Lelah selalu dimanfaatkan sang ayah, hingga akhirnya Bella memutuskan rantai keuangan ayahnya dengan menyerahkan kesuciannya pada sang sahabat. Leo Respati, adalah pria beruntung itu yang mendapatkan keperawanan Bella.
Tapi Leo bukanlah pria biasa, Ia selalu bertanggung jawab atas Bella setelahnya. Bahkan Leo berjanji akan selalu melindungi Bella bahkan dengan nyawanya sendiri.
Bagaimana Bella, jika tahu Leo adalah anak seorang Mafia? Apalagi saat Leo bertanggung jawab meneruskan bisnis hitam orang tuanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Surliandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Godaan terbesar untuk Leo
"Hentikan fikiran burukmu itu, Bella Fortuna. Setelah ini, Kau akan bersamaku sampai Dia tak akan berani menyakitimu lagi." Leo beranjak dari dekat bella, tapi gadis itu mencekal tangannya dengan kuat.
Gadis itu tengah berada dalam sebuah keputus asaan dalam hidupnya. Ia seolah tak mampu lagi berfikir dengan jernih untuk memutuskan sesautu, dan Leo amat paham akan hal itu. Ia akhirnya duduk kembali, meraih tubuh Bella untuk tidur diatas pangkuannya saat ini. Membelai rambutnya dengan lembut hingga Ia tidur sendiri dengan lelap meski sesekali masih terisak terbawa tangisannya beberapa waktu lalu.
Leo lantas membenarkan tubuh mungil itu untuk tidur dengan benar diatas kasurnya, tapi genggama tangan itu masih saja kuat menggenggam tangan Leo seolah tak pernah membiarkannya untuk beranjak sedikitpun dari dirinya saat itu.
"Baiklah... Akan ku temani kau tidur malam ini," ucap lirih leo, yang kemudian merebahkan diri dan tidur disamping tubuh Bella saat itu. leo bahkan tak segan memeluk tubuh sahabatnya dengan erat, mengecup bahunya agar sedikit lebih tenang dari sebelumnya.
Bella tampak lebih tenang, bahkan tidurnya lelap malam ini, meski hanya tersisa beberapa jam lagi menuju pagi. Tapi setidaknya cukup untunya beristirahat dan melupakan sebagian rasa sakit yang ia derita malam ini.
"Le... Ikut," rengek bella saat leo tengah bersiap pergi bekerja. Padahal pagi itu mata bella masih tampak bengkak akibat menangis semalaman, dan bibirnya masih emrah gara-gara luka sisa semalam. Entah bagian lain, Leo belum memeriksanya pagi itu.
"Kau di kost saja, kau tenangkan diri disini agar tak lelah. Lagipula aku sudah mengizinkanmu dengan Tomo dan Pak Brandon,"
"Kalau dirumah malah inget, Le. Enak disana, banyak temen jadi ngga sepi." duduknya lemah menatap leo. Ia juga belum sarapan karena Leo belum membelikannya saat itu.
"Aku janji aku diem, aku cuma ikut kamu aja dan aku ngga kan ambil kerjaan kok. Aku diem," Bella mengacungkan kedua jarinya sebagai tanda sumpah dengan ucapannya saat itu. Leo hanya menatapnya dengan tajam, tampak mempertimbangkan apa yang bella minta padanya saat ini, dan bagaimana baik buruk untuk dirinya sendiri.
"Mandilah... Aku akan membeli sarapan terlebih dulu untumu," ucap Leo. Bella langsung tersenyum riang dan meraih handuk untuk segera mandi, sedangkan leo keluar untuk mencari sarapan untuk keduanya.
Sampai di kostnya lagi, leo sudah melihat Bella yang rapi meski masih mengenakan kemeja miliknya saat itu. Itu lebih nyaman daripada mengenakan kaos miliknya yang sedikit ketat, karena ada beberapa bagian yang masih nyeri di area dadanya efek kekerasan yang ia alami semalam.
"Sini, aku kasih salep dulu supaya memarnya hilang." ajak Leo padanya untuk duduk saling berhadapan dilantai sembari tangan bella aktif menyiapkan sarapan keduanya.
Pagi ini bagian dada Bella yang terbuka, karena baru tampak oleh Leo memar yang ada disana. meski sedikit, tapi pasti itu cukup sakit karena di area yang cukip sensitif bagi wanita. Apalagi untuk kali pertama bagi bella.
"Le_..." panggil bella yang menatap leo saat mengoles salep di dadanya saat itu. Ia melihat Leo sendiri tengah menahan diri saat sesuatu yang indah nyaris terpampang didepan matanya saat ini. Bahkan tegukan saliva dari leher Leo tampak jelas didepan mata Bella.
"Ya, Bell?" jawab Leo berusaha tenang.
"Permintaanku, bagaimana?" tagih Bella pada janji Leo kala itu. Ia merasa, hanya dengan ini hidupnya akan tenang dari kejaran sang ayah dan para anak buah pria itu. Karena yang pasti, mereka kan terus mengejar bella sejak kejadian semalam berbekal dari semua foto yang ia ambil bersama ayahnya ditaman kota.
"Pilih aku dijual ayah, atau_..."
"Dia tak akan bisa mendekat padamu selama ada aku, Bell."
"Tapi mereka tak akan menyerah selama apa yang mereka inginkan masih ada, Le." balas bella dengan sedikit tekanan akan sebuah kenyataan yang mungkin terjadi. Dan memang benar, karena saat ini semua mulai mencari Bella kemanapun mungkin Ia berada