NovelToon NovelToon
Gadis ODGJ & Fotografer Dingin

Gadis ODGJ & Fotografer Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dyajenkpankestu_

"Ayah! ibu! kakak! Dimana kalian semuanya, hiks..."meraung Jeony sejadi-jadinya melihat anggota keluarga yang sudah tak bernyawa akibat kecelakaan beruntun yang menimpa keluarga pak Loey Christian.

"Kenapa tuhan? Kenapa engkau mengambil semua orang yang hamba sayang tuhan, hiks..."jeony meraung sejadi-jadinya di tempat kejadian yang dimana kondisinya pun saat ini juga tidak memungkinkan.


Ya memang benar adanya saat ini kondisi jeony pun begitu memprihatinkan. Karena kejadian naas itu yang membuat jeony mengalami patah tulang cukup parah yang membuat jeony harus menjalani serangkaian operasi estetika dan orthopedi agar dapat menyelamatkan nyawa jeony yang hanya tinggal menghitung jam.


Setelah melakukan serangkaian operasi, akhirnya nyawa jeony pun berhasil di selamatkan. Waktu terus berlalu hingga perubahan pada Jeony pun semakin terlihat jelas bahkan jeony dianggap seperti orang gila oleh warga sekitar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyajenkpankestu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Jika saat ini mereka berada dekat bahkan begitu dekat dengan keluarga Christian yang selalu dipuji karena kebaikannya yang memahami seluruh warga tiongkok, china.

"Pantas saja…wajahnya bukan lokalan!"bisik bastian pada gafi yang ada di sampingnya.

"Karena itu kamu ingin bekerja dengan gafi"tanya bunda

"Ya bunda. Jeony ingin kerja dan harus bisa menyingkirkan keluarga Raharja yang sudah lebih dulu menjamah kehidupan keluargaku bunda"sahut jeony.

"Tapi, kenapa lo semangat banget jika perusahaan milik gafi bekerja sama bekerja sama dengan perusahaan pak asta"celetuk bastian yang membuat semua orang menoleh kepadanya, sehingga hal itu membuat bastian mengerutkan dahi.

"Kenapa kalian ngeliat aku seperti itu?"tanya bastian tanpa basa basi.

"Ya cengo aja lihat lo kayak gini ian"jawab gafi dengan santai hal itu membuat bastian mendengus kesal.

"Apapun rencanamu, serahkan semuanya kepada allah nak. Pasti dia akan menolongmu"ujar bunda jihan. Lalu, dengan gerakan pelan jeony menggelengkan kepala sambil menatap kosong masakan yang ada di atas meja.

"Tidak ada allah dalam dunaiku"ucap jeony.

Seketika, semua orang menghentikan aktivitas dan memusatkan perhatian pada jeony.

"Apa itu menjadi masalah untuk kalian? Apa Aku sudah tidak bisa tinggal disini lagi!"

"Enggak nak. Itu bukan masalah."ujar bunda jihan menenangkan joeny.

"Nggak jadi masalah buat kami, tapi jadi masalah untuk dirimu sendiri"ucap gafi tersenyum masam dan mendapatkan peringatan dari bunda jihan.

"Apa maksudmu?"sarkas jeony.

"Kamu bukan nggak kenal tuhan, tapi nggak mau mengenalnya. Biasanya orang yang nggak terima kenyataan yang punya pikiran seperti itu"

Kalimat itu tentu membuat jeony emosi dan marah. Kemudian, ia meletakkan sendok dengan kasar dan pergi meninggalkan meja makan. Kumandang adzan subuh dari komplek membuat jeony terbangun. Semua penghuni rumah melaksanakan sholat subuh, ia justru malah membereskan rumah. Ia tidak berani menyentuh dapur, karena ia belum tahu bagaimana cara memasak dengan benar. Melihat matahari sudah mulai menyingsing, bunda jihan menyuruhnya untuk segera bersiap, karena, ini hari pertama kerja.

Usai mandi, ia mendapati bunda jihan ada di kamarnya dengannya membawa beberapa kantong belanjaan. Kata bunda jihan, gafi yang memberikan barang pada saat semalam pergi ke mall. Setelah bunda jihan pergi, ia membuka paperback coklat tersebut. Beberapa set baju setelan kerja dan satu buah sepatu. Tidak bisa di pungkiri, jeony sangat senang saat mendapatkan hadiah tersebut. Terlepas dari siapapun yang memberikan, ia merasa dianggap ada di rumah itu.

Ia pilih mengenakan baju hitam yang memiliki potongan longgar di tubuhnya. Ia memasukkan bagian bawah kaos kedalam rok flared warna abu-abu muda yang panjangnya sebatas lutut agar terlihat rapi dan mengikat rambut panjang seperti ekor kuda. Ia keluarkan sepatu dari kotanya. Akan tetapi, tali sepatu belum terpasang. Sedangkan sejak kecil ia belum pernah memakai sepatu bertali. Meskipun saat sekolah dasar ia pernah belajar meronce. Jeony bingung harus memulai dari mana, akhirnya ia memutuskan untuk meminta bantuan mbak rami yang kebetulan lewat depan kamarnya hendak menjemur pakaian di rooftop.

"Mbak rami! Aku minta tolong sebentar boleh mbak?"Pinta jeony.

"Kenapa mbak jo!"Tanya mbak rami sambil masuk kedalam kamar jeony.

"Bisa Bantu pasangin tali sepatu nggak mbak? Aku nggak bisa soalnya."Ucap jeony yang membuat wanita yang berada di hadapannya ikut terkejut.

"Serius ini mbak?"Tanya mbak rami sekali lagi.

Lantas, jeony menganggukan kepala. Kemudian, mbak rami mengambil satu sebelah sepatu dan tali yang ada di tangan joeny. Lalu, mempraktekan cara memasukkan tali sepatu tepat di depan jeony. Setelah selesai, mbak rami membantu merapikan jahitan tali yang dibuat jeony.

"Coba mbak, tinggal di ikat aja!"Ucap mbak rami sambil menyodorkan sepatu yang sudah dipasangkan tali. Kemudian, jeony memasukkan kaki sebelah kiri kedalam sepatu, lalu menggerakkan kaki sampai terasa pas.

"Mbak rami! Tolong kesini sebentar."seru bunda jihan dii bawah membuat mbak rami meninggalkan jeony yang sedang merakit enggrang khusus yang bisa dibentuk menjadi sepatu untuk kakinya sedang sakit.

Hal itu membuat jeony kebingungan karena tali sepatu belinya terikat. Ia mencoba mengingat dan mempraktekannya, tapi yang ia ingat hanya simpul mati. Tentu, hal itu mudah dilakukan oleh orang lain, tapi hal itu terasa sangat sulit bagi jeony saat ini. Seketika, jeony merasa menyesal karena ia dulu sangat manja dan terlalu menggantungkan diri kepada orang lain."Ihh! Kenapa sih, bunda beli sepatu bertali? Aku bahkan nggak bisa memakai sendiri sepatu ini bunda!" gumamnya sambil memakai sepatu khusus untuk kaki yang sakit sebelah kanan.

Tiba-tiba saja, jeony dikejutkan seorang pria yang berambut basah masuk ke dalam kamarnya. Gafi mengalungkan handuk di leher, kemudian berjongkok tepat didepan jeony dan menarik tali sepatu itu.

"Lihat, terus praktek sendiri!"

Pria itu bukan sekedar memakaikan, gafi juga mengajari joeny cara mengikat tali sepatu. Bahkan, gafi mengulang sebanyak tiga kali sebelum jeony mencoba sendiri. Baru di percobaan kelima, perempuan itu bisa mengikat sendiri meski tidak sempurna dan gafi beranjak pergi.

Jeony hanya memperhatikan punggung pria berkaos putih itu. Gafi baik, tapi ia tetap membencinya. Kemudian, jeony mengalihkan pandangan dan berdiri di depan standing mirror. Dipandangnya tiap inci tubuh di pantulan cermin. Berulang kali, ia menghela nafas panjang dan menghembuskan secara perlahan. Untuk meyakinkan diri bahwa dia bisa mengatasi rasa kecemasan."Jo. Kamu pasti bisa! Kamu bisa keluar dari kota ini, kamu harus bisa menemukan cara bertemu pak asta beserta keluarga. Cuman, dia yang bisa kamu percaya dan membantumu untuk mengungkap misteri kematian keluargaku dan merebut kembali seluruh harta warisan itu" ujar jeony lirih penuh semangat.

Setelah percaya diri tumbuh membara, jeony keluar dari kamar dan menunggu gafi untuk berangkat kerja bersama. Pujian gembira dan penuh semangat datang dari bunda jihan dan mbak rami yang membuat semangat kerja jeony terus meningkat dan berani bertemu banyak orang. Lingkaran jam yang ada di tangan sudah menunjukkan waktu pukul delapan pagi. Jeony, pergi bersama gafi dan bastian yang sedari tadi lirikan mata tak lepas memandang jeony yang begitu cantik dan sempurna. Perjalanan menuju ke perusahaan Fairland Company Group yang membuat waktu dua puluh menit untuk sampai tempat waktu. Dua puluh menit berlalu, akhirnya gafi, bastian dan jeony sudah sampai di perusahaan Fairland Company Group.

Perusahaan yang dipimpin gafi adalah gedung berlantai dua yang bercat putih dengan perpaduan minimalis modern yang menunjukan terkesan mewah. Bangunan itu berdiri megah di antara pohon pinus yang menjulang tinggi di sisi kanan dan kirinya. Dan juga, memiliki halaman parkir yang sangat luas sehingga bisa menampung belasan kendaraan roda dua dan roda empat.

1
Fiyantin Pangestupp
semangat kak/Drool/
Rarapangestu
/Drool/
Rarapangestu
semangat kak
Rarapangestu
/Smile/
Rarapangestu
/Drool/
Fiyantin Pangestupp
kasihan si jeony, semangat ya dek/Drool//Drool/
Rarapangestu
/Drool//Drool/
Rarapangestu
tetep semangat kak/Drool//Drool/
Fiyantin Pangestupp
keren
Rarapangestu
tetep semangat kak /Drool//Drool/
disya
SAVE DULU AHH, NANTI BALI LAGI KALAU SUDAH END
semangatt thorrr/Drool//Drool/
Rarapangestu
harus masuk rekomendasi🥰🥰👌👌
Rarapangestu
semangat kak
Dyajenkpankestu_
odgj orang gangguan mental sakit jiwa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!