Kelahiran Kembali Queen Mafia

"ehemm....sebaiknya kita mulai makan malamnya"ucap vino mencairkan suasana.

akhirnya acara makan malam pun di mulai tapi bedanya kali ini adalah vino dan Irrvin tidak bertengkar dan bersaing memberikan Aurora gunung makanan.

makan malam berlangsung dengan keheningan,tak ada yg mau membuka pembicaraan.

"apa dia datang karena sudah siap menerimaku??" batin Aurora sambil curi-curi pandang ke arah Rey.

sebulan yg lalu Aurora meminta di belikan laptop,awalnya irrvin ragu namun ia tak kuasa melihat wajah memelas dari Aurora.

dan selama itu Aurora meretas segala cctv di kantornya ayahnya,dan mengetahui jika Rey selalu terpuruk dalam kesedihannya.

Aurora mengambil lauk kesukaan nya dan meletakkan nya ke atas piring Rey.

semua orang di sana terkejut dengan apa yg Aurora lakukan,tak terkecuali Rey juga terkejut.

namun Rey mengendalikan dirinya atas keterkejutan nya.

ia menaikan sebelah alisnya seolah-olah menanyakan maksud dari apa yg di lakukan oleh Aurora.

"itu adalah lauk kesukaan Yaya,semoga dad...emm kamu menyukainya"ucap Aurora yg sedikit ragu jika Rey marah karena ia memanggil nya Daddy.

Rey menatap lekat wajah milik Aurora yg sangat mirip dengan mendiang istrinya dan kemudian mengambil lauk itu dan memasukkannya ke dalam mulut tanpa mengatakan sepatah kata pun.

sedangkan ada dua manusia yg menatap iri kepada Rey.

"sial....aku kecolongan" batin vino.

"ukkhh.....orang tua ini mengambil perhatian Rara ku.bahkan kami tak pernah di ambilkan makan oleh rara.beraninya!!!" batin irrvin sambil menatap tajam Rey.

Rey menyadari tatapan kedua putra nya,beberapa detik kemudian ia baru sadar jika kedua putranya itu sedang cemburu dengan apa yg di lakukan oleh Aurora.

Rey beralih menatap Aurora yg sibuk menyantap makanannya.

"apakah aku masih pantas untuk mendapat perhatian mu??aku bahkan dengan kejam tak menemani mu selama pertumbuhan mu??apa kau masih menganggap aku seorang ayah??ah...aku lupa bahkan dia ragu untuk memanggil ku Daddy" batin Rey.

sedangkan seng empu yg di tatap merasa sedikit tidak nyaman, karena meskipun di luar ia kelihatan tidak mengetahui tatapan itu tapi insting seorang mafia tetaplah sangat kuat.

"ukkh.....jika saja dia bukan bagian dari keluarga ku akan ku colok kedua bola matanya itu.mengapa sangat lama menatapku??!" batin Aurora.

makan malam sudah selesai.

"Abang ivin kak vino yaya ingin bobo, Yaya ngantuk"ucap Aurora.

"baik lah biar kak vino gendong ke kamar yah"ucap vino.

Aurora merentangkan tangannya dan dengan cepat di sambut oleh vino.

"sial...ku lepaskan kau untuk kali ini vino" batin irrvin sambil menatap tajam punggung vino yg berjalan mengendong Aurora.

setelah mampu menguasai diri dari rasa iri irrvin berbalik menatap sang ayah.

"Daddy...apa kau sudah menerima Rara??"ucap Irrvin.

"hm"balas rey singkat.

"Daddy....apa kau benar-benar tak akan menyakiti Rara??jika kedatangan Daddy hanya ingin menyakiti rara,ku mohon sebaiknya Daddy pergi"ucap irrvin.

"Rara adalah satu satunya harta paling berharga peninggalan mommy,Rara adalah semangat kami"ucap Irrvin.

"apa aku seorang ayah yg kejam yg rela menyakiti darah dagingnya??"ucap Rey datar.

"irrvin hanya takut itu terjadi "ucap Irrvin.

"terserah"ucap Rey yg kemudian bangkit dari tempat duduknya.

"oh ya dan satu lagi,datang ke markas besok.aku akan menyerahkan klan mafia ke dalam kekuasaan mu"ucap Rey datar.

"ehh??jadi....jadi pelatihan irrvin sudah lulus??"ucap irrvin.

"hm"ucap Rey lalu berlalu pergi dari sana.

TBC.