Naima yang dipaksa menjadi penanggung jawab acara mewah yang diselenggarakan oleh keluarga suaminya, Padahal selama ini dia yang telah membiayai seluruh kebutuhan keluarga suami, Tapi suaminya diam saja ketika keluarganya memperlakukan nya layaknya pembantu dan bukan menantu.
Saatnya Naima bangkit Dari kebodohan yang dia lakukan selama ini, kisahnya penuh drama dan menguras emosi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Naima mengepalkan tangannya saat mengambil alat rekaman yang dia pasang diruang keluarga tempat suami dan keluarganya berkumpul semalam. Dia mendengarkan nya dengan seksama dan air mata nya menetes tanpa bisa ia tahan.
Kini dia berada di ruangan kantornya setelah banyaknya drama yang menguras emosinya pagi ini.
"Ternyata selama ini kau hanya memanfaatkan ku, aku tidak menyangka". Naima meneteskan Air matanya.
Sakit rasanya ketika orang yang dicintai setulus hatinya membalasnya dengan sandiwara agar dia semakin mencintai suaminya, dia bodoh karena mempercayai segalanya.
"Kami kenapa Nay?? Tanya Tiara melihat sang sahabat menangis seperti itu padahal dia baru sampai kantor.
Dia langsung duduk di sebelah Naima dan mengusap bahu sahabatnya untuk menenangkan.
"Dengarlah". Naima memutar rekaman suara yang dia ambil dari ruang keluarga itu.
"Astaga, Ya ampun, mereka licik sekali, dan lagi suamimu sudah gila?? Tiara bahkan berdiri dari duduknya dengan penuh emosi.
"Aku tidak menyangka Nay, mereka hanya memasang topeng padamu selama ini agar kamu bisa mereka peras". Tiara mengusap wajahnya kasar.
"Aku akan buat mereka menyesal karena selama ini memanfaatkan ku Ra, aku pasti akan membalasnya, aku mencintai mereka dengan tulus, ku korbankan segalanya selama ini tapi ternyata". Naima tak sanggup melanjutkan ucapannya.
Dia menunduk dan menangis, tubuhnya bergetar hebat karena sangat terpukul dengan kenyataan ini.
"Itu benar Nay, kamu harus membalas mereka, buat mereka tidak berkutik".
"Iya, aku akan buat mereka menyesal". Ucapnya mengepalkan tangannya disela-sela tangisannya.
Tiara menunggu sahabatnya sampai benar-benar tenang, dia tidak akan membiarkan keluarga Tyo menghancurkan sahabatnya.
"Sudah tenang?? tanyanya dengan sendu.
Dia membantu sahabatnya merapikan dirinya karena menangis, hari ini mereka akan bekerja lembur jadi sahabatnya harus menyiapkan fisiknya.
"Aku sudah tenang kok, makasih yah, maaf karena beru mendengar nasehat mu". Naima menunduk malu.
"Tidak apa Nay, tapi sekarang matamu sudah terbuka, itu sudah bagus, lalu apa yang kamu lakukan setelah ini??
"Aku akan membiarkan mereka mengambil perhiasan ku yang tersimpan di lemari, mereka akan mengadakan pesta pernikahan mewah untuk adik Tyo beberapa minggu lagi.
"Kamu yakin??, perhiasan ku mahal loh Nay, apa tidak sayang?? Tiara menatap sahabatnya dengan tatapan tidak percaya.
"Tenang saja, perhiasan ku yang paling mahal aku sembunyikan dan perhiasan biasa saja aku taroh disana, dan lagi ATM yang berisi tabunganku sudah kosong hanya tinggal 1 juta saja, karena aku sudah memindahkannya ke rekening baru yang ku buat kemaren, aku akan membuatnya menjadi bukti pencurian agar mereka malu".
"Wah ide bagus Nay, rasain mereka, enak saja mau hidup enak tapi tak mau kerja, dasar benalu". Umpat Tiara dengan kesal.
"Mereka pasti akan kelabakan dan malu. lihat saja mereka pasti akan menyesal".
"Bagaimana dengan surat penting lain Nay??, jangan lupa loh". Ucap Tiara mengingatkan sahabatnya.
"Kamu tenang saja, aku sudah mengamankan segalanya".
Tiara mengangguk kemudian keluar dari ruangan sahabatnya karena mereka akan kembali bekerja.
Sedangkan dirumah Nayma, kini Andin dan Ibu Alma sudah datang dan akan melakukan aksi mereka, dia tidak tahu saja, subuh saat semuanya orang terlelap Nayma menyuruh orang untuk memasang CCTV canggih kesemua ruangan termasuk dapur dan yang lainnya. CCTV yang tidak hanya merekam gambar tapi juga suara yang ebrada disekitarnya.
"Haha dasar Nayma bodoh, dia bahkan tidak mengunci lemarinya, kita pasti bisa mengambil segalanya". Tawa Bu Alma menggema dikamar Nayma dan Tyo.
"Benar Bu, Kak Nayma itu orang bodoh, dia selalu bisa kita manfaatkan, sekarang cepat kita ambil semuanya, lalu kita pulang, kita harus mempersiapkan pernikahanku sebaik mungkin". Andin tersenyum jahat.
"Tentu nak, pernikahanku harus wah, ibu tidak akan mau kalah".
Mereka lupa jika sertifikat rumah mereka berada di tangan Nayma karena mereka menjadikannya jaminan untuk merenovasi rumah mereka. Nayma bahkan sudah mempersiapkan sertifikat palsu miliknya dan juga mertuanya.
Mereka berdua pulang dengan sangat puas karena berhasil melakukan aksi mereka tanpa tahu kejutan pada mereka akan datang.
"Maaf Mas, aku tidak bisa pulang hari ini dan beberpa hari kedepan, aku harus keluar kota untuk tugas, kamu baik-baik dirumah". Ucap Nayma kepada suaminya saat akan pulang kerja.
"Tentu, aku akan baik-baik saja, kamu yang rajin kerjanya supaya bonusnya banyak, kita bisa bahagiakan ibu".
Tyo sangat senang dan membawa wanita yang menjadi selingkuhan nya kerumah dan bercumbu, dia tahu istrinya tidak akan pulang beberapa hari
"Lihat nanti yah mas aku tutup dulu".
Nayma merencanakan akan tugas diluar kota, membiarkan mertua dan iparnya melakukan apapun dirumahnya. dan Dia sudah mengantongi banyak bukti bahkan perselingkuhan suaminya.
"Istrimu kenapa?? Tanya gadis seksi dan montok itu kepada kekasihnya.
"Dia lembur sayang dan akan keluar kota, kita bebas menikmati semua fasilitas Nayma dirumah". Tyo mencolek gemas sang perempuan.
"Kapan kita menguasai rumah ini mas, akun sudah tidak sabar menjadi nyonya disini". Ucapnya dengan manja.
"Sabar yah, setelah pernikahan adikku, aku pastikan rumah ini menjadi milik kita".
Nayma kini berada di apartemen yang dia beli tanpa sepengetahuan suaminya, dia harus bermain cerdik untuk membuat keluarga benalu itu membayar apa yang mereka lakukan padanya.
Hari pernikahan Andin pun akhirnya terlaksana, mereka tertawa bahagia. Pernikahan mewah impian Andin pun terlaksana dirumah mewah mereka.
"Bagaimana mas, ini seusai dengan pernikahan yang kamu inginkan kan?? tanya Andin kepada lelaki yang resmi menjadi suaminya itu.
"Iya tapi sebaiknya kita pestanya di hotel saja kok dirumah??
"Tidak apa mas kan, pernikahan kita juga mewah, nanti giliran mas yang buat pesta di hotel, kan mas orang kaya".
Aldo tersenyum paksa menyembunyikan kenyataan sebenarnya bahwa dia hanya karyawan biasa seperti kakak iparnya, bahkan dia juga adalah seorang TKI di negara Belanda.
Percakapan mereka terhenti ketika mendengar derap langkah high Hell's mendekati mereka
Nayma melangkah maju dengan anggun kedalam rumah itu sedangkan polisi sudah berjaga untuk membawa ketiganya , mereka diminta untuk menunggu oleh Nayma.
"Wawa.. selamat yah, akhirnya pernikahan mu terlaksana dengan mewah". Nayma memberikan sebuah kotak kado.
Nayma melirik suaminya yang kini tengah bergandengan mesra dengan seorang perempuan seksi dan montok itu. Tatapan sinis dia layangkan membuat Tyo salah tingkah dan segera melepaskan gandengan tangan perempuan itu.
"Iya dong, orang pelit tidak usah berkomentar deh, toh kami bisa tetap melaksanakan pernikahan mewah tanpa bantuanmu". Ejek Andin menatap tidak suka pada sang kakak iparnya.
"Oh iya benarkah itu, baiklah mari kita liat cuplikan di layar besar itu". Ucap Nayma dengan sinis.
Mereka semua mengalihkan pandangan pada layar besar yang menampilkan aksi Andin dan juga ibunya yang mencuri dirumah andin begitu juga dengan perselingkuhan Tyo dirumahnya, belum lagi segala perbuatan mereka selama dirinya pergi.
Wajah mereka berubah merah padam, antara malu, marah dan juga emosi.
"Apa-apaan ini, hentikan layar itu". Teriak Andin dengan penuh amarah, dia berusaha merusak layar besar itu tapi tidak bisa gambar dan video mereka malah terus berjalan.
Bisik-bisik mencemooh mulai terdengar dari tamu undangan yang tidak menyangka perbuatan mereka.
"Apa-apaan ini Nayma, hentikan semuanya, aku akan membunuh kamu jika tidak menghentikannya". Teriak Tyo dengan penuh emosi.
Dia melangkah mendekati Sang istri dengan kemarahan yang memuncak, dia tidak terima akan hal ini. Tapi sebelum bisa menggapai Nayma polisi mencekal tangannya dan menggiringnya paksa begitu juga dengan pengantin perempuan dan juga Bu Alma.
"Selamat menikmati perbuatan kalian". Nayma tersenyum sinis
mereka hanya tau sifat mu sekarang tapi menutup mata ketika dirimu diperlakukan seperti mesin atm dan pembantu bagi mereka.....
wah, seru nih menantikan bab selanjutnya...
dan bisa sukses walaupun jauh dari ibu.