Di Madu

Adit langsung menghampiri Kamelia dan berdiri di sampingnya, namun Kamelia bersikap acuh karena dia masih kesal dengan ucapan suaminya itu.

"Maafkan saya Lia, kamu kenapa gak mau ikut dengan supir untuk ke kantor saya?? "

tanya Adit dan Kamelia menghela nafasnya.

"Saya gak mau kesana saja dan buat apa juga kesana, sudah sana mandi sebentar lagi makan malam jangan biasakan orang tua yang menunggu. "

jawab Kamelia yang langsung mengalihkan pembicaraannya karena dia malas berdebat dengan Adit.

Adit tidak banyak berkomentar lagi dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, Kamelia selesai mengeringkan rambutnya dan langsung memakai pelembab wajahnya lalu berjalan menuju lemari untuk menyiapkan pakaian Adit.

Kamelia tidak menunggu Adit selesai mandi, dia langsung keluar kamar setelah menutup semua jendela dan gordennya, ternyata Mama mertuanya sedang menghidangkan makanan di atas meja.

"Hai Mama....."

sapa Kamelia yang langsung menerima piring dari pelayan.

"Hai Sayang......kamu kaget yaa Adit ada di kamar. "

jawab sang mertua dan Kamelia hanya tersenyum.

Kamelia mengelap piring juga sendoknya lalu menata nya seperti biasa dan membantu menghidangkan Makanan juga.

"Mama.....makanannya banyak sekali, ada tamu datang memangnya?? "

ucap Kamelia yang heran melihat makanan terlihat banyak.

"Kan ada Adit yang ikut makan loh, biar banyak menu makanannya juga siih. "

ucap Mama mertuanya dan Kamelia menganggukkan kepalanya.

"Besok nyalon sama Mama yu sayang, biar Mama ada yang menemani juga, mau yaa??? "

pinta Mamanya Adit dan Kamelia pun menyetujuinya.

"Boleh Mama dan Lia mau antar Mama. "

jawab Kamelia yang setuju dan Mamanya Adit langsung tersenyum senang.

"Kamu juga ikut nyalon juga laah, jangan hanya Mama sendiri. "

ucap nya kembali dan Kamelia menganggukkan kepalanya.

Adit menghampiri bersamaan dengan Papanya, Kamelia lega karena Adit memakai pakaian pilihannya, seperti biasa Kamelia menyiapkan makanan untuk Adit terlebih dahulu.

"Mau sama apa temen nasinya?? "

tanya Kamelia saat Adit fokus menatap tangan Kamelia yang cekatan memilih makanannya.

"Terserah kamu yang pilihkan. "

jawab Adit dan Kamelia mengiyakannya.

Semuanya langsung makan dalam keheningan setelah Kamelia selesai menyiapkan makanan Adit dan makanan untuknya juga, makan malam pun selesai Mama nya Adit mengajak berkumpul di ruang keluarga terlebih dahulu dan semua setuju.

Hanya Kamelia yang belum bergabung karena dia menyiapkan makanan juga minumannya untuk teman mengobrol nya.

"Kamu ada masalah apa Adit?? Wajah kamu kusut sekali di lihatnya. "

tanya Mamanya saat melihat wajah putranya berbeda dari biasanya.

"Adit gak ada masalah apapun Maa, minggu depan saat acara. Lia di ajak gak?? "

tanya Adit yang penasaran dengan jawaban Mamanya.

"Kalau Mama bagaimana maunya Kamelia, Mama maunya Kamelia datang siih, tapi nanti di perkenalkan nya bagaimana?? orang orang kan gak tahu kalau Kamelia istri kamu juga. "

jawab Mamanya Adit dan Adit langsung terdiam.

kamelia datang menghampiri dengan tangan membawa nampan berisi minuman juga cemilan, Kamelia langsung menatanya di meja.

"Kamu ini kebiasaan sekali, biarkan pelayan yang melakukannya dan kamu duduk harusnya. "

ucap Mamanya Adit saat Kamelia selesai menata makanannya.

"Gak apa apa Mama kan cuma minuman sama cemilan saja. "

ucap Kamelia dan Mama mertuanya menggelengkan kepalanya.

"Lia kamu mau datang gak ke pesta ulang tahun perusahaan?? "

tanya Adit dan Kamelia langsung terdiam.

"Kalau boleh memilih sih, lebih baik gak ikut dan pulang ke rumah Mama saja, aku gak terbiasa di tengah tengah orang banyak dan asing. "

jawab kamelia dan Adit langsung menyeyujuinya.

"Jangan ke rumah Mama kamu kalau bisa, di apartement yang kemarin Adit itu paling aman buat kamu Sayang, nanti disana kita lengkapi bahan bahan makanan biar kamu gak bosan. "

ucap Mamanya Adit yang memberikan saran karena merasa takut kalau Cindi mencaritahunya.

"Boleh Maa dan Lia mau. "

ucap kamelia yang menyetujui usulan Mama mertuanya karena Kamelia yakin semua demi kebaikannya.

"Apartement itu salah satu aset Prapta grup, tapi orang orang gak tahu kalau itu milik Prapta Grup, kamu aman disana Lia karena Apartement itu di lindungi keamanannya. "

jelas Papanya Adit dan Kamelia menganggukkan kepalanya.

"Lia merasa aneh kenapa Lia seperti di sembunyikan?? Apa ada masalah kalau Lia muncul di publik. "

tanya Kamelia yang merasa penasaran dengan keluarga suaminya.

Adit langsung terdiam dan bingung mau menjawab apa, kalau di jawab yang sebenarnya pasti orang tuanya akan tahu yang sebenarnya.

Adit akhirnya memantapkan hati untuk mengungkapkan semuanya, agar Kamelia Aman nantinya dari Cindi karena Adit takut Cindi akan menyerang Kamelia setelah dia menggugat cerai dengan buktinya.

"Sebenarnya Adit sedang melakukan penyelidikan ke Cindi dan Handi yang di minta mengumpulkan semua bukti, Adit merasakan kejanggalan pada Cindi dan ternyata benar, dia melakukan kelicikan di belakang Adit dan kenapa Lia harus di sembunyikan karena Adit takut Cindi nekad terus mempublikkan Kamelia dengan fitnah, makanya Adit mengantisipasinya dan kalau bisa saat pesta Lia jangan hadir karena setelah pesta Adit akan menerima semua bukti lalu menceraikan Cindi, semua demi kebaikan Lia. "

jelas Adit dan membuat kedua orang tuanga menghela nafasnya.

"Mama dari awal sudah peringatkan kamu Adit, tapi karena kamu sedang di mabuk cinta jadinya gak perduli dengan komentar orang lain, segeralah ungkap kejahatan wanita itu Adit karena dia sudah tidur dengan banyak laki laki sebelum kamu menikahinya. "

ucap Mamanya dan adit mengiyakannya.

"Perlu bantuan Papa gak?? Kasihan kalau Handi bekerja sendiri loh. "

ucap Papanya dan Adit terdiam sejenak.

"Sudah bantu saja Paa jangan nawarin segala, semua demi kebaikan Adit juga kan, biar Adit kita bahagia dan kembali seperti dulu. "

ucap Mamanya dan Adit langsung setuju.

"Baiklah Papa, Adit terima bantuannya dan Adit hanya meminta tolong lindungi identitas Kamelia karena Cindi wanita tenang tapi sangat licik. "

ucap Adit yang setuju dengan saran Papa nya.

"Baiklah dan besok Papa akan minta Asisten Papa menemui Handi. "

ucap Papanya dan Adit menganggukkan kepalanya.

Kamelia hanya menjadi pendengar setia saja karena dia bingung harus berbicara apa, Kamelia merasa Iba dengan Adit dan dia hanya bisa berdoa untuk kebaikan Adit saja karena dia tidak bisa banyak membantu.

"Lia kamu jangan takut karena aku akan menjaga kamu, pokonya kamu seperti biasa saja beraktifitas jangan banyak memikirkan apapun lagi. "

ucap Adit saat memandang wajah Kamelia yang terlihat bingung.

"Mau tinggal di Apartement mulai sekarang gak?? Nanti Mama antarkan kamu sekalian kita belanja juga. "

tanya Mamanya Adit dan Kamelia menatap ke arah Adit.

"Terserah kamu maunya kapan Lia. "

ucap Adit yang memang melihat kebimbangan Kamelia.

"Kamelia terserah saja maunya kapan, yang penting jangan senin takut di kantor banyak kerjaan. "

ucap Kamelia dan Mamanya Adit mengiyakannya.

.

.

Bersambung.....