Bertemu dan bercinta karena sebuah jebakan . Akan kah kisah satu malam ini malah akan menjadi kisah jebakan terindah bagi mereka berdua.
ikuti Kisah Arka Ratya Hardaka bersama Clare Louisa.
#clue nya adalah: Baca lagi yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#33
Setelah menghabiskan semua kimbab buatan Clare, Arka benar-benar merasa tubuh sixpacks nya mendadak menjadi one pack.
“Astaga! Seperti nya aku tidak perlu makan untuk satu bulan kalau seperti ini kenyangnya.” Ujar Arka dalam hati sambil memandangi kimbab terakhir di tanganya.
“Kau serius akan memakan kimbab yang di tangan mu itu juga Ratya?” Seru Clare dengan tatapan tidak percaya nya Arka telah menghabiskan lebih dari setengah kimbab di dalam piring itu.
“EeeuKK!” Arka bersendawa saking full nya perut nya saat ini.
“Aku masih lapar! Kau tenang saja.” Ujar nya berbohong.
Clare pun hanya bisa memandang aneh pada Arka. “Sungguh pria misterius yang aneh.” Batin Clare.
“Pasti kau sudah tidak makan seabad lama nya Ratya, maka nya kimbab satu ricecooker itu bisa kau habiskan semua.” Sarkas Clare yang jadi kenyang sendiri karena melihat Arka.
“Ha- ha- ha- ha... Kau benar!” tawa Arka terpaksa lalu memasukkan kimbab terakhir ke dalam perut nya.
“Lebih baik busuk di dalam perut ku dari pada untuk si Antonio itu.” Batin Arka dan langsung mendorong kimbab itu dengan air sebab kalau tidak maka sudah pasti tidak akan melewati tenggorokan nya sama sekali.
“Luar biasa...........”seru Clare pelan.
“Maaf, seperti nya ada telpon.” Ujar Clare pada Arka.
Drrzzzt....
Drrzzzt....
Drrzzzt....
Drrzzzt....
Drrzzzt....
Drrzzzt....
Drrzzzt....
Clare pun merogoh saku celana nya untuk mengambil handphone nya. Dan setelah dia lihat, ternyata yang menelpon nya adalah bibinya alias emak nya si Fla dan Vannessa.
“Apa lagi ini? tumben bibi menelpon ku!” Perasaan Clare langsung tidak enak begitu melihat nama bibi nya tertulis di layar handphone nya.
“Ya bi...” ujar Clare begitu mengangkat telpon dari bibi nya.
“Pulang lah sekarang Clare.” Suara Marta terdengar dingin dan serius di telpon itu.
“Kenapa perasaan ku mendadak tidak enak begini?” Clare jadi membatin sendiri setelah mendengar suara bibi nya.
“Tapi ini masih jam kerja bi. Aku tidak bisa meninggalkan kantor di jam kerja. Tidak enak dengan karyawan lain nya.” Clare beralasan.
“Kalau bibi mu suruh pulang maka pulang Clare! TUT!” telpon itu pun terputus. Tapi sebelum telpon itu terputus. Clare sangat yakin kalau suara orang yang terakhir kali bicara dengan nya tadi adalah suara kakek nya.
Clare menarik dan menghela nafas dengan sepelan mungkin. Clare tentu saja tidak ingin orang lain tahu kalau dia sedang dalam suasana hati yang tidak enak.
“Ratya! Seperti nya aku pergi dulu. Dan terima kasih sudah menemani ku mendesign dan memasak. Sampai jumpa.” Ucap Clare sambil mengambil kemeja nya serta peralatan mendesign nya. Setelah itu Clare pun pergi.
“Hufff... syukurlah akhir nya dia pergi!!” Ujar Arka yang akhirnya bisa bernafas lega setelah Clare meninggalkan ruangan itu.
Arka ingin bergerak, tapi karena perut nya terlalu kenyang, dia pun akhirnya memutuskan untuk stay di sana sebentar baru setelah itu dia pergi ke rumah sakit untuk menemui Saka.
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
Di kediaman keluarga Clare terlihat kakek nya Clare yang bernama Ellard Stuint dengan memandang geram dengan tatapan yang penuh kebencian pada foto Moon yang masih terpajang di ruang keluarga.
“Rasa malu yang kau tinggalkan saja belum hilang dari ingatan ku Moon! Kini dosa kecil yang kau tinggalkan di rumah ku telah menjadi makhluk biadab yang tega menjebak saudari-saudari nya sendiri!! Seharusnya kau bunuh saja anak itu jika kau tidak sanggup membesarkan nya! Jangan kau tinggalkan pada kami dan selalu menjadi pemancing nasib sial untuk datang ke rumah ini setiap saat!” Ujar Ellard Stuint di depan foto putri tunggal nya dari pernikahan pertama nya.