NovelToon NovelToon
Mengukir Cakrawala

Mengukir Cakrawala

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:92.4k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Pernahkah sempat kau tanyakan pada Tuhanmu, mengapa Dia mengirim seseorang yang akhirnya selalu bersemayam di pikiran dan hatimu??
//
Siapa sangka ulah adiknya yang kabur di hari pernikahan membuatnya harus menggantikan sang adik untuk menikahi gadis pilihan Papa tercinta.

Perbedaan tabiat dan usia membuat pernikahan mereka di warnai huru hara di setiap harinya hingga akhirnya sang adik kembali di tengah mereka dan menginginkan sang gadis di saat cinta mereka perlahan mulai berbunga tanpa di sadari.

Apakah nantinya sang kakak akan melepaskan pujaan hati ataukah mempertahankan kisah mereka demi menjalani rumah tangga yang tentram setelah tahu kenyataan dari masa lalu mereka.

Mampukah gadis itu menjalani hari sebagai istri seorang prajurit padahal dirinya sangat membenci profesi tersebut karena suatu hal.

Skip untuk yang tidak tahan KONFLIK

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Bagian dari ujian sabar.

Bang Rigo memapah Bang Atmaja masuk ke dalam rumah lalu merebahkannya di sofa.

"Aku masih mual, Rig. Badanku sakit semua, remuk, lelah sekali rasanya." Bang Atmaja terus merintih dengan ribuan keluhannya.

"Aduuh Tuhan, kau ini rewel sekali. Malah rewelnya melebihi Shiby dan Rila." Gerutu Bang Rigo.

Mendengar suara suaminya, Rila pun keluar dari kamar. Ia melihat Bang Atmaja sedang di baringkan dan sesekali menggelinjang kesakitan.

"Bang Reno sakit?" Tanya Rila.

"Tak tau lah, dek. Demamnya tinggi sekali." Jawab Bang Rigo kemudian meraih tangan Rila. "Sini duduk sama Abang..!!"

Rila menyambut tangan Bang Rigo dan duduk di sampingnya.

"Demamnya Shi sudah turun. Dia sudah tidur." Kata Rila.

"Terima kasih ya, kau mau bantu Abang jaga Shiby. Abang harap tak ada keributan lagi di antara mereka. Shiby begitu kekanakan, buat Reno jadi seperti ini." Jawab Bang Rigo.

Bang Atmaja menoleh dan melirik sekilas pada Bang Rigo yang sedang memijati kaki Rila. "Sudahlah, kalian pulang saja. Istirahat lah kalian berdua. Rila juga butuh istirahat, Rig."

"Belaga sekali kau. Kau saja masih oleng, berani kau mengusirku???"

Bang Atmaja tersenyum pahit, ia memang tidak tau apa yang terjadi pada nya saat ini. Yang ia rasakan hanya mual, sakit kepala, tidak enak makan dan rasa yang hampir tidak pernah di alaminya sebagai laki-laki.

"Astaghfirullah..!!" Bang Atmaja meringkuk sampai keringat kembali membasahi pakaiannya.

"Aku hubungi Aldo saja ya Teng. Masa kau seperti ini terus?"

Baru saja akan menghubungi littingnya di rumah sakit, Bang Dhofir sudah datang bersama Bang Aldo.

"Pas sekali kau datang. Coba periksa Ateng, Al..!!" Kata Bang Rigo.

"Sakit apa lagi kau ini, Brooo..!!!"

~

"Sabar saja, Kang. Pertama kamu terlalu stress, kedua memang tubuhmu sedang lelah dan yang ketiga.. kamu nggak sakit. Percaya atau tidak, ini bawaan bayi. Mau bagaimana lagi, tidak bisa di obati."

"Cckk.. kalau begini terus aku tidak bisa kerja. Apa ada pereda nyeri?" Tanya Bang Atmaja.

"Aku sudah bilang, tidak ada obatnya. Kamu sabar saja. Hitung-hitung kamu bantu istrimu yang sedang hamil. Lelahnya, sakitnya.. kamu ambil semua." Jawab Bang Aldo.

Bang Atmaja mendesah berat. Pekerjaan di Batalyon dan di luar Batalyon tetap mengantri untuk di selesaikan.

"Kalau aku tidak kerja, anak istriku mau makan apa?? Aku tidak mau anak istriku menderita karena aku tidak becus menyenangkan mereka."

"Sepertinya kau memang harus sedikit mengurangi kegiatan mu. Sepanjang hidupmu hanya kau pakai untuk bekerja, anak istri juga butuh perhatianmu, Teng. Bangun komunikasi dengan istri. Lupakan hidupmu yang kelam dan menyakitkan, mulailah hidupmu yang baru..!!" Saran Bang Rigo pada adik iparnya.

"Aku tidak bisa lupa..!! Sampai kapanpun aku tidak akan melupakannya." Mata Bang Atmaja mulai berkaca-kaca. Ia memalingkan wajahnya agar para sahabatnya tidak melihat apa yang ia rasakan.

Sekuat apapun Bang Atmaja menutupi, Bang Rigo dan Bang Aldo selalu tau bagaimana perasaan Bang Atmaja. Bang Rigo memberi kode agar Bang Aldo 'menanganinya'.

Dengan cepat Bang Aldo memberikan injeksi. Dengan hitungan detik saja, Bang Atmaja sudah terlelap dalam tidurnya.

Bang Rigo membuang nafas lega. "Kalau tidak begini, dia tidak akan tidur dan hanya urus seluruh bisnisnya. Ateng bukannya rajin lagi, tapi gila kerja karena sakit hatinya sudah begitu dalam."

"Ada apa Bang?" Rila yang tidak tau apa-apa akhirnya penasaran juga.

Senyum pahit Bang Rigo menunjukan bahwa ada sesuatu yang benar-benar ia simpan. "Suatu saat nanti kau akan tau. Untuk saat ini, biar Abang dan kawan-kawan yang akan menyimpan rapat semua cerita ini."

Bang Aldo menepuk bahu Bang Rigo. "Besok kau kemo ya..!! Aku sudah buat jadwal sama Dhofir..!!"

Bang Rigo melirik kesal dengan adiknya karena tidak memberi informasi padanya.

"Benarkah Bang??? Abang mau kemo?" Rila tersenyum bahagia sampai memeluk Bang Rigo dan pelukan bahagia Rila ternyata menjadi obat dan semangat dalam diri Bang Rigo.

"Iya, Abang mau kemo. Abang ingin sehat dan menemanimu melahirkan, kita besarkan anak sama-sama..!!" Jawab Bang Rigo.

Pelukan Rila semakin erat. Bang Dhofir mengambil rokok lalu duduk di teras depan rumah Bang Atmaja. Tak ada kata yang terucap. Kini hatinya sudah ikhlas, dirinya ingin lebih dekat dengan Tuhan dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

'Abang dan adik ku bahagia saja sudah cukup. Kini aku pasrah Tuhan akan membawa kemana arah langkahku.'

***

Bang Atmaja terbangun, rumahnya sudah sepi. Tapi di meja ruang tamu sudah ada dua bungkus makanan, lengkap dengan tambahan lauk dan sayur. Ia tau pasti Dhofir yang sudah memberikan sarapan untuknya dan Shiby.

"Masih setengah lima. Bisa-bisanya Dhofir dapat nasi bungkus. Apa dia memalak Bu kantin??" Gumamnya.

Bang Atmaja segera beranjak dan melihat keadaan Shiby yang belum ia lihat keadaannya sejak semalam. Saat membuka pintu, terlihat Shiby terbaring dengan wajah nanar. Rasa kecewanya masih ada tapi rasa sayang sudah mengalahkan kecewa di hatinya. Ia pun duduk di ranjang dan membelai rambut panjang Shiby.

Merasa ada yang menyentuhnya, Shiby terbangun dan melihat Bang Atmaja sedang mengusap rambutnya. Tatapan itu masih sama.. datar, kaku, dingin dan tanpa ekspresi.

"Maaf..!!" Ucap langka seorang wanita apalagi kata tersebut keluar dari mulut wanita keras kepala macam Shiby.

Bang Atmaja berhenti mengusap rambut Shiby, sorot matanya menatap tajam masih mengisyaratkan amarah. "Puas?? Puas kau pancing dan menekan perasaan Abang???" Tatap mata Bang Atmaja masih tetap sama. "Apa kau ingin Abang tampar, biar kau sadar akan kelakuanmu?? Pernahkah kau balik bertanya, bagaimana kalau Abang yang membawa perempuan lain??? Kalau kau sanggup Abang duakan, akan Abang lakukan di depan matamu..!!" Ancam Bang Atmaja.

Shiby menggeleng takut, ia mengalihkan pandangan dan menangis terisak-isak tak berani menatap wajah suaminya.

"Abang tidak suka di adu dengan laki-laki lain." Ucap Bang Atmaja lembut, ia juga mengecup manis bibir Shiby.

"Sungguh, Shi tidak ada hubungan apapun sama Bang Tegar. Shi kesal, ingin marah karena Abang buat Shi hamil, Shi nggak tau harus bagaimana, bantu Bang Rigo pun tidak bisa. Apakah menjadi satu-satunya anak perempuan dalam keluarga tidak akan pernah berguna?"

"Niat baikmu sudah membuat siapapun bangga padamu." Jawab Bang Atmaja.

"Apa Abang mau maafkan Shi?" Tanya Shiby ragu.

"Jangan di ulangi lagi, sayang..!!"

Shiby semakin terisak, ia tidak bisa menerka hati Bang Atmaja.

...

Siang ini Bang Rigo sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan sepanjang waktu itu, Rila terus menangisinya membuat Bang Rigo cemas.

"Sampai kapan kau terus menangis?? Abang sehat saja, dek." Kata Bang Rigo.

"Abang harus sembuh, Rila nggak mau Abang sakit?" Jawab Rila.

"Abang pasti sembuh, sayang. Kalau kau terus menangis. Abang malah susah sembuh."

.

.

.

.

1
Setyaningsih
mb Nara yg mengukir cakrawala 2 kok tidak ada ya, kemana ini
NaraY_Kamanatha: Belum ada bab terbaru tapi pindah di akun 'Bojone Batman' 🙏
total 1 replies
Denis blora
oh ini toh asal muasal meluncurnya bang Ricki ,,😁😁
lanjut kak Nara 💪💪💪
Queen Sha
istrinya minta di edukasi pelan2 itu banggg. Yang sabar Bang😂
Queen Sha
Asalll jawab kau Rilaaa🤣, blm tau aja rasanya melewati masa2nya
Setyaningsih
kayak temanku SMA, selesai nifas langsung tancap, bulan depannya langsung telat, jd selisihnya anaknya cuma 11 an bulan
Nining Dwi Astuti
ini penyebab bang Ricky ada pantes aj br selesai lahiran lgsg gaspol gimana g kesundulan g tuch🤣🤣🤣🤣🤣
Yayuk Bunda Idza
memang semangat2nya anak ke dua itu
Mika Saja
owalah ini to asal mulanya bang Yudho punya adek bang Ricky, pantes....ko begrnya sama yg diseblh🤭🤭🤭
Murni Zain
Ngidam pasti 👍
Mustofa Adkha
fix, adeknya yudho otewe ni mah. /Smile/ rasain
Abd Kadir Taha
siapa wanita yg ingin punya suami seperti reno
Nabil abshor
ndakek i',,,,,, Ya Allah,,,, 😅😅😅
Nabil abshor
😧😧😧😧 Ya Allah,,,,,😅😅😅😅
mudahlia
wkwkwkwkwkkwk
mudahlia
astaga raja drama
mudahlia
hooh musuh bumil gk bkalan ada kelar nya
Mika Saja
sabar dl ya bang Rigo,ya begitulah iparmu,klo sdh SM shi pasti ky anak tk,,🤭🤭
cipa
sing waras ngalah ae bang Rigo 😂😂😂
Wullan Cahyo
diri landak cuyy🦔 di jdiin keripik
ga jd keripik aj udh gitu apa lagi dii jdiin keripik 😂😂😂 ngakak doang aku bisa ny 🤣🤣
Denis blora
🤣🤣🤣🤣kok ada ya orang kayak bang reno
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!