NovelToon NovelToon
Deal, 31 Hari Kita Bercerai!

Deal, 31 Hari Kita Bercerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:656.1k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena pengkhianatan yang dilakukan oleh tunangannya, Rubi terpaksa menikahi Rexa, seorang pria luntang lantung yang baru tadi malam dikenalnya secara tak sengaja. Hal itu terjadi lantaran Rubi tak bisa menghindari pernikahannya yang akan diadakan esok hari.

Sementara pria yang bernama, Rexa, iya iya saja saat Rubi menawarkan sebuah pernikahan kontrak dengannya selama 31 hari, karena dia tak punya tempat tinggal dan tak memiliki uang sepeser pun.

"Deal, 31 hari kita bercerai!" ucap keduanya saling berjabat tangan.

Bagaimana lika liku rumah tangga yang dijalani oleh dua orang asing selama 31 hari?

Dan siapa sebenarnya, Rexa? pria pengangguran yang sering kali disebut mokondo oleh keluarga Rubi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria tak dikenal

Pluk

"Aduh."

Seorang pria yang sedang berjalan luntang lantung di tengah jalan mengaduh ketika sebuah kaleng minuman menghantam jidatnya. Tak hanya merasa sakit tapi wajahnya juga dilumuri oleh air beraroma tak sedap dari dalam kaleng tersebut.

"Sial!" marah pria itu, lalu mengelap mukanya dengan ujung kaosnya yang sudah nampak dekil.

Sementara dari jarak beberapa meter, Rubi menatap tercengang ke arah pria itu. Tak menyangka kaleng yang baru saja dia tendang di harapkan sampai ke muka Marsono sialnya malah mengenai muka pria tak dikenal.

"Waduh Gawat. Kabuuurrrrrrr! "

Tanpa berpikir panjang, Rubi mengambil seribu langkah berlari. Namun suara langkah kakinya yang cukup berisik mengalihkan perhatian pria itu.

"Woiii..."

Langkah lari Rubi seketika berhenti. Niat hati mau kabur, pria itu lebih dulu mengetahui keberadaanya. Dan terpaksa Rubi berbalik badan.

Pria itu melangkah lebar ke arah Rubi. Meski dalam keadaan remang, Rubi dapat melihat sorot matanya yang tajam. Dia langsung berpikir pria itu pasti hendak menyakitinya seperti akan menghajarnya atau yang paling terburuk adalah memperkosanya. Apalagi jalanan yang dia lintasi sangat sepi dan tak ada satu pun manusia atau kendaraan yang lewat, yang ada hanya suara jangkrik dan kodok saja yang saling bersahut-sahutan.

Membayangkan dua hal buruk tersebut membuat Rubi geleng-geleng kepala. Ketakutan dan kecemasan pun kian terpancar jelas di raut wajahnya yang manis. Dan dia melangkah mundur. Namun saat dirinya berbalik hendak berlari, pria itu berhasil menarik ujung hijabnya.

"Mau kabur kemana kamu, hah?" Bentak pria itu.

"Lepaskan....lepaskan. Toloooong.... toloooooong!" Rubi berteriak sekencang-kencangnya dan berusaha menarik hijabnya yang sedang ditarik oleh pria itu.

"Ngga akan ku lepas. Enak banget kamu mau kabur gitu aja setelah membuat muka orang bonyok." Pria itu menyeringai, dan tangannya terus memegangi ujung hijab Rubi.

"Jangan ngawur. Mana ada muka mu bonyok. Lagian aku ngga sengaja. Salah mu juga kenapa ada disitu," timpal Rubi yang sudah mulai marah.

"Dasar perempuan bar bar. Udah jadi pelaku malah nyalahin korban. Pokoknya ngga akan ku lepas sebelum kamu bertanggung jawab."

Karena pria itu tak kunjung melepas hijabnya, terpaksa Rubi mengeluarkan jurus andalannya, yaitu melayangkan tendangan ke arah milik pria itu. Tendangannya sontak saja membuat mata pria itu melotot sempurna merasakan sensasi yang luar biasa dan tak terkira. Tangannya beralih memegang miliknya membuat hijab Rubi terlepas.

Rubi tersenyum puas. Dan dia pikir ini kesempatannya untuk melarikan diri. Namun sebelum melarikan diri, dia meledek pria itu terlebih dahulu.

"Rasain emang enak wek." Menjulurkan lidahnya ke arah pria itu. Setelah itu, Rubi berlari secepat kilat.

Pria itu tak lagi mengejar Rubi. Tubuhnya tumbang dan tergeletak diatas tanah.

Ditengah berlari, Rubi berhenti saat merasa pria itu tak lagi mengejarnya.

"Kayaknya sudah aman. Pria itu ngga lagi mengejar aku," gumam Rubi dengan nafas berasa tinggal di pangkal kerongkongannya.

Akan tetapi perasaan aman itu seketika berubah menjadi ketakutan saat teringat beberapa kasus pembunuhan yang kini sedang ngetren di sosial media. Yang mana si pembunuh meninggalkan mayat yang dibunuh, atau membuang mayatnya dan akhirnya terungkap siapa yang membunuh mayat tersebut.

"Bagaimana kalau pria itu mati. Lalu polisi mencari ku?"

Ya, Rubi takut pria itu mati. Lalu dirinya dituduh sebagai pembunuhnya. Apalagi tadi Rubi sempat melihat pria itu tersungkur ke atas tanah. Meski sebenarnya bukan seratus persen kesalahannya, tapi dia sudah melukai bagian sensitif pria itu, dan Rubi pikir pria itu juga belum tentu akan mencelakainya tadi. Jadi kemungkinan besar secara hukum, dia lah yang akan disalahkan.

"Ngga. Orang itu ngga boleh mati. Kalau aku di penjara gimana dengan keluargaku nanti?"

Rubi membayangkan jika dirinya dipenjara. Bagaimana dengan ibunya, adik-adiknya, ipar nya, dan juga keponakan nya yang masih bayi. Karena semua anggota keluarganya itu menggantungkan hidup mereka di pundaknya. Akhirnya Rubi memilih untuk kembali kepada keberadaan pria tersebut.

Kini, Rubi menatap bingung pada sosok yang sedang tergeletak di atas tanah. Apa yang harus dia lakukan? Dia berjongkok, kemudian menempelkan sebelah telinganya di atas dada pria itu. Bibirnya perlahan tersenyum saat mendengar jantung pria itu berdetak dengan normal.

"Syukurlah dia masih hidup," lirihnya. Tak hanya mengecek jantungnya, Rubi juga mengecek urat nadinya untuk meyakinkan. Senyum Rubi semakin terkembang lebar saat urat nadinya masih berdenyut.

Setelah memastikan pria itu masih hidup, Rubi berdiri tegak.

"Apa aku tinggalkan aja. Paling juga nanti bangun sendiri atau ada orang yang menemukan nya."

Rubi berbalik badan. Namun saat kakinya hendak di langkahkan, dia merasa seperti manusia yang tidak berperikemanusiaan meninggalkan orang yang sedang tak berdaya sendirian di tempat yang sepi serta di sisi kiri kanannya adalah kebun yang rimbun. Bagaimana jika pria itu dimakan binatang buas atau di gigit binatang melata?

Hrok

"Astagfirullah hal adzim..." Rubi terkejut. Baru saja dia memikirkan tentang binatang melata atau babi hutan, tiba-tiba mendengar suara babi hutan dari arah kebun.

Rubi menapakkan menapakkan kakinya kembali, kemudian berbalik seperti semula.

"Kamu juga jadi cowok kok lemah banget. Baru di toel sedikit anu nya langsung pingsan. Ujung-ujungnya aku yang repot." Rubi menggerutu kesal lalu berjongkok.

Meski mulutnya menggerutu, tapi otaknya berpikir gimana caranya membawa pria itu ke klinik yang ada di kampungnya?

Hrok

Hrok

Rubi menjadi panik ketika suara babi hutan itu terdengar semakin mendekat. Dia pikir tak ada pilihan lain selain membawa tubuh pria yang tak berdaya itu dengan cara di gendong sebelum babi hutan itu mendekatinya.

Jangan dikira Rubi wanita lemah yang tak bisa berbuat apa-apa. Dia adalah mantan kuli panggul beras di pasar saat belum bekerja di sebuah pabrik garmen. Oleh karenanya, menggendong pria itu bukanlah hal yang sulit, meski beratnya 3x lipat dari berat satu karung beras 25kg.

Seorang wanita terbengong dengan mulut menganga melihat kedatangan Rubi di klinik 24 jam sembari menggendong seorang pria.

Rubi yang sadar jika kedatangannya hanya ditonton saja oleh wanita itu pun berseru dengan nafas tersengal-sengal." Jangan cuma lihatin doang dong, Yun. Tolong bantu aku turunin orang ini."

Wanita yang dipanggil 'Yun' itu pun terkesiap." Ah ya, ya bentar." Dia buru-buru keluar dari balik meja kerjanya dan membantu Rubi menurunkan pria itu ke atas brankar.

"Rub, siapa pria yang kamu bawa ini?" Tanya wanita yang di panggil 'Yun' tadi. Tatapannya menyapu ke seluruh tubuh pria yang tengah berbaring di atas brankar.

"Aku juga nggak tau, Yuniar. Tadi aku nemuin dia udah pingsan di tengah jalan," bohong Rubi. Dia enggan berterus terang pada staf klinik sekaligus temannya itu jika pria itu begitu karena ulahnya dengan berbagai alasan.

Wanita yang bernama Yuniar itu hanya manggut-manggut saja.

"Eh, tapi....kenapa kamu ngelayab malam-malam, Rubi? bukan nya seharusnya kamu sedang dipingit ya?"

Pertanyaan Yuniar membuat Rubi terdiam. Andai temannya itu tau apa yang sudah terjadi. Tapi..." Apa dokter Yanto ada, Yun?" Rubi mengalihkan pertanyaan Yuniar.

Wanita itu menggelengkan kepalanya." Dokter Yanto kan tugasnya cuma nyampe sore. Kalau malam ya cuma ada staf-staf nya doang."

Rubi terdiam. Kemudian dia berkata setelah diam beberapa saat. "Kalau gitu aku titip pria ini disini sampe besok ya, Yun. Tolong kamu rawat dulu sebelum dokter Yanto datang."

Permintaan Rubi di anggukan oleh Yuniar. Tetapi saat Rubi hendak beranjak, pria itu tiba-tiba menahan tangannya.

"Mau kabur kemana kamu?"

1
Nenden Lasminingsih
kapan up lagi thor?ditunggu kelanjutannya
anita
wo..mboknya sableng
anita
woo sampel
Pa Muhsid
thor bolak-balik dibuka tapi belum ada jua dikau up
Nurjanah Rs: sama, kak. aku juga buka berkali2 gak di up juga
total 1 replies
muthia
selalu di tunggu updatenya 🙏
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata pertemuan Rexa n Ruby gak sesuai ekspektasi ku. Kirain bakal haru biru n indah mengalahkan mengalahkan pelangi 🌈. kecewa diriku ma kamu Rex, dasar bocah tengil labil 😤😤😤
💥💚 Sany ❤💕
Jangan suka mainin perasaan Ruby, Rexa. Ntar klu batas kesabaran Ruby habis kamu juga yg uring-uringan. Jangankan Ruby, aku ja kesel ma kamu. Pingin ku lempar pakek sandal pala kau biar otak kau tu benar, gak konslet lagi 😃😃😃.
Adiba Shakila Atmarini
gregettt bngttt..lnjut thor..
ReogKhentir
Kenapa cuma dalam hati saja Rexa........ bodoh sekali seharusnya bilang setelah ini kamu keruangan saya.....
Cut Ainun
kasihan banget rubi di kacangin... sabar ya dek rubi abg rexa mau buat kejutan buat adek rubi... 🤗🤗🤗🤗
Agus Safril
kak kalaw update nya jangan setengah2 dong
Annami Shavian: waktu untuk nulisnya terbatas ka2🙏
total 1 replies
Madia Normadia
rubi kalau rexa buat drama kamu juga buat drama..timpoh 31hari da Habis jadi timpuh untuk bercerai apa reaksi si rexa kekeke..
😍nox cek😍
kurang rasa y tor up y☺️
Yuliana Tunru
jgn mau dicuekin gitu ruby sbunyi z biar z rexa kelimpungan trus aba ndk liat ruby gitu dan blm tau klo ruby mantu x
RizQiella
dasar Rexa 😂
Nabila
makin cinta sama ceritanya
Zahra dila Dila
alkhamdullilah q ikut seneng lihat rubi udah ketemu sama rexa meskipun harus nunggu permainan rexa double up kakak dari kemarin tk intip2 nduk ada2 😃
Retno Harningsih
lanjut
0v¥
ngak bisa ngomong , doble up thor plisss
Pa Muhsid
heh rexa itu gak tau pembalasan ruby nanti
kalo udah tau gimana sifat istri nya dijamin gak bisa berkutik tuh si rexa, sok sok an ngerjain ruby, ruby dilawan gitu loh 😆😆😆💪💪💪semangat lanjuuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!