Luo Feng, Tuan Muda dari keluarga kaya-raya mati setelah mobil yang dia kemudikan mengalami kecelakaan di lintasan kereta api.
Saat mengira dirinya akan pergi ke alam selanjutnya setelah mengalami kematian, Luo Feng justru membuka mata di tempat asing dengan pemandangan bola cahaya tepat berada di hadapannya, dengan tubuh sedikitpun tak bisa di gerakan.
“Kematianmu adalah takdir yang aku ciptakan di kehidupanmu, tapi kematianmu bukanlah akhir dari segalanya. Aku memberimu kesempatan hidup sekali lagi di tempat baru, dan kamu aku berkati dengan setengah dari kekuatanku.”
Mendengar suara dari bola cahaya di hadapannya, Luo Feng hanya bisa mengerutkan kening kebingungan dengan apa yang dia dengar.
“Ingat, di Alam Semesta yang akan kamu tempati, Dewa hanyalah sebutan untuk manusia yang telah menapaki jalan setengah abadi. Akan tetapi, dengan memiliki setengah dari kekuatanku, kamu akan menjadi Dewa yang sesungguhnya, yang tak akan pernah mati sekalipun tubuhmu berubah menjadi abu.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Balas Dendam
Luo Feng dan yang lainnya pergi mengikuti Shen Huang pergi ke tempat yang disediakan khusus untuk perwakilan Pulau Besar Zhu Dao yang menghadiri kompetisi di Klan Yun.
Kompetisi Pulau Kecil Bai Dao sendiri terpaksa dihentikan di tengah jalan setelah terbongkarnya kecurangan yang melibatkan setengah jumlah Klan yang ada di Pulau Kecil Bai Dao.
Tak lama mengikuti Shen Huang, Luo Feng dan yang lainnya dapat melihat tempat yang jauh lebih baik dibandingkan penginapan kecil yang ditempati perwakilan Klan Shui.
Shen Huang mempersilahkan Luo Feng duduk di tempat kehormatan, yang biasanya di tempati olehnya. Sedangkan dia memilih tempat duduk yang berhadap-hadapan dengan Patriak Shui Zen.
Kesepuluh murid Klan Shui bersama Tetua Shui Kun, mereka tidak ikut bersama Luo Feng dan dua orang lainnya karena Shen Huang mempersilahkan mereka langsung pergi ke halaman belakang untuk bersantai, dan keberadaan Tetua Shui Kun adalah untuk mengawasi kesepuluh murid Klan Shui.
Luo Feng menatap Shen Huang lalu berbicara dengannya, “Paman, apa ada sesuatu yang ingin dibicarakan denganku? Kalau tidak ada, aku ingin pergi bersantai dengan Shui Cen dan yang lainnya!”
Dengan sedikit menundukkan kepala Shen Huang dengan sopan berbicara, “Tuan Muda, keempat temanku sangat ingin bertemu dengan Tuan Muda, tapi karena tadi mereka sibuk mengerahkan prajurit bayangan menangkap orang-orang yang bersalah, mereka akan sedikit telat datang menemuo Tuan Muda.”
Luo Feng hanya mengangguk pelan, sedangkan Patriak Shui Zen memilih diam karena ini adalah kali pertama bertemu dengan sesama Klan pelayan Klan Luo setelah ratusan tahun berpisah tanpa ada yang saling mengirim kabar.
“Oh iya, apa ke-empat teman Paman juga berasal dari Klan Shen?” tanya Luo Feng menanyakan identitas ke-empat teman Shen Huang yang sedang dalam perjalanan menuju kediaman khusus di Klan Yun yang ditempati oleh perwakilan Pulau Besar Zhu Dao.
Pelan Shen Huang menganggukkan kepalanya. “Aku dan mereka sama-sama murid dalam Klan Shui, dan kami ditugaskan secara langsung oleh Patriak Klan untuk menjadi wakil Pulau Besar Zhu Dao di Pulau Kecil Bai Dao.”
“Apa status Klan Shen di Pulau Besar Zhu Dao?” Melihat keberadaan Shen Huang yang mewakili kekuatan Pulau Besar Zhu Dao di Pulau Kecil Bai Dao, Luo Feng merasa status Klan Shen lebih baik dibandingkan status Klan Shui sebelum kedatangannya.
“Tuan Muda, Klan Shen di Pulau Besar Zhu Dao adalah Klan terkuat ketiga di bawah kekuatan Klan Qing cabang Pulau Besar Zhu, dan Klan Long,” ucap Shen Huang.
“Sekuat itukan Klan Qing sampai Klan cabangnya saja menjadi yang terkuat di Pulau Besar Zhu?” Sebuah Klan cabang menjadi yang terkuat di sebuah Pulau Besar Zhu Dao, mendengarnya saja sudah membuat Luo Feng yakin kekuatan Klan Qing sangatlah kuat.
“Tuan Muda, kekuatan Klan Qing telah berkembang pesat sejak berakhirnya perang besar yang mereka menangkan. Kekuatan Klan cabang yang berkuasa di Pulau Besar Zhu Dao, kekuatannya bahkan jauh lebih kuat dibandingkan kekuatan Klan lain yang ada di Pulau Besar Zhu,” ucap Shen Huang yang tahu pasti sekuat apa kekuatan Klan Qing yang berkuasa di Pulau Besar Zhu Dao.
Klan Shen sebenarnya juga tidak lemah, tapi sepuluh Klan sekuat Klan Shen belum tentu bisa mengalahkan Klan Qing di Pulau Besar Zhu Dao.
Kepala Luo Feng menggelenr pelan, dan entah kenapa dia merasa akan sangat sulit membalaskan apa yang terjadi pada Klan Luo di masa lalu pada Klan Qing.
“Paman Zen, Paman Huang, bagaimana dengan kabar Klan yang mengkhianati Klan Luo, apa saat ini mereka masih berada di sisi Klan Qing?” tanya Luo Feng dan dia sangat penasaran dengan jawaban dari pertanyaan nya.
Patriak Shui Zen dan Shen Huang saling melirik, dan setelah sama-sama mengangguk Shen Huang mewakili memberi jawaban, “Tuan Muda, setengah Klan yang berkhianat musnah saat perang besar terjadi, dan setengahnya saat ini menjadi Klan di bawah perlindungan Klan Qing, dan siapapun yang mengusik mereka akan menjadi musuh Klan Qing.”
‘Meski mendapatkan perlindungan Klan Qing, akan sangat mudah bagiku membalas dendam pada mereka.’ Luo Feng berbicara dalam hati sebelum dia kembali berbicara, “Apa diantara kalian tidak ada yang ingin membalas dendam atas apa yang terjadi di masa lalu? Jujur saja, aku merasakan amarah yang begitu besar hanya dengan mendengar nama Klan Qing dan kata pengkhianat.”
Shen Huang menghela napas pelan begitu juga dengan Patriak Shui Zen. Keinginan balas dendam jelas ada pada diri mereka, tapi kekuatan mereka terlalu lemah untuk berurusan dengan Klan Qing, maupun berurusan dengan Klan yang di masa lalu telah mengkhianati Klan Luo. Apalagi dengan tidak adanya Klan Luo, jelas mereka bukan lawan sepadan untuk Klan Qing.
“Dari raut wajah kalian, aku tahu kalau kalian sangat ingin balas dendam tapi lagi-lagi kekuatan kekuatan besar Klan Qing adalah hambatan terbesar kalian untuk balas dendam.”
Luo Feng dapat mengetahui semua itu hanya dengan melihat raut wajah Patriak Shui Zen dan Shen Huang.
“Jika kalian saja ingin balas dendam, bagaimana mungkin aku tidak memiliki keinginan yang sama seperti kalian? Namun, sebelum balas dendam, lebih dulu kita harus menyatukan Klan lain yang masih setia pada Klan Luo, dan yang paling penting adalah meningkatkan kekuatan!” ucap Luo Feng.
“Tuan Muda, kekuatan kita saat ini benar-benar telah jauh tertinggal dari kekuatan yang dimiliki Klan Qing. Meski Tuan Muda saat ini sudah berada di ranah Martial King tingkat 1, jika Tuan Muda adalah bagian dari Klan Qing, kekuatan Tuan Muda hanya akan setara dengan kekuatan murid inti Klan Qing,” ungkap Shen Huang yang belum tahu kekuatan asli Luo Feng.
“Paman, apa kamu yakin aku hanyalah kultivator ranah Martial King?” tanya Luo Feng yang segera dibalas celengan cepat kepala oleh Shen Huang, dikarenakan dia merasa kalau kekuatan Luo Feng bukan hanya sekedar di ranah Martial King tingkat 1. Menurutnya, seharusnya kekuatan Luo Feng berada di ranah Martial King tingkat 8 atau tingkat 9.
Sedangkan Patriak Shui Zen yang tahu kalau kekuatan Luo Feng telah melampaui ranah Martial Emperor, dia sangat ingin mendengar secara langsung kekuatan sebenarnya yang dimiliki Luo Feng.
“Setidaknya aku jauh lebih kuat dari kultivator ranah Martial Emperor, dan mungkin saja kultivator ranah Martial God belum terlalu kuat untuk dapat membuat sedikit goresan di pakaianku.”
Tak ada sekedar omong kosong tanpa bukti, Luo Feng begitu saja menunjukkan aura kekuatan ranah Heavenly Emperor, yang setara dengan kekuatan para Tetua Klan Qing, bahkan aura kekuatan Luo Feng jauh lebih stabil dari aura kekuatan Tetua Klan Qing di Pulau Besar Zhu Dao yang pernah dirasakan Shen Huang.
Meski Luo Feng hanya sekedar menunjukkan aura kekuatannya tanpa ada niatan untuk menyerang siapapun, tetap saja aura Luo Feng berhasil membuat Patriak Shui Zen dan Shen Huang kesulitan bernapas, bahkan aura itu dapat dirasakan oleh orang-orang sejauh belasan kilometer dari tempat Luo Feng.
Menarik kembali aura kekuatannya setelah melihat Patriak Shui Zen dan Shen Huang tak sanggup bertahan lebih lama di bawah tekanan aura kekuatannya, Luo Feng memberi kesempatan pada keduanya untuk menghela napas sebelum melanjutkan pembicaraan.
Di tengah keduanya yang sedang menghela napas, Shen Xiang, Shen Jili, Shen Lusi dan Shen Zizu datang dengan begitu terburu-buru karena mereka merasa pusat aura kekuatan yang mereka rasakan berasal dari tempat Shen Huang.
“Kalian bisa duduk sambil menunggu mereka memulihkan diri!” ucap Luo Feng tenang pada mereka yang baru datang, dan jelas terlihat olehnya raut wajah keterkejutan di wajah orang-orang yang baru datang dan segera mengambil tempat duduk di dekat Shen Huang.
“Aku sepertinya tahu apa yang membuat kalian begitu buru-buru datang ke tempat ini! Kalian tidak perlu mengkhawatirkan aura barusan karena itu adalah aura kekuatanku.” Luo Feng tak menutupi apa yang baru terjadi dari mereka, setelah Shen Huang memberitahu siapa mereka berempat padanya.
Keempatnya tidak begitu saja percaya, tapi sebelum ada dari mereka yang membuka suara, Shen Huang lebih dulu membuka suara, “Jika kalian tidak percaya, kalian bisa meminta Tuan Muda kembali menunjukkan aura kekuatannya, tapi lakukan itu setelah aku dan Patriak Shui Zen pergi dari tempat ini!”
Patriak Shui Zen yang namanya disebut, dia ikut angkat bicara, “Shen Huang, bagaimana kalau kita pergi ke halaman belakang untuk bersantai, dan biarkan mereka membuktikan sendiri apa yang tidak mereka percaya?”
Keduanya ingin pergi menjauh jika keempatnya masih ingin pembuktian dari Luo Feng. Bagi mereka yang sudah tahu sekuat apa Luo Feng, mereka memilih pergi sedikit menjauh daripada harus mengalami penderitaan karena sulit bernapas, seperti apa yang baru saja terjadi pada mereka.
Namun pada akhirnya keempatnya memilih percaya karena selama ini mereka tidak pernah dibohongi oleh sosok Shen Huang, dan setelahnya satu persatu dari mereka mulai memperkenalkan diri pada Luo Feng.
Mereka berempat ternyata masih memiliki ikatan keluarga yang begitu dekat satu sama lain. Mereka adalah saudara seayah, tapi terlahir dari wanita berbeda, dan dari kelimanya, status Shen Huang adalah yang tertinggi karena dia adalah putra dari istri pertama.
“Karena kita sudah saling kenal, mulai sekarang kalian adalah keluargaku, dan aku tidak menginginkan penolakan!” ucap Luo Feng tegas, dan dia tidak ingin ada yang menolak keinginannya.
Sebagai satu-satunya anggota Klan Luo diantara mereka, membantah keinginan Luo Feng sama saja mereka telah mengkhianati Klan Luo. Oleh karena itu mereka hanya bisa menuruti apa yang menjadi keinginan Luo Feng.
Tak melihat ada yang membantah keinginannya, Luo Feng tersenyum lalu dia bicara, “Dengan aku di sini aku berjanji akan membantu meningkatkan kekuatan kalian, dan begitu semua siap kita akan mulai rencana balas dendam pada mereka yang telah berkhianat sebelum akhirnya membalas Klan Qing!”
...----------------...
Bersambung.
cocok buat tmen ngopi & rokok an..
ok lanjouuttss....
syapa tempe karya"nya layak ditongkrongin..
ok gasss....
yg seharusnya, sekali ayunkan tangan semuanta musnah