brakk
"apa yang kalian lakukan?!"teriak seorang wanita cantik yang baru saja membuka paksa kamar di sebuah rumah mewah.
Kedua mata wanita itu seketika membulat sempurna saat mendapati pemandangan yang sangat memilukan di atas tempat tidur itu.
Tubuhnya seketika merosot jatuh di atas lantai. tepat di sebelah dua insan manusia yang tengah asik dengan dunianya itu.
Dia adalah Asmirandah Sheila Kumalasari. seorang wanita cantik, yang biasa di sapa dengan panggilan "Mira" itu, tidak pernah menyangka bahwa akan mendapatkan kejutan yang luar biasa Seperti ini.
Syok? tentu saja, perasaan itu yang tergambar dari raut wajah Mira saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.
Padahal besok pagi, wanita cantik itu akan menikah dengan laki-laki yang masih terdiam di atas tempat tidur itu.
Akankah Mira dapat melewati semuanya, apakah rencana yang telah disusun oleh keluarganya untuk menghancurkan harapan wanita itu?
yuk simak ceritanya hanya ada di Noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Asmirandah ketika menahan nafas. saat mendapati, begitu banyak panggilan dan juga pesan singkat yang berasal dari Naomi. berupa umpatan dan juga makian. sakit? Tentu saja itu sangat sakit. karena menurut Asmirandah, kakaknya itu tidak pernah melakukan perundungan terhadap dirinya mau semarah apapun wanita itu.
Tapi sekarang, lihatlah wanita yang terpaut usia dengan Asmirandah hanya satu tahun itu, berani mengumpat dan mengatainya dengan kata-kata yang sangat kasar. tentu saja hal itu membuat jantung milik Asmirandah, seketika berdetak sangat kencang.
prakk
Karena tak kuasa membaca pesan-pesan di aplikasi hijaunya, benda pipih yang digenggam oleh Asmirandah itu seketika jatuh menghantam lantai pesawat.
Sontak saja hal itu membuat Tiara yang mendengarnya, seketika merasa sangat terkejut. wanita itu langsung menoleh ke arah Asmirandah dengan tatapan mata yang sangat bingung.
"kamu kenapa?"tanya Tiara Seraya menyentuh kedua pundak dari sahabatnya itu. Bukannya menjawab, Asmirandah justru malah menangis tersedu-sedu dan langsung memeluk tubuh sahabatnya itu dengan sangat erat.
Tentu saja hal itu membuat Tiara yang melihatnya, semakin merasa kebingungan. karena baru saja, mereka berbincang-bincang dengan ceria. tapi sekarang, wanita yang ada di sebelahnya itu sudah menangis tersedu-sedu.
Di saat Tiara tengah dalam situasi kebingungan, mata wanita itu menangkap sesuatu di ponsel milik sahabatnya. dengan tanpa basa-basi dan sedikit tidak sopan, Tiara merampas ponsel wanita itu dan langsung membacanya.
Kedua matanya seketika membulat sempurna saat mendapati pesan-pesan yang sangat menyakitkan dari orang yang bergelar sebagai kakak kandung dari Asmirandah itu.
"Maaf Mira, tapi aku harus melakukan ini."setelah mengatakan hal itu, Tiara segera mengambil benda pipih kesayangan sahabatnya itu dan langsung memblokir nomor milik Naomi.
Seakan mendadak bodoh, dengan polosnya Asmirandah bertanya untuk apa Tiara memblokir nomor kakaknya? tentu saja Tiara yang mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu, merasa semakin gemas sendiri.
"Tentu saja aku ingin, kita tidak ditemukan oleh siapapun. kau tidak lupa, kan? tujuan kita jauh-jauh datang ke luar negeri untuk apa?"tanya Tiara menatap sahabatnya itu.
"hehehe. Maaf aku lupa."jawab Asmirandah dengan kekehan kecil dan juga cengiran. Tiara seketika menggelengkan kepalanya.
Tak lama berselang, mereka telah sampai di negara tujuan dan mendarat dengan selamat di sana.
"ayo Mira! sudah sampai."Tiara menggoyang-goyangkan tubuh dari Asmirandah saat mereka telah sampai di tempat tujuan.
Dengan mata yang masih terasa sangat berat, keduanya turun dari dalam pesawat pribadi milik Tiara dan langsung dijemput menggunakan mobil yang telah dipesan oleh Tiara sebelumnya.
"apa kita langsung ke hotel?"tanya Tiara menatap ke arah sahabatnya itu. dan langsung dijawab anggukan kepala oleh Asmirandah.
Tak membutuhkan waktu lama, sepasang sahabat itu Akhirnya sampai juga di depan sebuah hotel ternama di negara itu. mata Asmirandah yang awalnya sayu karena mengantuk, seketika berbinar saat melihat pemandangan di sekitar hotel tempat mereka menginap itu.
Bagaimana tidak, hotel itu di kelilingi oleh hutan buatan dan juga pantai beserta taman bunga yang sangat indah. memanjakan mata siapa saja orang yang berkunjung ke sana.
"wah tempatnya indah sekali. seumur hidupku, Baru kali ini aku melihat tempat sebagus ini."ucap Asmirandah berdecak kagum.
"yang katanya tadi ngantuk siapa?"cibir Tiara Seraya menghampiri sahabatnya itu yang masih terpesona dengan keindahannya disuguhkan oleh hotel itu.
"hehe nggak jadi. soalnya ini bagus sekali."ucapnya dengan cengiran khas.
"dasar!"ucap Tiara Seraya menggelengkan kepalanya. kemudian ikut bergabung dengan sahabatnya itu untuk menikmati pemandangan yang memang sangat indah itu.
"sudah ayo masuk! kita makan dulu. nanti setelah ini, kita akan lanjutkan jalan-jalan. atau kalau kamu mau berenang di pantai ini, juga tidak masalah. yang terpenting sekarang, kita mengisi amunisi dulu sebelum berpetualang di kota yang indah ini."ucap Tiara Saraya merangkul pundak milik Asmirandah.
Mereka segera berjalan untuk masuk ke dalam hotel untuk beristirahat.
***
Sementara itu di tempat lain, terlihat sepasang suami istri tengah kebingungan mencari keberadaan seseorang. dan di sepanjang perjalanan, mereka tak henti-hentinya bertengkar. menunjuk siapa yang paling salah di dalam masalah yang tengah mereka hadapi.
"ini semua gara-gara kamu!"ucap si laki-laki dengan nada berapi-api.
"kenapa kamu jadi nyalahin aku?!"sahut si wanita yang tak mau kalah dengan suaminya itu.
"memang ini semua salah kamu, andai saja kamu tidak bersikap kasar kepada Asmirandah. semuanya tidak akan berakhir seperti ini!"ucap Yudha dengan nada suara yang mulai meninggi.
Tentu saja hal itu membuat Naomi yang mendengarnya, semakin tak terima saat mendapati dirinya disalahkan oleh laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu.
"itu karena aku tidak ingin, kamu kembali ke mantan pacarmu."ucap Naomi mencoba untuk membela diri.
Tiba-tiba saja Yudha yang mendengar itu tertawa terbahak-bahak. "hahaha kau ini berlagak seperti seorang istri yang mendapati suami yang ia cintai, selingkuh dengan wanita lain. padahal, kita menikah karena suatu kesalahan. dan kalau boleh jujur, aku sangat membenci dirimu!"ucap laki-laki itu Seraya melayangkan tatapan tajam ke arah wanita yang bergelar sebagai istrinya itu.
Seketika itu pula, kedua tangan Naomi seketika terkepal sangat kuat. saat mendengar ucapan yang menyakitkan dari suaminya itu. enak saja dirinya disalahkan dalam hal ini. Padahal, mereka melakukannya dalam kondisi sama-sama suka.
"dasar laki-laki kurang ajar! aku tidak peduli. sampai kapanpun juga, kau tidak akan pernah kubiarkan bersatu dengan Asmirandah lagi. camkan itu!"setelah mengatakan hal itu, Naomi segera turun dari dalam mobil.
Karena kebetulan, mereka Baru saja sampai di rumah orang tua Naomi. karena pasangan pengantin baru itu, masih memutuskan untuk tinggal di sana sampai rumah Yang mereka renovasi, siap untuk dihuni.
Baru saja wanita itu mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu, suara deringan ponsel mengalihkan perhatian wanita itu. tubuhnya seketika menegang. saat mendapati nama sang ibu di layar ponselnya.
Dengan tubuh sedikit bergetar, wanita itu mencoba untuk bersikap setenang mungkin. walaupun tidak bisa dipungkiri, jantungnya seakan ingin lepas dari tempatnya.karena dapat dipastikan, wanita paruh baya yang telah berjasa melahirkan itu pasti akan bertanya di mana keberadaan sang adik.
Pada akhirnya, setelah melakukan pernafasan beberapa kali, akhirnya Naomi memutuskan untuk mengangkat telepon dari Bundanya itu.
"ha... halo Bunda ada apa, ya?"tanya wanita itu dengan nada suara sedikit terbata-bata.
" halo sayang, kamu sekarang ada di mana?"tanya wanita paruh baya itu dari seberang sana.
Tentu saja hal itu membuat Naomi yang mendengarnya sepanjang terdiam. wanita itu mencoba untuk mencerna pertanyaan dari bundanya.