NovelToon NovelToon
Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pernikahan Kilat
Popularitas:40k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

karna dalam pengaruh obat, membuat Ameena terpaksa menghabiskan malam dengan pria asing yang tidak dikenalnya.

Pria itu adalah Satria Wijaya, seorang kurir paket yang kebetulan akan mengantarkan barang ke hotel tempat Ameena menginap.

Kehidupan Ameena setelah malam itu berubah 180 derajat. Ameena terpaksa menikah dengan Satria karna telah tumbuh kehidupan baru dalam rahimnya.

Bagaimana kisah selanjutnya? ikuti terus kisah Ameena dan Satria ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Cium Aku

"Dera, apa maksud dari ucapanmu?" Ameena tak percaya kata-kata itu akan keluar dari mulut sang sahabat.

"Ah, tidak ada kok. Aku hanya ingin memberi selamat saja atas pernikahan kalian, maaf ya tadi aku tidak bisa datang karna sedang sibuk. Sejak kau dipecat karna ketahuan hamil di luar nikah, aku jadi harus bekerja dua kali lebih keras karna harus menggantikan pekerjaanmu." ucap Dera dengan santainya.

"Apa?! Aku dipecat? Tapi kenapa?" pekik Ameena.

"Kabar tentang kau yang hamil di luar nikah, sudah jadi rahasia umum di yayasan. Ketua bilang orang sepertimu tidak layak bekerja di yayasan, bisa membuat ragu para donatur yang akan menyumbang untuk yayasan kita. Jadi terpaksa deh ketua akan memecatmu." Dera tersenyum licik.

"Darimana mereka tahu tentang kehamilanku? Aku hanya menceritakannya padamu saja. Jangan bilang kalau kau..." Ameena tidak sanggup meneruskan kata-katanya.

"Ya, kau benar Ameena. Akulah orang yang telah memberitahu ketua tentang kehamilanmu." ucap Dera tanpa rasa bersalah.

"Tapi kenapa Dera? Apa salahku padamu? Bukannya kita sahabat?" netra Ameena mulai berembun.

"Sahabat?" beo Dera dengan seringai licik di bibirnya.

"Aku lelah terus menjadi bayanganmu Ameena!" Dera menatap Ameena penuh kebencian.

"Selama ini kita melakukan semuanya bersama-sama, tapi hanya kau yang mendapat pujian dari semua orang, hanya kau yang mendapat penghargaan. Sedangkan aku, hanya seperti bayangan yang tidak pernah dianggap!" Dera menghela nafas berat sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Dan lebih parahnya lagi, kau menikmati semua pujian itu tanpa peduli pada perasaanku kan Ameena?! Apa itu yang dinamakan sahabat?!" Dera mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini terpendam di hatinya.

"Dera, kenapa kau berpikir seperti itu? Aku sama sekali tidak berpikir seperti itu kok." Ameena menggelengkan kepalanya.

"Oh ya?! Lalu bagaimana dengan Daniel? Kau tahu sendirikan kalau aku sudah lama menyukai Daniel! Tapi kau malah mau menikah dengannya!" hardik Dera.

"Aku tidak pernah mencintai Daniel Dera, kau tahu sendirikan kalau kami dijodohkan. Lagipula aku dan Daniel tidak mungkin menikah karna aku sudah menikah dengan Satria sekarang." Ameena menggandeng tangan Satria.

"Hahaha..." Dera tertawa mengejek.

"Baguslah kalau kau sudah menikah dengan kurir rendahan itu! Jadi usahaku memberimu obat malam itu tidak sia-sia." ucap Dera.

"Dera, jadi kau..." Saking terkejutnya mendengar ucapan Dera, Ameena sampai kehabisan kata-kata.

"Nona, sebaiknya kau sikat gigi dulu sebelum keluar dari rumah. Mulutmu itu bau sekali!" Satria pasang badan untuk melindungi sang istri.

"Kau! Berani sekali seorang kurir rendahan sepertimu berbicara seperti itu terhadapku!" Dera sudah bersiap hendak menampar Satria, namun Ameena menahannya.

"Memangnya kenapa kalau cuma seorang kurir? Suamiku tidak mencuri atau merampok orang lain, apalagi menusuk temannya sendiri dari belakang." saking kesalnya Ameena sampai menampar Dera.

"Ameena? Berani kau menamparku?" marah Dera bercampur malu karna semua pengunjung restoran kini menatap ke arah mereka. Bahkan beberapa dari mereka ada yang merekam pertengkaran Ameena dan Dera dan menyiarkannya secara langsung di media sosial.

"Apa? Masih kurang! Kau memang pantas untuk dihajar!" Ameena menampar pipi Dera yang satunya.

"Bagus istriku." Satria mengacungkan kedua jempolnya ke arah Ameena.

"Kalian berdua! Awas saja nanti! Aku akan membalas perbuatan kalian!" ancam Dera sembari berlalu pergi.

"Sana pergilah! Dasar brengsek!" umpat Ameena. Namun kemarahan Ameena tak berlangsung lama, karna beberapa detik kemudian tangisnya mulai pecah.

"Aku tidak percaya sudah menjadikan wanita licik seperti dia sebagai sahabatku!" pekik Ameena dengan suara tercekat.

"Sudah jangan menangis lagi. Lain kali kau harus lebih teliti dalam memilih teman." nasehati Satria.

"Satria, aku mau pulang." rengek Ameena.

"Tapi pesanan kita belum di makan, bukannya tadi kau bilang sangat ingin makan ini." Satria mengingatkan.

"Moodku sudah rusak! Aku tidak mau lagi! Aku mau pulang saja!" cicit Ameena dengan suara terisak.

"Dasar wanita! Merepotkan sekali!" kesal Satria.

Hampir 30 menit lamanya Satria rela mengantri demi mendapatkan makanan yang diinginkan Ameena, tapi dengan mudahnya wanita itu bilang sudah tidak menginginkannya lagi.

***

***

"Satria, ini dimana?" Ameena merasa bingung karna Satria tidak membawa dirinya pulang kembali ke kostan.

"Ini rumah nenekku, untuk sementara kita akan tinggal di rumah ini." Satria melepaskan helm yang terpasang di kepala sang istri.

"Ayo kita masuk, nenekku pasti sudah menunggu kita." Satria membawa Ameena ke rumah bi Darmi, bi Darmi adalah mantan pelayan di rumah keluarga Wijaya, wanita tua itu juga yang telah mengasuh Satria sedari kecil karna kedua orang tua Satria sangat sibuk.

"Hem." Ameena menganggukan kepalanya.

"Tidak apalah jika harus tinggal di rumah ini, setidaknya rumah ini jauh lebih baik daripada kostan lama Satria." batin Ameena.

Tok tok tok

Satria mengetuk pintu kayu yang warna catnya sudah mulai memudar itu.

"Tuan muda, akhirnya anda datang juga. Bibi sudah menunggu sedari tadi, bahkan bibi sudah memasak makanan kesuakan tuan muda." sambut bi Darmi dengan wajah sumringah.

"Tuan muda?" beo Ameena dengan dahi yang mengkerut.

"Hahaha...nenekku ini sudah sangat tua, bahkan dia sering lupa dengan cucunya sendiri." Satria mendekat ke arah bi Darmi, kemudian membisikan sesuatu di telinga wanita tua itu.

"Nenek, aku adalah Satria cucumu. Nenek sudah lupa ya?" Satria mengedipkan sebelah matanya.

"Ah dasar wanita tua ini, sudah tua jadi sering lupa!" bi Darmi merutuki dirinya sendiri, padahal Satria sudah mengingatkan bi Darmi untuk ikut bersandiwara dengannya di hadapan Ameena lewat telepon.

"Siapa wanita cantik ini?" tatapan bi Darmi tertuju ke arah Ameena.

"Dia Ameena nenek, istriku." Satria merangkul bahu Ameena.

"Wah, kau hebat dalam memilih istri. Dia cantik sekali. Ayo masuk nak, nenek sudah memasak makanan spesial untuk kalian." bi Darmi menarik Ameena menuju meja makan. Satria mengikuti dari belakang.

"Terima kasih nenek." Ameena tersenyum ramah.

"Satria, makanan apa ini?" bisik Ameena di telinga sang suami.

"Ini makanan terenak di dunia, pete, sayur asem dan ikan asin. Jangan bilang kau belum pernah memakannya?" tanya Satria.

"Memang belum." jawab Ameena jujur.

"Cobalah, rasanya sangat enak." Satria memberikan pete yang sudah dikupas pada Ameena.

"Ok." Ameena memakannya dengan lahap tanpa rasa curiga. Satria menahan tawa saat melihat reaksi Ameena memakan pete tersebut.

"Apa ini? Kenapa nafasku jadi bau? Hah hah..." Ameena sengaja menghembuskan nafasnya ke wajah Satria.

"Kau, sudah mulai berani ya!" Satria memakan pete dalam jumlah banyak. "Hah hah..." kemudian membalas perbuatan Ameena dengan cara menghembuskan nafasnya tepat di wajah Ameena.

"Emmmh! Nafasmu bau sekali! Pokoknya malam ini kau tidak boleh menciumku!" pekik Ameena.

"Benarkah...? Aku yakin kau yang akan meminta aku untuk menciummu lebih dulu." goda Satria.

Keduanya asik bersenda gurau, hingga tidak menyadari ada sepasang mata terus mengawasi mereka berdua.

Bersambung.

1
Diana Dwiari
wah....ketemu lagi deh sama ipar sendiri....ni bakalan jadi rumit...hayo jodohnya selina Rodrigo ato Ares
Isnanun
kalo emang suka syang dan cinta ya di kejar lah Ares jangan diyem aja
Isnanun
la katanya mau menjauhkan Ameena la ini malah tetanggan
Umiie'ne Naza
🤣🤣 Hbs kecelakaan ilang ingatan dan bla bla
Diah Susanti
penyanyi ibu kota, apakah BCL, Judika, Iwan Fals, Umi Elfi, Bunda Rita atau bang Haji Roma 😁😁😁
Alisha Chanel: ya Allah kak😂
total 1 replies
Diah Susanti
bunga yang terakhir bikin merinding
Cantika
apakah ameena dan selina akan pergi ke kota yang sama?
Isnanun
kok kejadiannya waktu awal ketemu pas di hotel ya kayak nostalgia
Isnanun
wow pintar Aiden
Cantika
dia kakak iparmu yang asli selina
Khairul Imran
Luar biasa
Cantika
lanjut thor. semangat terus berkaryanya
Cantika
rasain kamu Eva/Facepalm/
Adi Nugroho
Rodrigo egois
tapi semua terserah othor ya kita kan cuma pembaca
lalau kita ikut emosi berarti ceritanya bagus ya gk semangat thoorrr💪💪💪
Azkia Amalia
jahat kau rodrigo
Cantika
Rodrigo tega banget sih mengganti hasil tes DNAnya
Cantika
akhirnya kebenaran terungkap
Cantika
Ameena ceroboh sekali, jadinya senjata makan tuan 😂😂😂
Cantika
lanjut thor
Cantika
Aiden anak yang pintar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!