NovelToon NovelToon
Cinta Seorang Mafia Kejam

Cinta Seorang Mafia Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: rnsa

Nayla adalah seorang wanita cantik yang pekerjaannya tidak menentu, ibunya sudah meninggal sementara ayahnya pergi yang entah kemana.

Tanpa sengaja Nayla mendengar percakapan dua orang yang berencana ingin membunuh seseorang. Yang pertama nyawa Nayla terselamatkan lalu Nayla bertemu lagi dengan pria itu. Nayla pun diculik dan dibawa ke mansion miliknya untuk dijadikan sebagai pelayan pribadi melayani selama 24 jam.

Lambat laun perubahan sikap pria itu berubah-ubah, Nayla tidak bisa menebak kepribadian si pria pembunuh ini. Bahkan Nayla menjadi bahan gosip oleh para pelayan karena ulah si pembunuh. Pada suatu hari mereka pergi ke pasar, ada seseorang yang ingin menusuk Nayla dengan pisau.

Bagaimana kehidupan Nayla di mansion si pria pembunuh? Akankah bernasib baik atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berendam

HAPPY READING!!!

.

.

.

Sore harinya dengan cuaca cukup bagus, kini mobil Rayan mulai memasuki halaman mansion karena tadi habis bertemu seseorang untuk membicarakan tentang transaksi Ilegal agar tidak ketahuan polisi dan juga tidak dicurigai. Apalagi sekarang harga nark*ba sangat tinggi membuat orang-orang orang yang memakainya membeli di tempat Rayan bahkan sudah ada puluhan orang yang bekerjasama menjadi pengedar nark*ba milik Rayan ini.

Drettt… Drettt… Drettt…

Tiba-tiba ponsel Rayan bergetar, dilihatnya panggilan masuk dari Luke. Mobil Rayan pun berhenti di teras lalu mengangkat telpon dari Luke.

“Ada apa?” tanya Rayan. “Apa ada hal penting?”

“Kau di mana?”

“Baru sampai mansion.”

“Oh ini transaksi di jalan Anggrek sudah berhasil, hampir ketahuan tapi mereka berhasil kabur.” Jelas Luke. “Btw kayaknya polisi mulai bergerak untuk melakukan penyelidikan, apa yang harus kita lakukan?”

Sesaat Rayan menghela nafasnya. “Kalau begitu tunda saja dulu, aku tidak ingin ada kerugian lagi.”

“Baiklah.”

Rayan mematikan telponnya, sejenak Rayan menyandarkan punggung sambil memejamkan kedua mata. Rasanya akhir-akhir ini badanya terasa sakit dan juga selalu merasakan lelah.

Brakkk…

Rayan turun dari dalam mobil, ketika Rayan ingin masuk ke dalam mansion. Tiba-tiba dari kejauhan melihat kucing Nayla berlari menghampirinya.

Rayan melihat sekitar dengan wajah bingungnya. “Kenapa kucingnya bisa keluar? Di mana dia?”

Meow…

Rayan menggendong kucing itu lalu menatapnya penuh perhatian. “Di mana budakmu? Kenapa kau keluar sendirian?” mengelus kepala kucing.

Meow… Meow… Meow…

“Pasti saat ini dia sedang mencari mu.”

Rayan pun berjalan menuju kamar samping sambil membawa kucing itu, sesampai di sana terlihat Nayla sedang berjalan mondar-mandir di depan kamarnya sambil berteriak memanggil si putih.

“Kau sedang mencari apa?” tanya Rayan.

“Aku mencari…” Nayla memotong ucapannya saat melihat si putih digendong Rayan. “Dia.”

Seketika Nayla tersenyum melihat si putih bersama Rayan, Nayla berlari cepat menghampiri Rayan untuk mengambil kucingnya.

Rayan menahan dahi Nayla menggunakan jari telunjuknya. “Diam disitu.”

“Kenapa kau?” Nayla kebingungan. “Kembalikan kucingku, kenapa si putih bisa bersamamu?”

“Apa kau bilang, si putih?”

“Aku memanggilnya si putih, kenapa? Tidak suka?” Nayla menaikkan sebelah alisnya.

“Namanya sangat jelek, ganti yang lain saja.”

Nayla menggelengkan kepala. “Ya terserah, bukan urusanmu.” Menjulurkan lidahnya.

Rayan yang melihat Nayla ingin merebut kucing itu pun langsung mengangkat kucing tinggi-tinggi agar Nayla tidak bisa mengambilnya apalagi Nayla lebih pendek Nayla kesusahan merebut kucingnya dari tangan Rayan.

Nayla menatap Rayan sambil jinjit. “Kyaaa kau… Ish kenapa kau selalu membuatku marah?” kesalnya.

“Apa aku selalu membuatmu marah?” tanya Rayan.

“Ya selalu, setiap saat, setiap detik.” Jawab Nayla.

Nayla berusaha keras merebut kucing itu, tiba-tiba kaki kanan Nayla tersandung kaki kirinya sendiri membuat Nayla terjatuh ke depan Rayan.

“Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau memelukku?” berdehem. “Baiklah, aku akan membalas pelukanmu.”

Nayla langsung berdiri tegap. “Siapa yang memelukmu? Aku…” Detak jantung berdetak kencang dan tangannya mulai dingin karena sangat gugup.

“Apa?”

“Kaki ku tersandung, aku tidak sengaja.”

“Benarkah?”

Nayla membuang nafas kasarnya. “Kau pikir aku sengaja hah?”

“Mungkin saja.”

“Ish…” Nayla mengepalkan kedua tangannya.

Rayan menyerahkan kucing itu kepada Nayla. “Lain kali dijaga, tadi dia pergi ke teras.” Jelasnya. “Kalau tidak ada aku, mungkin kucingmu sudah hilang dan tidak akan pernah kesini.”

“Terima kasih.” Nayla tersenyum manis.

“Siapkan air hangat, aku ingin berendam.” Perintah Rayan.

“Di mana?”

“Ya di kamarku, apa kau ingin aku berendam di dalam kamar mandi mu?”

Nayla menggeleng sambil nyengir. “Tidak, jangan.” Membulatkan kedua matanya. “Aku ke kamarmu? Ah tidak tidak.”

Rayan mendekati Nayla. “Aku tunggu di kamar.” Bisiknya di depan wajah Nayla.

Rayan pun beranjak pergi meninggalkan kamar samping, sejenak Nayla bermain dengan kucing itu bahkan tidak henti-hentinya mencium wajah si putih. Beberapa saat kemudian Nayla memasukkan kucing ke dalam kandangnya lalu masuk ke dalam mansion.

Klekkk…

Terlihat kamar yang sangat besar dan juga begitu mewah, lampu besar di tengah-tengah ruangan membuat Nayla terkagum melihatnya.

Nayla berjalan masuk ke dalam kamar. “Di mana dia? Apa dia sedang tidak ada di sini?” menghela nafas lega. “Baguslah.”

Nayla masuk ke dalam kamar mandi untuk menyiapkan air hangat di dalam bathub dan juga minuman beralk*hol atas Abe (Kepala pelayan) karena Rayan sangat suka berendam sambil minum menikmati langit dari dalam kamar mandinya. Begitulah kebiasaan Rayan jika dirinya merasa sangat lelah. Selesai menyiapkan air, Nayla bergegas keluar dari kamar mandi sebelum Rayan datang.

Nayla membulatkan kedua matanya. “AAAAAA.”

Teriakan suara Nayla memenuhi kamar itu, Nayla menutup kedua matanya itu menggunakan tangan. Sementara Rayan hanya diam mengamati tingkah Nayla yang seperti itu. Saat ini Rayan sedang berdiri di tengah kamar tanpa memakai baju alias telanj*ng dada.

“Kenapa kau berteriak? Seperti melihat hantu saja.”

“Kenapa kau tidak memakai baju?”

Rayan mengelus dada bidangnya. “Aku ingin berendam.”

“Kenapa tidak kau lepas di dalam kamar mandi saja?” tanyanya dengan perasaan gugup.

Rayan menarik ujung bibirnya. “Ya terserah ku.” Berjalan mendekati Nayla.

Tap… Tap… Tap…

Terdengar suara langkahan Rayan membuat Nayla berjalan mundur, kini perasaannya semakin dibuat gugup oleh Rayan.

“JANGAN MENDEKAT.” Teriak Nayla.

“Kenapa?”

“Ya jangan.”

Rayan berdiri tepat di hadapan Nayla, Nayla menunjuk ke depan dengan mata yang masih terpejam dan tanpa sadar jari telunjuknya itu menyentuh dada bidang Rayan. Nayla menekan-nekan, seketika Nayla membuka kedua matanya lalu terkejut melihat Rayan berdiri di hadapannya.

“Apa sudah cukup melihatnya?” usil Rayan.

Nayla tersadar dari lamunannya lalu menurunkan jari. “Hah? Melihat apa?” berusaha untuk tetap tenang walaupun sebenarnya sangat malu. “Tidak tidak, aku tidak melihat apapun.” Ingin beranjak.

Rayan menarik kasar tangan Nayla. “Mau pergi kemana kau?” mengunci badan Nayla di dinding kamar. “Apa kau sudah menyiapkan semuanya?”

Nayla mengangguk. “Kyaaaa apa yang ingin kau lakukan? Jangan macam-macam kepadaku.”

“Kenapa kau sangat terburu-buru?”

Klekkk…

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, terlihat kedua bawahan berdiri di depan sana dengan wajah merasa bersalah. Nayla langsung mendorong kasar Rayna lalu berlari keluar kamar melewati kedua bawahan.

Bram (Bawahan 2) nyengir. “Maaf bos, kami tidak bermaksud mengganggu bos.”

Rayan berdehem. “Menganggu apa? Aku tidak berbuat apa-apa.” Memukul kepala Bram (Bawahan 2). “Apa kalian berdua berpikiran kalau aku dan wanita itu tadi sedang bermesraan?”

“Bukankah begitu?” tanya Patrick (Bawahan 1) memberanikan dirinya untuk bertanya.

Plakkk… Bughhh…

Rayan memukul kepala dan kaki mereka secara bergantian membuat mereka berdua menjerit kesakitan.

...Bersambung…....

Jangan lupa dukung karya ini agar Author tidak malas untuk melanjutkan ceritanya:)

1
Secret
terima kasih kakak sudah mampir 🤗💜
@Intan.PS_Army🐨💜
cerita nya seru kak 🌹🌹🌹🌹🌹
Valen Angelina
jgn2 bos besar nya papa nayla wkkwkw
Amisaroh
padahal bagus ceritanya tpi kok sepi ya
Secret: terima kasih kakak sudah mampir🤗Semoga suka dengan ceritanya
total 1 replies
marrydianaa26
mampir thor, mampir juga ya dikarya aku😆
Secret
Terima kasih yang sudah mampir, jangan salah lapak ya🤗hargai penulis yang menulis karyanya jangan asal komentar diluar dari cerita penulis💗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!