NovelToon NovelToon
Dusk Till Dawn

Dusk Till Dawn

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:719
Nilai: 5
Nama Author: Oktavianna

Hati Bella merasa terus tersiksa, pernikahannya tidak mendatangkan kebahagiaan dalam hidupnya, ia mencoba kabur tapi...

BRUK...

Tubuh Bella terbanting ke lantai hingga membuatnya jatuh pingsan.

Beberapa bulan kemudian ia kembali bertemu cinta pertamanya dan akhirnya menikah dan hidup bahagia namun, semua tidak berlangsung lama ketika Bella sepenuhnya telah kembali ke dunia gelap, ia dihadapkan ego besar setelah penghianatan suami keduanya.

Akankah pernikahan mereka akan baik baik saja? lalu bagaimana kisah selanjutnya Bella?
Dan rahasia mengerikan apa di balik sosok Bella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oktavianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertunjukan Gadis Ceryy

Langit cerah di pagi hari, suara burung tidak seperti biasanya begitu riang bernyanyi. Rumah juga terasa hangat setelah Gevano sepenuhnya membunuh kesalahpahaman dirinya terhadap sang Ibu, lewat banyak bukti kebenaran.

Meskipun tinggalnya Gevano dan Edgar bersama Bella juga memicu pertengkaran tambahan dari pihak keluarga Mas Shaka dan juga Asri menentang mereka tinggal bersama walaupun Bella adalah ibu kandungnya.

Hari ini adalah awal dari musim liburan panjang, Arunika sedang berada di china bersama menejer Weiwei dan timnya untuk single pertamanya, sedangkan Diego pulang menemui ibunya di Jepang.

Menejer Weiwei juga tampak berbincang hangat dengan Bella di ponsel, menjelaskan bahwa tidak lama lagi mereka akan bersanding dengan artis dunia dan menguasai industri hiburan.

Bella hanya tertawa kecil, merasa menejer Weiwei terlalu bersemangat mengkhayal.

"Nona, tidaklah anda datang ke mari dan melihat Rika chan, dia pasti sangat senang, hari ini juga peluncuran perdana beberapa koleksi musim panas." Kata Menejer Weiwei.

"Ha ha... Anak itu pasti akan menyuruhku membayar satu miliar untuk satu tiket." Jawab Bella tertawa.

Terlihat dari layar ponsel, Arunika sedang melakukan beberapa persiapan, menejer Weiwei menyuruhnya untuk memberi salam.

"Moshi Moshi.. Okaa saan!." Sapa Arunika.

Mereka akhirnya sedikit berbincang sebelum akhirnya berakhir karena meraka masih harus geladi bersih untuk pertunjukan besar nanti malam.

Bella beranjak ke dapur, di sana ada Gevano yang sedang memasak dengan polos menatap sang Ibu.

"Apa perlu ibu bantu?." Tanya Bella.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri." Balas Gevano.

"Ya sudahh... ." Sambung Bella.

Merasa bingung mau melakukan apa, Bella mengambil makanan ringan dan pergi ke depan TV di sana ada Edgar yang tampak serius.

"Uangnya tidak akan cukup... ." Ucap lirih Edgar.

"Uang untuk apa?." Cletuk Bella membuat Edgar sedikit terkejut.

"Ah..haha.. tidak bukan apa apa... ." Kilah Edgar.

Bella melihat layar Televisi, terlihat wawancara Arunika membuat Bella hanya mengerutkan alis, bagaimana tidak, sang putri sangat galak dan manja di rumah tapi di dunia hiburan dia seperti dewi.

"Ibu?." Kata Edgar menyela lamunan Bella.

"Ada apa,katakan?." Tanya Bella.

"Sebenarnya untuk datang ke konser Arunika, aku butuh sedikit tambahan." Jawab Edgar sedikit malu.

Bella langsung tertawa terbahak bahak setelah bercanda sedikit mengenai Arunika yang setiap hari bisa mereka lihat gratis dengan pita suaranya yang meledak ledak.

"Mahal mahal ke sana cuman buat lihat Arunika pakai rok mini." Kata Bella menggelengkan kepala.

"Edgar penasaran, apa benar dia idol atau ada orang yang menggantikan suaranya dibalik panggung." Sambung Edgar.

Keduanya berada di dalam imajinasi sama, membayangkan bahwa suara Arunika sebenarnya sangat fals.

"Ah, bikin penasaran, kalo begitu Ibu ikut, ajak juga Gevano dia sedang di dapur." Kata Bella.

"Apa uang kita cukup, ibu baru saja menghabiskan tidak kurang dari satu miliyar bulan ini." Kata Edgar sambil sedikit berpikir.

Dengan lantang Bella menjelaskan, dia sangat kaya sambil bercanda bisa membeli lima pulau pribadi sekaligus, bahkan menceritakan bahwa separuh perusahaan raksasa sebentar lagi akan menjadi miliknya.

"Dasar orang tua suka membual hal aneh." Kata Gevano yang tiba tiba muncul membawa cemilan.

"Ha ha ha.. ibu memang membual, eh kenapa repot membuat cemilan untuk ibu." Ucap Bella semangat hendak meraih.

"Siapa bilang ini untuk ibu, aku cuman lewat." Tepis Gevano.

"Dingin sekali seperti es." Kata Bella, dia kembali duduk.

Edgar lalu mengatakan niatnya mengajak Gevano menonton Arunika meski pada dasarnya Gevano tidak akan mau karena meraka berdua bagai air dan minyak jika bertemu.

"Aku ikut." Jawab Gevano singkat.

Bahkan Bella sampai tersedak kopi, mendengar jawaban sang putra.

"Baiklah dua jam lagi kita berangkat." Kata Bella bersemangat.

***

Singkat waktu mereka sudah berada di dalam pesawat hampir mendarat. Bella menguap merasa masih mengantuk di perjalanan, Gevano yang gahar juga kenyang mabuk udara sama seperti Ayahnya dahulu, membuat harus menghabiskan beberapa jam di hotel terdekat setelah pesawat landing.

"Edgar apa kamu memberi tahu Arunika?." Tanya Bella.

"Tidak, ini kejutan." Jawab Edgar.

"Ibu punya ide untuk menghemat uang... ." Kata Bella.

"Tidak lama bilang sangat kaya, kenapa sekarang memikirkan ide untuk berhemat?." Cletuk Gevano.

"Kalian ini, hanya ada satu tiket, bagaimana kalian akan masuk?." Tanya Bella.

"Benar juga." Kata Edgar sembari berpikir.

"Tenang ibu punya ide." Ucap Bella bersemangat.

***

Di tempat tata rias Arunika bersama menejer Weiwei mengalami insiden seorang fans yang nekat memasuki kamar Arunika berada, fans itu terlihat begitu terobsesi dengan gadis muda dengan nama panggung Cherry membuat onar dengan para staf di sana, menyeka waktu Arunika di beberapa manit sebelum masuk panggung.

Tapi beruntung hal itu segera di atasi Gevano yang tiba tiba sudah berada di sana, bersama Edgar yang mengaku sebagai bodyguard panggilan agar indentitas mereka tidak terekspos media.

Arunika hanya mengiyakan sambil mengerutkan keningnya, jelas tau siapa di balik dua pria bermasker dan kacamata tersebut dan terus membatin kenapa mereka repot repot datang menyamar.

Ternyata sebelum mereka melanjutkan perjalanan menuju lokasi konser Arunika, mereka di sarankan oleh sang ibu agar menyamar menjadi seorang bodyguard agar tidak dipungut biaya ketika menemui seorang idol dan juga agar mereka bisa masuk tanpa tiket.

"Ide Okaa sann." Kata Arunika.

Mereka mengobrol dikamar leluasa, meski Gevano terlihat dingin, tapi dia tetap bisa di ajak bicara.

"Tapi tidak menyangka kami ada gunanya juga." Cletuk Edgar.

"Jangan sombong, ini cuman kebetulan, lagian siapa yang mengharap tembok dingin ikut serta, menakuti orang saja, cobalah tersenyum monyet!" Kata Arunika.

"Jangan pedulikan dia, kasihan tidak punya teman, benar kan?." Lirik Edgar menggoda kembarannya.

"Terserah saja!." Balas singkat Gevano.

"Ugh dasar pria aneh!." Hardik Arunika.

***

Tiba Arunika memasuki panggung megah yang dengan disain sesuai dengan tema musim panas.

"Everbodyyy.... Ni hao maaa?!."

Ni Haooooooo....

Sorak penonton menambah suasana lautan manusia semakin meriah, gemerlap panggung benar benar dibuat memanjakan mata penonton begitu juga dengan peforma Arunika dan suara merdunya.

"Kita sukses besar malam ini, diluar ekspektasi.... ." Kata Menejer Weiwei pada Edgar dan Gevano.

"Ternyata dia cantik juga di atas panggung, suaranya juga tidak buruk." Kata Gevano spontan.

Hal itu membuat Edgar dan menejer Weiwei saling menatap.

Sedangkan di antara kumpulan penonton ada Bella yang sedang bersorak menikmati konser, dan tidak sengaja bersebelahan dengan anak muda yang pernah menyusup kediaman Takahashi.

"Wah Bibi Hime, apa kabar?." Sapa anak muda tersebut.

"Cih, aku bukan Bibimu!, jangan sok akrab!." Kata Bella.

"Anda benar benar tidak ramah meskipun suasana hati sedang meriah seperti konser malam ini." Sambung anak muda tersebut.

"Terserah saja." Balas Bella.

"Saya sangat berterimakasih pada anda, saudariku sedang dalam pemulihan pasca operasi plastik, suatu saat nanti pasti saya akan membalas anda." Ucap anak muda tersebut sambil berkaca kaca.

"Hey, apa maksudmu, diam lah nikmati acaranya, aku bayar mahal bukan untuk melihatmu." Potong Bella.

Sebelum penghujung acara, seseorang pria misterius sudah berada di samping Bella, dia sudah mengarahkan belati yang mengarah ke pinggangnya.

Pria misterius bertopi tersebut memberi perintah dalam bahasa mandarin agar Bella keluar dari kerumunan.

Ternyata Mudo, anak muda tersebut merasa curiga kenapa mendadak meninggalkan acara dengan pria asing padahal sebentar lagi acara selesai lalu diam diam mengikuti.

Dan apa yang terjadi setelahnya tidak pernah terpikirkan oleh Bella, tubuhnya di tinggalkan begitu saja di sudut jalan dalam keadaan sekarat dengan beberapa luka tusuk di perutnya.

1
Bowo
Bagus
Bowo
wau sangat unik dan seru cerita nya
Subaru Sumeragi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!