NovelToon NovelToon
Fifty Days

Fifty Days

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Mafia / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Romansa
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Eclipse, organisasi dunia bawah yang bergerak di bidang farmasi gelap. Sering kali melakukan uji coba demi mendapatkan obat atau vaksin terbaik versi mereka.

Pada awal tahun 2025, pimpinan Eclipse mulai menggila. Dia menargetkan vaksin yang bisa menolak penuaan dan kematian. Sialnya, vaksin yang ditargetkan justru gagal dan menjadi virus mematikan. Sedikit saja bisa membunuh jutaan manusia dalam sekejap.

Hubungan internal Eclipse pun makin memanas. Sebagian anggota serakah dan berniat menjual virus tersebut. Sebagian lain memilih melumpuhkan dengan alasan kemanusiaan. Waktu mereka hanya lima puluh hari sebelum virus itu berevolusi.

Reyver Brox, salah satu anggota Eclipse yang melawan keserakahan tim. Rela bertaruh nyawa demi keselamatan banyak manusia. Namun, di titik akhir perjuangan, ia justru dikhianati oleh orang yang paling dipercaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Dua kali tembakan terdengar beruntun, memenuhi ruangan yang beberapa saat lalu masih lengang. Disusul suara desis dan rintihan samar, yang tak lain dan tak bukan dari mulut-mulut pria yang berusaha menghabisi Martha. Lantas, suara-suara itu senyap, bersamaan dengan darah yang mulai menggenang.

Mereka tewas seketika, setelah peluru beracun melubangi dadanya.

Dari kolong ranjang, Martha tercekat dan terbelalak. Ia pikir Carlo yang datang, membatalkan perintah dan menyelamatkannya. Namun ternyata ....

"Setelah ini tuan kalian yang akan mati!"

Ludah Martha mendadak sulit ditelan. Suara itu ... suara Reyver. Ternyata, dia yang datang. Entah dengan tujuan apa. Mungkinkah menyelamatkannya? Namun, sudah jelas dirinya berkhianat, masihkah Reyver memikirkan keselamatannya? Setulus itukah dia?

Sialnya, keberadaan Reyver di sana, sesaat saja sudah terusik dengan kedatangan seseorang. Dengan derap langkah yang cepat, orang tersebut melesak masuk dan menyerang Reyver.

"Pendukungmu sudah mati! Sekarang giliranmu yang kuantar ke neraka!" Suara berat pria terdengar membentak, suara dari seorang Carlo Leonardo.

Mendengar ucapan Carlo, hati Reyver sedikit berdebar. Meski dalam benak tak ingin percaya, tetapi buktinya sekarang Carlo bisa ada di hadapannya, artinya tidak ada Robert yang menghalangi.

"Semua anak buahmu juga sudah mati! Kau pun sebentar lagi akan menyusul mereka!" balas Reyver. Sebisa mungkin terlihat tenang meski sebenarnya sedikit gentar.

Bagaimana tidak gentar, bahunya sudah terluka, sementara Carlo masih kelihatan bugar. Kalaupun pria itu tak punya pendukung lagi, tetapi Reyver juga sadar dia belum cukup sebanding untuk berduel dengan Carlo. Itu sebabnya Reyver menyusun trik untuk menjebak Carlo—meski pada akhirnya gagal karena Carlo lebih cerdik.

Terlebih lagi, semua obat yang ia persiapkan sudah habis untuk melawan anak buah Carlo beberapa saat lalu. Kini hanya tersisa pistol di tangannya.

"Mimpimu terlalu tinggi!" sahut Carlo dengan geraman yang tertahan.

Lantas, Reyver tak menjawab lagi. Langsung saja bergerak dan berusaha menembak Carlo. Sialnya pria itu sangat lincah, dengan gesit dia menghindari setiap tembakan yang dilancarkan Reyver.

"Kau belum sebanding denganku!" bentak Carlo dengan seringai liciknya.

Lalu dengan tiba-tiba melepaskan tembakan dan nyaris saja melukai kepala Reyver. Untungnya lelaki itu juga cepat menghindar, walau akhirnya ia pun tersudut di sisi ranjang.

Kejadiannya begitu cepat, Reyver tak sempat lagi mengelak. Ketika Carlo melayangkan pukulan, Reyver hanya bisa melangkah mundur, sembari menahan nyeri yang mendera pelipisnya. Lantas ketika Carlo mendorongnya dengan kasar, Reyver tak sanggup menangkis. Tubuhnya turut terdorong dan akhirnya terbentur sisi ranjang.

"Kau bukan lawanku, Reyver! Kau masih terlalu lemah," ejek Carlo yang kini berhasil mencengkeram kerah kemeja Reyver.

Ya, Carlo tak hanya mengimpitnya, tetapi juga setengah mencekik dan menodongkan pistol tepat di kepala Reyver.

"Kuberi kau kesempatan sekali lagi! Tunduk padaku dan turuti perintahku atau ... kepalamu akan meledak sekarang juga!"

Suara berat Carlo terdengar mengerikan, terlebih telunjuknya pun sudah siap menarik pelatuk. Dalam satu detik saja, amat mudah baginya untuk menghabisi Reyver.

Di persembunyiannya, detak jantung Martha nyaris berhenti. Walaupun tidak melihat keduanya secara jelas, tetapi dari posisi kaki yang tampak dari bawah ranjang, Martha pun tahu betapa terdesaknya Reyver saat ini.

"Seharusnya kau jangan angkuh lagi, Rey. Tundukkan kepalamu di hadapan Tuan Carlo, maka keselamatan dan kekuasaan akan kau dapatkan," batin Martha.

Namun, apa yang Martha pikirkan, sama sekali tidak sama dengan apa yang ada dalam pikiran Reyver. Alih-alih tunduk dan meminta ampunan Carlo, Reyver justru mengulas senyum remeh.

"Kalaupun aku mati, kau juga akan mati, Carlo! Eclipse yang kau banggakan akan runtuh di tangan pihak yang tak pernah kau bayangkan!"

"Apa maksudmu?"

Reyver tersenyum lagi. "Ternyata kau tidak sepenuhnya tahu apa yang kurencanakan!"

Mendengar jawaban Reyver yang sangat serius, Carlo menggertakkan gigi sembari mencengkeram erat pistol di tangannya. Kian membuncah amarah di dada, juga kebencian yang makin merajai. Ingin rasanya dia melubangi kepala Reyver detik itu juga, tetapi tak dipungkiri, dia juga ingin tahu apa lagi yang direncanakan lelaki itu.

"Katakan! Katakan apa maksudmu!" bentak Carlo. Melihat kenekatan Reyver selama ini, Carlo tak bisa mengabaikan ucapannya begitu saja. Jangan-jangan ... memang ada jebakan lain yang belum ia ketahui.

Sialnya, Reyver memilih bungkam. Hanya senyum remeh dan seringai licik yang berulang kali ia tunjukkan. Tak gentar meski lehernya dicekik dengan kuat sampai sulit bernapas.

"Kau akan mati lebih cepat jika tidak mau bicara!"

"Asal kau mati dan ambisimu gagal, aku juga tidak masalah meski mati di tanganmu," jawab Reyver dengan napas yang tersengal-sengal.

Mendengar Reyver mengungkit tentang ambisi, mau tidak mau ingatan Carlo langsung terarah pada virus yang telah dikirim ke Negara Y. Jangan-jangan ....

"Kau mulai sadar ya?" Reyver tertawa.

"Kau—"

"Militer Negara Y sangat kuat, dan mereka sudah paham dengan lokasi Eclipse. Menurutmu butuh berapa menit untuk meratakan Eclipse? Oh, atau detik?" pungkas Reyver.

Lantas, ledakan senjata api terdengar menggema satu detik setelah Reyver selesai berucap.

Bersambung...

1
Lembayung Senja
double up
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
reyver pasti selamat
Apriyanti
semoga reyver selamat,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
oke. lanjutkan
Lembayung Senja
lanjut...lama ndak up
Sri Wulandari
ohhh noooo ada apa ini kak....???????
Apriyanti
lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ah..... apa yg terjadi?
Lembayung Senja
knp ndak up
hanung wahyuningsih
👍🏻
Sri Wulandari
lanjutkan jadi semakin penasaran,, sepertinya yg berpihak itu Robert
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Dewi Novita L.s
apa jangan jangan robert yang ada di pihak reyver
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
good job, reyver. semoga rencanamu berhasil.
Apriyanti
ternyata cinta nya Martha hanya seujung harta aja,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
martha, ternyata hanya sebegitu cintamu?
Apriyanti
ko Martha bgtu bgt jahat SM reyver,,semoga reyver bisa selamat dr Martha dan Carlo,, lanjut thor 🙏
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga Rey selamat! dia lelaki berhati baik.
Manatu Atu
kan bener yg berkhianat Martha...
Manatu Atu
kurang kaya apa lagi keluarga loe mas mas.... malah gabung sama eclips
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!