Nadilla menjadi tamu undangan di pesta Pernikahan atasan nya seketika malahan berubah menjadi pesta pernikahan nya sendiri,
Semua berjalan dengan sangat indah.
hingga seketika rotasi kehidupan nya mulai berubah, perpisahan membuat kedua nya belajar dari kesalahan.
Hingga pada suatu kesempatan mereka di pertemukan lagi, akan kah mereka bersama lagi....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tris rahmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.29 RUMAH SAKIT
💖VOTE DAN LIKE NYA SAYANG💖
"Permisi tuan, istri anda sudah di pindahkan ke ruang perawatan Luxury no.1, Anda sudah bisa melihat nya sekarang" tutur seorang perawat ketika Alex berjalan keluar dari ruangan Dokter.
"Baiklah Terimakasih,sus!"
Alex mengusap dahi nya.
"Astaga sekarang apa yang harus ku lakukan, kenapa tiba-tiba kehidupan ku menjadi serumit ini"
Tiba-tiba terlintas seseorang di kepala nya.
"Mike , iya Mike kenapa aku melupakan si bajingan itu?"
Alex pun mulai merogoh saku celana nya, mengambil benda pipih milik nya mencoba menghubungi Mike, lama deringan itu terdengar.
Tuuuuuuuuut tuuuuuuut
Tidak kunjung ada jawaban dari empu nya, sampai ke tiga kali nya akhirnya seseorang di telepon menjawab nya.
"Hi bung, angin apa kau mencari ku?"
"Mike ,katakan apakah kau bersama si brengsek Dimas"
"Iya , 2 hari yang lalu, lantas kenapa?"
"lalu dimana dia sekarang!" pekik Alex begitu kesal.
"Mana aku tau, ada apa dengan mu? aku sudah di Edenburg menghadiri pernikahan kakek ku"
"Aku tidak peduli tentang kakek mu, kemana si Brengsek itu sebenarnya Argggh"
Alex langsung memutuskan panggilan nya menggengam kesal ponsel nya
Kini dia teringat seseorang "Nadilla"
Alex meneruskan langkah nya pergi ke ruang perawatan, sepanjang perjalanan di koridor Rumah sakit itu tangan nya terus memukul-mukul dahi nya, tampak jelas kebingungan di wajah nya.
Sampailah dia di Ruang yang dituju, tertulis besar di sana Luxury no.1
"Masuk!"
"Tidak!"
"Masuk!"
"Tidak!"
"Masuk!"
Alex pun meyankinkan langkah untuk masuk.
Nadilla kini sudah terlihat lebih baik, tangan kiri nya sibuk dengan ponsel nya, dan tangan kanan nya , terbaring kaku dengan selang aliran infusan nya.
Nadilla menoleh ke arah pintu masuk, melihat tanda-tanda kehadiran seseorang.
Nadilla membulatkan mata nya.
"Alex ,Terimakasih" ujar nya lirih
Alex tidak menjawab nya, dan mengalihkan pembicaraan nya.
"Aku sudah mencari nya, tapi tidak ada kabar apapun tentang nya sama sekali"
Nadilla seperti paham, memejam kan mata nya tampak sakit di relung hati nya."Sudahlah, begitu pun aku ,aku rasa kini aku sudah menyerah " pasrah nya.
Entah kenapa tiba-tiba Alex tersentuh melihat mimik wajah Nadilla."Malang nya nasib mu Nadilla, tidak punya keluarga, suami menghilang, kehamilan yang berbahaya" seketika fikiran itu muncul di otak Alex.
"Alex.."
Panggilan Nadilla menyentakkan Lamunan nya.
"Hemm..
"Pulang lah, maafkan aku merusak acara mu" Ucap Nadilla sendu.
"Aku memang ingin pulang, sesungguhnya aku tidak ingin di tempat ini, tapi bagaimana bisa aku pergi, sesesuatu yang baik seolah melarang ku pergi" ujar nya dalam hati
Tapi lagi-lagi Alex tidak menjawab nya.
Alex menarik Nafas nya terasa kegundahan di diri nya.
"Kau sudah tau keadaan mu Nadilla?" tanya Alex seolah tak ingin menangkap perkataan Nadilla sebelum nya.
Wajah cantik yang memucat itu hanya menganggukan kepala nya, cukup menjelaskan dia tau semua nya.
Di atas tempat tidur nya Nadilla memejam kan mata nya, membuang nafas kasar nya,
sangat terlihat dia sedang begitu menahan kepedihan, kini beberapa butiran bening terlihat mengalir di pelupuk mata nya.
Alex menatap tak bergeming, menangkap kesedihan itu.
"Alex " panggil Nadilla lagi.
Alex menoleh pada nya.
"Kumohon berjanji lah, untuk tidak memberitahu Dimas atau siapa pun tentang kehamilan dan penyakit ku ini" menarik Nafas nya dalam.
"Dan ku mohon Alex Lupakan hari ini, anggap saja kau tidak pernah tau apa pun tentang ku, aku ingin memulai lagi kehidupan ku, sekali lagi terimakasih telah menyelamatkan hidup ku" ucap Nadilla menahan diri untuk tidak terisak
Alex menarik nafas nya susah payah, bagaimana dia bisa melakukan itu, perlahan Alex pun melangkah arah sofa lalu menjatuhkan diri nya, kini kedua tangan nya memegang kepala nya, mendadak menjadi frustasi.
Seketika ruangan itu terasa hening.
"Astaga ,Aku tidak pernah di posisi seperti ini sebelum nya" ucap nya pelan menunduk dan kedua tangan nya mengusap kepala nya lagi.
"Lalu apa rencana mu selanjutnya Nadilla" tanya Alex kemudian.
"Perceraian" Jawab Nadilla singkat
Alex membelalakan mata nya.
"Perceraian dalam kondisi mu seperti ini?" Alex tersenyum miring seolah tidak percaya
"Karena itu, aku meminta mu untuk tetap merahasiakan nya, kau tidak perlu berakting apapun, cukup diam seolah tidak pernah tau apapun, kumohon Alex, ku mohon!" Pinta Nadilla lirih.
Alex meraup wajah nya kasar.
"Lalu kau akan kemana?"
"Aku akan menjual rumah orang tua ku, mungkin aku akan mengontrak rumah, lalu melamar pekerjaan lagi" Nadilla menarik nafas nya dalam lagi.
"Bukan kah kau harus menjalankan operasi"
"Iya setelah anak ini lahir, tidak sekarang, aku tidak ingin hal buruk terjadi pada nya, cukup aku yang merasakan sakit nya, kau tau Alex sekarang dia satu-satu keluarga yang ku punya.
Tiba-tiba Alex teringat Dimas memaksa menikahi Nadilla lalu mulai mengatur hidup nya, sekarang ia meninggalkan nya dalam situasi seberat ini, Alex tersenyum sinis "Kau bukan manusia Dimas" Alex mengepalkan tangan nya.
Tok tok.. Terdengar suara ketukan seorang perawat masuk tanpa perlu jawaban membawa troley berisi makanan.
"Maaf tuan, Saya mengantarkan makanan.
Alex bangkit dari duduk nya dan berdiri lebih dekat dengan Nadilla.
"Silahkan segera di makan nyonya, selagi hangat perintah perawat itu dan pergi berlalu.
"Terimakasih suster!" ucap Alex
Nadilla hanya diam menatap tak berselera pada makanan yang sudah di hadapan nya, sejenak berfikir apakah hidup nya akan lama atau berhenti di sini.
.......
TBC
/Ok//Ok//Ok/
semangaaat Kennan /Ok//Ok//Ok/
/Casual//Casual//Casual/
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
/Ok//Good//Ok//Good//Ok//Good/
/Smile//Smile//Smile/
/Sob//Sob//Sob/
kaciaaan /Shhh//Shhh//Shhh/