NovelToon NovelToon
Rela Di Madu

Rela Di Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Fahira Azalwa, seorang gadis cantik yang harus menelan pahitnya kehidupan. Ia berstatus yatim piatu dan tumbuh besar di sebuah pesantren milik sahabat ayahnya.

Selama lima tahun menikah, Fahira belum juga dikaruniai keturunan. Sementara itu, ibu mertua dan adik iparnya yang terkenal bermulut pedas terus menekan dan menyindirnya soal keturunan.

Suaminya, yang sangat mencintainya, tak pernah menuruti keinginan Fahira untuk berpoligami. Namun, tekanan dan hinaan yang terus ia terima membuat Fahira merasa tersiksa batin di rumah mertuanya.

Bagaimana akhir kisah rumah tangga Fahira?
Akankah suaminya menuruti keinginannya untuk berpoligami?

Yuk, simak kisah selengkapnya di novel Rela Di Madu
By: Miss Ra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 12

Di kamar, setelah makan malam bersama keluarga istrinya, Zidan kini duduk di sofa menunggu Fahira datang membawakan kopi untuknya. Sembari menunggu, Zidan menanyakan kabar istri keduanya yang ia nikahi secara siri pagi tadi.

"Assalamualaikum, apa kau sudah tidur?" tanya Zidan lewat pesan.

"Waalaikumsalam, aku nggak bisa tidur. Jadi, sedang nonton TV saja sambil ngemil." balas Viola.

"Apa kau sudah makan malam?" tanya Zidan lagi.

"Sudah. Tadi aku pesan nasi goreng online. Kau sedang apa sekarang? Apa Mbak Fahira sedang tidak ada di sampingmu ?" balas Viola balik bertanya.

"Dia sedang di dapur, membuatkan kopi untukku. Sekarang kau istirahatlah, besok pagi aku sampai di apartemen bersama Fahira." kata Zidan.

"Oke---"

Bertepatan dengan itu, Fahira masuk ke dalam kamar sambil membawa kopi panas untuk suaminya. Zidan segera meletakkan ponselnya di atas meja dan menerima cangkir kopi dari istri yang sangat ia cintai itu.

Sementara itu, di apartemen, Viola berguling-guling dan tersenyum lebar saat mendapatkan perhatian dari Zidan, meski hanya lewat pesan.

"Ya Tuhan--- Aku mohon jangan buat aku mencintainya. Ya ampun, ternyata seperti ini rasanya diperhatikan dan disayang oleh suami? Indah sekali rasanya, Tuhan---"

Viola kemudian menyetel musik dan berjoget-joget sambil melompat kegirangan karena terlalu senang mendapat perhatian dari suaminya itu.

Zidan yang sedang santai bersama Fahira mulai gugup. Ia harus menyampaikan sesuatu yang sangat berat, pernikahan sirinya dengan Viola. Ia menetralkan jantungnya lebih dulu, menarik napas dalam, lalu menatap Fahira.

"Sayang, aku ingin bicara," ucap Zidan dengan nada gugup.

"Mau bicara? Bicara saja, Bang." balas Fahira yang duduk di samping suaminya sambil membaca buku.

"Aku--- Eem, aku sebenarnya---"

Fahira yang melihat kegugupan suaminya mengerutkan kening. Tidak biasanya Zidan bersikap seperti itu. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh suaminya. Fahira akhirnya menutup buku yang ia baca, lalu menatap Zidan.

"Kenapa, Bang? Apa ada masalah?"

"Sayang, sebelum aku bicara, tolong jangan marah atau emosi saat mendengar penjelasanku."

"Memangnya Aira pernah marah sama Abang?"

Fahira berusaha setenang mungkin, meski jantungnya berdetak kencang. Ia merasa ada yang mengganjal di hatinya. Ia membenarkan posisinya, menghadap sang suami, dan menatapnya lekat.

"Sayang, tadi pagi kan aku mengantar Viola untuk masuk ke agama kita."

"Iya, lalu?" sahut Fahira, berusaha tetap tenang.

"Nah, di sana aku-- Aku juga---"

"Juga kenapa, Bang? Ngomong yang jelas."

Fahira mulai kesal karena sejak tadi Zidan menggantung ucapannya. Ia yang penasaran mulai berpikir negatif.

"Ehem-- sebenarnya aku sudah menikahi Viola tadi pagi."

Mendengar itu, jantung Fahira seakan berhenti berdetak. Petir seolah menyambar tubuhnya. Hatinya terasa ngilu mendengar langsung dari bibir suaminya bahwa pria yang sangat ia cintai telah menikahi wanita lain.

Mata Fahira memerah, menahan air mata yang hampir jatuh membasahi pipinya. Bibirnya bergetar, dan lidahnya seperti tertahan di tenggorokan. Zidan yang melihat istrinya terdiam merasa bersalah. Namun, ini semua keinginan Fahira sendiri.

"Sayang, maafkan aku. Aku---"

"Alhamdulillah, aku senang mendengarnya, Bang. Semoga Viola bisa memberikanmu keturunan yang selama ini kau dan Ibu inginkan."

Fahira memotong ucapan Zidan lalu berhambur memeluknya. Air matanya tak lagi bisa ia tahan. Ia menangis dalam pelukan suaminya, karena memang hatinya sangat sakit mendengar hal itu.

"Sayang, aku tahu kamu sedih. Tapi ini keinginanmu. Kau yang terus memaksaku. Jika aku tidak menurutinya, kau bilang tak mau lagi bersamaku, sedangkan aku tidak bisa hidup tanpamu, Sayang."

Fahira semakin terisak mendengarnya. Ia tahu suaminya sangat mencintainya, tapi ia terpaksa memintanya menikah lagi karena tekanan dari ibu mertuanya, yang terus menyuruh dirinya membujuk Zidan untuk menikah lagi.

Setelah tenang, Fahira melepaskan pelukannya. Ia mengusap air matanya pelan lalu menatap Zidan yang kini ada di hadapannya.

"Aku nggak apa-apa, Bang. Aku hanya terkejut saja mendengar kejujuranmu. Lalu, di mana dia sekarang?" tanya Fahira, berusaha menetralkan sesak di dadanya.

"Dia saat ini tinggal di apartemen untuk sementara. Besok aku akan membawamu pindah ke Jakarta. Kau mau, kan?"

Mendengar suaminya ingin membawanya kembali ke Jakarta membuat Fahira mengingat ibu mertuanya yang selalu memarahinya.

"Kau tidak usah memikirkan masalah Ibu. Jika ada Viola di sana, pasti kau akan ada teman untuk berbagi cerita."

Wanita mana yang mau berteman, apalagi berbagi cerita dengan madunya? Membayangkan bertemu Viola saja sudah membuat hatinya ngilu, apalagi harus dijadikan teman. Tidak bisa dibayangkan bagaimana rasanya menahan sakit seperti itu.

Mau tak mau, akhirnya Fahira mengangguk setuju. Ia tidak tega melihat suaminya yang terus memohon agar dirinya mau kembali ke Jakarta bersamanya.

"Ya baiklah, tapi untuk sementara, kan? Setelah rumah Abang selesai dibangun, kita akan pindah ke sana?" tanya Fahira memastikan.

"Bukan rumahku, tapi aku membelikannya khusus untukmu, atas namamu." Fahira semakin terharu mendengar ucapan itu. "Dan ingat! Kita rahasiakan ini dari Abah dan Umi, sesuai kesepakatan kita. Oke?"

Fahira mengangguk sebagai jawaban, lalu kembali memeluk suaminya. Zidan kemudian mengajaknya beristirahat. Namun sebelum itu, seperti biasa, Fahira menawarkan diri untuk memberikan nafkah batin. Zidan pun mengangguk, dan malam itu keduanya memadu kasih di atas ranjang.

Keesokan harinya, Zidan dan Fahira telah bersiap untuk kembali ke Jakarta. Zidan juga sudah mengabari Viola agar bersiap dan berpakaian rapi karena ia akan membawa Fahira ke apartemen.

Zidan dan Fahira berpamitan kepada Abah Syarif dan Umi Jamilah. Kakak Fahira kini sudah kembali ke Kairo karena diutus menjadi guru pembimbing di sana.

"Abah, Umi, Aira kembali dulu ke Jakarta, ya?"

"Iya, Sayang. Ingat, jangan merepotkan suamimu di sana. Kasihan dia sudah banyak masalah di kantornya," sahut Umi Jamilah sambil mengusap bahu Fahira.

"Iya, Umi. Insyaallah---"

Fahira menyalami kedua orang tuanya dengan takzim. Zidan yang baru selesai memasukkan koper ke bagasi mobil kembali melangkah masuk ke rumah dan berpamitan pada mertuanya.

"Abah, Umi, Zidan bawa Fahira ke Jakarta. Abah dan Umi jaga kesehatan, ya? Jika ada waktu luang, datanglah ke Jakarta." pamit Zidan sopan.

"Hati-hati, Nak Zidan. Jangan ngebut. Salam untuk ibumu di Jakarta," sahut Abah Syarif.

"Umi titip Fahira, ya? Ingat, Nak Zidan, jangan buat anak Umi menangis."

Mendengar itu, Zidan tersenyum masam. Sejak tinggal bersama ibunya, Fahira memang sering menangis karenanya. Tapi kini, ia telah berjanji pada dirinya sendiri, setelah kehadiran anaknya nanti, ia akan membuat istrinya itu bahagia selamanya.

...----------------...

Bersambung....

1
Momo
Menghela nafas terus aku baca nya.
Suyati
jlnnya kenapa k bar
Deyuni12
istri bang Zidan Solehah mbak vio,aku jamin kamu akan suka n bahkan mungkin mbak akan insecure nantinya,tapi jangan salah, istri bang Zidan amat sangat baik santun n lembut,sekian penjelasan dari saya 😄😄🙏
Deyuni12: puas banget itu ketawa 😊😊
total 2 replies
Deyuni12
hmm
Deyuni12
duh
ko jadi gini y,,hm
Deyuni12
hadeeeh
jalan yg salah wahai Zidan,emang harus y ketika kalut malah pergi k tempat yg gak semestinya d datangi,Iyu mah sama aja malah nyari masalah..
dasar laki laki
sasip
lah, kalau ada masalah ya jangan dibawa ke tempatnya setan ngumpul bro, tinggal nunggu waktu kamu bakal kesetanan aja itu bro.. pagimana ituh? 😉🤭😅
Deyuni12
jahat ikh mertuanya,mulutnya kaya cabe lebih dr sekilo yg udah d rajang,,bikin emosi
Miss Ra: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 7 replies
Deyuni12
hadeeeh
drama perjodohan lagi
Deyuni12
gooooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!