NovelToon NovelToon
Adik Tiriku Yang Polos Tapi Nakal

Adik Tiriku Yang Polos Tapi Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Romansa
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shlla Ahmad

"gara gara lo dan mama lo datang kehidupan gue jadi berantakan! " ucap abian kesal

" maaf kak" ucap nana pelan

" lo tuh beban dan pembawa sial! Selalu nyusahin gue!" teriak abian membuat nana ketakutan

Awal nya nana pikir mempunyai ayah baru dan juga seorang kakak hal yang menyenangkan tapi ternyata malah kebalikan nya, abian selalu memasang wajah jutek dan dingin saat ada nana dan intan di rumah bahkan abian tidak pernah memanggil intan dengan sebutan mama atau pun bunda. Bagi intan itu tidak masalah karna mungkin abian belum bisa menerima dirinya sebagai pengganti mama nya dulu, tapi nana selalu mencoba mendekatkan diri dengan abian agar mereka akrab tapi selalu saja abian marah marah gak jelas, apalagi saat nana ketahuan membolos sekolah itu membuat abian kesal dan ingin sekali membuang nana.

Tapi walau gimana pun abian tetap tidak suka kalau teman teman nya menggoda nana apalagi gadis itu sangat polos hanya saja nakal dan suka membuat onar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shlla Ahmad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Kak abian tidur?" tanya nana

"Hmm kenapa" abian membuka mata nya perlahan

"Kayaknya ujan nya makin deres kak gimana kita pulang nya" kata nana

"Yaudah tidur di sini susah banget" jawab abian santai

"Tapi ini masih jam 3 sore" kata nana abian duduk menarik gadis itu agar tidur di samping nya

"Nanti hujan reda kita pulang"

kata abian nana mengangguk pelan dan memutuskan untuk tidur dulu

Jam 6 sore hujan mulai reda abian yang sedari tadi tidak bisa tidur pun bernafas lega.

"Na bangun ayo pulang" abian menggoyang kan badan nana

"Hmm nana masih ngantuk kak" ucap nana menarik selimut menutupi tubuh nya

"Yaudah gue tinggal lo di sini sendiri" abian beranjak dari kasur mengambil kunci motor nya

"Tunggu!" nana menahan tangan abian dan berdiri

"Eh" nana hampir terjungkal karna gak bisa jaga keseimbangan untung saja ada abian yang menahan pinggang nya

"Ke kamar mandi dulu lo" nana mengangguk pelan

"Kak nanti makan seblak ya pliss" ucap nana dengan wajah imut nya

"Iya deh nanti" ucap abian

Abian dan Nana pun menyusuri jalanan dan pergi mencari seblak.

"Dari aroma nya sih kayak nya ada seblak kak" kata nana

"Emang lo tau" ucap abian terkekeh

"Tau, belok kiri kak" kata nana

"Nah kan bener" nana turun dari motor dan tersenyum bangga

"Iya deh" kata abian malas

"Na tunggu" abian seketika berhenti di tempat

"Kenapa lagi kak?" tanya nana

"Semua yang ada di sini cewek nana, masa gue sendiri yang cowok" kata abian gengsi

"Kak abian soal makanan itu gak perlu gengsi lagian gak ada yang kenal sama kak abian di sini, tenang aja" kata nana menggandeng tangan abian dan mereka memesan lalu memilih meja

"Anj- berasa paling ganteng gue di liatin gini" gumam abian

"Nana" yuna melambaikan tangan nya dan menghampiri nana

"Lo makan di sini juga" kata yuna

"Iya akhirnya kita bisa makan bareng di sini" jawab nana exited sedangkan abian memutar bola matanya malas

Irfan terlihat celingukan di depan warung seblak.

"Mana sih abian gila ngapain coba nyuruh gue ke sini mana cewek semua lagi" gumam irfan seperti anak hilang

"Woi" teriak abian

"Kamprett ya lo" omel irfan abian tertawa kecil

"Eh ada kan irfan sama siapa ke sini kak?" tanya nana

"Sendiri na" jawab irfan tersenyum malu

"Oh ya kak ini teman nana nama nya yuna" irfan dan yuna pun saling berkenalan

Selesai makan seblak keempatnya seekarang berada di parkiran.

"Yuna lo pulang sama siapa? " tanya abian

"Mmm sendiri kak" jawab yuna malu malu

"Fan anterin gih kasian pulang sendirian" kata abian irfan menatap pria itu bingung

"Gue?" tanya irfan

"Iya siapa tau sekalian bisa pdkt" bisik abian irfan mengangguk paham sekarang

"Oke deh" jawab irfan

"Yuna ayo kak irfan anterin sampe rumah di jamin deh selamat dunia akhirat" ucap irfan membuat yuna tertawa

"Kak irfan lucu banget sih" kata yuna membuat wajah irfan memerah

"Duluan gue" kata irfan main mata

"Hahaha apaan sih kak irfan sok ganteng banget" kata nana tertawa

"Udah ayo pulang mama dari tadi nyariin lo aja" abian menarik nana ke motor nya Sampai di rumah nana langsung meninggalkan abian yang sedang memarkirkan motor nya.

"Mama" panggil nana

"Kenapa kalian baru pulang dari mama aja?" tanya intan

"Tadi kan hujan ma jadi nana sama kak abian neduh dulu terus reda hujan kita makan seblak" jawab nana intan menghela nafas nya kasar

"Jadi kalian baru selesai makan?" tanya intan nana mengangguk pelan

"Yaudah bersih bersih nanti kita mau pergi" kata intan

"Pergi? Kemana ma? "

"Mama juga gak tau tadi kata papa mau ketemu klien nya"

"Abian gak ikut capek" ucap abian dingin dan pergi ke kamar nya

"Kalau gitu nana juga gak mau ikut" ucap nana

"Nana kamu harus ikut nanti papa bisa marah!" nana mengerucut kan bibir nya

Malam hari jam 8 nana sudah sampai di restoran mewah.

"Siapa sih klien nya papa" gumam nana bingung

"Selamat datang tuan ahmad" ucap pria paruh bayah

"Ah iya tuan Adolf selamat malam" ucap ahmad duduk dan nana langsung ikut duduk

Acara makan malam pun di mulai rasanya nana sangat bosan di sini apalagi hanya ada dia saja anak nya.

"Gimana tadi makan malam nya?" tanya intan saat mereka sudah berada di dalam mobil

"Bosen " jawab nana pelan

"Kasian anak papa" kata ahmad tertawa kecil

Nana masuk ke dalam kamar nya lalu bersih bersih setelah nya tiduran sambil bermain ponsel.

"Na" abian membuka sedikit pintu kamar nana

"Kenapa kak?" tanya nana menatap abian

"Bagi cemilan lo dong punya gue udah abis" kata abian nana pun menunjuk rak di depan nya

"Coklat semua?" tanya abian nana mengangguk

"Yang lain gak ada?" tanya abian

"Kalau mau kak abian tinggal ambil kalau gak mau keluar" kata nana kesal sendiri abian pun akhirnya ikut merebahkan badan di samping nana

"Lo kenapa sih sensi banget dari tadi?" tanya abian

"Gak tau perut nana sakit banget" jawab nana memegang perut nya

"Kalau sakit ya ke kamar mandi na" kata abian, Nana pun berlari ke kamar mandi

"Na celana lo" teriak abian

"Kenapa kak?" tanya Nana bingung

"Merah? Berdarah?" kata abian nana melotot mendengar nya

"Huaaa nana datang bulan" teriak nana menangis

"Eh kok lo nangis" kata abian menuntun nana ke kamar mandi

"Nana takut darah" jawab nana pelan

"Terus kalau gini biasa nya siapa? " tanya abian

"Nana" jawab nana polos

"Yaudah" abian menatap Nana geram

"Kak abian kenapa masih di sini" tanya Nana

"Iya gue keluar sekarang!!! " abian menutup pintu kamar mandi Nana kuat membuat gadis itu terkejut

"Kak abian!!! " teriak Nana kesal

Nana keluar dari kamar mandi memegangi perut nya.

"Masih sakit?" tanya abian Nana mengangguk

"Sini" abian memukul kasur di samping nya dan Nana merebahkan badan di sana

"Mana minyak angin lo" tanya abian

"Di sana" jawab nana

Abian mengoleskan minyak ke atas perut Nana lalu meratakan nya dan sedikit di pijat.

"Masih sakit?" tanya abian Nana mengangguk pelan

"Yaudah tidur aja nanti juga sakit nya hilang" kata abian santai

"Kak abian mah enak bilang nya di pikir sakit nya gampang hilang apa, cowok mah tinggal santai gak mikirin sakit nya" kata Nana cemberut

"Yaudah gue panggil dokter sekarang deh" Nana menggeleng dan memilih memejamkan mata nya

"Tidur juga tadi katanya gak bisaa" gumam abian menghela nafas nya kasar lalu menarik hidung Nana gemas

# smngat jngan bsan-bsan yahh membaca cerita in samapai tmat bab in #👌🏻🫠🙂

1
Missh Masya Dfa
bgus
Fitri Yanti
bagus lo ceritanya
Fitri Yanti
ceritanya asik
cocondazo
Asyik nih!
Android 17
Aku suka ceritanya, thor. Teruslah menulis!
Titus
Enggak sabar nunggu kelanjutannya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!