Di tengah kota besar Jepang, Izumi menghadapi perubahan tak terduga dalam hidupnya setelah mengalami kejadian misterius. Dalam labirin emosi yang gelap, dia menemukan kekuatan magis yang belum pernah ia sadari sebelumnya. Sementara itu, di dunia isekai, Finsternis Nacht lahir dalam keluarga yang penuh keajaiban dan bertekad menjadi pahlawan.
Nacht tumbuh dengan kekuatan bayangannya yang semakin berkembang, dibimbing oleh pelayan setia, Violet. Kehidupannya yang penuh canda tawa bersama keluarga tercinta berubah ketika orangtuanya berangkat menghadapi perang. Nacht, didukung oleh Violet, menemukan keberanian dalam kegelapan, menanti kembalinya cahaya dan kebahagiaan.
Di saat perpisahan yang sulit, Violet dan Nacht membentuk ikatan yang tak tergoyahkan, siap menghadapi setiap rintangan. Mereka menjalani hari-hari dengan keberanian dan kebijaksanaan, menghadapi takdir yang menantang. Bagaimana kah petualangan Nacht di dunia yang baru? Ikuti kisahnya yang penuh keajaiban, perjuangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nacht Finsternis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Dalam Dirimu: Menguasai Umbral Guardian
Malam itu, sekitar pukul 20.18, Rei duduk tenang sambil tenggelam dalam bacaan buku "Sejarah Aeloria" di ruang tamu. Tiba-tiba, langkah cepat terdengar, dan Nacht muncul dengan penuh semangat, menarik lengan baju Rei.
"Ayah, ayo kita berlatih lagi!" seru Nacht dengan semangat yang menyala-nyala.
Rei menatap ke arah Nacht dengan senyum kecil. "Sudah malam, Nacht," jawabnya dengan lembut.
Namun, Nacht tetap memaksa, menggoda Rei dengan semangatnya yang khas. Akhirnya, Rei mengiyakan permintaannya dengan senyum, bangkit dari tempat duduknya, dan mengajak Nacht ke luar rumah.
"Baiklah, Ayah akan melatihmu lagi," kata Rei dengan senyum lembut, menangkap semangat khas Nacht.
Nacht, dengan mata berbinar dan senyum lebar, mengiyakan ucapan ayahnya dengan antusias. "Benarkah, Ayah? Ayo segera keluar dan berlatih!" ujarnya dengan semangat yang membara.
Rei tersenyum melihat semangat anaknya. "Ya, kita akan ke luar sekarang juga. Ayo, cepat bersiap," ujarnya sambil bangkit dari tempat duduknya, siap membimbing Nacht di latihan berikutnya.
***
Mereka berdua keluar menuju pintu depan, Fiona yang melihat mereka berdua mengikutinya. menyambut suasana malam yang tenang. Cahaya bulan dan bintang-bintang menerangi langit, sementara kunang-kunang melayang-layang di udara.
Nacht, yang tertarik dengan kunang-kunang itu, bertanya pada Fiona yang datang dari belakang, "Benda apa yang berterbangan itu, Ibu?"
Fiona tersenyum dan menjawab, "Itu kunang-kunang, Nak."
Nacht mengangguk paham, "Oh, kunang-kunang!" Dia langsung berlari mengejar kunang-kunang tersebut, tetapi dengan cepat lenyap dari pandangannya.
Rei, awalnya melihat ke arah Nacht, lalu berpindah perhatian untuk melihat Fiona. Keduanya saling tersenyum melihat tingkah laku ceria anak mereka itu, menikmati momen kecil bersama di malam yang tenang.
Rei tersenyum memperhatikan semangat Nacht. "Baiklah, ayo kita latihan sekarang," ujarnya dengan penuh semangat.
Nacht, yang sebelumnya sedang mengejar kunang-kunang, tiba-tiba terdiam saat mendengar perkataan ayahnya. Dia menatap Rei dengan mata berbinar, lalu dengan antusias berkata, "Ayoo!"
Rei memberi instruksi kepada Nacht untuk mencoba Umbral Guardian lagi. Nacht menutup matanya dan memusatkan pikirannya, membayangkan Umbral Guardian. Namun, yang muncul hanya bayangan tipis yang segera menghilang dalam beberapa detik.
Nacht, meskipun gagal kali ini, merasa senang telah berhasil mengeluarkan Umbral Guardian sebentar. "Ya ampun, ayah! Lihatlah, aku bisa melakukannya!" serunya penuh kegembiraan.
Namun, kegembiraannya segera pupus saat bayangan Umbral Guardian itu menghilang begitu cepat. "Lohh... hilang," ujarnya dengan kecewa, ekspresinya berubah menjadi sedikit kecewa.
Rei memperhatikan dengan serius, merenung dalam hati, "Sepertinya ini turunan dari Fiona yang tidak memiliki terlalu banyak energi." Dia menyadari bahwa Nacht masih harus banyak berlatih untuk menguasai kemampuannya sepenuhnya.
Nacht, dengan gerakan yang anggun, memusatkan energinya dalam sebuah tindakan yang menakjubkan. Angin berputar mengelilingi tubuhnya, menciptakan aura biru yang mempesona. Ketika energi itu mencapai puncaknya, cahaya biru bersinar terang, dan petir kecil berdansa di sekelilingnya.
Di telapak tangannya, terbentuk sebuah bola energi biru yang mempesona, memancarkan cahaya yang terang. Sementara itu, lima bola energi biru kecil muncul di sekitar tubuhnya: satu di atas kepala, dua di pundak kiri dan kanannya, dan satu lagi di punggungnya. Bola-bola energi itu menerangi pola-pola rumit, menciptakan cahaya etereal yang memikat, sementara petir-petir biru kecil berdansa di sekelilingnya, menambah kesan magis dari aksi Nacht.
Ketika Nacht melihat ke arah Rei dan Fiona, senyuman bahagia terukir di wajahnya. "Lihat ini, Ayah, Ibu!" serunya dengan bangga, sebelum tiba-tiba terjatuh, energinya mereda seketika.
Fiona, melihat Nacht terjatuh, segera berlari mendekatinya. Dengan tangan kanannya, dia menyentuh tubuh Nacht yang pingsan, mencoba merasakan denyut energinya yang terasa lemah. "Nacht, apa yang terjadi?" serunya dengan khawatir, mencoba membangunkannya dari pingsannya.
Alurnya cukup lambat ya ... Masih memperdalam hubungan Violet dan Nacht juga World Building. Saranku jangan terlalu lama di sini terus, pembaca kadang gampang bosan kalau sampai sini belum nge klik dengan cerita Novelnya.
Ini cuman saran dan kesanku aja setelah membaca Novelnya. Semoga tetap semangat menulis Novelnya.