa dingin dan sunyi. Mereka tidak lagi membawa liontin, lilin, atau buku harian. Mereka hanya membawa pengetahuan.

Di batas Desa Raga Pati, Jaga menunggu mereka.

"Selamat jalan, Pawang Baru," ujar Jaga. "Lanjutkan hidup kalian. Jangan pernah melihat ke belakang."

Bian dan Tiara berjalan menjauh dari desa.

Saat mereka berbalik untuk melihat Jaga untuk terakhir kalinya, mereka melihat Jaga sudah berdiri di depan rumah warisan. Ia tidak memegang Tongkat. Ratih membawanya.

Jaga hanya berdiri, melihat rumah itu, dan kemudian, ia melakukan hal yang terakhir yang mengejutkan mereka.

Jaga memukul dadanya dengan keras, dan dari luka kecil di dadanya, keluar tetesan darah yang kemudian ia oleskan ke pintu logam Gerbang.

Jaga telah mengikat dirinya pada Gerbang itu, menjadikan dirinya sebagai Pawang yang sesungguhnya dan pengorbanan yang disengaja. Jaga telah mengambil tempat Bian.

Bian dan Tiara terus berjalan, dibebaskan dari kutukan, tetapi sekarang membawa warisan Jaga yang lebih berat.

Desa Raga Pati kini damai, tetapi Gerbang di bawahnya tetap terbuka, dan Entitas Yang Tua menanti, dipandu oleh Tongkat di tangan Ratih.

1
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🪷ᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛ ⍣⃝✰
penasaran yg sama, siapakah jaga? dia hitam atau putih?
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🪷ᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛ ⍣⃝✰
oh ini tulisan tangan Pranoto, gak cetak miring aku kira narasi 😅
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🪷ᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛ ⍣⃝✰
maksude rumah Pranoto itu gerbang dua dunia gtu ya? Pranoto nya kmna coba? belum mati kan?
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅: Yuph bener...

udh mati.. hhee..
kan itu Bian dapet warisan rumah kakeknya
total 1 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🪷ᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛ ⍣⃝✰
oalah ternyata masih berlanjut toh
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ
Jaga terasa menjadi tokoh utama.
sampai di bab ini, setiap baca gw cuma bisa,
"woh... wah... wah!"
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅: emang... goib🥺🤣
total 3 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
terus-menerus teror nya
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
mbah Pranoto masih idup kan?
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
kebal banget Prawiro
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
jadi gmna ini, gak ada lagi yg baiknya selain pasutri itu?
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
oalah ternyata spt itu, bener yg Pawiro yg ada sesuatu
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
Mbah Pawiro itu sesepuh desa yg bertamu tadi? klu kakeknya Bian Mbah Pranoto bkn Miss?
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅: yuph.. bener.. Bian cucu Pranoto 😁
total 1 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAnggrekᴰⁱᴷᵃ ˢ⍣⃟ₛѕ⍣⃝✰
koq serem miss
ᴳᴿ🐅иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
waduh kalah bian dan Tiara yg terperangkap, kasihan oh kasihan🤭🤣
ᴳᴿ🐅иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
makin runyam ya bian🤭 semangat bian Tiara 🤣😅
ᴳᴿ🐅иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
lahh knp liontin nya gak di buang saja kalo bian tetap dikejar sampai ke ujung dunia pun kutukan itu takkan putus🤭🤣
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅: kan, Kaga bilang, kalau liontin itu tidak boleh di jatuh ke tangan orang lain. Nanti Kutukan itu nggak bisa diputus👻
total 1 replies
ᴳᴿ🐅иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
seru Miss cerita horor inii, haruss berlanjut
ᴳᴿ🐅иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
wah berarti jaga itu baik mau memperingati bian dan Tiara tapi mereka yg berbeda pendapat atas kecurigaan mereka terhadap sikap jaga yg aneh. karena jaga memperingati mereka dengan isyarat bukan ngomong secara langsung jadi gak lngsung dipahami oleh bian dan istrinya, dan kini setelah menyadari semuanya sudah terlambat
ᴳᴿ🐅иąв𝖎ƖƖą ≛⃝⃕|ℙ$
inii mksdnya jangan memecahkan apa yg ada, berarti itu setan gak bisa masuk rumah dan kacanya sekarang pecah jadi bisa masuk rumah itu kah🤔🤔🤔
𒈒⃟ʟʙc🏘⃝Aⁿᵘᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅: bukan😁😁😁.
maksudnya, jangan mencari tahu rahasia yang tersimpan.
atau bahasa gaulnya.. nggak ush kepo😭
total 1 replies
∑(Elite Squad ̄□ ̄;)
kalau rumah lama gak ditempati apalgi dingin. udah pasti banyak pemghuni nya sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!