NovelToon NovelToon
Bunda Jangan Pergi!

Bunda Jangan Pergi!

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:24.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Anisa menerima kabar pahit dari dokter bahwa dirinya mengidap kanker paru-paru stadium empat, menandakan betapa rapuhnya kehidupan yang selama ini ia jalani.

Malamnya, ketika Haris pulang dari dinas luar kota, suasana di rumah semakin terasa hampa. Alih-alih menghibur Anisa yang tengah terpuruk, Haris justru membawa berita yang lebih mengejutkan. Dengan tangan gemetar, Anisa membaca surat yang disodorkan Haris kepadanya. Surat yang menyatakan perceraian antara mereka berdua setelah 15 tahun membina rumah tangga.

Ternyata, memiliki kehidupan yang harmonis ekonomi yang bagus, serta anak-anak yang lucu tak bisa mempertahankan sebuah hubungan Anisa dan Haris.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Yuk, simak di Bunda Jangan Pergi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda 10

"Aku tidak lupa. Tetapi, kami adalah orang tua mereka hanya menginginkan mereka bahagia, apa itu salah? Apa kamu tidak bisa menahan diri?"Anisa berbalik bertanya dengan nada yang tinggi hingga membuat pengunjung lain menatap ke arah mereka.

Tania merasa terpojok dengan pertanyaan Anisa yang tajam, wajahnya memerah karena malu. Ia merasa tidak tahan lagi berdiri di hadapan Anisa, terlebih saat melihat beberapa pengunjung swalayan mulai menoleh dan menatap mereka dengan rasa penasaran. Dengan langkah gontai, Tania memilih untuk segera pergi meninggalkan tempat itu, tak peduli akan pandangan orang lain.

Anisa hanya menghela napas panjang, menahan rasa kesal dan kecewanya terhadap Tania. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Tangannya terlihat menggenggam beberapa kantong plastik berisi barang belanjaannya.

Sementara Rayhan, anaknya yang masih kecil, tetap dalam gendongannya. Setelah selesai membayar, Anisa berjalan keluar swalayan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari pintu masuk. Ia membuka pintu mobil dan meletakkan kantong plastik belanjaannya di kursi belakang, lalu mengikat sabuk pengaman Rayhan di kursi mobil. Setelah memastikan semuanya aman, Anisa segera menancap gas dan melaju menuju kafenya. Di perjalanan, pikiran Anisa melayang pada peristiwa tadi, namun ia mencoba untuk tidak terlalu larut dalam emosi. Kini, fokus utamanya adalah mengantar barang yang dibutuhkan oleh orang kafe agar pekerjaan di kafenya tetap berjalan lancar.

Tiba di depan kafe, Anisa dapat melihat jika pengunjung nampak ramai, dan beberapa karyawannya terlihat sibuk melayani para pengunjung kafe, Anisa sedikit merasa lega dan bahagia. Mengetahui Anisa telah datang. Naina pun keluar dan menemui Bosnya itu.

"Bu, Alhamdulillah. Hari ini ramai pengunjung. Aku dengar, kafe seberang sana juga sudah mengubah semua daftar harga pada menu makanan mereka, Bu. Saya yakin, setelah ini pengunjung akan ramai kembali,"ujar Naina. Anisa menoleh dan menatap ke arah kafe Bulan milik Tania. Wanita itu baru saja kembali ke kafe, dan sama membawa turun semua barang belanjaannya. Hal yang membuat Anisa iri adalah, Tania memiliki dukungan dari pria yang dulu memberi dukungan pada Anisa, memberi kebahagiaan padanya. Tetapi, kini semuanya itu sirna.

"Bu,"

"Bu, maaf. Biar saya bawa masuk belanjaannya,"ucap Naina, dan membuyarkan lamunan Anisa sesaat, wanita itu mengangguk dan menyerahkan semua kantong plastik di tangannya untuk Naina. Lalu, dia pun menyusul Naina untuk masuk ke dalam kafe bersama dengan membawa Rayhan di dalam gendongannya.

Mata Anisa melebar saat membaca pesan singkat di layar ponselnya. Haris, mantan suaminya, memberitahu bahwa ia akan menjemput anak-anak mereka, Alvin dan Salsa, nanti siang. Anisa tersenyum lega dan memutuskan untuk tetap tinggal di kafe sembari membantu para karyawannya.

Anisa duduk di meja pojok ruangan kafe miliknya sambil menyeruput kopi, Anisa merenung. Meskipun pernikahannya dengan Haris kandas, ia bersyukur bahwa mantan suaminya itu masih mau bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka. Anisa menatap foto Alvin dan Salsa serta Rayhan yang tersenyum lebar di layar ponselnya, lalu teringat saat-saat sulit yang pernah mereka alami beberapa waktu lalu.

Tiba-tiba, Anisa merasa getaran di ponselnya. Haris mengirim pesan lagi, kali ini dengan nada yang lebih serius.

"Anisa, aku tahu kita sudah berpisah, tapi aku ingin menebus kesalahan yang pernah ku buat terhadap kamu dan anak-anak. Aku ingin lebih sering menghabiskan waktu bersama mereka," tulis Haris. Membaca pesan itu, Anisa merasa haru. Meskipun perpisahan mereka terasa pahit, Anisa tak bisa menahan rasa bahagia saat tahu Haris ingin menjadi ayah yang lebih baik.

Anisa pun membalas pesan Haris dengan nada positif, memberi dukungan agar Haris terus menjaga hubungan baik dengan anak-anak mereka. Di tengah lamunan Anisa, seseorang mengetuk pundaknya. Anisa menoleh dan tersenyum ternyata Mira datang menemui di kafe setelah mendapat balasan singkat dari Anisa tadi pagi. Kedua sahabat itu terlihat berbicara serius dan bertukar pikiran saling memberi dukungan satu sama lain.

Sementara itu, di tempat lain.

Haris, baru saja tiba di sekolah Salsa dan segera turun dari mobil.

"Papa!"teriak Salsa saat melihat Haris yang datang menjemputnya. Salsa nampak senang dan berlari menghampiri pria itu. Haris berjongkok dan merentangkan tangan ke arah Salsa. Tania yang duduk di dalam mobil nampak tersenyum melihat kedekatan Haris dan Salsa yang sudah membaik.

"Di mana Bunda?"Bocah itu bertanya ketika hanya melihat Haris saja.

"Bunda lagi di kafe. Katanya, ada kerjaan. Hari ini papa yang jemput,"ujar Haris, membawa Salsa ke mobil.

Haris membuka pintu belakang dan Salsa segera masuk. Begitu Salsa duduk dia dikejutkan dengan senyuman seseorang yang saat ini sedang menoleh kearahnya.

"Hallo, Salsa."Sapa Tania dengan ramah. Haris duduk di kursi kemudi sembari tersenyum kepada Salsa, saat bocah itu seakan meminta penjelasan siapa wanita yang bersama dengan papanya saat ini.

"Salsa, ini Tante Tania. Dia teman papa. Ayo, salaman sama Tante Tania,"Tania mengulurkan tangan lebih dulu dengan ragu bocah itu menjabatnya serta Tania memberi senyuman hangat pada Salsa.

"Kita akan menjemput, Kak Alvin lebih dulu."Haris berkata sembari memutarkan arah mobil ke sekolah Alvin.

Tiba di depan sekolah Alvin. Haris segera turun dari mobil dan melihat Alvin yang sedang berbicara dengan teman-temannya. Alvin, yang mendengar namanya dipanggil oleh seseorang langsung menoleh dan melihat Haris yang tersenyum kepadanya. Alvin, langsung menghampiri Haris serta mencium punggung tangan Haris.

Namun, begitu pintu terbuka. Alvin, terkejut melihat Tania berada di dalam mobil papanya. Alvin menatap Haris dengan netra tersirat pertanyaan yang harus Haris jawab segera mungkin.

"Alvin, masuk dulu ya. Nanti, papa jelaskan padamu!"Haris berkata. Alvin masuk dan membanting pintu mobil, Haris mengerti Alvin tidak bisa menerima keberadaan Tania di dalam mobilnya.

"Alvin, ini Tante Tania. Dia teman kerja papa,"ucap Haris, Tania menoleh dan mengulurkan tangan kearah Alvin tetapi bocah itu mengabaikannya hingga Tania menarik kembali tangannya.

"Hari ini papa ingin mengajak kalian berbelanja dan kita akan bermain sepuasnya di timezone. Apa kalian senang?"tanya Haris yang berusaha mencari perhatian dari kedua anaknya.

"Apa Salsa ingin pergi?"tanya Haris kemudian, Salsa mengangguk. Haris melajukan mobilnya kearah mall. Alvin masih dengan raut wajah yang dingin dan tak ada senyuman sedikitpun.

Sore itu langit berwarna jingga, Anisa melaju pulang dengan hati gembira setelah menghabiskan waktu bersama Rayhan, anak bungsunya. Di kursi belakang, Rayhan tertidur pulas dalam pelukan bantal kesayangannya.

Sesekali Anisa melirik ke arah Rayhan melalui kaca spion, tersenyum melihat wajah polos anaknya itu. Begitu tiba di rumah, Anisa merasa ada yang berbeda. Suasana rumah terasa lebih sepi dari biasanya. Ia turun dari mobil dengan perlahan, berusaha tak mengganggu tidur Rayhan yang masih terlelap. Anisa di sambut oleh Bi Nan, pelayan rumah yang setia menemaninya selama ini.

"Bu Anisa, sudah pulang?" Bi Nan menyapa dengan ramah.

"Ya, Bi. Bagaimana dengan Alvin dan Salsa? Mereka belum pulang dari sekolah?" tanya Anisa penasaran, merasa rumah terlalu sunyi tanpa kehadiran dua anaknya yang lain. Siti menggeleng,

"Belum, Bu. Tadi Bapak bilang mereka akan diantar lebih malam. Karena Bapak ingin membawa mereka jalan-jalan," Anisa hanya mengangguk, lalu berlalu menuju kamar Rayhan yang masih tertidur dalam gendongannya. Anisa berpikir Haris ingin menebus kesalahannya oleh sebab itu ingin membawa Salsa dan Alvin jalan-jalan.

1
Tyas Sayid
ini blm update lagi ya....kapan Thor?
Aisyah Alfatih: belum lagi kak, masih sibuk di sebelah 🙏🏿
total 1 replies
Eva Karmita
otor kapan Aisyah up lagi
Ma Em
Semoga Anisa baik baik saja.
Ma Em
Anisa semoga disembuhkan dari penyakitnya aku sedih membaca ini sambil menangis kasihan sama anak anaknya Anisa msh kecil semoga Anisa dipanjangkan umurnya dan diberikan kebahagiaan dlm hidupnya.
Aisyah Alfatih: terima kasih kak sudah mampir ❤️
total 1 replies
Ma Em
semoga ada keajaiban Tuhan yg membuat Anisa sehat kembali kasihan anak anaknya kalau terjadi sesuatu hal yg tak diinginkan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Anisa yg sabar Haris pasti menyesal karena telah menyia nyiakan anak dan istrinya hanya untuk kesenangan sesaat semoga kamu dan anak anak selalu diberi kesehatan dan berbahagialah.
Bundanya Pandu Pharamadina
Anisa berharap sembuh, krn takdir Anisa ada di tangan mbak Author
Deriana Satali
Nyesekkan km Anisa ketika Anakmu berterima kasih pada orang lain yg sengaja km hadirkan bukan sm km sbg ibu kandungnya
akhirnya km akan meninggal dgn perasaan sakit hatimu ketika anak2mu yg tidak membutuhkan kamu
Deriana Satali
Anisa aku kurang sreg dgn sosok km Anisa gimana ya Thor harusnya dia berjuang buat sembuh bukannya menyerah dgn membiarkan anak2nya dekat dgn sosok Tania yg seharusnya kalo dia nggak mau berjuang dgn penyakitnya di hari2 terakhirnya dia dekat dgn anak2nya buat kenagan indah mereka berempat tanpa orang ketiga, kalo bisa di kata Anisa itu Egois dan Munafik ketika anak2nya dekat dgn Tania hatinya sakit
kurang suka dgn sosok Anisa yg menyerah sebelum berjuang
Deriana Satali
Haris.... Haris km nggak dengar omongan Anisa malah pamer sama Salsa dan Alvin bawa Tania jmpt mereka dasar bpk lucnut
Deriana Satali
Jangan2 Haris lg yg buka Cafe di dpn Cafe Anisa soalnya menunya sm cm harganya lbh murah
dasar bapak lucnut dpt daun muda uang sekolah anak2 di abaikan
Anita yoongia
bingung mau komentar apa semangat thor
Rabiatul Addawiyah
Laniut tjor
Anita yoongia
asli pasti menyesal apalgi klo anisa bisa sembuh panik gak tuh
Anita yoongia
itu pilihan mu nisa jadi jagan menyesal
Anita yoongia
jadi serba salah kaasian
Liana CyNx Lutfi
kasian anisa gara2 memikirkan kebahagiaan orang yg disyang dia yg harus mengorbankan kebahagiaanya sendri...diakhir hayatnya bkny bahagia mlah tertekan huffff hidup2 memang gk ada yg tau
sholeha
seharusnya haris ini jadi laki2 tegas jagn menye2 klo mau balik ke anisa balik klo mau ke tania ke tania aza gak usah setuju dengan usul anisa jadi laki model begini edeh.gak cinta ke anisa tapi sampek punya buntut 3.n juga si lakor kok bisa2nya dia setuju tinggal dirumah nisa seharusnya klo dia punya harga diri tolak dong.berarti si lakor ni gak punya harga diri jadi perempuan sebel aku sama lakor n si haris begooo...maunya dia terus yg bahagia gak memikirkan kebahgiaan anis sama sekali sedang anisa memikirkan kebahagian dia sma anak2nya anak anaknya malah gak tau diri pula .si alvin juga kesel aq sma tu anak...malah baik sama si lakor..mamanya di abaykan di tinggal mamau kapok kau nyesel😏😏😏
Tyas Sayid: semoga yang terbaik bagi Annisa....kalau doa ingin pergi karena sudah tidak kuat dengan rasa sakit nya silahkan ....anak² jg sudah bisa menerima Tania dengan baik....daripada tersiksa bathin melihat semua nya dan merasa sakit secara fisik yang memperburuk keadaan nya dan surga menanti nya....Mira sang sahabat lah nanti yang memberikan pencerahan ke Haris & anak² bagaimana sosok istri&ibu nya berkorban selama ini....ada penyesalan tapi Anisa udah pergi dengan tenang tanpa rasa sakit & beban berat yang ia tanggung selama ini
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor
semoga Anisa sembuh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!