NovelToon NovelToon
The Agreement

The Agreement

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Tamat
Popularitas:72.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Anna

SEAN DAN SAFIRA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tiga puluh tiga

sebelum happy reading, aku mau kasih jawaban buat yang nanya, kenapa sih Sean kok gitu, kenapa sih Sean plin plan. namanya juga cowok, mereka punya hasrat kelelakian, ada yang bisa mengendalikan, ada yang gak bisa mengendalikan. nah untuk Sean dia gak bisa mengendalikan itu buat Safira makanya setiap mereka bersentuhan, kegilaan Sean bakaln bangkit. nah tapi di satu sisi dia gak mau berbagi hatinya pada perempuan lain. gitu loh, kayaknya masih ada yang kurang paham hehe

oke deh, happy reading ya genksss!!

****

Sean melepas dasinya dengan cara yang amat sangat tidak biasa. Ada sentakan kesal dari harga dirinya yang telah tercecer jatuh di depan semua karyawannya, dan itu semua ulah sang istri.

Siapa lagi kalau bukan Safira.

Selepas perempuan itu pergi dari ruang rapat mereka, Sean kembali ke ruangannya dengan amarah yang berkobar dan di ikuti oleh Dimas di belakangnya, manajer pemasaran sekaligus sahabat karib Sean. Jelas lelaki itu tahu apa yang sedang terjadi di dalam rumah tangga sang sahabat.

"Bajingannn!!" Di bantingnya dasi berwarna biru muda itu ke atas meja. Ia lepas kancing teratas yang seolah mencekik lehernya. "Dia bilang gue norak, Dim! Sialan gak tuh cewek!"

Dimas tertawa konyol meratapi kesialan sahabatnya. "Gue gak tau kalo istri lo bisa seganas itu. Seinget gue, lo pernah bilang kalo dia itu cewek polos yang gak pernah marah-marah."

"Nah .... itu! Itu yang bikin gue shock!" Sean memijat keningnya seraya duduk di kursi kekuasaan. "Gue baru lihat dia yang kayak gitu hari ini. Shit! Gue semakin merasa tertantang, Dim." Di acak-acaknya rambut legam itu. "Bahkan saat pertama kali gue cium dia, tuh cewek cuma ngasih tampang malu-malu dan gak ngomel. Semalem pun gitu, padahal tangan gue udah menjelajah jauh ke tubuhnya, tapi dia gak marah."

"Nah terus kenapa jadi bisa seganas gitu?" tanya Dimas bingung.

Sean seketika merasa tercekat. Ia perjamkan matanya, lalu menarik napas dalam. Tentu saja ia tahu apa yang merubah Safira hanya dalam waktu semalam. Yaitu kata-katanya yang ingin mereka menjadi orang asing yang tidak saling mengenal.

"Ah .. tayilah, gue benci banget kadang sama mulut gue yang kelepas ngomong."

Satu alis Dimas terangkat tinggi dengan mata menatapnya tajam. "Lo ngomong apa? Tentang Bella?"

Bagi Sean, tidak ada satu pun yang ia tutupi dari lelaki yang sedang duduk di sofa ruangannya ini. Kecuali soal perjanjian pernikahan mereka. Untuk perjanjian itu, yang mengetahuinya memang hanya Sean, Safira, dan Bella—itu pun dengan ketidak sengajaan.

Ia menggeleng frustrasi. "Gue bilang kalo bukan di depan kedua orang tua kita, gue mau dia bersikap biasa aja, kayak orang gak kenal." Ada helaan kasar saat Sean mengakhiri kalimatnya.

"Ya iyalah dia marah, lo kejam banget, begoo! Abis lo pegang-pegang, lo cium, terus lo bilang kayak gitu? Cewek mana yang gak ngamuk?"

"Gue juga ditampar sama dia, Dim."

Sontak saja kalimat Sean itu membuat gelak tawa Dimas pecah, hingga memenuhi seluruh ruangan itu. Ia memang bajingann, ia memang manusia brengsek yang keparat. Ahh ... Sean jadi puaing sendiri dibuatnya.

"Mampuss lo! Kalo gue jadi Fira, udah gue potong anu lo!" Kelakar Dimas masih dengan gelak tawanya.

Sean langsung menatap kesal ke arah sahabatnya itu. "Diem setan! Gue jadi pusing nih!" Ia mengacak-acak lagi surai hitam itu. "Jadi menurut lo gue harus gimana?"

"Nah, emang tadinya elo mau gimana sampe ngomong kayak gitu ke Fira?"

"Gue cuma ngerasa bersalah banget sama Bella, Dim. Maksdunya—kok gue bisa nyentuh perempuan lain tanpa mikirin Bella." jelas Sean frustrasi.

"Berarti lo udah mulai berpaling."

"Itu Dim!" Sean beranjak dari kursinya dan berdiri dengan tangan di pinggang. "Gue gak mau khianatin Bella. Gue gak mau punya perasaan apa pun sama Fira, makanya gue mau kita bersikap biasa aja. Tapi, anehnya hati gue nolak itu. Gue gak sanggup, apa lagi pas tadi pagi dia nyuekin gue, dia gak bikinin gue kopi, Dim."

"Mampuss lo, Se! Dari awal kan gue bilang, putusin Bella, toh apa salahnya sih serius sama Fira. Dia juga gak jelek-jelek amat kok."

Kepala Sean menggeleng cepat. "Gak semudah itu, Dim. Lo tahu kan gue cinta banget sama Bella, dan menurut gue gak ada yang bisa gantiin posisi dia di hati gue. Jadi gue pikir, hubungan gue sama Safira memang gak akan berjalan dengan baik. Suatu saat gue pasti bakaln cerai sama dia—"

"Dan lo gak nyangka kalo ternyata dia berhasil nyuri hati lo? Dan lo udah terlanjur gak mau buat Bella sakit?"

Sean tidak mengangguk, tidak juga menggeleng namun keterdiamannya itu berhasil menjawab semua pertanyaan Dimas. Ia memang brengsek, tapi ia juga bukan Tuhan yang bisa mengatur perasaannya.

"Lebih dari itu, Dim. Gue pernah janji sama Bella, dan janji itu yang mengikat hati gue gak bisa kemana-mana."

****

Safira tidak berhenti menggerutu kesal sejak tadi, saat mobil mereka yang dikemudikan oleh Raga keluar dari gedung Pradipta Group. Safira rasanya ingin memakan otak Sean lalu mengunyahnya hingga lembut dan menelannya agar ia tahu apa isi kepala lelaki itu.

"Dasar sinting!"

Raga yang duduk di sebelahnya hanya terkekeh lucu. Baru kali ini ia melihat Safira bisa marah-marah. Perempuan yang ia kira lembut dan baik hati ternyata bisa mengumpat juga, dan parahnya itu ditujukan kepada suaminya sendiri.

"Kalian lagi ada masalah, mbak?"

Tanpa menoleh, Safira menjawab pertanyaan Raga. "Bukan masalah lagi, Ga. Tapi ini bencana. Kenapa coba aku harus nikahin cowok kayak Sean!"

"Ya apa lagi kalo bukan cinta." sahut Raga.

Safira berdecih. "Cinta dari mana? Boro-boro kepikiran soal cinta, tau sifat dia kayak gitu aja enggak." ujarnya tanpa sadar.

Refleks Raga menoleh bingung, keningnya bahkan sampai terlipat dalam. "Maksud, mbak?"

"Ya?" Kali ini Safira menoleh, mengerjap pelan saat melihat tatapan tidak mengerti dari Raga.

Astaga. Apa yang baru saja ia katakan? Ini bahaya kalau Raga sampai tahu.

"O—oh ... maksud aku ... ya gitu, karena aku saking cintanya sama Sean jadi gak tahu kalo sifat aslinya kayak gitu." kilahnya mencoba menutupi situasi yang sebenarnya terjadi di dalam pernikahannya dengan Sean. "Kamu mau makan es krim gak, Ga?"

Masih fokus pada jalanan di depan, Raga pun menaruh curiga pada kalimat Safira. Ia lantas mengangguk kecil. "Boleh."

"Di depan sana belok kiri, nanti ada toko es krim enak."

Lagi-lagi kepala Raga mengangguk. Memutar kemudi mobilnya ke arah kiri. Tak jauh dari sana, toko es krim yang Safira maksud sudah terlihat. Di sana lumayan ramai, dan hanya sedikit parkira yang tersisa.

"Di sini kalo malam minggu suka ada live musik gitu, Ga. Seru deh. Isinya anak muda yang pada pacaran." Safira menjelaskan saat seatbelt di tubuhnya terlepas. "Tempatnya kalo malem juga romantis." tambahnya.

"Mbak pasti kalo pacaran di sini, ya?"

"Ya engga lah," jawab Safira terkekeh. "Pacaran aja aku gak pernah."

"Ha?" Raga refleks menoleh terkejut. "Sama mas Sean? Masa gak pacaran?"

Apa? Oh my God, Safira keceplosan lagi. Aduh, begoo banget sih!

"Oh itu ..." mendadak wajahnya berubah pias dan suaranya gelagapan. Ya Tuhan, kenapa Raga selalu memancingnya tentang Sean sih, membuat Safira mati kutu saja. "Turun yuk, Ga, nanti keburu penuh tempatnya." Buru-buru Safira mengalihkan, kemudian membuka pintu mobil dan turun dari sana meninggalkan Raga yang masih menatapnya penuh curiga.

"Sebenarnya hubungan kalian gimana sih, mbak?" gumam Raga pelan, hampir seperti bisikan yang hanya bisa di dengar olehnya.

****

terima kasih sudah menyukai cerita saya. jangan lupa like, komen, share ke temen-temen kalian, lalu vote pake poin yakk haha sapa tau bisa masuk ke ranking sepuluh besar wkwkwkwk

enjoy genks, sehat selalu.

lanjut gak genks? komen dong sampe banyakkkk haha nanti malam insya allah ya aku up lagi.

1
Anita Giu
Akhirnya aku kembali lagi 2025. Gak ke hitung lagi udah brpa kali aku balik baca cerita Safira dan Sean 🥹🥰
Winsjuliyaaaa❤️
Haiii thor aku dari 2025
Sa Ya
terserah
☺😍
aku cari cerita jona dan bella kok udah gak ada ya???
udah dihapus ya thor?
myPuspa
dari 2025 balik lg kesini cuma mau baca kisah jona dan bella, kok direvisi dihapus semua thor ?
dimana kalau mau baca kisah mereka lagi...🥺
myPuspa
Luar biasa
desember
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
desember
AQ baca ulang karena kangen SM sean😍🤣
Uci H'Tulang
i come back
Ika Yuliastin
Luar biasa
Ayy_
namanya diana diubah jd ganaya?
tp masih ada yg belum diubah itu thor.
hmmm fir fir.. mending kamu biarin jona sm diana. Klo sama medusa, Ga berasa canggung apa ya jdi satu keluarga sm mantan tmn tidur suami? 🙄
Agustina Farida: k ok k ok kl.n l
total 2 replies
Ayy_
biarin aja lah si medusa mati, ngerepotin mulu
Ayy_
nyusahin aja si medusa
lagian knp jd ngurusin dia
Ayy_
sok pahlawan lu.. ngpain bantuin org yg prnh mau bunuh istri lu
otak dipke dong
Ayy_
mantan pacar itu harus di buang pada tmptnya.
Ga ada alesan bantuin atau apapun itu. Ingat sdh berumah tangga.
Ayy_
bagus fir.. buang aja mah suami begitu. Udh mau punya anak tp ga ada perubahan jd lbh dewasa.
Lemah bgt jd cow, gmn mau ngelindungin anak istri
Ayy_
raga ttp jd favorit, cow tegas yg buang mantan pada tmptnya.
Bukan kyk sean yg plin plan
Ayy_
padahal nungguin ceritanya raga, ehh malah cerita medusa yg dibuat
Ayy_
Aku tim nya raga. sampe sini ga ada simpati2nya sedikitpun sm medusa.
Dia begitu krn obsesinya sendiri.
Ayy_
mknya gaush sok jd pahlawan kesiangan. Lu sendiri yg ngebuat istri lu berpikiran buruk.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!