NovelToon NovelToon
Falling In LOVE Again

Falling In LOVE Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Romansa
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: PimCherry

Ava Serenity Williams, putri bungsu Axton Brave Williams, jatuh cinta pada seorang pria bernama Ryan Dome. Ia mencintainya sejak berada di bangku sekolah. Ava bahkan rela menjadi seseorang yang bukan dirinya karena Ryan seakan menuntut bahwa yang akan menjadi kekasih dan istrinya nanti adalah seorang wanita sempurna. Ryan Dome, putra Freddy Dome, salah satu rekan bisnis Axton Williams. Freddy berencana menjodohkan Ryan dengan Ava, hingga menjadikan Ava sebagai sekretaris putranya sendiri. Namun, siapa yang menyangka jika Ryan terus memperlakukan Ava layaknya seorang sekretaris, bahkan pembantunya. Ia menganggap Ava tak pantas untuk dirinya. Ryan bahkan memiliki kekasih saat dirinya dalam status tunangan dengan Ava. Hingga akhirnya Ava memilih mundur dari kehidupan Ryan. Ia mencari ketenangan dan jati dirinya yang hilang, hingga akhirnya ia bisa jatuh cinta sekali lagi. Apakah cinta itu untuk Ryan yang berharap Ava kembali? Ataukah ada pria lain yang siap mencintai Ava drngan tulus?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEKASIHMU?

Brakkkk

“Hancur sudah! Hancur semuanya!” Freddy menjatuhkan semua barang yang ada di atas meja kerjanya.

Ia sudah mengetahui tentang Tuan Phillips yang menjual semua sahamnya dengan harga yang begitu rendah. Freddy merasa Tuan Phillips merendahkan dirinya serta Perusahaan Dome miliknya.

“Siallannn!!! Kamu sengaja ingin mempermalukanku!” ucap Freddy dengan geram. ia mengepalkan tangannya hingga buku buku tangannya memutih.

Freddy tidak tahu ke mana Tuan Phillips menjual saham perusahaan Dome. Saham yang dimiliki Tuan Phillips memang hanya sekitar dua puluh persen, tapi jika dikumpulkam dengan pemilik saham yang lain, Freddy akan kalah karena miliknya hanya tiga puluh lima persen saja.

“Aku harus membeli saham saham itu,” gumam Freddy.

Freddy segera menghubungi Ryan untuk membantunya menghubungi seluruh investor. Jika mereka ingin menjual saham mereka, setidaknya mereka menjual pada Freddy, sebagai pemilik Perusahaan Dome.

*****

Senyum terukur di wajah Ava. Ia telah berhasil mendapatkan apa yang ia mau, meskipun harus melakukannya lewat jalur belakang. Mario yang sedang duduk di sofa pun ikut tersenyum. Sejak tadi pandangan matanya seakan tak lepas dari sosok Ava yang belakangan ini mencuri perhatiannya.

“Ada berita bahagia?” tanya Mario yang melihat Ava yang tersenyum sambil menatap ponselnya.

“Hmm, jadi untuk merayakannya, maukah kakak menemaniku makan siang di luar?” tanya Ava.

“Tentu saja!”

Melihat senyum di wajah Ava membuat Mario merasa ikut berbahagia.

“Aku akan pulang.”

“Pulang?”

“Hmm, apa kakak mau ikut denganku?” tanya Ava penuh harap.

Mario terdiam. Ia merasa tak suka jika Ava kembali pulang, yang itu berarti berada jauh darinya. Setiap malam, ia selalu menatap Ava dari kamar tidurnya. Itu sudah menjadi kebiasaannya setiap hari. Ntah mengapa jika sehari saja ia tak melihat, ia tak bisa tertidur dengan lelap.

“Kamu merindukan keluargamu?”

Ava menganggukkan kepalanya, “selain itu, ada hal yang harus kulakukan.”

Ingin sekali Mario menganggukkan kepalanya dan ikut bersama dengan Ava, agar bisa selalu dekat dengannya. Namun, Mario tak mungkin meninggalkan kedua orang tuanya berdua saja di negara ini.

“Apa ini masalah pekerjaan?” tanya Mario.

“Lebih kurang seperti itu. Aku akan pergi ke Perusahaan Dome,” jawab Ava.

“Aku ikut!” ucap Mario tanpa banyak berpikir lagi.

“Apa ia merindukan Tuan Ryan dan ingin bertemu dengannya?” batin Mario.

“Benarkah?” tanya Ava untuk meyakinkan dirinya dengan apa yang ia dengar.

“Ya, aku akan ikut denganmu.”

Ava tersenyum dan langsung bangkit dati duduknya. Ia menghampiri Mario dan tanpa sadar langsung memeluknya dengan erat.

“Terima kasih, Kak. Aku senang kakak bisa ikut denganku.”

Tubuh Mario seakan menegang saat mendapat pelukan dari Ava. Ingin sekali ia membalas pelukan itu, tapi rasanya tidak etis karena ia hanya lah seorang asisten.

Ava melonggarkan pelukannya, kemudian dengan mendongakkan kepalany, ia amenatap Mario dengan mata yang begitu penuh dengan kebahagiaan.

“Kapan kita akan berangkat?” tanya Mario. Ia harus mengatakan hal ini pada kedua orang tuanya.

“Kapan kakak bisa?” Ava tak ingin egois, apalagi Ava tahu jika Mario tinggal bersama kedua orang tuanya.

“Kakak saja yang menentukan tanggalnya, aku tak terlalu terburu buru,” ujar Ava.

“Baiklah, aku akan mengurus semuanya.”

Mario pun ingin keluar dari ruang kerja Ava, tapi langkahnya seketika terhenti kemudian kembali memutar tubuhnya.

“Kita makan siang bersama,” ajak Mario.

“Ya,” sahut Ava dengan senyum di wajahnya.

Ava memegang da da nya. Sejak tadi jantungnya berdebar dengan sangat cepat. Ia bahkan sebenarnya merasa salah tingkah karena telah memeluk Mario.

“Apa aku sudah mulai jatuh cinta padanya?” batin Ava.

*****

Tak perlu waktu lama, Mario kini sudah bersama dengan Ava di bandara. Mereka akan kembali ke Indonesia, di mana Keluarga Williams berada.

“Kita sarapan dulu,” ajak Mario dan membawa Ava ke salah satu coffee shop.

“Teh hangat saja,” pinta Ava.

“Kamu tak ingin makan? Perjalanan kita akan memakan waktu yang agak lama,” ujar Mario.

Ava melihat ke semua menu yang disediakan oleh coffee shop itu dan tetap menggelengkan kepalanya.

“Kamu tak suka makanannya?” tanya Mario, “Kita bisa pergi ke tempat lain.”

“Tidak perlu, aku minum saja.”

Namun, Mario tak ingin Ava sampai sakit jika tak sarapan dan hanya minum segelas teh hangat. Mario pun meraih telapak tangan Ava lalu menggandengnya keluar dari coffee shop tersebut.

Ava melihat ke arah tangannya yang digenggam oleh Mario. Seketika perasaan hangat memenuhi hatinya. Ia tersenyum mengikuti langkah Mario, sambil sesekali melihat ke arah tangannya yang digenggam.

Kini, mereka berdua sudah berada di dalam pesawat yang akan membawa mereka kembali ke Indonesia.

“Istirahatlah, perjalanan akan sedikit lama.”

“Hmm,” Ava menganggukkan kepalanya.

Mendapat perhatian dari Mario, membuat Ava merasakan sesuatu di dalam hatinya. Hanya perhatian kecil, tapi begitu besar dampaknya bagi Ava. Bukan Ava kurang perhatian, tapi ia tak pernah mendapat perhatian seperti ini dari pria mana pun.

Pesawat yang membawa Mario dan Ava, tak akan langsung menuju ke Jakarta. Mereka akan singgah terlebih dahulu di Pulau Bali.

“Kak Abra!” Ava tersenyum saat melihat sahabat kakaknya Alex itu sedang berdiri menunggunya.

“Ava!” Abra melambaikan tangannya sambil tersenyum dengan sangat lebar.

Mario yang melihat hal itu, tiba tiba saja merasa tak suka. Ia belum pernah melihat ataupun bertemu dengan pria yang memanggil Ava dengan begitu akrab.

Abra langsung memeluk Ava dengan sangat erat. Mario tanpa sadar mengepalkan tangannya. Ia menggeram kesal di dalam hati melihat Ava yang masuk ke dalam pelukan seorang pria.

“Apa kabarmu, Kak?” tanya Ava.

“Menurutmu?” Abra melepaskan pelukannya lalu merentangkan kedua tangannya, memperlihatkan pada Ava bahwa ia sangat amat baik.

“Aku merindukanmu, Kak,” ujar Ava yang kembali memeluk Abra, membuat da da Michael semakin panas saja.

“Bagaimana tidak rindu, kamu tak pernah mengunjungiku. Bahkan menghubungiku pun tidak,” Abra sengaja membuat raut wajah sedih.

Namun, Ava yang sudah sering masuk dalam kebohongan Abra, langsung memukul bahu sahabat kakaknya itu lalu tertawa.

“Makanya kakak ke Jakarta.”

Abra berdecak, “Ke Jakarta? Lebih baik kamu mengatakannya pada kakakmu yang tak punya hati itu. Aku sudah seperti sapi perahnya. Kerja, kerja, dan kerja, itu saja yang ada dalam pikirannya.”

Mendengar Abra mengucapkan tentang kerja, tiba tiba saja Ava kembali teringat maksud kedatangannya ke sana.

“Kak …”

“Sudah, sudah … aku sudah mengerjakan semua. Alex sudah mengatakannya padaku. Sebaiknya kamu beristirahat dulu. Perjalananmu pasti melelahkan,” ujar Abra.

Mario sejak tadi hanya diam karena ia merasa tak bisa ikut campur. Ava menoleh ke arah Mario kemudian mengenalkannya pada Abra.

“Oiya kak, kenalkan ini …,” belum selesai kalimat Ava, Abra langsung saja melanjutkan dengan menarik kesimpulannya sendiri.

“Kekasihmu?”

🧡🧡🧡

1
Ita rahmawati
jatuh dalam pemikiran masing² 😔😔
Shelvie Pandoju
Ava selalu berpikir seperti itu, jadi tidak sabar kapan mereka mengakui perasaan mereka masing-masing
ApoBangPo
Jd bagaimana sebenarnya perasaan mu itu Mario 🙄🤔
Sani Srimulyani
ayo dong kalian saling terbuka dengan perasaan masing3.
ApoBangPo
Diiih c Tamara kecentilan semua minta d jodohin sm dia 🙄
Uba Muhammad Al-varo
jangan berburuk sangka dulu Mario,cari dulu informasi yang jelas yang berkaitan dengan makanan yang Ava sukai dan nggak, supaya tidak terjadi kesalah pahaman.
Uba Muhammad Al-varo
sabar Ava, nanti juga ada seseorang yang benar2 tulus mencintai mu.
ApoBangPo
Jangan lama salah fahamnya ya Thor 🤭😁
Sani Srimulyani
coba dua2nya mau jujur dan terbuka mungkin kesalahfahaman ini ga akan terjadi.
ApoBangPo
Salah faham kan makanya klo ngobrol tuh selesaikan kalimatnya biar lengkap gitu separo² ngomonya kan jd ambigu 🤭😂
Uba Muhammad Al-varo
Mario dan Ava sama2 salah paham, kapan mereka berdua jujur mengakui perasaan masing2.
Ita rahmawati
kalian itu 🤦‍♀️
knp pada menduga² dn berasumsi sendiri dn gk bener lg 🤣🤣🤣
Shelvie Pandoju
Sama-sama mempunyai pikiran masih mencintai pria dan wanita lainnya, pada hal mereka saling mencintai
Uba Muhammad Al-varo
oke 👍 kakak Author, terima kasih udah update kembali 🙏
selalu menunggu up-nya kakak semoga kakak selalu sehat dan selalu semangat up nya 💪💪💪
semoga Ava tidak mendengar apa yang dibicarakan oleh Mario jadi nggak ada kesalah pahaman,ayo lah Mario move on dari Nala, Nala udah sama One.
Bundanya Pandu Pharamadina
ayo mbak Author kami nunggu Ava Mario
👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Ryan pedenya level tertinggi bisa² mledak kepalanya
Bundanya Pandu Pharamadina
berasa udah pernah baca ini cerita, tapi di aplikasi mana yah 🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
Ryan ketemu Tamara yg ngga beda sama Imelda
Bundanya Pandu Pharamadina
Imeda Ryan kalian berdua cari masalah dgn keluarga Williams
Bundanya Pandu Pharamadina
Ryan sifatnya sebelas duabelas belas dgn bpknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!