NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Beni tak menjawab pertanyaan Nara, bahkan Beni hanya terlihat menggeleng-gelengkan kepala. Berbeda dengan Adi yang datang cengar-cengir dan memejamkan mata sembari senyum-senyum.

"Ada apa sih dengan kalian?" tanya Nara penasaran, menunggu jawaban dari tiga temannya yang sepertinya tak mampu untuk berbicara

"Kalau aku bayangi kejadian tadi pengen cepat-cepat halalil ayank Erika" kata Adi gemas sembari memukul pelan pundak Beni

"Ayank, Ayank palak loe peyang" sahut Erika ketus

"Apaan sih?" tanya Nara yang tak paham maksud perkataan Adi, apalagi Adi memang suka bercanda

Erika menarik Nara untuk mendekat, lalu membisikkan sesuatu ke telinga Nara. Membuat Nara langsung menutup mulutnya, tak pernah menyangka kalau akan ada kejadian seperti itu di sekolah ini.

Erika mengatakan kalau habis melihat murid laki-laki dan murid perempuan tengah memadu kasih di kamar mandi tadi, setelah ketahuan mereka di bawa Bu Fatimah ke ruang BK untuk di sidang.

"Nara, Beni. Bisa tolong Ibu, tolong bawakan barang ini ke ruang guru. Setelah ini kan kalian di suruh kumpul di lapangan depan ruang OSIS, kalian tunggu aja di sana" titah Bu Fatimah yang kesusahan membawa barang-barang yang ada di tangannya

"Bisa, Bu" jawab Nara dan Beni hampir bersamaan

"Er, nanti kalian nyusul ya. Kami tunggu di depan ruang OSIS" kata Nara

"OKE"

Terlihat di lapangan sudah banyak murid berkumpul, mereka mungkin murid-murid yang telah selesai mengerjakan soal ulangan, semua mata tertuju pada Nara dan Beni yang tengah berjalan beriringan.

Ada yang memandang iri, ada juga yang memandang penuh kekaguman ke arah Beni. Apalagi saat ini Beni wakil ketua OSIS II, yang menurut semua orang the next Davin sebagai ketua OSIS karena begitu berwibawa.

Beni juga bertanggung jawab pada teman-temannya, begitulah Beni tak membiarkan siapapun yang mengganggu teman-temannya jadi banyak yang bilang sangat mirip dengan Davin.

Belum lagi wajah Beni yang tampan 11 12 dengan Davin, banyak para murid mengidolakan Beni di sekolah ini, teriakan demi teriakan terdengar para murid perempuan memanggil nama Beni.

"Beni....."

"BENI, I LOVE YOU"

Entah murid perempuan mana yang berani berteriak begitu pada Beni, untungnya Beni tipikal laki-laki yang tak terlalu mempedulikan hal-hal seperti itu, Beni menganggap seperti angin berlalu saja.

"Beni, kenapa kamu jalan sama Nara? Aku juga mau donk jalan sama kamu?" teriak Murid perempuan yang lain lagi

"Loe gak lihat gue lagi bawa buku" sahut Beni yang mulai risih pada para murid perempuan yang ganjen

Nara dan Beni kembali melanjutkan langkah mereka yang hampir sampai di ruang guru, namun saat hampir sampai ada bola melambung hendak mengenai wajah Nara dengan sigap Nara menghindar.

Karena tak melihat jalan Nara justru tersandung dengan kaki sendiri, sehingga Nara terjatuh dan untungnya laptop milik Bu Fatimah di pegang erat olehnya sehingga tak ikut terjatuh juga.

"Aw...." Nara meringis kesakitan

"Loe gak apa-apa, Nara?" tanya Beni

"Gak apa-apa, cuma kakiku agak sakit" sahut Nara berusaha berdiri

"Ehh!!! Nara maaf ya, gue gak sengaja" ujar Murid laki-laki hendak membantu Nara berdiri namun Nara langsung menghindar

Teman-teman murid laki-laki itu berdatangan dan ikut hendak membantu Nara, tapi Nara tak mau bahkan menatap tajam ke arah mereka semua karena berani-beraninya hendak memegangnya.

Beni yang tau kalau Nara tak suka di pegang soalnya bukan mahram segera pergi dari situ memanggil Erika yang kebetulan berjalan menghampiri mereka, Erika pun membantu Nara berdiri meski Nara meringis kesakitan.

"Ribet amat sih hidup loe" kata Murid laki-laki yang hendak membantu Nara tadi, begitu kesal karena Nara tak mau di pegang.

"Hus, hus. Pergi sana, kalian semua" usir Beni membuat rombongan murid laki-laki tadi pergi

Setengah jam kemudian seluruh murid pun telah berkumpul di lapangan di depan ruang OSIS, kepala sekolah dan sebagian guru ikut berdiri di koridor lalu kepala sekolah maju hendak menyampaikan sesuatu.

"Assalamualaikum" ucap Pak Rio memberi salam terlebih dahulu sebelum bicara

"Walaikumsalam"

"Kemarin saya dapat laporan ada anak sekolah kita ikut balapan liar, yang lebih parahnya lagi. Dia mengaku anak kelas lain untuk melarikan diri, kenapa sih kalian itu saling membenci? saling bersaing? Mau bagaimana pun kalian itu tetap satu sekolah, jadi siapa yang berbuat salah di luaran sana tetap nama sekolah kita yang di anggap buruk" jelas Pak Rio pada semua murid

"Jadi jangan saling menjatuhkan, kalian semua membawa nama baik sekolah. Jadi mulai besok dan seterusnya kalian tidak boleh membawa motor ke sekolah, kecuali kalian sudah mendapat Surat Izin Mengemudi"

"Yahh, Pak. Terus mau ke sekolah jalan kaki" protes Salah satu murid

"Mulai besok juga kalau ada yang kedapatan dari saya, naik motor menggunakan seragam sekolah ini. Akan saya kasih sanksi dan akan masuk ruang BK, PAHAM SEMUA" tegas Pak Rio

"Ohh iya, satu lagi. Bapak paham kalian saat ini sedang masa puber, masa asyik-asyiknya menikmati masa remaja. Mungkin ini juga pertama kali kalian jatuh cinta, jatuh cinta boleh tak ada yang melarang. Tapi jangan sampai melebihi batas, apalagi melakukan di kamar mandi" sindir Pak Rio

"Jangan terjebak dengan kenikmatan sesaat namun menjerumuskan, penyesalan seumur hidup yang kalian dapat. Masa depan kalian masih panjang, jadi pikiran baik-baik sebelum bertindak"

Panjang lebar Pak Rio menasehati seluruh anak muridnya, alhasil mulai besok anak murid yang tak memiliki Surat Izin Mengemudi tidak ada yang boleh membawa motor lagi ke sekolah.

Semua kejadian di sekolah hari ini, bisa di jadikan pembelajaran ke depannya. Di balik musibah tentu akan ada hikmahnya, seluruh murid pun di bubar kan dan di perintah untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.

Sesampai di rumah Nara menceritakan kejadian di sekolah tadi pada kedua orang tuanya, uminya terus beristighfar dan juga menasehati Nara baik-baik agar tak ikut terjebak nafsu duniawi.

Begitu juga dengan Abinya, sebagai kepala keluarga tentu sangat besar tanggung jawabnya. Baik urusan dunia maupun urusan akhirat, apalagi jika tak bisa menjaga anak perempuannya sampai ke jenjang pernikahan.

"Ya sudah, Umi Abi. Nara ke kamar dulu, mau ganti baju" pamit Nara

"Iya, setelah itu langsung makan sebelum belajar" ujar Erisa pada sang anak

"Baiklah, Umi"

Nara melangkah ke arah kamar, tiba di dalam kamar Nara mengganti seragam sekolah dengan gamis berbahan kaos yang jadi pakaian andalannya jika di rumah.

1
Miss Typo
aku selalu bikin ngakak bisa mencairkan suasana 😁
Miss Typo
Raka akan kena karma nanti
Miss Typo
Putri kayak gitu karena kurang perhatian kurang kasih sayang dr kedua orang tuanya
Miss Typo
pasti beber Putri hamil
Miss Typo
Putri hamil dan pacarnya lari dari tanggung jawab
Miss Typo
pinter bgt Putri cari alasannya
Miss Typo
hamil diluar nikah deh Putri, kasian orang tuanya
Miss Typo
kenapa gak sekarang sih Nara, sampai kpn kamu akan diem ajaaaaa
Miss Typo
ayo kapan Nara balas orang² yg suka seenaknya mem-bully-nya
Miss Typo
kapan Nara kasih pelajaran Selina dkk, gak sabar lihatnya
Miss Typo
geram bgt sama orang seperti Selina itu
Miss Typo
gak sabar mereka tau siapa Nara
Anonymous
.
Henny Nuraini
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Rosmaliza Malik
takan betul Rina yg buat
Ninik Rochaini
iki jenenge bodoh...
Ninik Rochaini
gk suka dg pembullyan...jgn bikin kesal donk cerita ny...
Rosmaliza Malik
mereka ni lupa ke sekolah ni milik kakek nara....
Rosmaliza Malik
rasakan ....kifarah lu udah datang...puteri
Rosmaliza Malik
nah bunga untukmu kerana berani melawan Selina and the geng.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!