NovelToon NovelToon
Benih Titipan Om Duda

Benih Titipan Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Aliansi Pernikahan / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:80.1k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Kejadian di toko bunga sore itu menorehkan luka yang dalam di hati Alisa.
Erwin, duda kaya raya yang merupakan pelanggan setianya, tega merenggut mahkota kebanggaannya dengan paksa.
Dendam dan kebencian meliputi Alisa.
Berbeda dengan Erwin, dia justru menyesali perbuatannya.
Berawal dari rasa frustasi karena di vonis mandul oleh dokter. dia khilaf dan ingin membuktikan pada dunia kalau hal itu tidaklah benar.
Sayangnya.. pembuktian itu dia lakukan pada Alisa, gadis belia yang sepantasnya menjadi putrinya.Penyesalannya berubah simpati saat mengetahui Alisa bisa hamil karena perbuatannya. dia meminta Alisa mempertahankan benihnya itu.
Berbagai cara dia lakukan untuk mendapatkan maaf Alisa, ibu dari calon anaknya. Mampukah Erwin mendapatkan maaf dari Alisa? kita ikuti kisah selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Diam-diam Alisa mengawasi mereka dari atas.

Erwin terlihat tertawa lepas. entah apa yang mereka perbincangkan.

Hati Alisa menjadi panas menyaksikannya.

"Bilangnya saja, 'aku tidak terlalu bodoh untuk menukar kalian dengan wanita itu' tali nyatanya? Memang mulut lelaki tak bisa di percaya." ucapnya geram.

"Tapi.. kenapa aku yang kepanasan melihat mereka?" omelnya lagi.

" Sadar Alisa.. Kau ini siapa, Om Erwin perhatian padamu hanya karena kau ibu dari anaknya. Tidak lebih..!" dia mengibaskan tangannya. Parmi yang berada di depannya tak sengaja terkena oleh tangannya.

"Aduh, maaf, Bik.. lagian ngapain Bibik datang diam-diam.?" tanyanya dengan tertahan.

"Bibik mengawasi Non Alisa dari tadi."

"Sudahlah.. ayo kita pergi dari sini. " Alisa menarik tangan wanita itu.

"Bibik merasa, nyonya punya maksud yang kurang baik. Nona hati-hati saja." ucap Parmi lagi.

"Maksud bik Parmi?"

"Kami para pelayan sudah tau betul sifat nyonya Valery. Dia egois, angkuh dan mau menang sendiri. Terkadang saya kasihan melihat tuan, dia selalu mengalah dalam segala hal. Tuan sangat mencintainya, tapi nyonya tega meninggalkannya hanya karena alasan sepele. Dan sekarang dia datang ke kehidupan Tuan, untuk apa kalau tidak ada maksud tersembunyi."

Parmi nyengir saat menyadari sudah terlalu banyak bicara.

"Maaf, Non. Saya sudah lancang."

"Tidak apa-apa, Bik. justru aku senang Bibik mau terbuka."

Saat Parmi kembali pada pekerjaannya

Alisa bermaksud melihat keadaan Langit di kamarnya.

"Jangan biarkan bajunya sampai basah begini, Sus. Dia bisa tidak nyaman." Alisa terkejut melihat Valery berada di kamar itu sedang menegur Suster.

Dia masih tertegun di pintu.

"Eh, Alisa.. Kenapa berdiri saja, ayo masuk. Aku sedang memberi tahu Suster." ucap Valery tersenyum ramah.

"Kayaknya Langit sudah tidur, sebaiknya aku juga tidur." jawab Alisa dan langsung berbalik. Tak di sangka saat itu Erwin juga hendak masuk hingga mereka bertabrakan.

"Hati-hati, kenapa kau tergesa begitu?" tanya Erwin.

Tanpa menjawab apapun, gadis itu meninggalkan Erwin dengan jengkel.

"Ini,Mas. Aku sedang menegur Suster agar jangan membiarkan baju Lahir basah lama-lama. kasian anaknya gak nyaman."

Erwin menatap Suster.

"Maaf, Tuan. Saya tinggal ke toilet sebentar.." jawabnya membela diri.

"Apapun alasannya, kau sudah teledor. kau tau, kan kalau Langit adalah putra mahkota? jadi jangan samakan dengan anak-anak yang lainnya." ucap Valery lagi

Suster tertunduk.

"Maaf, Nyonya...!"

"Sudahlah, jangan di perbesar. Ini hanya kesalahan kecil. Biasanya juga dia disiplin." Erwin menengahi.

"Mas bilang ini hal kecil?" tanya wanita itu heran.

"Langit adalah putramu, kehadirannya sudah kau tunggu sangat lama." Valery menegaskan.

"Aku tau kau sayang pada Langit. Tapi tidak usah di perpanjang, ya? Percayalah.. Dia akan baik-baik. Saja."

Valery tersenyum.

"Maaf, Mas. Aku terlalu protektif. Tidak tau kenapa, aku begitu sayang padanya seperti putraku sendiri."

"Terima kasih, Alisa juga pasti senang mendengarnya." sambut Erwin.

Valery hanya mengangguk tersenyum.

***

Di kamarnya, Alisa begitu geram.

"Dia boleh kembali pada mantan suaminya, dia juga boleh kembali kerumah ini. Tapi apa haknya untuk ikut mengatur Langit? Dia putraku, aku yang mengandung dan melahirkan nya. Enak saja mau merampas Langit dariku. Pakai sok ngatur segala..."

"Alisa, buka pintunya sebentar. Om mau bicara!" suara Erwin mengetuk pintu.

Dengan wajah tertekuk dia membuka pintu.

Erwin duduk di kursi empuk di kamar itu.

"Om, mau bilang kemarin itu..."

"Om membawa kabur Langit, lalu bermaksud mengasuhnya dengan wanita itu. Itu, kan yang mau Om bilang?" potong Alisa cepat.

Erwin tertegun.

"Kenapa kau berpikiran sejauh itu?"

"Tentu saja, Om menghilang tanpa pesan. Lalu datang bersama wanita itu, terus tanpa basa-basi dia menginap dan ikut mengatur-atur Langit.. Apa aku salah kalau berpikir sesuatu tentang kalian?" suara Alisa berapi-api.

"Ooh, itu. Sebenarnya itu yang ingin Om ceritakan. Om pergi karena ingin menenangkan diri. Kau ingat malam itu, kau mengigau ingin balas dendam pada, Om rasa kecewa dan putus asa memaksaku melakukan itu. Aku pikir kau sudah bisa memaafkan, Om setelah kehadiran Langit. Tapi nyatanya tidak."

"Lalu kenapa bisa bersama Tante Valery?" sergah Alisa.

"Kebetulan kami hendak menginap di resort yang sama. Kami duduk bersama dan saling menceritakan masalah masing-masing .Tak di sangka dia mengusulkan padaku untuk pulang dan menyelesaikan masalah baik-baik .Dari situ aku percaya dia sudah mulai berubah."

"Tapi tidak berarti harus ikut mengurus Langit juga. Terserah kalian mau balikan atau apa, satu yang ku minta, jangan libatkan Langit. Atau kalau Om sudah tidak mau merawatnya, biar aku bawa pergi dari sini." ucap Alisa tegas.

Erwin meradang mendengar Alisa hendak membawa Langit.

"Tidak ada yang bisa membawa Langit pergi dariku..!"

"Ya, itu terpaksa kalau wanita itu masih ikut campur." jawab Alisa pelan. Nyalinya ciut juga saat melihat kemarahan di mata pria itu.

"Apa salahnya dia memberi perhatian kalau untuk kebaikan Langit? Om, sudah banyak bersabar selama ini. Sekarang Om menyerah. Om kembalikan semua keputusan padamu. Mau pergi, mau tetap tinggal silahkan. Tapi jangan pernah bermimpi akan membawa Langit serta" Erwin berdiri dan meninggalkan kamar Alisa.

"Dasar pria egois..! Ternyata dia baik padaku hanya karena Langit? Setelah mendapatkan apa yang di inginkannya, sifat aslinya langsung keluar." omel Alisa. Dia sangat sakit hati karena Erwin membela mantan istrinya itu.

"Awas saja, kalau berani mendekati Langit lagi. Aku pastikan akan mengusirku dari rumah ini."

Alisa pikir setelah malam itu Valery tidak akan datang lagi. Tapi dia salah, selang dua hari dia kembali datang bahkan dengan membawa sebuah koper saat itu Erwin sedang berada di kantor.

"Kau pasti bertanya-tanya melihatku datang membawa koper, iya, kan?" tanya Valery seolah meledeknya.

"Tante tidak bisa main masuk rumah ini. kalian sudah berpisah.."

"Lalu apa salahnya?" Jawa Valery acuh seakan ingin memancing emosi Alisa.

Dengan wajah jengkel dia mengeluarkan ponselnya.

"Tunggu saja, Om Erwin pasti tidak setuju dan menyuruhnya pulang..!" omel Alisa.

Valery begitu tenang menerima ancaman Alisa.

"Memang kenapa? Dia sudah bilang, kok. Dia ingin bantu-bantu mengurus Langit. Bukankah itu bagus? Semakin banyak orang yang membantu merawatnya akan semakin baik."

Jawaban Erwin sungguh membuat Alisa dongkol. Dia langsung memutuskan telponnya.

"Bagaimana? Spa kata Mas Erwin? Dia setuju, kan?" timpal Valery.

Alisa meninggalkan wanita itu dengan kesal.

Bukan itu saja, Wanita itu menaruh kopernya di kamar Erwin. Tapi Alisa tidak menggubrisnya.

Saat Erwin datang ia merasa kaget karena koper Valery di kamarnya.

"Bik Parmi..! Kenapa koper Valery ada disini? kalian tau, kan kamu sudah berpisah."

"Maaf, Tuan..!" Parmi tertunduk.

Alisa mengawasinya dengan tersenyum.

Ia berharap Erwin akan marah dan mengusir wanita itu segera.

"Tenang, Mas. Ini bukan salah Parmi. Aku tang salah. Aku pikir tidak apa-apa menitipkan di kamar mu dulu, soalnya kamar yang lain belum di rapikan." ucap Valery hati -hati.

"Sekali lagi aku minta maaf..." pinta Valery lagi.

Sedangkan Alisa bersorak pelan.

"Aku tidak suka ada masuk ke kamarku tanpa ijin. Kau sudah menyalah gunakan kepercayaan ku. Di kasi hati malah minta jantung. Sekarang kau keluar, keluar..!" hardik Erwin.

"Rasain lu. Sok pintar, sih.." ucapnya tersenyum simpul.

"Alisa, kenapa senyum-senyum sendiri?" suara Valery mengagetkannya.

Ternyata barusan hanya khayalan nya saja. Kenyataan nya wanita itu masih berdiri di depannya.

Alisa melihat sekelilingnya.

Erwin sudah tidak ada, hanya Parmi yang sedang menyeret koper ke kamar yang lainnya.

"Kau pasti berharap mas Erwin marah dan mengusir ku. Iya, kan? Itu tidak akan terjadi. Dia mantan suamiku, jadi aku tau dia luar dan dalamnya."

Valery berlalu sambil menepuk tangan Alisa.

"Kok bisa terbalik begini, sih? Dia meledek ku. Awas kau.."

.

1
Nunung
iya terlalu di buat buat biar ceritanya panjang padahal biar ceritanya sedikit yang penting kita yg baca paham dan mengerti 😡😡 singkat dan padat .
balqis: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
Ronauli
alur crt bertele2 kalo mmg pisah bkn pisah sj kalo hrs bersama kembali bkn bersama sj tdk ush putar2 crt
Nunung
Jadi benar benar mereka akan berpisah dan tak akan bersatu lagi....aaah sedih banget sabar ya Erwin sudah Alissa mungkin jodohmu 😭😭 pasti kau akan dapat jodoh yang terbaik 🥺🥺🥺 tapi terserah padamu Thor kau yang buat emosi selalu naik 😡😡
balqis: 🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Ronauli
ini alur ceritanya lama2 ngk jelas. udh gitu up ya lama dikit lagi kpn selesainya alur crtya
Nunung
Tambah dongkol aku bacanya 😡😡 kapan mereka bersatunya...lah mending mereka berpisah saja tak perlu bersatu lagi..🤪🤪 keluarga gak jelas apa lagi Erwin eeeuuh oon banget gak da tegas tegas nya
balqis: 😄😄😄😄😄
total 1 replies
Nunung
kapan akan berkumpulnya mereka atau mungkin berpisah saja ...pada oon semua gak Alisa gak Erwin umur dah pada tua tapi mudah di pengaruhi apa lagi Erwin bego banget mau aja di jodoh jadohin ma tantenya kurang tegas Erwin nya
Nunung: klo mauku sih mereka bersatu kembali kasihan dengan langit..,..tapi terserah anda sih kan anda lebih paham dengan alur ceritanya . love you ❤️ ❤️
balqis: pantasnya pisah atau balikan?
total 2 replies
Ranita Rani
mampir
Ronauli
up date nya sedikit dan lama.
Nunung
Ah Alisa banyak drama ... akhirnya kamu juga yang menyesal
Tarmi Widodo
nyimak
balqis: ,🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Juna Kamis Sae
bagus Alisa tinggalin aja...
Dedoctor wina
mf bc smpai in novelny bnyk tipo. n om duda udh tua tp goblok n si Alisa lebih goblok lg mw berthm sm lki2 ky gt.
Ronauli
terlalu bertele2 kapan terbongkarnya kejahatan valeri?
Indri Hotmauli
cepat ketahuan dong Thor 😡😡
balqis: yang sabar say.. pasti ketahuan kok😃
total 1 replies
Nunung
Apa author bener2 sentimen ya ke Alissa di buat sakit hati melulu makanya jadi males tuk komen nya geregetan banget sama othornya
balqis: 😄😄 udah di ujung bund
total 1 replies
RIKA OCTAVIANA Rika
curiga ini authornya jahat banget ... sentimen sama alice... malah bikin Erwin bela pelakor
balqis: Hehe bisa aja
total 1 replies
Juna Kamis Sae
greget torr
alisa pergi ke hehe
Anonymous
Ceritanya muter” capek banget bacanya
Nur Fitriana
cerita'a muter2🤦🏻‍♀️
RIKA OCTAVIANA Rika
katanya kaya tp goblok ... masa di rumahnya nggak ada cctv... udah tinggal aja laki2 plinplan biar balik sama mantannya yg dajal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!