Jebakan Cinta Si Gadis Bandel

Pagi hari begitu membuka mata betapa panik nya Daniel saat bangun sudah tidak lagi menemukan istri kecilnya.

Daniel memakai asal kemeja nya lalu segera bergegas mandi dan mencari Alya saat kamar sudah sepi.

" Kemana istriku, apakah dia tidak merasakan sakit di tubuh nya sampai sepagi ini dia sudah hilang" cemas Daniel menuruni tangga dengan sangat cepat tak sabar ingin menemukan istri kecilnya yang bandel .

" Alya " Berulang kali Daniel memanggil namun tak terdengar sahutan .

" kemana dia" suara panik Daniel saat bertanya pada beberapa pelayan tak ada satupun yang melihat istri nya.

Daniel kembali menuju kamar nya dengan langkah lebar serta perasaan cemas .

Saat berdiri di ambang pintu kamar mata Daniel menatap secara intens setiap sudut lalu tatapan nya berfokus pada pintu balkon yang terbuka .

" Huftt" lega Daniel dia terlalu panik dan berfikiran buruk , setelah menutup pintu Daniel segera menuju balkon kamar.

" Alya" teriak Daniel langsung berlari memegang Alya yang sudah berdiri di atas tembok pagar balkon yang sangat tinggi tanpa ada pengamanan .

" Kamu ngapain " tegas Daniel yang jantung nya hampir copot melihat istrinya berdiri di atas tembok samping pagar balkon.

Kamar mereka berada di lantai 3 dan Daniel sama sekali tak bisa membayangkan jika istri kecilnya itu sampai jatuh dari tempat setinggi itu .

plakk

Daniel menampar paha Alya yang hanya memakai kemeja milik nya tanpa bawahan membuat kaki Alya hampir terekspos sampai ke atas .

" Apa yang kamu lakukan " tanya Daniel mengelus pelipis nya melihat Alya yang naik ke atas tembok samping pagar balkon sepagi ini dan Daniel juga tau kalau Alya masih kesulitan berjalan karena hal yang mereka lakukan semalam.

" jawab Alya " gertak Daniel pada Bocil yang berdiri menunduk mengelus paha nya yang baru saja di tampar walaupun tidak keras tapi cukup berasa .

" Alya tolongin burung kecil yang terjebak diantara kabel-kabel itu" tunjuk Alya keatas membuat Daniel menarik nafas panjang agar tak memarahi Bocil itu sepagi ini.

" Akkk" ringis Alya saat Daniel menggenggam tangan nya dan membawanya kembali ke kamar, Alya sama sekali tak bisa berjalan cepat karena merasa sakit di antara kedua kaki nya .

Daniel mengangkat Alya yang seperti nya sangat kesusahan berjalan itu lalu membawanya kembali ke atas ranjang.

" Kalau jalan aja kamu masih kesakitan kayak begitu Al , kenapa kamu harus manjat segala " tak habis pikir Daniel .

Dia sangat iba melihat istri kecilnya yang sedang merasakan efek dari kegiatan mereka semalam bahkan Daniel sudah berniat akan memanjakan nya selama beberapa hari ini .

Tapi baru bangun tidur saja Daniel sudah di buat marah oleh gadis bandel itu .

" Mmm, kan kasihan burung kecil nya Daddy nanti kalau kena sentrum kabel gimana ?" jawab Alya menatap Daniel menjelaskan niat baik nya.

" Jadi biar kamu yang kena sentrum kabel gitu" suara besar Daniel yang membuat Alya kaget.

" Alya kan hati-hati Daddy" jawab Alya yang mengisyaratkan bahwa dia tidak kenapa Napa juga setelah menolong burung kecil itu.

" Ngejawab aja ya kamu, kalau jatuh gimana, kamu bisa mati Al" Daniel begitu geram melihat Bocil bandel di hadapan nya itu.

" Kamu masih sakit Al untuk jalan aja susah dan kamu malah manjat tembok hanya demi menyelamatkan seekor burung kecil " Daniel memejamkan mata tak terbayang sesakit apa yang harus di tahan istri kecilnya saat melangkah.

" Nggak papa kok Daddy , lagian Alya senang kok liat burung kecil itu kembali terbang bebas " senyum tulus Alya yang membuat Daniel ingin menjitak kepala nya saat itu juga .

" Lalu apa kau ingin membuat aku gila jika kamu jatuh dan berakhir naas dibawah sana" marah Daniel tak lagi mengomeli gadis kecil itu tapi sudah memarahi nya.

wajar saja Daniel marah Alya baru saja melakukan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensi.

Melihat Daniel yang sudah marah tentu saja Alya tak berani menatap nya tapi sembari menunduk gadis kecil itu berfikir juga selain salah keinginan nya menolong burung kecil itu juga terbilang berbahaya.

melihat Daniel yang semakin marah Alya terpaksa harus memakai salah satu cabang oleh raga yaitu berbohong.

...Baru tau ya kalau berbohong adalah salah satu cabang olah raga bela diri 😂....

Dalam diam nya seketika Alya terisak dan meringis, membuat Daniel yang sudah marah dan mendiami nya itu merespons.

" Kamu kenapa Al?" cemas Daniel saat mendengar tangisnya lirih istri kecilnya.

" Hiks , sakit , Daddy rasanya nyeri sekali" tangis Alya merapatkan kedua pahanya .

" Astaga Sayang, kamu tadi mandi tidak berendam dulu'' tanya Daniel begitu perhatian menenangkan Alya yang seperti merasakan sakit sampai air mata nya berjatuhan .

Daniel tau Alya sudah mandi karena rambut nya masih basah .

Alya menggeleng polos dengan ekspresi wajah menahan sakit membuat Daniel semakin cemas.

Daniel membawa Alya ke kamar mandi lalu mengisi bathtub dengan air hangat dan menaruh Alya di dalam nya setelah melepas pakaian.

" Berendam sebentar ya biar nyeri nya hilang" kata Daniel perhatian mengelus kepala Alya yang sudah duduk berendam dalam bathtub itu .

" Maaf Daddy bermain terlalu kasar semalam sampai kamu merasa sakit seperti ini " Daniel merasa bersalah melihat Alya yang menangis karena sakit di antara kedua kaki nya .

" Hiks , Alya , lapar boleh makan kan Daddy " cicit Alya menatap Daniel yang duduk di tepi bathtub itu dengan tatapan takut nya membuat hati pria dewasa itu semakin luluh lantah .

" Ya boleh dong Sayang, masa enggak" jawab Daniel mengecup kening Alya .

" Hiks , Daddy kan masih marah sama Alya " tangis Alya dengan air matanya yang berderai derai sangat menyesal atas hal yang dia lakukan .

" Hiks , kalau Daddy masih marah , Alya nggak akan nyaman makan , mending Alya nggak usah makan aja " ucap Alya yang semakin mengeruk hati pria dewasa itu agar segera memaafkan nya .

" Daddy nggak marah kok Sayang" suara lembut Daniel yang terdengar begitu hangat menghapus air mata istri kecilnya yang sudah terlihat sangat takut jika Daniel marah.

Sebenarnya Daniel ingin marah sekali saat ini tapi mengesampingkan itu Daniel tak ingin istri kecilnya sampai sakit.

kondisi Alya belum stabil jika Daniel memarahi atau mendiami nya tentu Alya akan semakin sakit karena tak makan serta beban pikiran .

Belum juga Daniel marah Alya sudah ketakutan seperti ini sampai takut makan apalagi kalau Daniel mendiami nya entah bagaimana kondisi Bocil itu .

" Daddy tidak marah , Daddy Sayang Alya " ucapan penuh cinta Daniel mengangkat Alya keluar bathtub menuju ruang ganti .

" Hehehe , nggak jadi kena marah " kekeh Alya membatin dengan senyum nakal nya tapi walaupun begitu sejujur jujurnya Alya memang takut kalau Daniel sampai mendiami nya .

next.

...“Seekor burung yang duduk di atas pohon tak pernah takut rantingnya patah karena kepercayaan nya bukan pada canggah dahannya tetapi pada kemampuan nya terbang”...