NovelToon NovelToon
Bidadari Untuk Zayn

Bidadari Untuk Zayn

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Pernikahan rahasia
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Lianali

Zahira Maswah, siswi SMA sederhana dari kampung kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota, hidupnya berubah total saat ia harus menikah secara diam-diam dengan Zayn Rayyan — pria kota yang dingin, angkuh, anak orang kaya raya, dan terkenal bad boy di sekolahnya. Pernikahan itu bukan karena cinta, melainkan karena keadaan yang memaksa.

Zahira dan Zayn harus merahasiakan pernikahan itu, sampai saatnya tiba Zayn akan menceraikan Zahira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11_Nginap di Rumah Istri

“Tok… tok…”

Zahira yang baru saja selesai mengganti baju langsung menghentikan langkahnya menuju dapur. Dan, beralih ke depan, ia menoleh ke arah jendela, bulu kuduknya meremang. Suara ketukan itu tidak keras, tapi cukup untuk membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

Siapa yang dateng ke rumahnya malam-malam begini, tidak mungkin, Sarah, Fitri, atau Nadia.

Dengan langkah hati-hati, ia mendekati jendela dan mengintip. Seorang pria bertopi dan memakai hoodie gelap berdiri di depan pintu, wajahnya tertutup masker.

Zahira langsung panik.

Siapa itu? Maling? Penguntit?

Baru saja ia hendak mengambil ponsel untuk menelepon seseorang, pria itu melangkah ke arah kaca jendela dan mengetuk kacanya pelan.

“Hei… buka pintunya, ini gue,” ucap pria itu sambil menurunkan maskernya sedikit.

Mata Zahira menyibabkan sedikit hordeng yang menutupi kaca jendelanya, matanya membelalak.

“Z-Zayn?” desisnya tidak percaya, kemudian ia langsung berlari ke kamarnya untuk meraih hijab instan.

"Lah, malam pergi," ujar Zayn setengah kesal.

Kemudian Zahira kembali lagi, kini ia telah memakai hijab.

Ia berdiri mematung selama beberapa detik, ragu dan bingung. Satu bulan sudah Zahira tinggal di rumah ini, dan tidak pernah sekalipun Zayn datang ke rumah ini, bahkan sekedar mengirim chat saja tidak pernah. Lagipula, bukankah mereka sudah sepakat untuk hidup saling menjauh? Kenapa dia bisa tiba-tiba datang ke sini?

Dengan penuh keraguan, Zahira membuka pintu, tapi hanya sedikit, cukup untuk memperlihatkan separuh wajahnya saja.

“Kamu mau apa datang kemari malam-malam begini?” tanyanya waspada, tangannya masih menahan pintu.

Zayn menaikkan sebelah alisnya, “yaelah, buka pintunya lebaran dikit dong. Gue enggak bisa masuk nih, di luar dingin,” ujarnya dengan gaya santai.

“Ka-kamu mau ngapain masuk ke rumah?” Zahira membalas dengan panik, tubuhnya refleks menyandarkan tubuh pada daun pintu agar tidak terbuka lebih lebar.

Zayn menahan senyum. Ia tahu Zahira sedang gugup, dan itu entah kenapa… menggemaskan.

“Gue ini suami lo, pake nanya,” jawab Zayn, kali ini dengan nada yang dibuat-buat manja, “masa suami sendiri enggak boleh masuk rumah istri?”

“Tapi…”

“Istri durhaka lo, kalau enggak nurut sama suami,” potong Zayn cepat sambil menyeringai.

Zahira menghela napas panjang. Bukan karena marah—tapi karena pasrah.

Ia membuka pintu perlahan, cukup lebar untuk membiarkan Zayn masuk.

Langkah pertama Zayn melewati ambang pintu rumah itu terasa… aneh. Ini rumah kontrakan kecil yang ia sewa untuk Zahira, dan ini adalah untuk kedua kalinya ia benar-benar masuk ke dalamnya. Pertama saat ia mengantarkan Zahira ke sini dan ini adalah kedua.

Matanya menyapu seluruh ruangan. Ada banyak perbedaan pada ruangan ini. Dindingnya polos, hanya ada rak kecil berisi buku dan sedikit hiasan gantung bertuliskan kaligrafi. Sofa tua di sudut ruangan, dan meja kayu kecil yang bersih dari debu.

“Lumayan rapi juga lo ya,” komentar Zayn sambil duduk seenaknya di sofa.

Zahira menutup pintu, lalu berdiri canggung. Ia bahkan tak tahu harus berkata apa atau bersikap seperti apa.

“Mau minum?” tanyanya akhirnya.

Zayn hanya mengangguk, “boleh."

"Tapi, di sini hanya ada bubuk teh? Kamu mau minum teh?" tanyanya lagi.

"Terserah, apa saja boleh, asal jangan racun," ujar Zayn.

Zahira menatap Zayn sejenak, lalu pergi ke dapur. Di balik dinding tipis itu, ia menyalakan kompor dan menjerang air, sementara pikirannya kalut. Kenapa Zayn datang? Apakah ada yang ingin dia sampaikan? Atau hanya iseng?

Sementara itu, Zayn memperhatikan setiap detail rumah kecil itu. Hatinya agak aneh, melihat Zahira tinggal sendirian di tempat sesunyi ini. Biasanya dia tak peduli, tapi malam ini—entah kenapa—ia merasa perlu melihat langsung.

Beberapa menit kemudian, Zahira datang membawa dua cangkir teh, "maaf, adanya hanya teh saja," ujarnya pelan.

Zayn menerima cangkir itu tanpa protes, “gapapa, yang penting bisa diminum," gumamnya, lalu menyeruput pelan.

Hening. Beberapa detik terasa sangat lama.

“Kamu, kenapa tiba-tiba datang?” tanya Zahira akhirnya, duduk di seberang Zayn dengan tangan gemetar menggenggam cangkirnya.

Zayn tak langsung menjawab. Ia menyandarkan tubuhnya ke sofa, menatap langit-langit, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Zahira.

“Gue cuma mau liat… lo masih hidup atau enggak.”

Dahi Zahira mengernyit, “hah?”

“Ya mana tahu lo ilang atau diculik, kan repot juga," kata Zayn sambil memainkan sendok kecil dari meja.

Zahira mendesah pelan, “Alaku baik-baik aja kok di sini. Kamu, enggak usah khawatir.”

Zayn memiringkan kepala, “gue gak khawatir, cuma ngecek aja,” ujarnya, tapi nadanya terdengar bertolak belakang.

Zahira menggigit bibir bawahnya. Ada rasa asing yang tiba-tiba mengusik hatinya. Meskipun ia tahu ini bukan cinta, tapi perhatian sekecil itu terasa seperti oase di gurun hatinya.

“Kamu udah makan malam?” tanyanya pelan.

Zayn menoleh cepat, "belum,” jawabnya singkat.

Zahira berdiri, “aku masak sayur bening sama tempe goreng. Mau makan?”

Zayn menatapnya lama, lalu mengangguk, “yaudah, sekalian. Gue juga lapar.”

Sepuluh menit kemudian, mereka duduk di lantai dengan alas karpet tipis. Di tengahnya, ada dua piring nasi, semangkuk sayur bening, dan tempe goreng.

Zahira menyendoki nasi beserta lauk-pauknya ke dalam piring Zayn dengan hati-hati. Zayn, memperhatikan Zahira dengan terpesona, tapi ia denial, ia tepis perasaannya itu.

"Silahkan dimakan, maaf kalau makannya enggak cocok di lidah kamu," ujar Zahira.

Zayn, hanya terdiam, lalu menyuapkan nasi beserta lauk pauknya itu ke dalam mulutnya.

Zayn makan dengan lahap, “gila, masakan lo enak juga ya. Gue pikir lo tipe cewek yang cuma bisa diem doang.”

Zahira tersenyum tipis, “terima kasih.” Ada rasa bahagia tersendiri di hati Zahira, ketika mendengar pujian Zayn.

Zayn meliriknya, memperhatikan senyum itu. Hati kecilnya agak tergelitik.

"Oh ya bagaimana sekolah Lo? Baik baik aja kan?" tanya Zayn sambil makan.

Zahira mengangguk, "ya, baik baik saja, tidak ada masalah," ucapnya.

"Bagus deh, sekolah yang bener, buat nanti kalau gue cerein lu, lu dah bisa cari hidup sendiri," ujar Zayn.

Zahira mengangguk, sambil mengunyah makannya pelan.

Setelah makan, Zahira membereskan piring-piring, dan Zayn duduk bersandar di di dinding sambil menyalakan ponselnya. Tapi tak lama kemudian, ia berkata, “gue nginep sini ya malam ini.”

Zahira langsung berhenti bergerak “a-apa?”

“Gue capek. Rumah gue jauh. Gue enggak mau balik,” katanya santai, seperti itu adalah hal yang biasa.

“Ta-tapi… tapi kita kan—”

“Kita suami istri. Legal. Sah. Masa lo takut sama suami lo sendiri?”

Zahira menunduk, wajahnya memerah. Ia bingung harus marah atau pasrah.

“Tenang aja. Gue tidur di sofa. Lo di kamar. Gue enggak bakal macam-macam,” kata Zayn berdiri dari lantai, dan langsung merebahkan diri, di sofa.

“Janji?” tanya Zahira lirih.

“Gue bukan cowok murahan. Kalau mau ganggu lo, dari kemarin-kemarin gue juga bisa, ngapain harus nunggu hari ini," ujarnya santai.

Zahira tak membalas. Ia mengantarkan piring kotor terakhirnya ke dapur, kemudian ia langsung masuk ke kamarnya dan menguncinya. Tapi di balik pintu itu, hatinya berdetak tak karuan.

Sementara di luar, Zayn menatap langit-langit kosong, lalu menarik napas panjang. Ia merasa, rumah sederhana ini malah lebih nyaman, ketimbang rumahnya yang mewah tapi seperti penjara baginya. Ia merasa seperti robot yang harus ikut semua keinginan orang tuanya.

1
🌷💚SITI.R💚🌷
smg zahira punya teman yg baik dan punya empati yg tulus..
partini
sering interaksi Zahira ma aldrich is ok kan Thor secara Zayn jg ga mau kalau mereka tau ada hubungan ,, ku rasa Al orangnya baik deh cuma rada tengil
🌷💚SITI.R💚🌷
ayoo zahira kamu bisa dan kuat ingat pengorbanann zayn buat ksmu jd jangan mau di tindas
🌷💚SITI.R💚🌷
jd sefih banget de..smg zahira bisa melewati semua ujian ini..trs semangaat zahzayn
🌷💚SITI.R💚🌷
sebenary apa ya mauy a dewantoro ,mau ngerendahin zahira atau memprmalukn zahira
Adinda
semoga Zahira Anak orang kaya kasihan zahira direndahkan terus
partini
Wah aldrich udah mulai nich yakin ga Ter Ter ma Zahira,, rasa itu datang ga bilang bilang loh
lanjut Thor mau lihat seberapa hebat Zahira bisa melalui ini semua
dan cerita cinta di sekolah ini pastinya yg di tunggu ,,rasa iri, cemburu dll
🌷💚SITI.R💚🌷
kssihsn zahira dr kampung di usir dr sekolah di pecat
𝐈𝐬𝐭𝐲
ini maksudnya sebuah surat kali ya Thor...
partini
ayo buktikan Zahira kalau kamu bukan gadis kampung yg tidak ada nilai nya ,, buka mata mertua Lo Dengan prestasi yg luar biasa
apa sekejam itu Thor di sana ?
selipin cowok yg cakep Pari purna yg tertarik ma Zahira mau tau reaksi suami nya,,kalau ada seseorang yg suka pasti membara bak 🔥
🌷💚SITI.R💚🌷
tr lama² jg zahira jatuh cinta sm zayn
Susi Akbarini
soapa dqlangnya..
ayah zayn atau ayah ardi?.
kalo ayah zayn..
apakah ingin zahira twrsiksa dan dibully di sekokah zayn?

apa gak kauatir klao terbongkar pernikahan mereka?
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
akankah zayn cari keadilan buat Zahira ..
atau carikan sekolah lain.

❤❤❤❤❤
Anik Purwani
makin seru lanjut thoor...
Adinda
ulah daddy kamu itu zayn
Nurhayati Nia
gimana reaksi mu zayn kalo semua ini adalah ulah papah kamu zayn
Nurhayati Nia
ya ttp semangat zahira kami semua mendukung mu
partini
aihhh cari tau dulu kenapa di blacklist babang tamvann
use your brain
Adinda
semangat zahira masadepan mu masih panjang
partini
kasihan kamu ,nasib horang kismin yah terima aja lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!