Spin Off ANAK GENIUS: MENGANDUNG BENIH PRIA ASING. Sebelum membaca novel ini, silakan baca terlebih dahulu Novel S1 nya. Agar nyambung dan mengerti 🤗 Jangan lupa tap subscribe, tombol like, dan ulasan bintang 5 nya ♥️
*
Menikah adalah hal yang diinginkan oleh semua orang, begitu pun dengan Deana, dia sangat bahagia karena hari pernikahannya telah ditetapkan. Namun, siapa sangka jika calon suaminya malah berselingkuh di belakangnya tepat di hari ulang tahun kekasihnya itu sendiri.
Di saat sedang patah hati, seorang pria dewasa mampu meluluhkan hati Deana Pamungkas . Deana bisa move on karena pria itu, tetapi sebuah kenyataan terungkap jika pria itu adalah seorang duda.
Apakah Deana masih tertarik dengan duda tersebut dan dia tetap dalam tujuan utamanya?
Yuk simak kelanjutannya 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33 Mempertimbangkan perasaan
"Kenapa kau harus takut, Maheer? Tenanglah, jika Deana benar-benar mencintaimu maka dia pasti bisa menerima semuanya. Bukankah tidak boleh ada kebohongan di dalam sebuah hubungan?" ujar Debby melanjutkan.
Maheer hanya menggeleng pelan.
"Baiklah biar aku jelaskan. Deana, Maheer pernah melakukan kesalahan besar di bisnisnya. Dia menghancurkan karir orang lain untuk keuntungan pribadinya!"
Deana kaget. ''Mahi, benarkah?" tanyanya tidak percaya.
Maheer menunduk. "Deana, aku..." dia menarik napas dalam-dalam. "Deana, maafkan aku. Aku belum memberitahu padamu tentang semua masa laluku."
"Jelaskan padaku, Mahi." pinta Deana dengan suara lemah.
"Aku melakukan kesalahan itu karena tekanan keuangan dan kesulitan hidupku. Aku ingin menyelamatkan perusahaan keluarga, mempertahankan pekerjaan karyawan, dan membayar biaya rumah sakit persalinan Emily waktu itu."
Deana mendengarkan dengan hati berat. "Kenapa kamu tidak bicara denganku tentang hal ini sebelumnya?"
Maheer masih menunduk, dia tidak sanggup menatap mata Deana yang pasti penuh dengan kesedihan. "Aku takut kehilangan kepercayaanmu, D.
Debby memotong dengan cepat. "Sudahlah, Maheer! Kenapa kau harus berekspresi seperti ini? Semua sudah terjadi dan kenyataannya kau adalah seorang pengkhianat."
Debby mendekati Deana dengan senyum licik. "Lihatlah, Deana! Maheer tidak bisa dipercaya. Aku tahu kalau dia lebih baik dari siapapun. Baiklah, kalau begitu mari kita bicarakan bagaimana cara memulihkan hubungan kita."
Deana menolak. "Tidak, Debby! Aku tidak mau terlibat dalam permainanmu."
Debby marah karena sepertinya rencana dia untuk membuat jarak antara Maheer dan Deana telah gagal.
"Kau bodoh! Kau harus tinggalkan dia! Maheer itu seorang pengkhianat. Dia bisa menghancurkan reputasi karir orang lain demi urusan pribadinya. Jadi, suatu saat nanti dia bisa saja menghancurkan hidupmu demi kebahagiaannya sendiri."
"Hentikan, Debby! Apa pun yang kau katakan tidak akan membuat keinginanku berubah untuk menikahi Deana!"
Debby terkejut dengan reaksi Maheer. "Kau masih ingin menikahi Deana setelah semua yang terjadi?" tanyanya dengan nada sinis.
Maheer menatap Deana dengan penuh harapan. "Aku mencintaimu, D. Itu hanya masa lalu dan kebodohanku, aku tidak mungkin mengulanginya lagi.
Deana memandang Maheer dengan campuran emosi. "Aku membutuhkan waktu untuk memikirkan."
Debby marah dan berbalik pergi dengan kata-kata pahit. "Kau akan menyesal, Deana!"
Debby berlalu pergi dengan langkah cepat, meninggalkan ketegangan di udara. Maheer menatap Deana dengan harapan.
"D, aku janji akan memperbaiki kesalahanku. Aku mencintaimu dan ingin membangun hidup bersamamu," katanya lembut.
Deana menghela napas dalam-dalam, masih terlihat ragu. "Aku membutuhkan waktu untuk memikirkannya, Mahi. Tolong berikan aku ruang."
Maheer mengangguk. "Aku mengerti, D. Aku akan menunggu keputusanmu."
Setelah Deana pergi, Emily yang menyaksikan keributan itu mendekati ayahnya. "Daddy, apa yang terjadi?"
Maheer memeluk Emily. "Semuanya baik-baik saja, Nak. Kamu tidak perlu khawatir, kembalilah ke kamarmu." ucapnya mencoba memberikan senyuman lembut ke Emily.
Emily berlari ke kamarnya.
'Baru saja merasakan kebahagiaan, tapi Debby menghancurkan segalanya. Aku tidak bisa tinggal diam, dia bisa membuat hubunganku dan Deana rusak. Aku mengenal Debby, demi kepuasan dirinya sendiri, dia bisa melakukan apa pun.' batin Maheer.
****
Keesokan harinya .
Deana yang bimbang dengan perasaannya memutuskan untuk bercerita dengan Fahri. Mereka pun bertemu diluar, di sebuah kafe. Deana menceritakan semua yang terjadi. Fahri mendengarkan dengan sabar.
"Deana, kamu harus mempertimbangkan perasaanmu sendiri," kata Fahri. "Apakah kamu masih mencintai Maheer setelah mengetahui kesalahannya?"
Deana terlihat ragu. "Aku masih mencintainya, tapi aku takut sakit untuk yang kedua kalinya. Setiap kali mendengar kata penghianatan, aku merasa takut."
Fahri menyarankan, "Berikan waktu untuk dirimu sendiri, Deana. Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Bisa saja Maheer terpaksa melakukan itu, dan Debby, mantan istrinya, dia ingin merebut Maheer darimu. Dia tidak terima jika kamu dan Maheer itu bersama."
Deana terdiam, merasa benar dengan perkataan Fahri barusan.
Malam hari, dibawah suasana yang dingin, Deana menatap lurus ke luar jendela. Dirinya mempertimbangkan keputusan tentang Maheer. Dia memikirkan cinta mereka, kesalahan Maheer dan peringatan Debby. Saat sedang melamun, tiba-tiba Anaya datang mendekati Deana.
Anaya menepuk pundak Deana, membuat sang empunya terjingkat kaget.
"Astaga, Oma!" pekik Deana mengelus dadanya.
"Kenapa melamun? Daritadi Oma panggil tapi kamu hanya diam saja."
Deana menggeleng. "Hanya memikirkan masalah pekerjaan, Oma." ucapnya berbohong.
"Ada Maheer dibawah, dia ingin bertemu denganmu."
"Mahi? Dia datang, Oma?" Deana terlihat gugup.
"Dia baru saja tiba beberapa menit yang lalu, sana temui dia di ruang tamu!"
Deana bergegas pergi dari kamarnya. Dari kejauhan dirinya melihat Maheer yang sedang duduk di sofa.
"Mahi?" panggil Deana membuat Maheer tersenyum.
"D, aku kesini untuk —"
"Aku tau, kita bicara ditempat lain saja. Aku tidak ingin Oma mendengarnya."
Maheer pun menuruti perkataan sang kekasih, mereka memutuskan untuk bicara di taman.
Maheer menggenggam tangan Deana dengan mata yang penuh harapan. "Deana, aku tahu aku salah, tapi aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan itu. Aku mencintaimu dan ingin memperbaiki segalanya."
Deana ragu, namun melihat kesungguhan di mata Maheer. "Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki kesalahanmu?" tanyanya.
Maheer menjawab, "Aku akan selalu terbuka padamu, tentang apa pun itu. Misal, memberitahu kamu semua tentang bisnisku, menghadiri konseling, Memberikan kamu akses penuh ke semua urusanku."
Deana mempertimbangkan. "Tapi aku butuh waktu untuk memikirkannya, Mahi."
Maheer mengangguk. "Aku mengerti, D. Aku mohon jangan ubah keputusanmu tentang pernikahan kita. Aku tidak bisa hidup tanpamu, setelah sekian lama menyendiri dan tidak tertarik dengan siapapun, kini aku menemukanmu, dan aku tidak ingin kehilanganmu."
Deana menatap Maheer, dia merasa apa yang Maheer katakan bukankah kebohongan semata. Dirinya langsung memeluk Maheer, tidak bisa jika melihat pria itu bersedih.
"Maafkan aku karena meragukanmu, Mahi."
"Tidak, jangan minta maaf seperti itu! Kau tidak bersalah, D. Ini semua hasutan dari Debby untuk memisahkan kita berdua."
Keduanya larut dalam kedinginan malam ini.
BERSAMBUNG
SI PEMBUAT ONAR 😶
selamat jadian ya maheer deana 🥰
PR besar nih buat deana utk taklukin emily,apa lagi klo emily sdh dihasut si nenek sihir debby
kalah cepat dong si fahri