NovelToon NovelToon
Mengandung Benih CEO

Mengandung Benih CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Saudara palsu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: I.U Toon

"Rachel dijodohkan demi mahar, lalu dibuang karena dianggap mandul. Tapi pelariannya justru membawanya pada Andrean Alexander—seorang CEO dingin yang tanpa sadar menanam benih cinta… dan anak dalam rahimnya. Saat rahasia masa lalu terbongkar, Rachel menyadari bahwa dirinya bukan anak kandung dari keluarga yang telah membesarkan nya.

Bagaimana kelanjutan kisah nya.
Mari baca!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.U Toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Antar Pulang

BAB. 20

Sudah lebih dari tiga puluh menit Rachel duduk di basement kantor nya hanya untuk menunggu hujan reda. Teman-teman karyawan yang lain sudah pada pulang sejak tadi hingga ia tinggal sendiri.

Karena pulang nya ia selalu menggunakan jasa ojol setiap ingin pulang dari kantornya. jika menggunakan Taxi cukup menguras uangnya. untuk menghemat uangnya iya selalu pulang menggunakan Jasa ojek online.

Hujannya sangat lebat, hingga ia tidak berani menerobosnya. Ditambah kondisinya yang sedang hamil.

Rachel hanya bisa pasrah menunggu hingga hujan reda dulu meski sekarang hari semakin sore.

" Kamu belum pulang ?"

Tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang cukup familiar dari arah belakang hingga membuatnya terjangkit dari tempat duduknya.

Rachel menoleh kebelakang untuk memastikan siapa orangnya meski iya sudah cukup hafal dengan suara itu.

Ternyata Andrean sudah berdiri di belakang nya dengan posisi tangan di masukan ke dalam saku celana hitamnya.

"Belum Pak. Saya lagi nunggu Ojek saya Pak".

Ujar Rachel Pelan.

" Mari saya antar kamu sampai rumah".

" Nggak usah pak, saya hanya menunggu hujan reda saja kok. Bapak bisa pulang aja duluan". Tolak Rachel sopan.

"Kalau begini biasanya hujannya sampai malam. Mending kamu pulang sama saya aja".

"Nggak usah pak, kalau gitu saya naik taksi saja. Saya Permisi duluan ya pak!". Rachel buru-buru pergi berjalan menjauh dari Andrean. Dia bahkan menerobos hujan yang sejak tadi ia hindari.

Rachel memang tidak ingin pulang bersama dengan Andrean. Dia takut jika ada rekan kerjanya yang melihat bisa menjadi gosip baru untuknya.

Belum lagi Intan yang selalu mencari kesalahannya.

"Rachel, kamu terlihat jelas sekali sedang menghindari saya". Gumam Andrean yang menatap ke arah perginya Rachel.

Rachel berlari keluar menuju halte yang ada di depan Kantornya. Dia memilih berteduh sebentar sambil memesan taksi. Dia tidak mungkin hujan-hujanan lagi karena badanya mulai kedinginan karena bajunya yang terkena hujan.

"Pak Andrean!". Gumam Rachel

Andrean menghampiri Rachel dengan payung di tangan nya.

" Ayo pulang, saya antar!"

Rachel tampak ingin menolak sebelum Andrean menyelanya." jangan menolak lagi, baju kamu sudah basah. Tidak mudah mencari taksi saat kondisi hujan lebat begini".

Rachel tampak ragu sebelum sebuah tangan merengkuh bahunya membawa mendekat pada Andrean hingga mereka berada di bawah payung yang sama.

Harum semerbak dari tubuh Andrean pun langsung menyeruak ke hidungnya. Tapi hal itu malah disukai oleh Rachel.

"Ayo"

Rachel hanya pasrah saat pria itu membawanya mendekat pada mobilnya. Bahkan Andrean sempat membukakan pintu mobil untuk Rachel.

" Tapi Pak, baju saya basah. Nanti yang ada mobil bapak makin basah". Rachel merasa tidak enak dengan kondisi tubuhnya yang basah semua.

"Tidak usah pikirkan itu, masuklah ke mobil nanti bajumu bisa semakin basah".

Rachel terpaksa masuk saat Andrean memaksa Rachel dengan sedikit mendorong tubuhnya. Andrean pun segera masuk kedalam mobilnya.

Andrean sempat mengibaskan air hujan yang mengenai jas hitamnya sebelum menatap Rachel yang tampak kedinginan karena Rachel terus memeluk tubuhnya sendiri sambil menggosok lengannya yang basah.

Melihat Rachel seperti itu, Andrean langsung mengecilkan AC mobilnya agar Gadis itu tidak semakin kedinginan. Hal itu tak luput dari perhatian Rachel.

Andrean kemudian memindahkan mobilnya untuk sedikit maju agar tidak menghalangi bus yang akan berhenti di halte itu.

Rachel justru kebingungan melihat Andrean justru malah menepi bukanya melanjutkan perjalanan mereka. Ingin sekali rasanya ia bertanya namun terhenti saat melihat Andrean meraih sesuatu di kursi belakang dan memberikan kepadanya, membuat Ia mengurungkan niatnya.

"Pakailah, ini masih bersih belum saya pakai. Agar tubuhmu sedikit hangat". Andrean memberikan Rachel jaketnya agar menghangatkan tubuhnya yang basah karena terkena hujan.

"Tapi bapak kan juga basah, sebaiknya bapak saja yang pakai ini". Rachel mengembalikan jaket itu kepada Andrean Namun di tolaknya

"Sudah pakai saja, Nanti kamu bisa Sakit. Lagian baju saya hanya di bagian lengan saja yang basah.

Walau sudah memakai payung, hujan yang begitu lebat membuat baju Andrean basah di bagian lengan.

"Terimakasih pak"

Saat hendak memakai jaket tersebut, Rachel di kejutkan dengan usapan lembut di dahinya. Ternyata saat ini Andrean sedang mengeringkan wajah Rachel yang basah menggunakan tisu.

Sontak saja Rachel memalingkan wajahnya menatap Andrean. Waktu di dalam mobil itu seakan melambat saat kedua pasang mata itu saling menatap satu sama lain.

Hingga perasaan aneh menghampiri Mereka

Sampai membuat mereka memalingkan wajahnya.

"Sekali lagi terimakasih pak ". Rachel juga mengambil tisu itu untuk mengeringkan wajahnya sendiri.

Rachel juga buru-buru memakai jaket milik Andrean. Terasa hangat dan sangat harum.

"Sama-sama, kita jalan sekarang. Nanti kamu tunjuk jalan kerumah mu ya".

"Iya pak ". Cicit Rachel.

Suasana pun semakin canggung bagi mereka.

"Maaf saya merepotkan pak".

 Rachel merasa tidak enak hati karena telah diantar pulang oleh Bos-nya sendiri.

"Saya tidak merasa di repot kan sama sekali kok. Jika lain kali kamu butuh tumpangan katakan saja, jangan sungkan".

Rachel sempat melirik ke wajah tampan di sampingnya itu. Tapi wajah tampan itu justru tengah melihat nya. Rachel Kemabli memalingkan wajahnya.

Jantungnya justru berdegup tak karuan saat ini. Sampai ia menarik nafasnya dalam untuk mengendalikan detak jantungnya.

Setelah menempuh perjalanan selama empat puluh menit akhirnya mereka sampai di kosan milik Rachel.

"Disini ?" Andrean menatap Rumah kecil di samping kirinya itu.

"Iya pak, Saya kos Disini! Sekali lagi terimakasih atas tumpangan nya pak".

Ini salah satu alasan kenapa Rachel selalu menolak menikah dengan Bos-nya itu. Dia malu dengan kondisinya nya yang pas-pasan.

Bahkan sekarang ini dia tidak mempunyai rumah yang layak untuk dia tempati. Kondisi nya sangat bertolak belakang dengan Andra yang sangat kaya bahkan seorang CEO di perusahaan besar. Belum lagi jika Sampai pria itu mengetahui latar belakang keluarga nya.

Kalaupun sampai mereka menikah sudah bisa dipastikan keluarga nya bisa kembali menemukan keberadaan Rachel karena menikah dengan orang Kaya. Siapa yang tidak mengenal keluarga Andrean dengan segala kekayaan nya. Mudah bagi keluarganya untuk menemukan Rachel kembali.

Yang Paling di takutkan Rachel bukan keluarganya menemukan keberadaan nya saat ini, tetapi Mengetahui jika Rachel sedang hamil anak dari orang tersohor.

Bisa-bisa merek hanya akan memanfaatkan calon anaknya kelak untuk mendapatkan uang yang banyak. Sama halnya dengan dirinya yang di manfaatkan untuk menghasilkan uang.

Semua penolakan Rachel bukan hanya masalah hati saja, tetapi banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan Rachel.

"Iya, sama-sama. Jangan berterimakasih terus-terusan. Ini kemauan saya sendiri kok." Tegas Andrean.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!