Anak Rahasia Milik Dokter Obsesif

...Maaf baru update kemarin penilaian retensi dan ternyata retensi novel ini gak memenuhi standar dan yah kemungkinan besar aku ga bakal dibayar (Do'akan yang terbaik aja yaa~ :) Aku juga bimbang mau lanjut atau gak dan aku milik lanjut seenggaknya ada pembaca yang nungguin cerita ini ~...

...Happy Reading <3...

—

"Direktur, sample rambut direktur McLane dan Aiden akan kami bawa ke laboratorium untuk pengecekan mungkin hasilnya akan keluar dalam beberapa hari ini."

Rowan mengangguk, dia menggendong Aiden keluar dari ruangan dokter Arron yang menjadi dokter yang bertanggung jawab atas test DNA ini.

"Apapun hasilnya nanti, mungkin aku akan tetap menjadi daddymu, kamu suka itu kan?" tanya Rowan mengangkat tubuh Aiden tinggi dan menatapnya.

Mata biru kecoklatan milik Aiden menatap ke arah Rowan, Rowan terhenyak kemudian menghela napas sejenak, ia mengerti arti tatapan Aiden, tapi satu yang menjadi hal mengganjal.

"Aku baru sadar dirimu memiliki mata yang persis denganku, bukankah ini kebetulan?" tanya Rowan. Aiden tertawa dan tersenyum.

"Daddy! Bwa!"

"Kau mau apa?" tanya Rowan pada Aiden. "Bwa!" jawab Aiden lagi yang membuat Rowan menggaruk tengkuknya.

"Aku tidak mengerti, nak."

"La—par!" Aiden berucap terbata-bata yang membuat Rowan membulatkan mata sempurna. "Daddy, aden lapar!"

"Hah! Kau bicara?"

"Abwa?" Aiden mengangkat alis dan mencengkram hidung Rowan dengan tangan kecilnya. "Lapar."

Rowan tersenyum. "Kau bisa bicara, bahkan kau bisa mengucapkan namamu sendiri, Nuna pasti akan senang, ahhhh! Aku sangat senang, kau pintar!"

"Aden, lapar!"

"Iya, iya Aiden, Daddymu yang kaya raya ini akan memberikanmu semua makanan yang kau mau, jadi selagi kau bersama Daddy, kuraslah isi rekening Daddy, Nak!" ujar Rowan bangga kemudian berjalan dengan gembira keluar dari rumah sakit.

Beberapa dokter resident yang melihat hal itu mengangkat alis. "Apakah itu anak, direktur?" tanya salah satu dokter resident.

"Mana mungkin, katanya direktur kita lebih memilih menikahi dunia medis daripada seorang wanita."

"Mungkinkah itu anak rahasianya, siapa tahu kan? Suasana hati direktur sedang baik saat ini."

Ocehan sesama dokter resident itu menjadi bahan obrolan hangat diantara dokter resident dan senior. Rowan berlari kecil dengan tiang dan masuk ke dalam mobil.

"Sudah selesai Tuan Muda?" tanya Ho kepada Rowan. "Jadwal anda hari ini sudah saya kosongkan mungkin jika ada pasien dadakan, anda harus pergi."

"Baiklah, sekarang bawa aku ke restoran, anakku ini lapar! Bergegas, Ho!" jawab Rowan yang membuat Ho—mengangkat alisnya.

"Bukankah Aiden tidak bisa bicara, bagaimana anda tahu kalau dia lapar?" tanya Ho lagi.

Rowan menatap tajam Ho. "Dia bisa bicara, tadi dia bilang lapar! Kenapa sih Ho, kau tidak percaya?"

Ho menarik napas. "Saya percaya, kita berangkat sekarang, Tuan Muda." Ho kemudian menjalankan mobilnya menuju restoran meninggalkan area rumah sakit.

Ho tidak mau memperburuk suasana hati Rowan yang kini sedang baik dengan cara bertanya lebih banyak lagi.

Sementara itu, Logan yang berada dirumah sakit yang sama melihat kepergian Rowan—cucunya dengan tatapan kesal.

"Oh jadi ini yang akan dia lakukan, dia berpura-pura menjadi ayah untuk anak itu! Dasar anak bodoh, aku menyuruh Lucas untuk membawamu masuk ke keluarga McLane, supaya aku bisa memintamu mengurus perusahaan dan kau malah memilih kehidupan seperti ini, bahkan rumah sakit ini hanya di penuhi oleh, orang-orang penyakitan!" Logan berjalan keluar dari rumah sakit setelah mobil yang membawa Rowan menjauh.

Disaat Logan tengah melangkahkan kakinya, seorang pria dengan jas rapih menghadang langkahnya. "Lama tidak bertemu, Tuan Logan."

Langkah Logan terhenti. "Gantara, apa yang kau lakukan disini, pergi dari hadapanku."

"Jangan terlalu kejam, seperti kau tidak pernah meminta aku menjual istriku kepadamu saja, dulu kan kau menitipkan benih kepada istriku."

Mendengar itu, Logan menarik kerah kemeja Gantara dan menatapnya tajam. "Terakhir aku meminta kau dan istrimu untuk menyingkirkan anak itu, kau sudah melakukannya kan?"

Gantara tertawa. "Untuk apa?"

"Anak itu masih hidup?"

Gantara tersenyum sinis. "Yah, Aruna adalah anakmu bersama Laura, Tuan Logan, apakah kau terkejut!"

"Sial!" BUGH! Logan meninju wajah Gantara sehingga membuat Gantara bangkit. "Kau harus menyingkirkan anak itu, secepatnya."

"Kau ingin aku melakukannya? Tapi bisakah kau meminjamkan kekuatanmu kepadaku? Aku butuh bantuan untuk menyingkirkan anak yang di lindungi oleh, Tuan Muda Rowan."

— TBC

FYI! Rowan gaada hubungan darah sama keluarga McLane, ada back storynya kok, takutnya nanti pada ngira Rowan dan Aruna sedarah yakan.