Dendam Dan Cinta Tuan Arogan

Saat tengah sibuk memikirkan apa yang terjadi pada nya saat ini. Sandra kembali di kejutkan dengan kehadiran beberapa orang pria bertubuh kekar dan berwajah garang, memasuki ruangan itu.

"Bawa dia dari sini," titah Willi pada beberapa anak buahnya yang baru saja masuk ke dalam sana.

"Baik, Tuan." jawab salah satu dari mereka, menunduk patuh pada perintah Willi.

Seketika, tubuh Sandra langsung gemetar hebat karena rasa takut yang tidak bisa lagi dia tahan saat orang orang itu melangkah semakin mendekat ke arah nya.

"Ma_mau apa kalian?" dengan keberanian yang tersisa di dalam dirinya, Sandra pun memberanikan diri untuk bertanya pada orang orang itu.

Sandra pun mencoba menghindar dengan memundurkan langkahnya. Sayang, dia tidak bisa menghindar lebih jauh lagi saat tubuhnya sudah mentok dengan tembok.

"Ayo, ikut kami. Jika tidak ingin terluka, maka menurut lah." jawab salah satu dari mereka yang langsung menarik tubuh Sandra untuk ikut bersama dengan nya.

Bahkan pria itu tidak memperdulikan penolakan yang di lakukan oleh Sandra dan terus menyeret wanita bertubuh ramping itu menuju ke tempat lain.

Dengan rasa takut yang semakin mencekam, Sandra pun akhirnya hanya bisa pasrah saat orang orang itu menyeret dirinya pergi dari ruangan gelap itu ke tempat yang lebih terang dan bersih.

Setelah beberapa saat, mereka pun akhirnya tiba di sebuah ruangan yang jauh lebih bersih dari tempatnya tadi di kurung. Saat memasuki ruangan itu, Sandra tersentak kaget saat melihat sesosok pria yang selama ini dia rindukan tengah berdiri menghadap ke jendela dengan membelakangi pintu ruangan itu.

“E_Erwin?” Lirih Sandra saat melihat Erwin pun ternyata ada di tempat yang sama dengan nya.

Bruuggkkk

“Duduk,” ucap pria yang tadi menyeret tubuh Sandra.

Pria itu mendorong tubuh Sandra lalu memaksa Sandra untuk berlutut setelah memasuki ruangan dimana ada Erwin di dalam nya.

“Erwin, ada apa ini? Kenapa kamu melakukan ini padaku? Apa salahku padamu Erwin?” Lirih Sandra yang kini sudah tidak bisa lagi menahan air matanya.

Sandra masih belum tahu dan belum menyadari kenapa Erwin melakukan ini padanya. Tanpa Sandra sadari, jika Erwin sudah tahu jika dirinyalah orang di balik kepergian putranya.

Sandra mungkin lupa, siapa Erwin sebenarnya. Pria itu bisa melakukan apa saja di saat hidupnya di usik apalagi di rugikan oleh orang lain. Seperti apa yang sudah Sandra lakukan padanya, hingga membuatnya harus kehilangan putra sulungnya dan juga kedua calon anaknya yang hadir di rahim Ghina.

“Kenapa kamu bilang? Bukannya yang seharusnya bertanya seperti itu adalah aku? Kenapa kamu tega melakukan itu pada Erfin? Apa salah putraku padamu hingga kamu tega menyabotase motornya dan membuat dia kecelakaan hingga meninggal?” jawab Erwin tanpa membalikkan tubuhnya dan tetap membelakangi Sandra yang saat ini tengah berlutut di belakang tubuhnya.

Deg

Jantung Sandra terasa berhenti berdetak saat Erwin menanyakan perihal kejadian di mana Sandra sengaja menyewa seseorang untuk merusak kendaraan yang dipakai oleh Erfin saat mengikuti balapan liar.

Tepat di hari yang sama, Sandra juga berhasil mempengaruhi kedua orang tua dari kekasih Erfin hingga membuat kedua orang paruh baya itu marah. Bahkan mereka sampai tega memukuli kekasih Erfin membabi buta hingga wanita itu harus dilarikan ke rumah sakit.

Itulah kejadian yang sebenarnya, dimana Miya harus kehilangan kedua janin nya dan Erfin tidak bisa datang untuk menolong sang kekasih karena Erfin pun tengah mengalami kecelakaan dan meninggal saat dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Akan tetapi, sampai detik ini Miya sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi pada Erfin. Bahkan sampai Miya memutuskan untuk pergi ke Jepang pun, Miya masih belum tahu jika Erfin sudah meninggal dunia.

Setahu Miya, Erfin pergi meninggalkannya untuk kembali ke negara di mana ayah dari pemuda itu berada untuk melanjutkan hidupnya dengan nyaman penuh dengan kemewahan.

Karena hal itulah Miya benar benar membenci mantan kekasihnya itu. Miya pikir, Erfin pergi karena tidak ingin bertanggung jawab atas janin yang sedang dia kandung saat itu.

Tanpa Miya tahu, jika kekasihnya itu sudahlah pergi untuk selama lamanya dari dunia ini.

*

“A_apa maksudmu Erwin? Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kamu katakan ini?” jawab Sandra yang masih mencoba menutupi apa yang dia lakukan pada Erfin dan kekasihnya.

“Jangan pura pura bodoh Sandra. Aku sudah tahu semua yang kamu lakukan pada putraku Erfin dan juga pada Ghina. Kamu tahu, kamu sudah membuat istriku kelelahan sampai akhirnya dia terjatuh dari tangga dan membuat nya harus mengalami pendarahan hebat.” jelas Erwin yang akhirnya membalikkan tubuhnya hingga menghadap ke arah Sandra yang masih duduk berlutut.

Dengan tatapan yang semakin tajam dan membunuh, Erwin menatap intens ke arah wanita yang hampir saja dia nikahi.

Mata Erwin bahkan sampai memerah karena menahan emosi yang langsung naik saat teringat kembali, jika ketiga anaknya harus pergi ditangan wanita itu. Tidak tahu harus bagaimana lagi, Sandra pun hanya bisa menangis pilu di hadapan Erwin. Namun sayang, sebanyak apapun air mata yang dikeluarkan oleh Sandra tidak akan membuat Erwin iba dan membiarkan Sandra bebas begitu saja.

Pria itu bahkan bahkan sudah sangat muak dengan tingkah wanita itu. Selain sering bertingkah seenaknya dengan mengatasnamakan dirinya. Erwin juga muak dengan sikap manipulatif yang dimiliki oleh Sandra.

“Maafkan aku Erwin, aku melakukan semua itu karena aku tidak mau kehilangan kamu,” lirih Sandra yang akhirnya mengakui semua perbuatan nya karena mengelak pun percuma.

Karena Erwin sudah mengetahui semua perbuatan yang dia lakukan pada Erfin dan juga pada Ghina. Wanita muda yang menjadi korban salah sasaran aksi balas dendam Erwin di awal pertemuan mereka dan kini, wanita muda itu telah berhasil menyandang status sebagai Nyonya Erwin Darmawan.

Posisi yang sangat diinginkan oleh Sandra hingga membuat Sandra rela melakukan berbagai cara agar bisa menikah dengan pria kaya dan memiliki kuasa itu.

Sayang, harapan nya kini musnah seiring dengan karir nya juga yang hancur dalam sekejap mata. Hanya karena obsesinya menjadi seorang istri dari seorang pria kaya seperti Erwin.

Membuat Sandra gelap mata hingga wanita itu pun mampu melakukan berbagai cara demi agar bisa menikah dengan Erwin. Termasuk mencelakakan orang orang yang dia pikir akan menghalangi jalan nya untuk bisa menikah dengan Erwin.

Kini, Sandra pun hanya bisa menangis tergugu meratapi nasib nya yang entah akan seperti apa setelah kehilangan apa yang dia miliki selama ini.

Tidak hanya itu, Sandra bahkan harus menerima saat Erwin membuang nya ke suatu tempat asing dan juga terpencil. Menjadikan nya orang miskin semiskin miskin nya.

Selain kehilangan akses keuangan dari Erwin. Sandra juga harus kehilangan semua pekerjaannya. Bahkan beberapa brand ternama yang sudah memilihnya untuk menjadi brand ambassador mereka pun langsung memutus kontrak kerja setelah semua perbuatan nya di ketahui oleh Erwin.

Hingga Sandra pun harus kehilangan pemasukan sebanyak miliaran rupiah dari semua pekerjaannya itu. Namun, apa yang di terima oleh Sandra tidaklah sepadan dengan apa yang Sandra lakukan pada Erwin.

Tidak hanya satu, wanita itu bahkan sudah membuat Erwin kehilangan 3 anaknya. Setelah Erfin meninggal karena perbuatan nya, Sandra jugalah yang menjadi penyebab Ghina mengalami keguguran.

Hingga Erwin pun sudah tidak bisa lagi memaafkan Sandra dan hal itu akhirnya membuat Sandra mengalami depresi parah hingga harus di masukan ke rumah sakit jiwa karena kerap membuat kegaduhan dan membuat warga sekitar merasa terganggu oleh tingkahnya.