NovelToon NovelToon
Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:182k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.

Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.

Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.

Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.

Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Enam

Malam mulai larut menyelimuti langit kelabu suara hembusan angin luar terasa menusuk ke tulang belulang. Anika mulai terlelap di sofa yang berada di dalam kamar Arjun, sementara Aslan pria itu duduk di sisi kiri ranjang Arjun sambil menatap wajah Anika dari kejauhan.

   "Kamu terlihat lelah Nik, maafkan Om Aslan yang sudah menghancurkan mu dan membuatmu kehilangan masa depan, akan tetapi di balik kehancuranmu kau berjuang membesarkan garis keturunanku yang tidak pernah aku dapatkan dari istriku," ucap Aslan dari kejauhan.

   Aslan menundukkan wajahnya perlahan. Helaan napas berat keluar dari hidungnya yang tampak mengembang, menyimpan penyesalan yang menumpuk selama bertahun-tahun. Sesekali, pandangannya beralih ke Arjun yang terbaring lemah di ranjang dengan selang infus masih menempel di tangannya.

Pria paruh baya itu memijat pelipisnya pelan, seolah tengah berperang dengan suara-suara di kepalanya sendiri.

"Arjun…" bisiknya lirih, nyaris tak terdengar, "Maafkan Papa Nak, dan mulai detik ini Papa tidak akan kemana-mana anakku," ucap Aslan.

Ia menarik kursi ke dekat ranjang dan duduk. Jemarinya gemetar saat menyentuh ujung selimut yang menutupi tubuh anak laki-laki itu. Dalam diam, ia membelai rambut Arjun yang sedikit basah karena keringat.

   Waktu mulai berjalan sepersekian detik hingga pada akhirnya matanya ikut terlelap sambil terduduk di samping sang anak.

  ☘️☘️☘️☘️☘️☘️

  Keesokan harinya sinar mentari mulai menyapa melalui cahaya keemasannya, masih di kamar rumah sakit, suster datang dengan memegang nampan lalu mulai meletakkannya di meja kecil samping ranjang Arjun.

  "Selamat pagi," ucapnya penuh sopan.

  "Selamat pagi juga Sus," sahut Anika.

   "Bu, ini sarapan pagi untuk Adik Arjun dan juga obatnya segera di minumkan setelah makan ya," ucap Suster itu lalu mulai berpamitan kembali.

   Anika membalas dengan senyuman hangat, lalu pandangannya mulai beralih ke anaknya yang masih tertidur pulas, sementara itu Aslan pria itu sedari tadi sudah tidak ada di kamar entah apa yang di lakukan di luaran sana.

   Anika mulai meninggalkan Arjun ke kamar mandi, karena sedari tadi ia belum mandi bahkan baju ganti belum ada, karena ia lupa dan tidak sial membawa apa-apa.

  Selesai mandi, tiba-tiba Aslan muncul Deri balik pintu dengan mengenakan kemeja rapihnya dan kaca mata hitam yang masih menempel di matanya. Aslan mulai menghampiri Anika lalu menyodorkan sebuah paper bag di hadapan perempuan itu.

  "Nik, ini baju ganti dan sarapan untuk mu," ucapnya sedikit menunduk.

  Anika terdiam dia hanya bisa menatap tanpa bicara akan tetapi tangannya mulai terulur. untuk mengambil paper bag yang berisi baju ganti karena sedari kemarin ia belum ganti baju sama sekali.

  "Makasih," jawabnya singkat tapi jelas.

  Anika mulai kembali masuk ke kamar mandi, di dalam kamar mandi ia mulai mengambil baju yang menutup aurat beserta hijabnya, dia tahu ini bukan baju biasa bahkan harganya pun tidak main-main.

   Anika langsung memakai baju yang terasa langsung pas dengan bentuk tubuhnya, setelah selesai ia langsung keluar dari dalam kamar mandi. Aslan melihat perempuan dari balik pintu sana, pandangannya menunduk mana mungkin pria itu berani menatap wajah Anika, yang selalu mengingatkan dirinya akan sebuah penyesalan.

  "Nik, ini sarapan paginya, ayo di makan," ucapnya pelan.

  Anika terdiam, dia memikirkan kedua anaknya yang saat ini masih ada di rumahnya. "Makannya tunggu nanti anak-anak datang," sahut Anika.

 "Nik, tapi tubuhmu juga butuh nutrisi, di rumah anak-anak, sudah ada yang menemani, bukannya kamu tahu sendiri bagaimana Nivea sangat menyayangimu, begitu juga dengan anak-anak," ucap Aslan.

   Anika mulai menatap pria yang ada dihadapannya itu, hatinya kian sadar, apa yang di katakan oleh Aslan ada benarnya sahabatnya itu pasti akan memperlakukan anak-anak dengan baik.

  "Aku makan dulu ya Om," ucapnya. "Tapi Om juga harus makan, mana mungkin habis satu box besar seperti ini," imbuh Anika yang berusaha untuk membagi makanannya dengan pria dihadapannya itu.

"Sudah makan saja Om, sudah kenyang kok," tolak Aslan dengan halus.

Anika langsung menyantap makanan yang di bawa oleh Aslan, nasi putih dengan lauk ayam bakar beserta lalapan lainnya, yang membuat lidahnya menari-nari, merasakan nikmatnya makanan yang di masak ala-ala restaurant ini.

Sementara Aslan pria itu hanya menatap wajah Anika sekilas, dia bisa merasakan lahapnya perempuan itu ketika menikmati makanan yang ia belikan.

'Kau terlihat begitu menikmati Nik, besok-besok aku akan sering-sering bawakan kamu makanan,' ucapnya dalam hati.

Suapan demi suapan masuk ke mulut Anika dengan tenang, namun tanpa ia sadari, air matanya mulai menetes perlahan. Bukan karena sedih, tapi karena perasaan hangat yang selama ini tak pernah ia sangka akan datang dari pria yang dulu pernah merenggut kesuciannya, Anika tidak pernah berpacaran ataupun dekat dengan pria, sekali dekat dengan cara yang begitu menyakitkan. Akan tetapi sekarang pria itu justru yang meruntuhkan pertahanannya selama ini.

Aslan hanya bisa diam mematung, kedua matanya menatap lembut wanita di hadapannya yang kini tengah berusaha menyembunyikan tangisnya di balik senyum. Perasaan bersalah, haru, dan rindu yang menumpuk seolah menyesakkan dada pria itu hingga tak sanggup ia ucapkan satu pun kata.

"Aku nggak pernah minta apa-apa darimu, Om... hanya pengakuan, dan sedikit perhatian... seperti ini saja sudah cukup," lirih Anika, suaranya nyaris tenggelam bersama isakan tertahannya.

Aslan bangkit perlahan, mendekat. Ia meraih tisu dan menyodorkannya dengan tangan gemetar.

"Mulai hari ini, Nik... izinkan aku menebus semuanya. Meskipun tak akan pernah cukup," bisiknya pelan.

Anika menerima tisu itu, lalu menatap mata Aslan dalam-dalam. Untuk pertama kalinya, mata mereka saling bertaut tanpa benci, hanya ada luka yang perlahan mulai sembuh, satu per satu.

Dan pagi itu, untuk pertama kalinya pula... ruang kamar yang dingin itu dipenuhi kehangatan, bukan dari sinar mentari semata, tapi dari dua hati yang akhirnya mulai belajar memaafkan.

Bersambung ....

Kasih komennya ya kak biar semangat 💪💪💪🥰🥰🥰

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Amalia Putri
Wah ternyata Aslan gak balas dendam bagus banget gak semua harus di balas dengan jahat juga,di tunggu kelanjutan nya thor semanggat ya./Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart/
Bak Mis
akhirnya Aslan terbuka hati nya menolong Raya,
Euis Maryam
lanjutkan
Bak Mis
lebih baik bantu aja daripada menyesal nanti nya, kasian banget mereka berdua
Yuni Ngsih
wah Thor ceritramu bikin ku meleleh kasian Anika ...ya .Ada lk" dzolim yg ky gtu ya Thor .....perjuangan Anika hebat meskipun di salah awalnya tapi..ya mau gmn lg Takdirnya kynya tapi tenang saja Anika setelah hujan badai pasti bakal timbul pelangi ...Aamiin
Ani Basiati
lanjut thor
Amalia Putri
lanjut besok thor sekarang met istirahat./Good//Good//Good/
Kasih Bonda
next Thor semangat.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Bak Mis
lanjut
Bak Mis
lanjut lagi dong
Sunaryati
Balaslah kejahatan dengan kebajikan, mereka jika terketuk hatinya akan malu sendiri. Kebajikan itu akan mendapatkan balasan berloat- lipat
Nabila
taktik politiknya keren ,bikin gemes
Amalia Putri
Kemaren pada kemana waktu Anika dan anaknya di bully ,lanjut thor semangat ya,sehat juga/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Heart//Heart/
ros
lanjut author 💪
Yasmin Natasya
jangan dibuat konflik atau bully lagi thor....
Ayumarhumah: iya kakak ...
total 1 replies
Amalia Putri
di tunggu kelanjutan nya thor semanggat .
kalea rizuky
CEO goblok
Bak Mis
ttp semangat untuk berkarya terus ya thor smg keluarga kecil Aslan slalu bahagia ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!