Luna To Zoey (Lea)

"Halo Lea!" sapa temannya saat Lea baru saja tiba di sekolahnya.

"Halo juga" balas Lea tersenyum manis. Dia pun duduk di kursinya tepat di samping temannya tadi.

Sekelas Lea langsung datang memutari meja Lea. Ya perlu ditahu, walaupun masih TK, akan tetapi Lea sudah menjadi primadona sekolah. Bagaimana tidak? Secara Lea sangatlah cantik! Apalagi dia juga dikenal sebagai pewaris tunggal kekayaan Draper dan anak semata wayang dari pasangan Vincent Draper dan Claudia Draper. Siapa yang tidak mengenal keluarga Draper? Keluarga yang sudah hampir mendunia karena memiliki banyak anak perusahaan yang rata-rata sudah mendunia.

"Lea, kemalin kamu libulan kemana?" tanya anak disampingnya. Lili namanya. Bocah perempuan yang juga sama cantiknya. Lili adalah sahabat Lea, bocah yang sangat cerewet itu juga menjadi primadona sekolah dikarenakan dia juga berasal dari keluarga yang tidak sembarangan. Terlebih lagi dia berteman dengan Lea.

"Aku tidak libulan. Aku hanya dimansion sambil baca buku" jawabnya.

"Ihh! Tidak selu tahuu. Kalo aku kemalin dibawa libulan sama Papa aku ke Disneyland yang ada di Hongkong. Selu tahuu" ucap Lili yang mulai mengeluarkan cerewetnya itu.

"Ohh".

"Ohh? Ihh Leaaa! Kenapa cuman Ohh doang sih?!" balas Lili kesal.

Lea mengalihkan pandanganya dari buku pindah ke Lili "Ya telus apa? Aku halus woww gitu?".

Lili pun mendengus kesal "Ish! Not nice!" Lili menekuk wajahnya.

Lea hanya mengedikan bahunya, lalu kembali melanjutkan bacaan bukunya. Begitulah mereka, Lili yang cerewet tingkat dewa dan Lea yang dingin tingkat gunung es.

"Anak-anak, duduk ke tempat masing-masing. Pelajarannya akan dimulai" ucap Miss yang baru saja masuk.

Lea langsung menyimpan bukunya dan duduk anteng, menunggu materi yang akan guru mereka sampaikan. Dia bahkan sungguh tak memperdulikan Lili yang sepertinya sedang merajuk.

Selama pembahasan pelajaran, Lea nampak sangat fokus dan memperhatikan dengan sangat baik.

"Psutt. Lea" panggil Lili berbisik.

"Hm" dehem Lea dengan pandangan yang masih lurus kedepan.

"Ish! Lea!" teriak Lili tak sengaja dan langsung mengalihkan atensi guru mereka.

"Lili? Ada apa?" tanya guru itu.

Lili hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal "Hehe, tidak Miss. Tadi ada nyamuk, iya nyamuk lewat jadi aku kesal hehe solly Miss".

Guru perempuan itu hanya mengangguk paham dan kembali menjelaskan materi pelajaran.

***

Istirahat telah tiba. Lili ternyata benar-benar merajuk pada Lea. Dan tentunya jika sudah seperti ini, Lea harus menggunakan cara jitunya.

"Lili" panggilnya.

"Apa?!" balas Lili ketus.

"Wess seloww blow seloww" ucap Lea terkekeh pelan.

Lili tak menjawab, dirinya terus fokus memakan bekal bawaannya.

Tiba-tiba Lea menjulurkan sesuatu yang langsung membuat Lili kegirangan.

"Selius ya?" tanya Lili semangat.

Lea tersenyum sambil mengangguk. Ternyata caranya selalu berhasil. Hanya dengan membujuk bahwa Lea akan kerumahnya dan akan menemani Lili nonton Drakor. Ya, Lili maniak Drakor! Ibunya yang menurunkannya padanya. Sebenarnya Lea sangat tidak menyukai genre-genre Drakor atau drama apapun itu. Yang Lea sukai hanyalah tentang pelajaran, mau itu sejarah atau apapun yang berkaitan dengan pelajaran.

Lili langsung memeluk lengan Lea dengan senang "Yey! Thankyouu Lea! Xixi hali ini aku akan mempellihatkan dlakol telbalu aku xixi" ucapnya senang.

Lea hanya tersenyum paksa. Oke, pulang sekolah ini dia pasti akan sangat bosan karena menemani temannya itu nonton Drakor.

***

Pulang sekolah, nampak Lea sudah dijemput oleh Claudia.

"Hai sayang. Gimana sekolahnya? Seru?" tanya Claudia untuk yang kesekian kalinya. Setiap kali Lea pulang sekolah, pasti Claudia akan mempertanyakan hal yang sama seperti sekarang ini. Dan tentunya selalu dijawab baik oleh Lea.

"Very good Mom" balas Lea.

Ketika akan masuk ke dalam mobil, datanglah Lili "Lea! Ayo!".

Claudia mengerut "Ayo kemana?".

"Ehh? Ada Aunty. Halo Aunty" sapa Lili ramah.

Claudia pun tersenyum "Halo sayang" lalu Claudia juga tersenyum pada perempuan yang sedang berdiri dibelakang Lili itu.

"Halo Lex" sapanya pada perempuan yang bernama Alexa.

Wanita cantik yang disapa itu tersenyum "Halo Clau. Bagaimana kabarmu?".

"Baik, bagaimana denganmu?".

"Aku baik".

"Halo Aunty!" sapa Lea.

Alexa tersenyum "Halo sayang. Kata Lili kamu mau main ke mansion ya?".

Lea belum menjawab, tapi dia menatap Claudia "Bolehkah Mom?".

Claudia tersenyum "Nanti pulang dulu, baru setelah itu Mommy akan mengantarmu ke mansion Lili. Oke?".

Lea pun menatap Lili "Kamu dengal kan kata Mommy aku?".

Lili mengangguk "Yasudah, sampai beltemu sebental!".

"Ayo Mama" Lili pun menarik tangan Alexa.

"Pamit sama Aunty Clau dulu dong sayang" ucap Alexa sambil menggendong anaknya.

"Hehe lupa. Aunty, Lili pamit".

"Ya sayang, hati-hati Lexa" balas Claudia.

Alexa hanya mengangguk, lalu mulai berjalan menjauh dari sana.

"DADAH LEA!" Teriak Lili sambil melambaikan tangannya.

Lea hanya membalas lambaian tangannya, lalu merentangkan kedua tangannya pada Claudia, meminta agar digendong. Jujur saja dia merasa sangat kelelahan, harus butuh energinya setelah ini.

Claudia langsung menggendong Lea dan langsung masuk ke dalam mobil. Kali ini Claudia menyetir sendiri tanpa menggunakan supir.

Ketika Claudia akan mendudukkan Lea di kursi sebelahnya, Lea langsung menahannya.

"Uyyu Mommy, Baby lelah" ucap anak itu sedikit lemas.

Claudia pun langsung memberikan apa yang anaknya inginkan. Dia lalu mulai menjalankan mobilnya dengan Lea yang berada di pangkuannya sambil menyusu.

Dalam perjalanan Lea pun tertidur saking lelahnya. Bahkan disaat sudah tiba di mansion dan Claudia memindahkannya ke dalam kamar, Lea pun tidak terganggu. Dia bahkan tidur dengan sangat nyenyak nya.

Cupp!.

"Kasihan anak Mommy. Love you sayang" ucap Claudia. Dia pun ikut berbaring dan langsung mendekap tubuh mungil anaknya. Hingga tanpa sadar dia pun ikut tertidur.

***

Kini mereka sudah tiba di mansion Alexa.

"Ayo masuk" ucap Alexa mempersilahkan tamunya untuk masuk.

Claudia pun masuk dengan Lea yang berada dalam gendongannya.

"LEAAAA! AKHILNYA KAMU DATANG!" teriak Lili.

"Lili Don't shout, sayang" tegur Alexa.

Lili pun tertawa kaku "Hehe solly Mama".

"Tulun Mom" ucap Lea dan Claudia langsung menurunkan anaknya.

"Ayo" Lili langsung menarik tangan Lea dan entah dibawa kemana oleh Lili.

Sepeninggalan bocah-bocah itu, Alexa dan Cindy kini duduk di sofa ruang tamu.

"Lex, kamu tidak berniat untuk menambah?" ucap Claudia setengah bercanda.

Alexa pun terkekeh "Haha! Cukup Lili saja, Clau. Aku sama suamiku juga sudah sepakat untuk tidak akan menambah lagi".

"Haha, begitu ya" balas Claudia setengah terkekeh.

"Clau, maaf jika aku lancang. Aku hanya ingin bertanya, jika kamu diberikan untuk bisa kembali mengandung apa kamu akan menambah?" tanya Alexa hati-hati, takut jika perkataannya akan menyakiti hati Claudia.

Claudia tersenyum "Kau tidak perlu merasa sungkan untuk bertanya padaku, Alexa".

"Jawabanku adalah tidak. Cukup Lea saja dan tidak lebih" lanjutnya.

Alexa mengangguk paham "Ayo, kita lihat mereka sedang bermain dimana" ajaknya.

Claudia lalu berdiri dan berjalan bersisian dengan Alexa guna untuk mencari keberadaan anak mereka yang entah bermain dimana.

To be continued...

(Yuhuuu, seperti biasa like komennnn hehe. Timakacih udah baca! Dadah!).

Note: Minta saran untuk konflik donggg.