In Another World With The System

Meninggalkan sabitnya dan melompat keluar dari kawah, Necromancer mendarat di depan Leo hingga menyebabkan getaran kecil.

Penampilan dan aura yang dikeluarkannya saat ini membuat Leo dan dua orang lainnya berkeringat dingin dan menatap Necromancer dengan hati-hati dan waspada.

Jika sebelumnya Necromancer adalah orang yang bisa dikalahkan dengan kerja sama mereka bertiga, maka sekarang Necromancer adalah sosok yang mereka tidak yakin bisa mengalahkannya.

Jika mereka bertiga dalam kondisi terbaiknya, mungkin masih ada kesempatan untuk mengalahkan bentuk terbaru Necromancer dengan kerja sama mereka.

Tapi dengan kondisi mereka sekarang, itu sangat sulit.

Berdiri tegak dengan sikap sombong, Necromancer tiba-tiba menyeringai jahat sebelum dia menghilang dari tempatnya, yang membuat tiga orang tertentu melebarkan matanya.

Sebelum Leo dan dua orang lainnya dapat menemukan dimana Necromancer saat ini, dia tiba-tiba muncul di belakang Leo dan melancarkan tendangan ke punggungnya.

BAM!

Tidak dapat merespon tepat waktu, Leo terkena tendangan Necromancer, membuat tubuhnya terpental hingga menembus beberapa bangunan sebelum berhenti di bangunan yang keempat.

"Lemah!" Necromancer tersenyum jahat dan menoleh ke Ragna, "Selanjutnya... Kau!"

Menemukan bahwa dirinya ditargetkan, Ragna memegang pedang di depannya dengan erat dan bersiap untuk memblokir serangannya.

Gustave juga tidak tinggal diam.

Dia langsung melesat ke arah Ragna untuk membantunya menghadapi Necromancer, tapi itu sudah terlambat.

Di pandangan dua orang yang terkejut, Necromancer tiba-tiba muncul di depan Ragna sebelum menendang perutnya, yang membuatnya terlempar lebih dari seratus meter, dan meninggalkan jejak di jalanan.

"Hahaha... HAHAHAHAHA..." Merasakan kekuatan besar yang mengalir di dalam tubuhnya, Necromancer tertawa dengan ekspresi jahat.

Dia benar-benar puas. Dibandingkan dengan kekuatan yang dia miliki sebenarnya, kekuatannya saat ini benar-benar tidak bisa dibandingkan... Perbedaannya sangat jauh.

"Sungguh menyedihkan, sekarang kau tau kekuatan yang aku miliki. Jadi jangan buang-buang waktumu dan matilah dengan patuh!"

Dihina oleh musuhnya sendiri, Gustave memegang pedangnya erat-erat dan masih menatapnya dengan tajam.

Sama seperti sebelumnya, bahkan jika pada akhirnya dia akan mati, dia tetap akan melindungi kerajaan yang dia cintai.

Itulah kebanggaannya sebagai seorang raja.

"Ooh, Apa kau tidak akan lari? Mungkin aku akan membiarkanmu pergi jika kau memohon sambil berlutut."

Gustave mendengus, "Aku akan tetap melawan dirimu, bahkan jika aku harus mengorbankan nyawaku!"

"Kalau begitu, sesuai keinginanmu!"

Berhenti bicara omong kosong, Necromancer melesat ke arah Gustave dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, hingga membuat Gustave tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Dengan kuku miliknya yang memanjang dan menjadi tajam. Dalam sekejap, Necromancer telah sampai di depan Gustave.

"MATI!"

Diserang dengan seluruh kekuatannya, Gustave yang memblokir serangannya dengan pedangnya, terdorong lebih dari sepuluh meter sebelum dia berhasil menstabilkan tubuhnya sendiri.

Necromancer tiba-tiba muncul di depannya dan memukul sisi wajahnya dengan sangat keras, yang membuat Gustave diterbangkan puluhan meter jauhnya hingga menembus bangunan dan berhenti setelah menabrak bangunan kedua.

"Ugh..." Muntah darah di tempat, dan merasa tulangnya hancur, Gustave kembali berdiri dengan susah payah sambil terengah-engah.

"Hentikan perjuanganmu yang menyedihkan, manusia!"

Menatap Necromancer yang berjalan ke arahnya, Gustave mencoba menggerakkan tubuhnya, namun tubuhnya terasa sangat berat dan sulit untuk digerakkan.

Tapi sebelum Necromancer mencapainya, Leo dan Ragna tiba-tiba muncul kembali di sampingnya sambil terengah-engah.

Melihat kemunculan mereka berdua, walaupun Gustave merasa senang karena mereka berdua mau membantunya, tapi dia juga sedikit merasa bersalah.

Jika Leo dan Ragna tidak ikut campur dalam pertarungan kali ini, mereka mungkin akan menjadi orang yang kuat dan berpengaruh di masa depan.

Tapi sekarang? Berkat dirinya, mereka berdua mungkin akan dibunuh bersama dengannya.

Gustave sangat menyayangkan hal itu.

"Nak, larilah! Aku akan mengulur waktu agar kalian bisa pergi dari tempat ini!"

Benar... Hanya ini yang bisa dia lakukan.

Setidaknya, dia akan membalas budi atas kebaikan mereka dengan mengorbankan nyawanya untuk mengulur waktu agar mereka bisa pergi dari kerajaan Estasia.

Tapi kata-kata Leo selanjutnya membuatnya melebarkan matanya.

"Aku tidak akan pergi."

"Jika aku pergi, siapa yang akan menghadapi Necromancer?"

"Bahkan jika kau adalah seorang raja, aku yakin kau tidak akan bisa mengalahkannya."

"Selain itu, jika aku pergi dari tempat ini, aku tidak tau berapa banyak orang tidak bersalah yang akan mati!"

"Aku akan bertarung... Dan jangan berpikir kalau aku takut menghadapi kematian!" Leo menatap Gustave dengan tatapan serius.

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut pemuda dengan mata berwarna abu-abu di depannya, Gustave tersenyum.

Bahkan Ragna yang berdiri disampingnya menatapnya dengan terkejut karena bahkan jika Leo mengatakan kata-kata itu dengan santai, dia dapat merasakan tekadnya untuk melawan Necromancer dan menyelamatkan jutaan orang di kerajaan Estasia.

Ragna tersenyum dan berkata, "Agak aneh melihatmu bertindak seperti pahlawan!"

"Tapi kau ikut denganku kan?"

"Karena kau yang memaksaku!"

Leo tertawa kecil sebelum dia menoleh ke arah Gustave dan berkata, "Jadi bagaimana keputusanmu, raja Gustave?"

Dibawah karisma Leo yang luar biasa, Gustave hanya bisa menghela nafas tak berdaya, "Baiklah, aku akan akan menerima bantuan kalian. Tapi... Jangan menyalahkan aku jika kalian mati!"

"Mati? Itu tidak mungkin. Karena kita akan menang." Leo berkata dengan percaya diri.

Sementara itu, melihat percakapan yang dilakukan musuhnya, Necromancer menguap karena merasa bosan.

"Apa kalian sudah selesai mengucapkan salam perpisahan kalian?"

"Ya, sudah selesai. Jadi, aku harap kau siap untuk ronde ke dua, tuan Necromancer!" Leo tersenyum main-main.

Necromancer mendengus, "Perjuangan yang sia-sia... Dengan kekuatanku saat ini, kalian tidak akan bisa mengalahkanku."

Mendengar ucapan Necromancer, Leo hanya tersenyum dan kemudian, dia menyebutkan nama skill miliknya, menggunakan skill yang hanya pernah dia gunakan satu kali.

"World Of Death."

Riak muncul dari tubuh Leo dan menyebar ke segala arah hingga menjangkau ke tempat Necromancer berdiri.

Sebelum Necromancer punya waktu untuk menghindari riak itu, dia sudah di telan oleh riak itu dan pemandangan di sekitar mereka telah berubah... Mereka ada di domain Leo.

Ini kedua kalinya Leo menggunakan domain World Of Death sejak dia mendapatkannya. Hanya saja kali ini sangat berbeda.

Jika dulu dia masih lemah, dan hanya bisa mempertahankan domainnya dalam waktu yang singkat, maka sekarang dia bisa mempertahankan domain miliknya untuk waktu yang lebih lama.

Muncul di tempat yang seperti bekas Medan perang dengan langit berwarna merah seolah ternodai oleh darah, empat orang itu memiliki reaksi yang berbeda-beda.

Leo, walaupun dia pernah menggunakan skill World Of Death dan memasuki domain, tapi dia masih merasa kagum dengan suasana dan efek yang diberikan domainnya.

Menemukan bahwa mereka berempat berpindah ke tempat misterius, dan merasa bahwa kekuatannya meningkat, Ragna melihat sekelilingnya dengan penasaran.

Dan Gustave, raja Kerajaan Estasia itu kini memiliki ekspresi yang sangat terkejut.

Sebagai seorang raja, pengetahuan yang dia miliki tidak sedikit. Bahkan jika dia belum pernah mengalaminya, dia tau bahwa dia sedang berada di dalam sebuah domain.