Instagram: @blueskyma_1
Perjodohan yang dilakukan oleh dua perusahaan besar yaitu, Perusahaan Elang Group dan Perusahaan Mawardi Utama menjodohkan putra dan putri nya.
Seperti apakah jika dua anak dari konglomerat bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tanggung jawab
ceklek . . .
Elang membuka pintu ruangan VVIP itu dan melihat istrinya berbaring sendiri disana, seketika ia langsung lemas. . . ia merasa bersalah pada Mila. . .
ia duduk disebelah Mila ia meraih tangan Mila dan terus menatap wajah istrinya, dahinya berbalut perban.
Elang mengelus-elus rambut istinya "Mila maafin aku ya" ucap Elang lirih.
Mila mulai sadar dan mengerjapkan matanya , ia tersadar bahwa ada seseorang yang sedang menyentuh wajahnya "mas Elang" ucap suara Mila yang serak. Elang langsung tersenyum dari khawatirnya sedikit berkurang...
Mila terus memandangi sekitar "aku ada dimana"
ceklek...
"udah sadar kamu" erfan memasuki ruangan itu dan mendekati adiknya...
sementara Mila mencoba mengingat-ingat kejadian itu ia langsung bangun dan memeluk kakaknya, ia merasa sangat takut . . bahkan ia rela mengorbankan nyawanya sendiri agar tidak menabrak orang.
Erfan mengelus-elus rambut adiknya "udah tenang aja gapapa kok, kakak ada disini kamu nggak usah takut"
Erfan lalu memberi tatapan tajam pada Elang.
"suami macam apa yang tidak memperdulikan istrinya" suara Erfan mulai menggelegar
"maaf kak" ucap Elang lirih sambil menundukkan kepalanya
"bisa-bisanya kamu membiarkan adik saya sendirian , padahal saya sendiri selalu menyempatkan waktu untuk menjemputnya kapan pun" Erfan terus menatap tajam
Aris yang melihat kejadian itu benar-benar khawatir terhadap bosnya karena baru kali ini ia dibentak oleh seseorang dan bosnya hanya menunduk terdiam karena menghormati erfan.
"kamu bisa nggak tanggung jawab sama Mila , kalo nggak bisa pintu rumah saya selalu terbuka lebar. . pulangkan" Erfan lagi-lagi emosi karena ia sendiri sangat memanjakan adiknya itu, terlebih Erfan tau kalau tadi Elang memasuki salah satu ruangan dirumah sakit ini , berarti ia datang bukan untuk mencari Mila , itu yang erfan simpulkan sehingga amarahnya meluap.
"maaf kak , saya memang bersalah tapi saya berjanji untuk lebih memperhatikan Mila" ucap Elang memberanikan diri untuk berbicara.
Mila dengan suara lembutnya "udahlah kak ini bukan salah mas Elang , ini salah Mila kok"
"Mila maafin aku ya, ini semua salah aku kamu nggak salah" ucap Elang sambil meraih tangan Mila.
erfan hanya terdiam dan meraih ponsel disakunya. . .
"kakak kembali ke kantor aja Mila udah nggak papa kok" ucap Mila sambil tersenyum karena ia tahu betul kakanya pasti sedang bimbang.
"iya udah mil, kalo ada apa-apa telpon kakak ya, ini ada meeting soalnya"
Mila mengangguk kemudian Erfan mencium kening adiknya lalu beranjak pergi , tapi langkah kakinya terhenti ia menoleh ke Elang "tolong jaga adik saya" erfan lalu kembali melangkahkan kakinya.
sementara itu Elang langsung meraih tubuh Mila dari samping "aku bener-bener minta maaf mil"
Mila hanya mengangguk. .
"maafin kak erfan dia hanya sangat peduli padaku mas" rasanya kata-kata Mila itu menjadi sebuah sindiran yang menancap di hati Elang.
tiba-tiba ponsel Elang terus berbunyi beberapa kali Mila yang mencoba untuk tidak berbicara apapun tapi ia tak mampu menahannya.
"udahlah , kamu pergi saja mas aku mau tidur"
Mila kemudian membalikkan badannya membelakangi Elang.
lalu Aris berinisiatif mendekati bosnya "biar saya saja pak yang mengurusnya" Aris tahu kalau Sasa yang sedang menelepon , mungkin ia sudah boleh pulang dari rumah sakit.
tapi Elang hanya terdiam, Mila mendengarnya..
"aku nggak papa mas Aris , mas Aris sama mas Elang pergi saja" Mila lalu menutup seluruh badannya dengan selimut.
Elang beranjak dan langsung meninggalkan ruangan itu , ia merasa diusir oleh Mila
tapi sampainya diluar ruangan Aris berbicara pada Elang "bapak seharusnya tidak meninggalkan ibu, bagaimanapun sekarang Bu Mila adalah tanggung jawab bapak sebagai suaminya . . .itu yang menyebabkan pak Erfan marah besar , pak erfan ingin bapak lebih lebih bertanggung jawab atas ibu dan sedikit menyampingkan ego bapak"