Novel ini adalah kelanjutan dari cerita Takdir Cinta Hana season satu
Melahirkan buah hati siapa sih yang tidak bahagia? apalagi di karuniai sekaligus bayi kembar.
Hana Aziza yang awal mulanya bisa menerima keadaan,akhirnya lambat laun hana mulai merasakan ketidak nyamanan dengan keadaannya saat ini,apalagi semenjak samudera,yakni suami dari hana yang merupakan seorang presdir, selalu disibukan dengan urusan pekerjaannya,hana merasa samudera telah mengabaikan dirinya,hingga akhirnya hana terserang baby blues,keadaan rumah kini berubah menjadi tidak nyaman saat bunda mereka mengalami perubahan sikap,dan berdampak kepada Aldebaran putra pertama hana dan juga lily,putri pertama samudera,mereka berdua berusaha membantu serta menghibur hana,namun sayangnya itu semua tidak berhasil,hana malah mulai mencurigai samudera karena sikapnya yang seolah-olah tidak peduli padanya,akan ada konflik kembali dalam rumah tangga Hana dan samudera,akan kah hana dan samudera sanggup menghadapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Srigala melawan singa betina
Siang ini Samudera telah di hubungi oleh Evelin, ia mengajaknya untuk bertemu di luar kantor, dengan terpaksa Samudera mengiyakan permintaannya.
Sekitar pukul 11.30 Samudera bersiap-siap untuk menemui Evelin di tempat yang sudah Evelin tentukan, Samudera sendiri meminta bantuan Frans dan juga pengawal lainnya untuk mengawasi Evelin, ia takut wanita sinting itu akan bertindak macam-macam.
"Semoga sukses dengan rencana anda tuan, hati-hati dengan si perawan tua, biasanya mereka lebih ganas ketika bertemu dengan mangsanya!" Frans sengaja menggoda tuannya.
" Kau mencoba menakutiku hah? Tidak mempan Frans, dia seekor singa betina, sedangkan aku seekor srigala jantan, aku akan lebih buas dari pada dia!" tegasnya.
Seketika Frans malah tertawa terbahak- bahak." Bha..ha..ha..ha! itu yang aku suka dari tuan, sangat percaya diri, buktinya nona Evelin bisa anda bohongi mentah -mentah, anda hebat juga menjadi seorang playboy" jawabnya sambil mengulum senyum.
Samudera langsung mendelik ke arah Frans, " kau jangan membuatku kesal Frans, apa kau mau sepatuku ku lempar ke kepalamu hah?" sungut Samudera mulai emosi.
"Maaf tuan, biar tuan tidak tegang dengan situasi ini, semoga rencana tuan bisa berhasil dan nona Evelin akan memberikan anda kabar baik tentang tuan Marco, oh iya tuan, apa tuan tahu jika saat ini tuan Marco sedang berada di Amerika, kalau tidak salah dua hari yang lalu ia berangkat ke sana!" tuturnya sembari duduk menghadap tuannya.
Seketika kedua mata Samudera langsung berbinar, " benarkah itu Frans? Kenapa kau tidak bilang dari kemarin?"tukasnya sedikit kesal.
"Maaf tuan, saya baru mendapatkan informasinya tadi pagi, yasudah sebaiknya anda segera temui kekasih anda itu, saya yakin ia akan memberikan informasi pernting terhadap tuan!" Ucapnya sembari tersenyum jahil.
Samudera langsung menghela nafasnya, dan memelototi Frans," jangan kau ucapkan kata menjijikan itu lagi frans, apanya yang kekasih, kau sudah bosan hidup ya?" Ancamnya terus memelototi Frans
Frans lagi-lagi tertawa geli melihat ekspresi tuannya seperti itu.
' Ck..ck..ck!! Tuan..tuan!! Anda kalau lagi marah bukannya menyeramkan tapi malah sangat lucu, anda sudah tidak terlihat seperti tuan Samudera yang dulu, garang dan menyeramkan, rupanya nyonya Hana sudah banyak merubah diri anda tuan, tapi menjadi pribadi yang lebih baik.' Batinnya begitu bangga.
Kediaman Hana dan Samudera.
Saat Hana dan siska sedang asik bermain di ruang keluarga, tiba-tiba ada pesan masuk di dalam ponselnya, betapa kagetnya Hana saat ia membaca pesan tersebut dari nomer yang tidak ia kenal.
082145684xxx
'Assalamualaikum Hana, ini aku, kak rendi..
Han bisa tidak sabtu siang kita ketemu? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu, aku harap kamu bisa datang? Umi khadijah juga akan ikut bersamaku, ia sangat merindukanmu han.'
Seketika Hana langsung menutup mulutnya sengan tangannya." ya ampun, bagaimana ini? Apa aku harus bilang sama mas Dera ya? tapi kalau ia tahu ada kak rendi juga, pasti mas dera tidak akan memberikanku ijin, tapi aku juga sangat merindukan umi khadijah, aku ingin sekali bertemu dan memeluknya!" ucapnya sembari menutup kedua matanya kemudian tersenyum lebar, Hana kembali mengingat momen kebersamaannya bersama umi khadijah yang selalu ia rindukan, Hana sendiri sempat mencari keberadaannya namun ia tidak berhasil menemukannya, setelah Asrama tutup, Hana pun sempat mencari tahu mengapa asrama tersebut bisa sampai di tutup dan sampai saat ini ia tidak menemukan jawabannya, saat itu Hana mencari tahu tentang Umi khadijah ketika Hana masih bersama Aditia, mendiang suaminya yang sudah meninggal, Hana terlihat sangat sedih ketika tidak bisa menemukan keberadaan umi khadijah, selain itu umi khadijah adalah kerabat dekat ibu rosidah, yakni ibu pemilik panti asuhan yang dulu menemukan dan merawat Hana, sampai kapan pun Hana tidak akan pernah melupakannya.
Setelah lama berfikir dan tanpa meminta izin terlebih dahulu terhadap suaminya, Hana langsung mengiyakan saja untuk bertemu dengan umi khadijah.
' Waalaikumsalam kak, Insha Allah ya kak, Hana pasti usahakan datang, Hana juga sangat merindukan umi khadijah, nanti Hana kabari lagi kak Rendi ya.'
Kemudian Hana langsung meletakan ponsel miliknya di atas meja yang posisinya tidak jauh darinya.
"Aduh anak bunda sudang menguap, kenapa? Ngantuk ya nak?" imbuhnya seraya menggendong baby Azzura, sedangkan baby Azzam di gendong oleh Siska.
"Sepertinya baby Azzam juga sudah mulai ngantuk nyonya!" ujar Siska kemudian menimang nimang baby Azzam.
"Yasudah biar pulas dulu mereka tidur, baru kita letakan di kamar, kamu istirahat saja setelah ini sis, biar kamu tidak begitu capek dan lelah!" tukasnya sembari mengayun ayun baby Azzura yang mulai terlelap.
"Baik nyonya, terima kasih nyah!"
" Iya sis, sama-sama!" jawabnya sembari melebarkan senyumnya.
Restaurant Teratai.
Dengan malasnya Samudera melangkahkan kakinya menuju pintu masuk Restaurant, seperti biasa rupanya Evelin memesan ruang VVIP agar tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan mereka berdua.
Akhirnya Samudera masuk ke dalam restaurant dan di sana ia menanyakan langsung kepada salah satu pelayan.
"Permisi mbak, ruang VVIP atas nama nona Evelin di sebelah mana ya?" tanyanya sambil menyapu pandangannya di sekitar restauran, Samudera takut ada orang yang mengenali dirinya, ia terus saja tengok kanan dan kiri.
' Sial! Kenapa aku terlihat seperti seorang penjahat, tepatnya pria si tukang selingkuh, aishhhh...ini sangat gila, aku ingin ini semua segera berakhir, aku sudah muak!' Batinnya menjerit
" Anda pasti tuan Samudera Argawinata! Kebetulan nona Evelin sudah menunggu tuan sedari tadi, mari tuan Saya antar!" Sahutnya sambil mempersilahkan Samudera melangkah terlebih dahulu, kemudian si pelayan tersebut berjalan tepat di belakangnya.
'Memang kalau orang kaya dan tampan itu tidak bosan untuk di pandang, apalagi aroma parfumnya, beuhhh...bikin betah! ' gumam si pelayan Restaurant sambil tersenyum dan memandangi punggung Samudera dari belakang.
" Baiklah tuan, ini tempatnya! Jika anda butuh sesuatu anda boleh memanggil saya!" tukasnya dengan wajah tersipu malu.
Samudera langsung menatap sinis ke arah pelayan tersebut dan ia mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.
"Tips, ambilah untukmu!" tukasnya sambil mengasongkan dua lembar uang berwarna merah.
tanpa basa basi, si pelayan tersebut langsung meraihnya.
" Terima kasih banyak tuan Samudera!"
" Hemmm!" jawab Samudera begitu singkat.
Kini samudera menggeser pintu tersebut, dan seketika Evelin langsung memeluknya begitu erat, pemandangan tersebut pun buru- buru di abadikan oleh pelayan barusan.
'Sepertinya anda type pria yang senang bermain dengan wanita ya tuan!' gumam si pelayan restauran tersenyum licik.
Samudera kemudian bergegas menutup pintu tersebut, ia takut orang lain melihat mereka seperti ini.
Samudera sendiri membiarkan Evelin dengan leluasa memeluk dirinya, walaupun hatinya sangat geram.
"Sam, kau tidak mau menciumku? Kau tidak merindukanku ya? Kok sikapmu malah dingin seperti ini sih?" keluhnya dan langsung mengerucutkan bibirnya.
" Maaf sayang, aku hanya sedang pusing saja, karena begitu banyak masalah yang belum bisa aku atasi!" jawabnya seraya mengusap lembut wajah evelin kemudian terpaksa ia mengecup keningnya.
" ini juga gak mau kamu cium?" Evelin sengaja menunjuk ke arah bibirnya yang merah merekah, ia sengaja memakai gincu dengan warna mencolok, fikirnya Samudera akan tergoda, pada kenyataannya samudera sangatlah muak.
Cup
Samudera terpaksa mengecupnya.
'Dasar wanita murahan, setelah ini bibirku akan ku bersihkan dengan sabun anti bakteri, kau sangat menjijikan!' batinnya sangat geram
Setelah itu Samudera duduk di sebelah Evelin, rupanya makanan sudah berada di atas meja.
"Ayo kita makan Sam, mumpung makanannya masih hangat!"
Samudera pun mengangguk, dengan manjanya Evelin ingin di suapi oleh samudera.
' Apakah kau tidak punya tangan hah? Kau kan bisa makan dengan memakai tanganmu sendiri, sangat merepotkan!' Batinnya kembali geram.
kemudian makan siang pun selesai, Samudera tidak begitu menikmati makan siangnya, baginya makanan yang masuk ke dalam mulutnya terasa pahit.
" Sam, aku punya sesuatu loh buat kamu, pasti kamu suka!" imbuhnya sambil bergelayut manja dan menyenderkan kepalanya di bahu Samudera.
"Benarkah itu, apa yang ingin kau berikan untukku sayang?" Ucapnya sembari merangkul pundak Evelin, Samudera sangat yakin jika itu adalah berita bagus untuknya.
Lalu Evelin mengambil sesuatu dari dalam tas miliknya,satu map berwarna coklat, Evelin berikan kepada Samudera
Samudera buru-buru membukanya, sedangkan Evelin terus memperhatikan wajah pria yang di cintainya itu sembari menopang dagu.
Ketika Samudera melihat isi di dalam map coklat, ia sangat terkejut.
"Ini kan surat kuasa Sayang? Tapi kapan aku menandatangani surat ini?" imbuhnya sambil mengerutkan dahinya, Samudera terlihat bingung.
"Aku juga tidak tahu Sam, tapi di dalam surat tersebut tertera jika hutangmu kepada Papahku tidak bisa di selesaikan dalam waktu yang sudah di sepakati, maka seluruh aset perusahaan milikmu akan jatuh kepada papahku, otomatis kau tidak akan memiliki apapun lagi sayang, dan aku tidak setuju atas cara papah seperti ini, aku tidak ingin melihatmu menderita dengan ulah papahku, tenang saja sayang, aku berada di pihakmu, aku akan membelamu sayang." jawabnya bersungguh-sungguh.
Kini Samudera memeluk Evelin agar Evelin semakin yakin dengan perasaannya.
"Terima kasih sayang kau memang wanita terbaikku!" puji Samudera.
' Dasar bedebah, kau benar-benar licik tuan Marco! Aku bersumpah akan membalasmu!' Batinnya sangat geram
"Tapi maaf sayang, itu hanyalah foto copynya saja, yang aslinya aku simpan di tempat yang aman!"
Samudera langsung membulatkan matanya." maksudmu apa sayang?"
Lalu Evelin sengaja mendekatkan wajahnya, pucuk hidungnya ia dekatkan tepat di daun telinga samudera, hembusan nafasnya sangat menggebu." Aku ingin sabtu malam besok, melakukan malam panas bersamamu, jika kamu bersedia, akan aku berikan dokumen asli itu padamu!" bisiknya,kemudian ia sengaja melingkarkan tangannya di sekitar leher samudera, tiba-tiba Samudera menelan Salivanya, jakunnya naik turun.
'Dasar wanita licik, tidak ku sangka kau pandai memanfaatkan situasi!' gumamnya begitu kesal.
"Bagaimana sayang, mau tidak? Ini semua tidak gratis loh, karena aku setengah mati mendapatkan ini semua, beruntungnya papah saat ini sedang berada di Amerika." tukasnya masih memperhatikan Samudera
Tanpa fikir panjang, akhirnya Samudera menjawab." Baiklah sayang jika itu maumu, akan ku buat kau tidak akan pernah melupakan malam indah bersamaku!" jawabnya dengan lantang.
Kita lihat saja nanti, wanita licik sepertimu tidak akan bisa mengelabui diriku!' batinnya dan langsung tersenyum menyeringai.
Betsambung...
🌸🌸🌸🌸🌸
bukannya mawar sdh meninggal
buat dia yg kalung kabut...😄😄🤭🤭