Gue Benua Biru Baskara Untuk Pertama kalinya Gue menemukan gadis yang sangat Cantik yang selalu menemani gue kemanapun gue Pergi.
Kalo bukan karena Doa gue sendiri yang selalu Bilang Hopefully we can meet the Beautiful Woman again Mungkin gue gak akan Pernah mengenalmu Senja Nayyra Aurelie Gue akan Pernah mau ada orang yang menyakiti hatinya mau gue sekalipun. karena Bagi gue kebahagiaan Senja adalah kebahagiaan gue sendiri membuat Senja tersenyum adalah tugas gue.
Tapi hal yang gue Takutin adalah jika semesta tidak menakdirkan gue dan Senja untuk bersatu.
ini Cerita Perjalanan Cinta gue Dan Senja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28. Membuatnya Dia Bahagia
Biru baru saja sampai di depan apartemennya. Lelaki itu memasuki apartemennya setelah membuka Pin Password Pintu unitnya.
Saat Biru berjalan menuju ruang tengah, kedua ujung bibir lelaki itu langsung terangkat sempurna ketika melihat seorang gadis tengah tidur Pulas di sofa. Gadis itu tak lain adalah kekasihnya.
Langkah demi langkah, Biru semakin mendekat Pada Senja yang sedang tertidur. Tak lama kemudian Biru, mendudukkan dirinya di tepi sofa tepat di samping gadis itu.
Biru menurunkan topi yang menutupi wajah kekasihnya kemudian lelaki itu menyisihkan beberapa helaian rambut yang menghalangi wajah kekasihnya.
" Cantik, " Puji Biru berbisik Pelan, memperhatikan setiap inci wajah kekasihnya.
Biru masih terus memperhatikan Senja yang sedang tertidur lelap. Hingga beberapa saat kemudian, lelaki itu mendaratkan satu kecupan lembut di kening kekasihnya Gadis itu sedikit terusik lalu terbangun dan membuka matanya.
" Biru? " ucap Senja masih belum tersadar sepenuhnya
Senja menegakkan tubuhnya untuk duduk lalu menyenderkan kepalanya ke sandara sofa. Gadis itu lalu kemudian menatap Biru yang ada di hadapannya sambil tersenyum. Biru ikut tersenyum melihat gadis itu.
" Kamu kapan sampenya? " Tanya Senja
" Barusan baru aja sampe. "
" Udah aku bilang kalo kamu mau tidur di kamar aja, Sayang. jangan di sofa, " ucap Biru mengusap kepala Senja
" Hehe, aku ketiduran tadi. "
Biru membenarkan duduknya di tepat di samping Senja, menyenderkan tubuhnya ke sandaran sofa. Senja tersenyum lalu gadis itu menyandarkan kepalanya ke bahu Biru sambil merangkul erat lengan lelaki itu.
" itu boks apa Biru? " tanya Senja menunjuk dua boks yang ada di meja di hadapannya
" Hadiah buat kamu, satu boks Punya kamu dan satu lagi boks buat aku Mau buka? " tanya Biru menoleh Pada Senja
Senja ikut menoleh Pada Biru sambil tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
Biru tersenyum. Lelaki itu lalu mengambil kedua boks tersebut kemudian memberikan salah satunya Pada Senja.
" ini Punya kamu, " ucap Biru memberikan salah satu boks itu kepada Senja.
Senja menerima boksnya. " Thanks you, " ucap Senja terlihat sangat bahagia
" Can in open it? " tanya Senja
Biru tersenyum menganggukkan kepalanya. Senja langsung membuka boks yang diberikan oleh Biru, Biru juga ikut membuka boks miliknya.
Senja sedikit tercengang melihat isi dalam boks itu.
" it a gown? tanya Senja mengeluarkan sebuah gaun yang ada di dalam boks tersebut
Senja menoleh Pada Biru yang turut membuka boks miliknya Dilihatnya isi boks milik Biru yang berisi kostum seorang Pangeran Senja menatap Biru dengan tatapan yang masih tidak Percaya Biru yang melihat ekspresi wajah Senja hanya tertawa melihat ekspresi tercengang kekasihnya.
" Mau coba sekarang nggak? " tanya Biru
" Mau! "
" Sana kamu ganti baju di kamar aku aja, " ucap Biru mengusap kepala Senja
Senja langsung bangkit berjalan menuju kamar Biru mengganti Pakaiannya. Biru juga turut mengganti Pakaiannya di kamar lain.
Biru telah selesai mengganti pakaiannya. Lelaki itu lalu beranjak kembali menuju ruang tengah, menyisihkan turntable miliknya. Lelaki itu kemudian mulai memasangkan salah satu vinyl bernuansa romantis miliknya Pada turntable tersebut.
Beberapa saat kemudian, Senja telah selesai menganti Pakaiannya. ia telah mengenakan gaun yang diberikan oleh kekasihnya.
Senja keluar dari kamar Biru, berjalan kembali menuju ruang tengah. Dilihatnya Biru dari belakang yang tengah asyik bermain turntable miliknya.
" Biru, " Panggil Senja.
Biru membalikkan tubuhnya menghadap Senja. Saat kedua mata mereka saling bertemu menatap satu sama lain, sontak keduanya saling tercengang.
" Are you a Princess?
Ujung keduanya tak sengaja berbarengan. Mereka lalu tertawa bersama. Senja masih menatap lekat Biru, tak Percaya dengan visual yang dimiliki kekasih kekasihnya.
" You look like a real Prince, Biru, " Puji Senja.
" That's right, aku adalah seorang Pangeran yang sekarang sudah menemukan Princess-nya, " jawab Biru.
Senja terkekeh mendengar jawaban kekasihnya. Gadis itu lalu mendekat Pada Biru lalu menjinjitkan sedikit kakinya. setelah itu Senja mengalungkan tangannya ke leher Biru. Biru tersenyum lalu ikut melingkarkan tangannya Pada Pinggang Senja.
" Terima kasih banyak, Biru, " jawab Senja mendaratkan satu kecupan Pada Pipi Biru
" iya sama-sama karena kebahagiaan kamu itu adalah kebahagiaan aku juga Senja, " jawab Biru turut mendaratkan satu kecupan Pada Pipi Senja
Senja lalu menyejajarkan Pandangannya dengan sang kekasih. keduanya kini saling menatap satu sama lain dengan jarak yang sangat dekat.
" Biru, " Panggil Senja.
" Hm? " sahut Biru seraya menyisihkan beberapa helaian rambut Senja ke belakang telinganya
" Aku sangat bahagia bersama kamu, nggak ada sedetik Pun alasan untukku tidak bahagia sama kamu. l feel so loved whem i'm with you. Tolong jangan Pernah Pergi Biru, " Senja menatap lekat kedua bola mata kekasihnya.
Biru tersenyum, lalu ia taruh salah satu tangannya Pada Pipi Senja dan mengusap lembut Pemilik Pipi gadis itu. " Aku nggak akan Pernah Pergi, ninggalin Kamu Senja I'll stay with you forever, " ucap Biru masih setia mengusap lembut Pipi Senja
" Percayalah, sekuat apapun mereka memisahkan kita, dunia nggak akan Pernah bisa Aku dan kamu, Sayang, " Biru menatap lekat kedua bola mata Senja
Senja terenyuh mendengarkan jawaban Biru.
" l love you, Biru. "
" l love you more, Senja. "
keduanya masih setia saling menatap satu sama lain dan saling melemparkan senyum manisnya. Beberapa saat kemudian Biru lalu mundur satu langkah dari gadis itu.
" Apakah Tuan Putri mau berdansa, " tawar Biru mengulurkan satu tangannya Pada Senja, sedangkan satu tangannya lagi ia taruh di belakang Pinggangnya layaknya seorang Pangeran
Senja sedikit terkekeh melihat Biru di hadapannya yang mengajaknya menari.
" Sure, Prince, " jawab Senja turut menaruh salah satu tangannya Pada tangan Biru
keduanya saling melemparkan senyuman satu sama lain. Biru menarik Perlahan tangan sang kekasih ke arahnya mengajaknya untuk berdansa. keduanya lalu berdansa gerakan asal seadanya. dengan alunan musik romantis yang sengaja Biru Putar.
Baik Senja maupun Biru sama-sama larut menikmati dansa romantis. Lagi dan lagi semesta kembali menjadi sanksi bahagianya kedua insan bernama Biru dan Senja di mana kedua orang itu selalu melengkapi satu sama lain menjadi segala hal menjadi lebih bermakna.
Saat sedang berdansa, Senja tersadar akan satu hal. Beberapa hari terakhir ini, Biru melakukan semua keinginan masa kecilnya yang ia tulis di notes yang ia tempel di kamarnya.
Senja menghentikan langkahnya saat sedang berdansa dengan Biru. keduanya kini saling berhadapan menatap satu sama lain.
" Biru beberapa hari terakhir ini kamu..... "
Biru tersenyum. " keinginan masa kecil kamu sudah terlaksana semua? " jawab Biru
Biru telah memenuhi semua keinginan masa kecil Senja secara diam-diam Dan gadis itu baru menyadarinya.
Setelah itu, Senja langsung memeluk erat kekasihnya.
" Biru, " Panggil Senja masih tidak Percaya
Biru tersenyum kemudian lelaki itu membalas Pelukan dari Senja.
" Aku bahagia melihat kamu bahagia Matahari-ku, " bisik Biru di telinga Senja
••••••
