Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?
Bagaimana rasanya hidup satu ginjal 2
2 tubuh terbaring di atas brangkar rumah sakit,satunya tidak sadarkan diri dan satu lagi masih sadar,tapi mungkin beberapa menit kemudian, dia sudah tidak akan sadarkan diri.
Mata Kaira terus berair,bahkan para dokter dan suster yang mengatasinya tadi mengatakan tolong jangan terus menangis.
“Aku tidak ada menangis dokter, tapi mataku yang tidak tahan mengetahui pedih nya hidup yang aku jalani.”itulah jawabannya.
Lalu manik mata Kaira bergerak melihat ke arah Andini yang tidur di brangkar sebelahnya, lalu senyum tipis muncul di bibirnya.”lo beruntung ya di lahirkan di dunia,lo yang kena musibah gue yang harus tanggung jawab.”ucapnya dengan hati yang sangat sesak.
Lalu secara perlahan, kesadaran Kaira mulai menghilang.dan…
Ya..gadis itu sudah tidak sadarkan diri.
Suara sahutan kaki melangkah masuk ke dalam ruangan,beberapa dokter dan suster masuk ke dalam ruangan untuk melakukan tindakan operasi.
.
Fathan menutup sampul bergambar doraemon itu.
Kembali lagi ia menghela nafas dengan matanya yang tertutup.
“Huhh….lo anak hebat,bisa bisanya lo bertahan di kehidupan yang setiap hari menyiksa lo.”
Ucapnya sembari menatap bintang dan bulan yang mengeluarkan cahaya yang tidak terlalu terang itu.
Dia tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya seseorang yang baru saja masuk ke kehidupan Kaira.
Tadi Fathan berada di ruang tunggu tempat Kaira melakukan operasi ginjal.tapi ke dua orangtua nya mengusir pria itu.
Lalu kembali lagi Fathan membayangkan ucapan kedua sahabatnya.setiap hari pasti ada saja luka yang ada di tubuh Kaira jika gadis itu masuk ke sekolah.
Fathan memasukkan buku yang ia baca ke dalam tas milik Kaira.
Drtt….
Drtt….
Dering ponsel milik pria yang ia letakkan di samping nya itu berbunyi,lalu mata Fathan membaca nama yang tertera di sana.
“Mama❤️”
Fathan segera menggeser layar ke tombol warna hijau.
“Hal-“
“Halo sayang,kamu dimana? Kenapa sedari tadi belum pulang?”
Belum juga Fathan menyapa ibunya, wanita itu sudah mengeluarkan beberapa pertanyaan dari seberang telepon.
“Ini aku lagi di rumah sakit mah..”
“Hah? Kamu ngapain kesana? Apa yang terjadi?”
“Ini ada kawan Fathan yang sakit jadi aku kesini..”
“Siapa?”
“Teman satu sekolah mah..”
“Jadi kamu satu harian di rumah sakit? Kamu belum ganti baju sayang?”
“Belum mah..ini aku udah mau pulang kok.”
“Hmm cepatlah nak,mama tunggu di rumah,ini udah malam sekali.”
“Iya mah,,byyee…”
Tutt…
“Nanti gue kesini lagi..”
Tadi ia mendengar bahwa operasi transplasi ginjal bisa memakan waktu sekitar 1 jam.
Pria itu berdiri dari duduknya lalu melangkah menuju parkiran rumah sakit.
Tidak terasa hari sudah malam.dan satu harian ini dia berada di dalam rumah sakit, menyaksikan pahitnya hidup seorang gadis yang kebetulan singgah di hidupnya.
.
Fathan melangkah kan kakinya memasuki sebuah rumah dua lantai.
“Kenapa nggak pulang dulu buat ganti baju sayang?”Raisa,yah wanita yang berparas cantik dan masih terlihat muda itu bernama Raisa, dandanan nya selalu terlihat natural walaupun make up menempel di wajahnya.
“Nggk sempat mah..”
“Kamu mandi dulu siap itu kita makan bareng,papah juga tadi baru pulang, lagi mandi di kamar.”
Pemuda itu hanya mengangguk kan kepalanya lalu melangkah kan kaki menaiki tangga menuju kamarnya.
Sedangkan Raisa kembali duduk di atas kursi sofa yang ia duduki tadi.