Mertuaku Selingkuhanku

IBU Melinda lalu memberikan alasan nya soal mengapa ia memberikan jabatan tinggi untuk David bekerja dikantor perusahaan nya kepada Almira.

"Mamah memberikan jabatan tinggi kepada David karena agar semua karyawan Mamah menaruh hormat kepada David yang nanti nya David akan menjadi menantu Mamah. Kalau Mamah mengangkat David sebagai anggota pegawai biasa saja, nanti yang ada David akan dianggap remeh oleh para karyawan Mamah yang Notabene nya adalah orang-orang berada. Mereka nanti akan menggosipkan soal hubungan kalian berdua dan membuat malu Mamah karena telah menikahkan anak nya dengan orang yang pekerjaan nya setara dengan mereka. Karena Mamah adalah CEO Pemilik dan Pemimpin perusahaan itu, tentu nya Mamah akan malu dan marah jika mendengar mereka mengolok-olok David langsung. Itulah alasan Mamah mengapa mengangkat David sebagai karyawan yang jabatan nya tinggi." Almira pun manggut-manggut mendengarkan nya.

David hanya tersenyum saja beserta kedua orang tua nya, sebab apa yang dibicarakan oleh Ibu Melinda itu memang sering terjadi dikhalayak umum khusus nya seorang pemilik perusahaan yang sering menikahkan anak nya dengan orang-orang besar seperti orang kaya atau minimal pekerjaan nya sebagai Direktur atau Divisi kasta atas di dunia perkantoran.

Kemudian mereka lanjut MEMBAHAS Kapan ACARA PERNIKAHAN David dan Almira itu dilakukan.

"Sekarang kalian tentukan tanggal kapan kalian akan menikah itu, kami sebagai orang tua hanya mengikuti kemauan anak-anak kami saja." Ujar Ayah nya David dan Ibu Melinda serta Ibu Ayunda pun membenarkan ucapan tersebut. Almira menatap David dan bertanya,

"Menurut mu kapan tanggal yang bagus untuk kita menikah sayang?"

"Terserah kau saja sayang, aku tak bisa menentukan nya kapan. Sebab..." Ucapan David terhenti karena ia segera ingat bahwa ia tak boleh mengatakan bahwa Sebab mereka menikah karena Almira yang sedang mengandung anak nya.

Ibu Ayunda dan suami nya berkerut dahi nya dan Ibu Ayunda bertanya,

"Sebab apa Nak? Kenapa ucapan mu tak dilanjutkan???"

"Ini Mah, Sebab kalau sekarang kita merencanakan kapan waktu nya acara itu dilakukan. Terkadang sering terjadi adanya halangan dihari itu, entah apa itu penyebab nya."

"Iya memang benar apa yang dikatakan David itu, saya juga seringkali mengadakan rapat dihari dan tanggal yang sudah ditentukan dengan rekan bisnis saya. Tapi setelah tiba dihari dan tanggal yang sama, terkadang sering ada kendala yang tak di sangka-sangka."

"Iya itu benar sekali, Ibu Melinda. Saya juga sebagai Dosen sering merasakan hal itu." Ujar Ibu Ayunda dan membuat alasan David itu semakin kuat.

Ayah nya David pun mengambil jalan tengah dari obrolan itu,

"Yasudah kalau begitu kita ambil jalan tengah nya saja. Rencana David dan Almira menikah itu setelah kalian lulus wisuda kan?" Almira dan David menganggukkan kepala nya bersamaan.

"Nanti dihari setelah kalian wisuda, baru kita rencanakan matang-matang tanggal yang tepat untuk mengadakan acara pernikahan kalian. Jadi mulai dari sekarang sampai tiba kelulusan kalian berdua, kita sudah siap-siap merencanakan nya sampai waktu nya tiba. Bagaimana apa kalian setuju dengan saran Papah ini???"

"Kami setuju Pah." Ujar David dan Almira bersamaan.

"Jodoh memang tak akan kemana." Ujar Ibu Ayunda dan membuat sepasang muda-mudi itu tersenyum tersipu malu dibuatnya.

Saat itu para pembantu rumah itu sudah selesai memasak untuk mereka makan malam. Ibu Ayunda dan Pak Agustio lalu mengajak Almira serta Ibu Melinda untuk ikut makan malam dirumah itu. Mereka berdua tak menolak nya dan kini mereka berlima sudah berada di kursi meja makan untuk makam malam bersama.

Disela makan malam pun mereka saling berbincang membahas apa saja soal anak mereka masing-masing. Diwaktu David kecil dan juga Almira pun mereka bahas oleh orang tua masing-masing dan hal itu membuat mereka tertawa lepas mendengar kelucuan-kelucuan yang pernah dilakukan oleh anak mereka masing-masing semasa kecil hingga dewasa.

Setelah makan malam mereka selesai, satu kamar cukup besar yang berisi dua ranjang sudah disiapkan untuk tempat tidur nya Almira dan juga Ibu nya. Mereka berdua tak keberatan diberi tempat dalam satu ruangan dan hal itu yang membuat David agak galau. David tak bisa mengunjungi Ibu Melinda dengan leluasa karena ada nya Almira didalam kamar itu. David dan Ibu Melinda sudah berencana akan melakukan hubungan badan pada malam itu dan satu-satunya kendala adalah Almira.

Malam telah larut dan penghuni rumah itu sudah berada di kamar nya masing-masing. David berada di kamar nya dan ia sedang menunggu Ibu Melinda keluar dari kamar itu. Saat itu Almira masih bangun dan sedang memainkan ponsel nya dan Ibu Melinda diam-diam sedang chating dengan David. Kemudian David menyuruh Ibu Melinda untuk berpura-pura tidur agar Almira nanti nya mengikuti nya tidur.

Gagasan David itu pun dilakukan oleh Ibu Melinda dan Ibu Melinda berkata kepada anak nya bahwa ibu nya akan tidur duluan. Almira mengiyakan nya saja dan kini Ibu Melinda pun berpura-pura tidur. Almira masih terbangun dan ia sedang asyik menonton film Korea di ponsel nya. Hingga Waktu dijam dinding kamar itu sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan Almira mulai menguap beberapa kali.

Kemudian Almira pun menyudahi menonton film Korea nya itu karena mata nya sudah lengket sekali. Akhirnya Almira pun tertidur dengan lelap nya dan dengkur kecil mulai terdengar. Hal itulah yang menjadi pertanda bahwa Almira sudah tertidur dengan lelap nya. Ibu Melinda bangun dan melihat anak nya sudah tidur pulas, lalu diam-diam ia bangun dan pergi keluar dari kamar itu. Ibu Melinda hanya memakai pakaian baju tidur model kimono nya saja dan tanpa memakai dalaman yang menutupi dua bukit sekal dan goa kewanitaan nya itu.

Ibu Melinda sudah tiba di depan kamar David, lalu ia membuka pintu itu. David ada di dalam dan ia sudah tertidur tanpa pakaian yang menutupi tubuh nya. Ibu Melinda lalu masuk dan mengunci pintu itu dari dalam, kemudian ia mendekati David yang sedang tertidur itu.

'Katanya ingin bercumbu denganku, mengapa ia malah tertidur?' Ucap batin Ibu Melinda dan Ibu Melinda segera mendekati tubuh David yang tanpa pakaian itu.

Tangan halus dengan jari-jari lentik nya Ibu Melinda itu mulai merayap menyusur dada David yang bidang itu dan ia menciumi pipi David seraya membisikan ke telinga nya David.

"Bangun sayang, aku sudah ada di sini." Sesaat David belum terbangun, tapi setelah Ibu Melinda mengelus-elus kejantanan nya David yang kemudian menegang kuat. Mata David pun terbuka dan ia langsung memeluk Ibu Melinda serta menciumi wajah nya dengan penuh kasih sayang.