NovelToon NovelToon
BLUE IRIS

BLUE IRIS

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:617.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: farala

Gadis cantik yang sangat periang itu tiba tiba harus mengalami nasib yang sangat tragis,dia hamil di luar nikah,dan ternyata ayah dari anaknya adalah tunangan dari sang kakak tiri.
Keinginan untuk bisa bersama dengan pria itu adalah hal yang mustahil.
Dia menggantungkan harapan agar hidupnya bisa bahagia seperti layaknya blue iris(bunga iris biru) yang melambangkan sebuah harapan, harapan bahagia dengan atau tanpa pria yang sudah merenggut sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya yaitu.... kesucian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 : Janji Arka

Seperti biasa setelah pulang dari hotel,Elna akan langsung ke rumah Arka.Meskipun melihat kondisi Ozkhan yang jauh lebih baik,Elna memutuskan hanya akan membuatkan makan malam untuk Arka setelah itu dia akan langsung pulang,permintaan Arka yang mengharuskannya untuk menginap sementara waktu tidak di lakukan.

Kendaraan melaju di tengah jalan raya yang sangat padat,lebih lama waktu yang di butuhkan Elna untuk sampai di mansion Arka.Karena terjebak macet,dia memilih menepikan kendaraan nya di pasar tradisional yang dia lewati."Aku bisa mencari bahan makanan di sini,dari pada di supermarket yang serba mahal,mending di sini,biasanya juga ikannya segar segar."

Elna menyusuri sepanjang lorong lorong penjual yang menjajakan banyak sekali bahan masakan yang terlihat sangat segar,beberapa sayur mayur sudah masuk di kantong belanjaan nya,sisa membeli lauk nya,setelah lumayan lama berkeliling,pilihannya jatuh pada kepiting gemoy yang sangat menggugah selera dan beberapa jenis ikan segar yang di simpan dalam wadah yang berisi air agar ikan dan kepitingnya itu tetap segar hingga tiba di rumah.

Berjalan keluar,mata indahnya menatap sebuah bunga dalam vas kaca yang sangat cantik."Apa ini bunga iris biru?"Tanya Elna pada wanita tua yang menjual berbagai macam bunga yang sangat indah."Betul sekali nona,ini iris biru,apa nona tau bunga ini?"Ujar wanita tadi."Aku belum pernah melihatnya langsung,biasanya juga hanya lewat internet."Elna terlihat malu malu."Bunga ini melambangkan sebuah harapan,apa nona tau?"Elna menganggukkan kepalanya."Iya bu aku tau,aku ambil yang ini ya?"Pilihannya jatuh pada bunga dalam vas yang terletak di bagian paling ujung,bunga iris biru sedikit keunguan sangat menarik perhatiannya."Ternyata nona pintar juga memilih bunga."Wanita tadi memberikan bunga yang Elna pilih."Makasih bu."

Melihat matahari yang sudah hampir terbenam menandakan malam sebentar lagi akan menyapa,Elna sadar kalau dia sudah terlalu lama berada dalam pasar."Mati aku,ini sudah malam dan aku masih di sini,bisa bisa tuan penguasa itu mendamprat ku habis habisan karena makan malam nya terlambat.Terburu buru Elna mengendarai kendaraannya,untung saja meskipun masih padat tapi sudah tidak semacet tadi.

Setelah perjuangan panjang akhirnya Elna tiba di mansion Arka,tukang kebun yang kebetulan belum pulang membantu membawa kan belanjaan Elna.Elna melangkah kan kakinya menyusuri jalan setapak hingga hampir tiba di depan pintu,namun langkahnya terhenti saat melihat mobil yang dia kenal terparkir cantik di garasi rumah Arka berdampingan dengan mobil mewah pemilik iris company tersebut.

"Bukankan ini mobil chef Rey,apa yang dia lakukan di mansion ini?"Elna tampak berpikir keras,namun semenit kemudian dia kembali melangkahkan kakinya,"Pasti chef ada perlu dengan kak Arka."Elna membuka pintu perlahan,sayup sayup terdengar suara dua orang yang sedang berbicara serius.Rumah mewah itu,tidak langsung memperlihatkan ruang tamunya saat masuk,ada sekat yang memisahkan ruangan tamu dengan tempat Elna sekarang berdiri.

"Kalau tentang Freya,maafkan aku,aku tidak tau kalau dia adalah kekasihmu.Tapi untuk Elna aku minta maaf,sangat minta maaf,aku tidak bisa melepaskannya."Arka masih tetap pada pendiriannya,tidak mungkin dia melepas Elna setelah apa yang dia perbuat pada wanita itu di masa lalu.

Elna yang mendengar namanya di sebut sebut jadi penasaran,dia lebih memilih untuk menguping pembicaraan Arka dan Rey, apalagi mereka terdengar akrab,Elna mulai berpikir tentang hubungan mereka berdua.

"Bisa kakak jelaskan padaku,kenapa aku harus mengalah kali ini?Kalau alasan kakak tidak masuk di akal.kita akan berjuang secara sehat untuk mendapatkan cintanya."Suara Rey sudah naik satu oktaf."Tidak bisa Rey,ikatan ku sangat kuat dengannya.dan sekeras apapun perjuangan mu tidak akan menggoyahkan ku."

"Kakak?"Elna bingung dengan Rey yang memanggil kakak pada Arka."Apa lagi ini?"

"Tapi kenapa kak?!"Rey mulai emosi karena kali ini kakaknya tidak bisa menuruti permintaannya."Itu karena anak yang di rawat di rumah sakit saat kau melihatku di sana adalah anakku Rey,dia darah dagingku."

Praangggg........

Tanpa sengaja Elna menjatuhkan vas bunga yang dia beli dari wanita tua di pasar tadi.Mendengar suara benda jatuh,Arka dan Rey kompak berbalik dan mencari di mana arah keributan itu,dan seketika Arka berdiri melihat Elna yang diam terpaku menatap ke arahnya,Elna sadar apa yang telah dia lakukan,dengan tatapan kosong ia duduk dan memunguti pecahan vas yang berserakan,lumayan susah untuk dia bergerak,karena air dari vas yang terjatuh tadi menggenang di sekitarnya.

Pecahan kaca yang lumayan besar melukai tangan nya,darah mulai menetes bersamaan air matanya yang sudah tidak bisa terbendung lagi.Arka dengan sigap menghampiri Elna,berjongkok di depan wanita itu sambil memegang tangan Elna yang mengeluarkan banyak darah."Kamu tidak apa apa?" Tanyanya terlihat khawatir.Elna tidak menyahut,matanya hanya memandang bunga iris yang tergeletak di lantai yang di penuhi dengan air yang sudah berubah warna karena bercampur dengan tetesan darahnya dan serpihan vas bunga yang lumayan banyak.

"Rey,pulang lah dulu,nanti kita bicara lagi."Arka mengusir Rey yang berdiri di belakangnya.Namun Rey tidak perduli dengan kata kata sang kakak, dia pun berjongkok dan berencana membantu Elna." Apa kau tidak mendengarkan kakak?Pulanglah dulu,kita bicara lagi di rumah utama bersama Baba dan Anne."Dengan terpaksa Rey harus meninggalkan mansion Arka, meskipun sangat ingin mendengar penjelasan lebih, namun dia masih menghargai kakak nya.

Setelah Rey pergi,tinggallah Arka dan Elna berdua."Sini aku obati tangan mu."Ajak nya, lalu mencoba membuat Elna untuk berdiri, namun Elna menolaknya,tatapannya masih pada bunga iris biru yang sudah terkontaminasi dengan air yang bercampur darah.

Karena Elna tidak bergeming, Arka mengangkat tubuh wanitanya menjauh dari banyaknya serpihan kaca, kemudian mendudukkan nya di sofa, Arka mengambil kotak P3K dan mulai membersihkan luka dan membalut tangan Elna."Bagaimana kau bisa membuat kan ku makanan, kalau tangan mu terluka seperti ini?"Arka mencoba bercanda agar Elna merespon perkataan nya, namun sepertinya wanita cantik itu masih syok dengan apa yang barusan dia dengar.

Arka menggenggam tangan Elna,"Maafkan aku,karena tidak memberitahumu lebih dulu,aku takut kamu akan membenciku."Elna masih bungkam,hanya menatap lurus ke depan mengingat kembali kejadian hari itu."Kenapa kakak melakukannya?"Elna menatap Arka sendu."Maafkan aku,aku tau saat itu kau sedang mabuk,sebenarnya aku bisa saja untuk tidak menyentuhmu,tapi entah lah aku tidak bisa menahannya."

"Umur ku masih tujuh belas tahun saat itu,apa tubuh kurus ku begitu menarik untuk seorang pria dewasa sepertimu?Aku rasa tidak.Apa alasanmu melakukanya kak?"Netranya mulai mengeluarkan cairan bening kembali,perlahan Arka menghapus air mata Elna yang mengalir begitu deras di pipinya.Arka bungkam,dia bingung harus mengatakan apa pada Elna,tujuh belas tahun,ya sesuai perkiraannya saat itu,namun tubuh ranum di usia tujuh belas tahun yang di katakan kurus oleh Elna bisa menghipnotis Arka,hingga dengan akal sehatnya dia melakukan sesuatu yang melanggar norma agama.

"Kenapa kakak tidak mencari ku?"Elna kembali mencecar Arka dengan pertanyaan pertanyaan yang memberatkannya."Aku mencari mu,tapi identitasmu sama sekali tidak aku tau kecuali kalung berlian yang tertinggal di kamar hotel dengan inisial E,hanya itu yang aku punya,apa kau tau,aku seperti mencari tumpukan jarum dalam jerami.Aku melakukan pencarian selama beberapa tahun tapi tidak bisa menemukanmu,hingga tanpa di sengaja aku bertemu denganmu untuk yang kedua kalinya di restoran hotel hari itu.Seandainya relasi bisnisku tidak ada sudah pasti aku membawamu."

"Aku mengaku salah,tapi bisakah kamu melupakannya demi Ozkhan?Aku akan mengganti hari hari mu yang pasti sangat kesulitan di saat harus melahirkan Ozkhan tanpa ayah,aku akan mengganti semuanya meskipun harus mempertaruhkan nyawaku.Jadi percayalah padaku,kita akan merawat Ozkhan bersama."

...****************...

1
Hazel
ceritanya sangat bagus sekali
Nawalia Mohdlekat
Luar biasa
sri endah
Suka alurnya. Semangat Thor/Angry/
Laode Zakaria
Luar biasa
Risma Eandless
Lumayan
Enung Nurlaela Noenkandenk
Luar biasa
Azalea New
luar biasa
Sri Suhartati
Luar biasa
Sri Suhartati
Kecewa
Mariani SPd
wah Anne Efrina keren banget
Mariani SPd
bener tuh keluarga di kutuk wkwkwk
kek gak ada yg lain aja
Mariani SPd
dari awal kisahnya udah bagus banget lho Thor, tapi makin ke ujung kok muter2 di keluarga itu aja.
kek g ada orang lain aja gitu.
Mariani SPd
kasihan Arissa thor.....tega deh author nya
Mariani SPd
duh sedih banget....
Mariani SPd
Rey.......sadis ternyata
Mariani SPd
semangat Elna
Mariani SPd
kok bisa jahat gitu Rey
Mariani SPd
gak mudeng Thor seluk beluknya, males mau mikir hehehe
Mariani SPd
oalaaa kok jadi ribet gini sih
kek dah habis aja stok cewek cowok
Mariani SPd
berbesar hati lah Rey
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!