NovelToon NovelToon
TAWANAN PRIA PSIKOPAT

TAWANAN PRIA PSIKOPAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Psikopat itu cintaku / Tamat
Popularitas:166.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

‼️Harap bijak dalam memilih bacaan‼️

CEO tampan dan dingin itu ternyata seorang psikopat kejam yang telah banyak menghabisi orang-orang, pria itu bernama Leo Maximillian

Leo menjadikan seorang wanita sebagai tawanannya, wanita itu dia jadikan sebagai pemuas nafsu liarnya.

Bagaimana nasib sang wanita di tangan pria psikopat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Keluar Dari Rumah

...•••Selamat Membaca•••...

Maureen dan Leo makan malam dalam keheningan, tak ada yang memulai percakapan satu sama lain. Maureen bahkan tak selera untuk mengunyah makanannya, dia berdiri lalu pergi menuju kamar meninggalkan Leo makan sendiri.

Leo menarik nafasnya, dia bingung juga harus melakukan apa saat ini. Leo tidak ingin melihat Maureen bersedih dan dia juga tidak bisa mengabulkan permintaan Maureen untuk bebas.

Selesai makan, Leo memilih untuk merokok di ruang nonton. Dia begitu malas untuk bertemu Maureen saat ini, lebih tepatnya, Leo sangat malas berdebat dengan Maureen, bisa-bisa nanti emosinya naik dan menyakiti wanita yang dia sayangi itu.

Seminggu berlalu, keheningan antara mereka masih berlanjut. Tak ada percakapan apapun terjadi di antara mereka, Leo juga tidak menyentuh Maureen sama sekali, dia menyibukkan diri dengan pekerjaannya sedangkan Maureen seperti biasa di rumah.

Kejenuhan semakin dia rasakan saat ini, dia ingin keluar dari rumah Leo, dia tidak ingin menjadi tawanan seumur hidup.

"Apa aku kabur saja ya? Aku bisa menjual beberapa perhiasan yang pernah tuan Leo berikan padaku, itu cukup untuk biaya hidup di negara manapun aku tinggal." Maureen bangkit, seakan ide itu merupakan ide cemerlang bagi Maureen.

"Iya benar juga, aku akan bekerja dan mengirimkan uang pada Tuan Leo sebagai ganti dari kerugian yang dia alami, yah, itu ide yang sangat bagus." Maureen tersenyum, dia mengambil beberapa perhiasan yang diberikan oleh Leo untuknya.

Saat melihat semua perhiasan itu, hati Maureen jadi tidak tega, dia sangat ingat ketika Leo memberikan semua ini padanya. Maureen menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Coba saja dia melamar aku untuk jadi istrinya, pasti aku tidak akan keberatan dengan semua ini. Sekarang saja statusku tidak jelas, menyebalkan." Maureen menghempaskan tubuhnya ke atas kasur empuk itu, dia kembali memikirkan cara untuk bisa lepas dari Leo.

Malam harinya, Leo baru saja pulang dari kantor, Maureen masih dalam mode silent treatment pada Leo. Dia mengabaikan kedatangan Leo sambil terus fokus pada televisi yang menayangkan sebuah film kesukaannya.

Leo tampak sangat kelelahan, lingkar matanya menghitam dan bahkan dari mulutnya jelas tercium aroma alkohol yang menyengat, Maureen bisa melihat dan mencium semua itu tapi dia abaikan.

Leo mandi dan mengenakan pakaian, rebahan sebentar mungkin akan menghilangkan rasa lelah dan pusingnya saat ini. Selama seminggu ini Maureen sangat tahu kalau Leo kurang tidur juga.

"Tuan, kapan aku bisa bebas jika kau tidak menyentuhku sama sekali? Aku jenuh lama-lama di sini dan aku tidak ingin menjadi tawananmu seumur hidupku, aku juga ingin memiliki kehidupan sesuai dengan kemauanku." Leo yang baru saja memejamkan matanya langsung menatap tajam Maureen yang saat ini berdiri di samping tempat tidurnya.

"Bisa tidak, kau itu tidak membahas hal ini padaku? Aku lelah Maureen," bentak Leo.

"Kau lelah? Aku juga lelah tuan, selama ini aku tidak pernah membantah apapun yang kau katakan, aku menuruti semuanya dan bahkan aku menerima jika diriku menjadi pemuas hasratmu saja. Kau hanya lelah bekerja saja, sedangkan aku? Aku lelah menjadi budak nafsumu, aku lelah di tahan olehmu, bukan hanya fisikku saja yang lelah, tapi juga hatiku. Aku merugikanmu dalam segi materi tapi kau, kau malah menghancurkan hidupku, bahkan diriku saja tidak mampu menandingi hartamu yang hilang itu. Apa aku ini bagimu? Budak seksmu?" Maureen mengeluarkan semua uneg-uneg dalam hatinya, dadanya naik turun, air mata yang menggenang kini turun membasahi pipinya.

Leo bangkit dari tempat tidurnya dan melayangkan tamparan dengan kuat pada Maureen, hingga Maureen tersungkur dan keningnya terbentur sisi meja.

"Kalau kau memang ingin pergi dari sini, silakan pergi, aku tidak peduli. Kau memang budak seks untukku, tidak lebih, sekarang keluar dari rumah ini tanpa membawa apapun dan hidup bebaslah kau sesuai dengan keinginanmu itu." Leo menyeret Maureen keluar dari kamarnya, dia mengambil seikat uang di dalam lemari dan melemparkannya ke wajah Maureen.

"Sana pergi, dasar wanita bodoh sialan, kau memang tidak berguna bagiku." Leo menutup pintu dengan kasar, hingga beberapa pelayan yang bersiap untuk istirahat menatap Maureen yang saat ini menangis di depan kamar Leo.

Maureen mengambil uang itu lalu bergegas pergi, ini kesempatan untuknya kabur dan bebas. Baru saja melangkahkan kaki, Maureen mendengar suara dari para pelayan yang begitu merendahkannya.

"Kurang baik apa coba tuan pada dia? Hidup di rumah ini sudah bagai seorang ratu, diperlakukan sangat baik, bahkan dimanja oleh tuan, dasar wanita murahan tidak tau diri." Maureen menatap tajam pelayan itu lalu mendekatinya.

"Jika kau tidak tau urusanku, jangan ikut campur."

"Kenapa memangnya? Apa yang aku katakan salah? Selama ini aku menghormatimu karena tuan yang meminta, sekarang kau bukan siapa-siapa, sana pergi!" Maureen mengangkat tangannya untuk menampar pelayan itu namun dengan cepat ditahan oleh Leo.

"Jangan pernah sakiti pekerja di rumah ini, kenapa kau masih di sini? Sana pergi!" usir Leo lalu melepaskan tangan Maureen dengan kasar.

Maureen yang emosi dan sakit hati langsung berjalan meninggalkan Leo, dia kesal dengan perlakuan Leo pada dirinya. Saat di tangga dia teringat sesuatu dan kembali ke dalam kamar Leo, pria itu menyusul Maureen dengan perasaan marah.

"Jangan bawa apapun dari sini, karena semua ini bukan milikmu," tegas Leo saat melihat Maureen membawa kotak perhiasan kecil.

"Ini milikku, bukan pemberianmu, aku hanya mengambil milikku saja, dan ini uangmu." Maureen melemparkan uang yang diberikan oleh Leo, seperti Leo melemparkan uang ke wajahnya.

"Perhiasan itu pemberianku, Maureen." Maureen tersenyum remeh menatap Leo.

"Lihat ini. Apa kau pernah membelikan ini untukku?" Maureen membuka kotak perhiasan itu dan menunjukkannya pada Leo.

Sebuah cincin emas putih yang sangat kecil dan imut, cincin itu cocok dipakai oleh anak bayi.

"Ini milikku, aku beli dari hasil menjual cincin pemberian dari ayahku dulu, jadi ini bukan milikmu, mengerti." Maureen melangkahkan kakinya hendak keluar kamar.

"Kenapa kau menjual cincinmu demi membeli cincin kecil itu?" tanya Leo dengan suara pelan.

Maureen membalikkan tubuhnya dan menatap Leo dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Saat aku memulai kehidupan baru di negara ini dengan membawa benihmu dalam perutku, aku sudah bertekad untuk hidup bahagia bersama anakku nanti. Setelah mengetahui bahwa anakku perempuan, aku menjual cincinku, aku berharap jika nanti putriku bisa memakainya. Ternyata semua itu hanya angan-angan sampai kau membunuh anakku." Maureen lalu menatap tajam Leo, begitu perih dia mengingat kepergian anak pertamanya karena meminum susu yang dibuatkan oleh Leo.

Leo tidak bisa berkata apapun lagi, dia memang bersalah dalam hal ini, dia ceroboh sehingga Maureen terluka dan anaknya meninggal dunia.

Maureen dengan mantap keluar dari rumah Leo hanya membawa cincin kecil itu, dia berjalan mencari kendaraan yang bisa dia tumpangi. Dia akan kembali ke rumah kontrakan yang pernah dia tinggali dulu, dia bisa meminta bantuan pada tetangganya.

...•••BERSAMBUNG•••...

1
Putri vanesa
Nurun semua ampun diem2 mematikan ini Marlo
Rina Meylina
gpp klo libur kmren tp hri ini up byk. luv luv buat author. btw itu si archer doyan bocah ya 😄
Annissa Riani
The power of ibu mertua /Curse/
Annissa Riani
Kamu kemana aja sich kak? bolak balik cuma pengen liat update an
Indri Ali
aseek crazy up author best qu makasi thor lope e sekebon ❤😘
Indri Ali
aq menantimu trs thorr libur brpa hari y thor qu ini 🤏🥰
Vebi Gusriyeni: Cuma 3 hari aja kok /Grin/ makasih udah nungguin, luv buat kamu/Heart/
total 1 replies
Putri vanesa
Lucu banget nenaaaa semangattt siapin bogemannyaa
Putri vanesa
Aduh gk sabar nunggu maula jdi nya 🤣🤣, asal jngan bunuh2an lagi antara abng dan adek yawww
Vebi Gusriyeni: /Facepalm//Facepalm/ persaingan cinta dua mafia
total 1 replies
💞
apa beneran si Jaxon berubah kah??
💞
haduh, gak kebayang diposisi Maureen .
campur aduk, semua jadi satu 🥺🥺🥺
Anonymous
Jangan pergi Maureen, ntar yang stres bukan cuma kamu. Kasian loh anak sama suami kamu.
Anita Lare
lanjut hri ini kak, please
Anita Lare
gk tau lgi mau nyalain siapa, udh puyeng kepalaku mikirin keluarga ini. Nangis aku thor, kerasa sesaknya si maureen sampe sini/Cry/
Rina Meylina
Thorrr/Sob//Sob//Sob/ Kenapa naruh bawang di bab ini sich. Udah banyak pemicu sih ini makanya Maureen sampai stres berat. Si Leo yg kasar sama anaknya pembunuh ngikutin bpknya. Nggak kuat sama bab ini, cepetan lanjut pliiss
Annissa Riani
kerasa bnget se stres apa pikirannya si maureen. baru juga kena kdrt dari suami, eh skrg malah tau prilaku anaknya sndiri
Annissa Riani
Tanggungjawab thor, aku nngis ya ampuunn /Sob/ kok jd bgni sih keluarganya leo /Sob//Sob/
sakura
.....
Putri vanesa
Kak plis mkin penasaran 🥹🥹
Vebi Gusriyeni: Oke, sabar ya, lagi proses pengetikan /Grin/
total 1 replies
dian hr
gk mungk8n juga ada yg kaya kania ,baru kenal udah ngasih hasil warisan seharga 500 jt gitu aja
Vebi Gusriyeni: ada niat terselubung dia
total 1 replies
dian hr
terlalu kejam ini sih...mengerikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!