Helena seorang dokter kecantikan dan juga ahli membuat obat sedang terjebak di dalam tubuh gemuk seorang pemeran figuran sebuah novel klise hasil karya salah satu pasien nya.
Karena tersedak permen karet saat berendam di dalam bathtub nya membuat Helena kehilangan nyawa dan berakhir terjebak di dalam tubuh wanita gemuk ini.
"haishh!!! kenapa aku terjebak di dalam tubuh gemuk ini!! tidak kah Mereka tau menurunkan berat badan sangat lah sulit!! aku harus bekerja ekstra untuk mendapatkan tubuh indah ku sebelumnya!!. aku tidak ingin mengulangi diet ku!!!".
Yah.. sebelum mendapatkan gelar dokter Helena adalah gadis gendut yang selalu di remehkan teman-teman nya.
di dalam dunia novel ini mampukah Helena kembali menjalankan diet nya dan membentuk tubuh baru yang saat ini ia tempati? atau malah pasrah dengan keadaan?
yuk intip perjuangan Helena menjadi wanita cantik dan juga anggun walaupun hanya sebagai seorang figuran.
bantu like dan komen ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERGI
Helena saat ini sedang mengurung diri. Sejak fitnah yang di lakukan oleh Alisa wanita itu tidak keluar dari rumah nya. Yang dia lakukan hanya memfokuskan diri pada persiapan nya untuk keluar dari tempat ini.
Lagi pula racun yang ada di tubuh Damian sudah sembuh. Jadi Helena tidak ada urusan lagi di tempat ini. Dan dengan tingkah Alisa yang semakin menjadi Helena semakin malas untuk tinggal di tempat ini.
"akhirnya obat diet ku berhasil ku buat. Setelah ini aku akan minum obat ini dan masa penurunan berat badan ku akan lebih cepat. Mungkin dalam waktu dua atau tiga bulan tubuh ku akan berada pada berat ideal seorang wanita". Ujar Helena yang saat ini duduk di laboratorium kecil nya dengan beberapa catatan dan juga bahan-bahan rempah dan obat.
Kemudian Helena tersadar akan sesuatu.
"mana catatan ku tentang alur cerita ini? Aku ingat jika aku meletakkan nya di balik buku ini. Kemana catatan penting itu! Aku sungguh malas untuk menuliskan nya kembali! Apa aku tak sengaja menjatuhkan nya. Hais!!!! Helena kenapa kau terlalu teledor!!"
Helena mencari catatan dan membalik beberapa buku dan membakar laci meja kerja nya. Namun hasil nya nihil catatan itu tidak di temukan.
"sudah lah selepas ini aku akan mencatat ulang alur cerita ini. Sekarang aku harus berkemas dan bersiap untuk keluar dari tempat ini dan kebetulan pria antagonis itu sedang berada di istana. Jadi kesempatan bagi ku untuk pergi. Aku tidak akan berlama-lama di sini".
Helena bergerak menuju kamar nya dan mulai mengemasi beberapa obat dan racun yang dia buat ke dalam tas kain yang dia dapatkan dari pusat kota sebelum ini.
Helena juga menuliskan surat untuk Ravel
karena pria itu cukup baik pada Helena selama dia tinggal di tempat ini. Dan juga memberikan beberapa obat untuk meningkatkan stamina tubuh dan daya tahan tubuh agar tangan kanan Damian itu bisa terus sehat.
Helena sudah rapi dan keluar dari rumah nya. Dia menitipkan surat tersebut pada kepala pelayan dan mengatakan jika kontrak kerja nya di tempat ini sudah habis.
"apakah tuan Grand Duke mengetahui hal ini nona?" tanya Herald yang terlihat ragu. Pria tua itu padahal cukup suka dengan kehadiran Helena walaupun dalam seminggu ini banyak rumor buruk tentang nya.
"yah tuan Herald, saya sudah mendapatkan ijin dari tuan Damian. Dan juga dia mengijinkan saya untuk membawa seekor kuda sebagai bayaran atas beberapa obat yang saya buat". Bohong Helena dengan wajah yang tenang dan juga meyakinkan.
Tidak kah Mereka tau jika Helena ahli dalam berbohong di dunia nyata. Bahkan saat diri nya menjadi dokter kecantikan banyak sekali agensi artis dan juga produser meminta nya untuk ikut andil dalam seni peran. Tapi Helena menolak itu karena jadi dokter kecantikan lebih menguntungkan dari pada menjadi artis.
"baiklah nona Helena. Saya akan mengantarkan anda ke kandang kuda untuk memilih kuda yang anda inginkan". Ujar Herald dengan pasrah tanpa tau kebohongan Helena.
Saat ini Helena sudah memilih satu kuda berwarna coklat gelap yang terlihat sangat gagah.
"tuan Herald terimakasih atas kebaikan anda selama saya tinggal di sini. Dan bisa kah anda menolong saya untuk memberikan surat ini pada Ravel. Katakan pada nya saya sangat berterima kasih".
"baik lah nona. Akan saya sampaikan".
"saya pamit tuan Herald. Selamat tinggal". Ucap Helena yang kini sudah menunggangi kuda nya keluar dari gerbang mansion Reynolds tanpa tau seseorang sejak tadi memperhatikan setiap gerak-geriknya.
"kali ini aku tidak akan membiarkan kau hidup wanita gendut!! Kau benar-benar membuat ku muak. Untung saja ayah memberikan beberapa pembunuh bayaran nya untuk ku pinjam. Selamat menuju neraka wanita jelek". Gumam Alisa yang saat ini berada di balik pilar bagian luar mansion Damian dengan senyuman jahat nya.
Pemeran utama itu masih belum puas dengan apa yang sudah dilakukan nya. Apalagi melihat Damian terlalu lunak pada Helena itu seperti melukai harga dirinya.
"setelah Damian sampai di rumah bahkan dia akan mengejar mu sebagai buronan!".
Selang satu jam orang yang di tunggu Alisa akhir nya pulang dari istana. Damian masuk ke bangunan utama mansion nya. Dan mendapati Alisa berlari tergesa-gesa menghampiri nya.
"Damian!!! Sesuatu terjadi".
"ada apa Alisa? Kenapa kau terlihat panik?"
"Helena melarikan diri setelah mencuri sesuatu dari kamar mu tadi. Aku melihat nya seperti orang yang sangat mencurigakan. Dia masuk ke kamar mu secara diam-diam dan keluar membawa sesuatu seperti sebuah gulungan. Aku ingin menghentikan nya tapi aku terlalu takut dia akan menganiaya ku seperti sebelum nya".
Mendengar pernyataan palsu itu Damian percaya begitu saja. Pria itu lari ke dalam kamar nya dan segera memeriksa apa yang di ambil oleh Helena. Dan benar saja lemari Damian terbuka serta kotak kayu yang ada di dalam nya ikut terbuka.
Pria itu memeriksa apakah dokumen penting yang dia kumpulkan selama ini masih berada di tempat nya atau tidak. Tapi hasil nya nihil. Semua bukti yang dia kumpulkan untuk menjerat para pemberontak dan siapa yang berada di balik penyerangan nya dalam beberapa bulan ini lenyap.
"apa Helena ada hubungan nya dengan ini!! Jadi selama ini dia hanya mata-mata yang dikirim untuk mencuri semua bukti! Pantas saja dia berada di hutan Villforst saat itu. Tapi jika benar kenapa dia mau menyembuhkan ku!! Sial!!!".
Saat ini Damian sangat marah. Pria itu keluar dari kamar nya dan memerintahkan Ravel untuk mencari Helena. hidup atau mati.
Walaupun dia sangat kesal dengan Helena tapi satu sisi diri nya sangat khawatir dan tidak ingin Helena pergi dari dirinya. Namun sisi yang satu ini sudah di dominasi oleh sisi yang marah pada penghianatan Helena.
"APA KALIAN YANG DI MANSION INI SUDAH BUTA!! DAN MEMBIARKAN WANITA PENGHIANAT ITU PERGI!! SETELAH SEMUA INI KU SELESAI KAN AKU AKAN MENGHUKUM KALIAN!!". Ujar Damian dengan sangat keras sehingga membuat takut para pelayan nya.
Mereka tidak tau mengapa tuan nya mengatakan jika Helena adalah penghianat. Padahal Helena tadi pergi dan pamit dengan baik-baik.
Damian tak bisa tinggal diam dia akan ikut mencari Helena dan menyeret nya kembali ke dalam mansion ini. Bila perlu dia akan menyeret Helena dengan paksa dan cara kasar.
"aku akan mendapatkan mu kembali Helena!!"
Tanpa di ketahui Alisa sudah tersenyum puas melihat huru hara ini. Rencana yang dia buat untuk menyingkirkan Helena sudah terlaksana kan. Dan dia pikir itu akan berhasil.
"wanita jelek itu tidak akan lolos dari pembunuh bayaran ku dan juga dari Damian. Wanita rendahan seperti nya memang harus di singkirkan agar tidak mengotori pemandangan apalagi tubuh nya gendut dan jelek. Sangat menjijikan".
semangat terus kk
makin penasaran gimana kelanjutannya
semangat terus kk😅
semangat terus kk😅
semangat terus kk
semangat terus kk😅