NovelToon NovelToon
Shin Yu

Shin Yu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:551.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: XERA

Dengan tatapan dingin dan hati yang kosong, Shin Yu mulai menapaki jalan Kultivator. Bukan demi balas dendam atas kematian orang tuanya, tetapi penasaran dengan arti dari sebuah kehidupan.

Dengan memegang pedang, Shin Yu menghadapi dunia tanpa rasa takut, menjadi bayangan yang tak terkalahkan. Dia menebas musuh-musuhnya tanpa perasaan, tanpa belas kasihan, dan tanpa beban di hatinya.

Shin Yu berjuang di bawah langit yang gelap, melawan siapa saja yang berani menghadangnya. Tidak ada alasan mulia dibaliknya, hanya karena itu yang dia tahu.

Namaku adalah Shin Yu, seorang jenius tak terkalahkan yang akan menjadi puncak dunia.

Baca terus novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluar dari Desa

"Nak, apa kau baik-baik saja?" Liu Kang bertanya, ia merasa cukup bersalah pada Shin Yu karena membiarkannya melihat kematian mengenaskan kedua orang tuanya.

"Ya, takdir manusia memang pada dasarnya adalah kematian." Shin Yu menjawab dengan tenang.

Liu Kang terdiam sejenak setelah mendengar jawaban Shin Yu. Nampaknya, Shin Yu adalah sosok anak yang berpikir secara logis, tidak terlalu memperdulikan perasaannya ketika berbicara ataupun bertindak.

"Kau benar, tidak ada yang abadi di dunia ini..." Liu Kang menyentuh kepala Shin Yu, "Mari kita kuburkan ayah dan ibumu terlebih dahulu, setelah itu kita pergi dari desa ini."

"Baiklah, tapi kita akan pergi ke mana?" Shin Yu bertanya.

"Kemana lagi? Kita akan ke sekte 5 Raja Pedang, di sana adalah tempat tinggalku." Liu Kang menjawab sambil tersenyum.

"Aku mengerti." Shin Yu mengangguk pelan.

"Kalau begitu, kau gunakan itu untuk menggali tanah sedalam satu meter. Biarkan pak tua ini yang mengurus jasad kedua orang tuamu." ucap Liu Kang sambil menunjuk ke arah cangkul yang kebetulan berada di dekat tembok rumah.

"Baik." Shin Yu menjawab seadanya, lalu mengambil cangkul tersebut dan mulai menggali tanah di samping rumah sedalam satu meter.

Sementara itu, Liu Kang masuk ke dalam rumah lalu membalut jasad ayah Shin Yu dengan kain seadanya yang ada di sekitarnya, hal serupa juga ia lakukan pada ibu Shin Yu.

Setelah membalut kedua jasad tersebut dengan kain seadanya, Liu Kang mengangkat keduanya dengan mudah lalu membawanya ke samping rumah.

Liu Kang cukup terkejut melihat Shin Yu sudah menggali lubang pertama dan kini sedang menggali lubang yang kedua, padahal tidak sampai lima menit ia berada di dalam rumah tetapi Shin Yu mampu menyelesaikannya dengan kecepatan yang luar biasa.

"Kenapa kau membuat dua lubang sekaligus?" Liu Kang bertanya setelah sampai, karena sebelumnya ia tidak memberitahu secara spesifik berapa lubang yang harus digali oleh Shin Yu.

"Karena jumlah mereka ada dua, selain itu mereka berdua adalah orang tua kandungku. Suatu kewajiban bagiku untuk memberikan mereka peristirahatan terakhir yang layak..." Shin Yu menjawab tanpa mengalihkan pandangannya.

"Begitu, ya?" Liu Kang tersenyum tipis, meskipun hampir tidak mempunyai emosi tetapi Shin Yu masih bisa menghormati kedua orang tuanya.

Setelah menguburkan kedua orang tua Shin Yu dengan layak, Liu Kang bisa melihat anak laki-laki itu meratapi kedua makam tersebut dengan tatapan kosong.

"Apa kau merasa sedih?" Liu Kang bertanya sambil menyentuh kepala Shin Yu.

"Tidak..." Shin Yu menggeleng pelan, "Aku hanya penasaran, apa yang mereka pikirkan sehingga memutuskan untuk melahirkanku."

"Kenapa kau penasaran dengan itu?"

"Karena mereka tidak bisa memahami satu sama lain, mau dilihat dari segi manapun hubungan mereka sama sekali tidak sehat." Shin Yu menjelaskan dengan tenang.

Liu Kang mengelus dagunya selayak orang sedang berpikir, "Pak tua ini kurang mengerti, tapi kemungkinan pastinya mereka tidak tega untuk menggugurkanmu. Meskipun hubungan mereka tidak sehat tetapi mereka masih mempunyai hati, selain itu kamu adalah darah daging mereka."

"Lalu kenapa ayah membuangku? Kalau dia punya rasa sayang kepadaku meskipun itu hanya setitik saja, seharusnya dia tidak membuangku ke tengah Hutan yang dipenuhi binatang buas, bukan?" Shin Yu merasa sedikit bingung.

"Ayahmu mungkin mabuk, aku sempat mencium bau alkohol dari tubuhnya." Liu Kang menjawab, "Lagipula mau seburuk apapun orang tuamu, mereka tetaplah orang tuamu. Kau boleh marah pada mereka tetapi jangan sampai membencinya, sifat orang tuamu tidak perlu diikuti dan pilihlah jalan hidupmu sendiri."

"Aku mengerti." Shin Yu mengangguk sekali.

"Kalau begitu, kita akan mulai perjalanannya besok. Tidak masalah jika harus menginap di rumahmu sehari saja, bukan?" tanya Liu Kang memastikan, meskipun hampir tidak memiliki emosi tetapi bukan berarti Shin Yu tidak mendapatkan trauma setelah kehilangan kedua orang tuanya.

"Tidak masalah..."

Liu Kang tersenyum tipis dan kemudian membawa Shin Yu masuk ke dalam rumah.

...----------------...

Keesokan harinya.

Sebelum matahari terbit, Liu Kang membangunkan Shin Yu yang tertidur di kamar, anak laki-laki itu langsung bangun setelah dia membuka pintu.

"Apa kau masih mengantuk?"

"Tidak..."

"Bagus, ayo kita berangkat." Liu Kang tersenyum sementara Shin Yu mengangguk pelan, lalu mengemasi beberapa baju untuk dibawa.

Liu Kang menunggu di luar selagi Shin Yu bersiap-siap, ia bisa melihat beberapa warga desa mulai berlalu lalang dan perhatian mereka tertuju pada dua gundukan tanah yang ada di samping rumah.

Liu Kang sendiri hanya mengabaikan tatapan penasaran mereka, cepat atau lambat kebenaran tentang dua gundukan tanah itu juga akan terungkap.

"Hm, sepertinya akan terjadi kesalahpahaman kalau aku pergi tanpa memberikan penjelasan..." Liu Kang mengelus dagunya, lalu mengangkat kedua pundaknya, "Ya sudahlah, kubiarkan itu menjadi rumor."

Liu Kang tidak terlalu peduli karena mereka berdua akan pergi dari desa ini.

"Apa kau sudah siap?" Liu Kang mengalihkan pandangannya dan menemukan Shin Yu yang baru saja keluar dari rumah.

"Ya." Shin Yu menjawab singkat.

Liu Kang mengangguk pelan dan bersama Shin Yu, mereka berdua pergi dari desa ini.

***

Selama di perjalanan, Liu Kang mengajarkan pengetahuan dasar tentang Dunia Kultivator pada Shin Yu. Tidak lupa ia juga memberikan gambaran tentang perseteruan antara dua aliran berbeda serta yang lain-lain.

Sejauh Liu Kang menceritakan, Shin Yu hanya memberikan ekspresi datar tanpa adanya kekaguman ataupun ketakutan. Namun satu hal yang pasti, Shin Yu adalah anak jenius yang dapat dengan mudah mengingat sesuatu.

Alasan Liu Kang bisa memastikan hal itu karena dia pernah menanyakan ulang cerita yang pernah dirinya ceritakan, dan Shin Yu menjawab dengan kata-kata yang sama persis seperti dirinya ucapkan sebelumnya.

"Apa kau ingin menjadi seorang Kultivator?" Liu Kang bertanya.

Shin Yu tidak langsung menjawab dan memilih untuk berpikir sejenak, "Apa aku berbakat di jalan itu?"

"Bakat untuk menjadi Kultivator sebenarnya bisa dilihat dari mana saja tetapi orang-orang kebanyakan memilih untuk melihatnya dari warna Dantian mereka." ucap Liu Kang lalu menunjuk ke arah perutnya, "Dantian terletak di bagian ini, biasanya kau perlu membuka meridian agar sirkulasi energi bisa dikumpulkan di sana."

"Apa aku harus membuka meridian supaya bisa menjadi Kultivator?" tanya Shin Yu penasaran.

"Sebenarnya tidak juga, tanpa membuka meridian sekalipun kau masih bisa menggunakan energi, namun dalam segi kecepatan penyerapan dan juga pengendalian energi mereka akan kalah jauh dari orang-orang yang sudah membuka titik meridian." Liu Kang menjelaskan, "Sederhananya, semakin banyak titik meridian yang terbuka maka akan semakin banyak keuntungan yang didapat."

"Jadi, bagaimana caranya untuk melihat warna dantianku?" tanya Shin Yu penasaran.

"Aku bisa memeriksanya, kau mau?"

"Tentu." Shin Yu mengangguk tanpa ragu.

Mereka berdua kemudian berhenti dan Liu Kang langsung menyuruh Shin Yu untuk memperlihatkan telapak tangan kanannya.

Shin Yu sendiri melakukan apa yang dikatakan oleh Liu Kang, dan pria tua itu menyentuhnya secara perlahan lalu mulai memejamkan matanya.

Selama kurang dari satu menit, mata Liu Kang akhirnya terbuka dan memperlihatkan ekspresi yang jelas terkejut.

"Dantian Emas..." suara Liu Kang terdengar pelan, dan sedikit bergetar.

Melihat ekspresi pria tua itu membuat Shin Yu yakin kalau Dantian Emas adalah sesuatu yang luar biasa.

"Dalam bakat kultivasi, kau adalah seorang Jenius yang sangat luar biasa, Nak!" seru Liu Kang semangat.

"Memangnya Dantian Emas itu apa?" tanya Shin Yu penasaran.

"Dantian Emas adalah puncak dari semua Dantian yang ada. Setauku, hanya pernah ada empat orang saja yang mempunyai Dantian Emas dan dua di antara mereka masih hidup sampai sekarang." Liu Kang menjawab, "Kau adalah anak yang benar-benar diberkahi, masa depanmu pastilah sangat cerah jika berada di tangan Guru yang tepat!"

Shin Yu hanya diam setelah mendengar semua itu, dia tidak bahagia sama sekali meskipun mengetahui kalau dirinya mempunyai bakat kultivasi yang luar biasa.

1
Jupri
keren...
Dirman Ha
UC Fu uv giih giih
Dirman Ha
ig ddu uv giih Hi ih
Dirman Ha
hc gh uv Ch dy tu in
Dirman Ha
JCC Ch uv Ch jb v j
Dirman Ha
hc dg j joon ok ko
Dirman Ha
ig dg yg ih hj knp
Dirman Ha
ig g uv vn in nk jk
Dirman Ha
dy gh ibi knp
Dirman Ha
jg dy ih gi jk knp
Dirman Ha
jg dy ih dg h vn kbo
Dirman Ha
ig dy uv bbk ih Hi
Dirman Ha
ih Fu j jn xa
Dirman Ha
ig dg Hi jn iko
Dirman Ha
ig cg yg know
Dirman Ha
ih tu I jo kn nk
Dirman Ha
ih gh Hi in in ko
Dirman Ha
hc Fu uhh joon noon
Dirman Ha
hc dg h Hi inii
Dirman Ha
ig dy jn jk oleh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!