NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 18

Pagi-pagi sekali Dara sudah sibuk di dapur, ia bukan hanya menyiapkan sarapan untuk Dion, melainkan membuat cookies lezat yang aman di makan anaknya sebab bebas gluten dan tanpa gula. "Dion pasti suka," gumamnya.

Ia ingin suatu hari nanti, saat sudah tak lagi bersamanya, Dion akan mengingat semua masakan yang pernah ia buat untuknya.

Mengingat hal itu membuat Dara sedih, ia buru-buru menghapus air matanya saat mendengar suara Dante menyapanya. "Pagi Mama," pria itu menirukan suara bayi seolah Dion lah yang menyapa Dara.

Ia menitah Dion mendekati Dara, begitu Dara menoleh Dante melepaskan tangan Dion, dan dengan penuh semangat Dion berlari ke arah Dara.

Dara berjongkok sembari merentangkan tangannya menyambut putranya. "Oh hati-hati sayangku," ia menangkap Dion yang ambruk dalam pelukannya. Dante dan Dara tertawa melihat perkembangan Dion yang semakin panjang jarak langkahnya.

"Kau sedang bikin apa?" tanya Dante sembari mencolek adoan yang tengah di buat oleh Dara, kemudian memasukannya kemulutnya.

"Hei, itu untuk Dion. Tanpa gula! Untukmu nanti setelah aku panggang yang punya Dion."

Dante menggendong Dion agar bocah itu melihat adonan yang di buat Dara. "Ini enak kok, langsung di panggang saja semua tidak perlu di tambah apa-apa lagi." Ia mencolekkan lagi jemarinya kedalam baskom. "Kau pasti belum coba," ia menyodorkannya ke mulut Dara.

Dara nampak ragu, menatap jemari Dante. Namun perlahan ia membuka mulutnya.

Dante yang iseng malah mencolek hidung Dara dengan adonan, hal ini membuat Dara berteriak manja. "Danteee..." protesnya sembari mengelap hidungnya yang kotor.

Dion dan Dante pun tertawa melihat hidung Dara terkena adonan. Bocah itu mencoba meraih baskom, tapi Dara menjauhkannya. "Ini belum matang, Nak. Kau sarapan saja dulu sama Papa ya." Ia menyajikan macaroni schotel buatannya sementara Dante mendudukan Dion di kursi makan bayi.

"Ini untukmu," Dara juga menyajikan untuk Dante.

"Terima kasih," ucapnya sembari tersenyum.

Dara kembali pada cookiesnya, ia memanaskan oven dan mulai mencetaknya ke loyang.

Saat berbaik, ia tersentak Dante sudah menyodorkan sendok kerahnya. Dara terdiam untuk beberapa saat, menatap penuh curiga dan mengira jika Dante ingin mengerjainya lagi.

"Suapan pertama untuk untuk yang membuat, kau pasti belum sarapan kan?" Dante menyodorkan lebih dekat.

Keliatannya Dante tak bercanda kali ini, Dara pun mulai membuka mulutnya.

"Aku hanya memastikan kau tak meracuniku," ucap Dante sembari tertawa.

"Kau ini sangat menyebalkan sekali," Dara memukul lengan Dante, ia kemudian kembali pada loyang cookies yang siap untuk di panggang.

Sembari menunggu matang, mereka makan bersama. Dion begitu riang melihat kedua orang tuanya terlihat akrab.

Tadi malam Dante dan Dara sepakat untuk banyak mengukir memory indah bersama Dion sebelum akhirnya Dion di ambil oleh dinas sosial untuk di serahkan ke orang tua angkatnya yang baru.

"Hari ini kita mau kemana?" tanya Dante, ia masih menyuapi Dara.

"Bagaimana kalau berbelanja? Bahan makanan Dion sudah habis," usul Dara, ia menoleh kearah Dion. "Kau mau jajan kan?"

Dion melonjak kegirangan sembari mengangkat tangannya.

Ditengah suasana hangat yang terjalin, mendadak Dara mendapat telepon masuk dari tokonya.

"Aku akan segera kesana," ia mematikan sambungan teleponnya, kemudian membuka apron. "Dante tolong cookiesnya tinggal 10 menit lagi."

"Memangnya ada masalah apa?" Dante melihat raut wajah cemas di wajah Dara sejak menerima telepon tadi.

"Sepertinya aku sudah tahu penyebab tokoku sepi akhir-akhir ini."

Tak ada waktu untuk menceritakannya kepada Dante, ia berlari menuju garasi, namun tak lupa Dara mengecup pipi Dion.

"Jangan nangis! Lebih baik antar Papa ambil mobil saja yuk!" ucap Dante sebelum Dion menangis karena melihat ibunya pergi, ia mengangkat Dion dari kursi bayinya untuk bersiap-siap.

Pagi tadi ia mendapat telepon dari bengkel, jika mobil tuanya yang mogok saat pertandingan IBL kemarin sudah selesai di perbaiki.

***

Tiba di toko Dara melihat banyak kertas bertuliskan 'Toko Roti Pelakor' di tempel memenuhi kaca jendela toko.

"Astaga," gumam Dara terkejut, ia pikir setelah kejadian malam itu maka semuanya sudah selesai, ia pun sudah tak pernah menghubungi Axel. "Cepat bereskan semua ini!" perintahnya pada pegawainya.

Tak sampai di situ Dara kembali terkejut saat salah seorang pegawainya menujukan rekaman pelabrakan malam itu yang tersebar di jagad maya, itulah alasan mengapa tokonya sepi akhir-akhir ini.

"Kenapa ada orang sejahat itu?" Dara tak habis pikir, padahal kalau Sofia bicara baik-baik dan mengaku bahwa dia adalah istri sah Axel maka Dara pasti akan langsung meninggalkannya tanpa pikir panjang.

Sofia sudah lama mengikuti suaminya saat mengunjungi toko roti Dara, gambar-gambar kebersamaan mereka di toko juga turut di upload Sofia berikut dengan alamatnya itulah sebabnya banyak pelanggan Dara yang berhenti membeli, tapi sebagian yang tak peduli gosip murahan masih tetap membeli karena rasa dan kualitas.

"Sebaiknya Bu Dara harus segera bertindak!" ucap Tati, pegawainya.

Dara mengangguk setuju karena bukan hanya toko rotinya saja yang terkena imbas tapi Dion pun turut kena imbasnya. Dinas sosial mengambil gambar-gambar Dara tengah kencan dengan Axel dari foto-foto yang di unggah oleh Sofia.

Dara mencoba mengambil langkah hukum untuk memperbaiki nama baiknya, ia menghubungi pengacara Max untuk meminta bantuannya.

Sang pengacara tak keberatan membantu Dara, ia akan mendampingi Dara menyelesaikan masalah ini, namun ia memperingatkan Dara bahwa hanya masalah nama baiknya saja yang akan selesai, masalah dengan Dinas Sosial, Dara akan tetap dianggap bersalah karena surat perjanjian kawin kontrak dan menjalin hubungan dengan pria lain.

Dara pasrah akan masalah itu, tapi setidaknya Sofia sudah tidak lagi menerornya dan toko rotinya kembali normal agar ia bisa tetap memberikan gaji pada pegawainya.

Dara menunggu kedatangan pengacara yang akan melayangan surat somasi kepada Sofia, namun ditengah ia menunggu tiba-tiba saja seorang wanita bersama beberapa orang penjaganya yang membawa kamera datang ke tokonya, dan mengamuk di sana.

Dara menghampiri wanita itu. "Mau apa kau datang kemari?" tanyanya pada Sofia. "Bukankah aku sudah tidak lagi mengganggu suamimu?"

"Axel mau menceraikan aku," teriak Sofia.

Dara merasa lega, ditengah kegaduhan ini ia tak membawa Dion.

"Pasti kau yang sudah mempengaruhi Axel, sampai-sampai dia mau menceraikanku!" Sofia mengakat tangannya tinggi-tinggi untuk menampar Dara.

Beruntung, Dante yang baru saja tiba di toko, berhasil menahan tangan Sofia. "Jangan sentuh istriku!"

Sofia berbalik menatap Dante. "Istri? Dia pelakor suamiku, dia bahkan kencan di restoran bersama suamiku."

"Mereka tidak kencan. Kami janjian makan malan untuk membahas project kerja sama pengungkapan kasus kematian Rian dua tahun lalu karena operasi bedah syaraf yang di lakukan oleh seorang dokter," ucap Dante dengan wajah serius. "Sayangnya, mendadak ada pekerjaan yang harus aku kerjakan jadi aku tidak bisa menemani istriku."

Dante mencondongkan tubuhnya ke arah Sofia. "Aku masih menyimpan semua bukti investigasinya, aku bahkan memiliki bukti bahwa kau menyogok atasanku untuk menurunkan berita tersebut. Berhentilah mengganggu istriku, atau aku ungkap semuanya disini dan kau juga akan masuk penjara atas tindakan suap yang kau lakukan " bisik Dante sembari melirik ke arah kamera yang menyorot dirinya.

"Bagaimana Nyonya Sofia Ferdinan?" Dante tersenyum penuh arti.

Wajah Sofia berubah menjadi pucat pasi, tanpa bicara sepatah kata pun wanita itu pergi meninggalkan toko.

1
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
kebersamaan kalian walaupun sebentar pasti akan menjadi kenangan indah buat Dion.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Kok jadi sedih yaa... Dion pasti merasakan kesedihan Dara hingga dia memberikan pelukan untuk menenangkan hati Dara.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
eeehhh kok ada sepasang suami istri yang datang...
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Etdahh Dante menyukai Angel karena keseksiannya...
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Wahhh kebersamaan mereka sudah seperti keluarga seutuhnya... keluarga kecil bahagia.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Hhhhmmm menu nyaa menggugah selera makan....
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
nahh lho
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
eehhh ternyata Dara menyetujui ide berkemah dari Dante, tapi memang seru juga kayanya.
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Mudah-mudahan Dion tidak kerasan tinggal bersama ortu barunya, Walhasil kembali lagi ke Dara & Dante 🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
akankah dion baik2 saja bersama orang tua barunya yang sombonk?
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
makanya kalian itu jangan sering tengkar laaah sehingga Dion bisa kalian ambil kembali
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
kayaknya boneka gajah itu saat ini akan di terima oleh Cindy tapi setelah mereka keluar dari rumah Dante Dara, boneka tersebut akan langsung dibuang deeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaga emang cocok deh jika Albert itu berpasangan ama Cindy, keduanya sama-sama sombong dan tinggi hati
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
ish ish ish ish
justru karena kalian udah lama gak punya anak sehingga kalian gak tahu prakteknya dan hanya tahu teorinya aja gitu
pengalaman itulah yang lebih penting dan teori itu gak sama dengan praktek di kenyataannya lhooo
jadi jangan sok keminter atau sok tahu segalanya deeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
tuuuh kan Albert dan Cindy gak mau ngobrol saat menjemput Dion toooh
awalnya aja udah gak baik jadi saya kok ikutan sanksi jika Dion akan baik-baik aja di rumahnya Albert dan Cindy yaaak
heeeeeem 🤔🤔🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
mungkin saat awal aja kalian bisa mengunjungi Dion di rumah Albert dan Cindy, kemudian seiring berjalannya waktu Albert dan juga Cindy akan mempersulit Dara serta Dante bertemu dengan Dion
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
memilih untuk meminun jus --> memilih untuk meminum jus
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
hiiiliiih alasan aja kamu tuh yaak....
baru beberapa saat yang lalu kamu mengeluh tentang otot pinggangmu eeeeh di depan Dara sok kuat seeeh🤣🤣🤣🏃🏃🏃
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
wooooow rupanya Dante juga bawain Dion kue buatan Dara toooh
pantas aja koper yang akan dibawa Dion banyak banget
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
kayaknya foto tersebut akan dibuang oleh Albert dan Cindy deeeh karena mereka tentu tak mau Dion akan mencari keberadaan Dara serta Dante di kemudian hari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!