"apa Salahku Bu,?" pertanyaaan itu selalu muncul saat Ny.Kania, menyiksa anak kandungnya sendiri.
dia adalah Nirmala Albert. anak kedua dari pasangan Seno Albert dan Kania Stuard.
entah apa yang membuat Ny. Kania begitu membenci darah dagingnya sendiri. hingga membuat Putri sulungnya yang berada di luar negri, memutuska. untuk pulang.
Nirmala berencana akan di jodohkan oleh Kania. pada seorang pengusaha yang kaya raya tapi sudah berumur.
dan itu semua atas rencana Ny. Kania. wanita itu seakan tak puas menyiksa putri keduanya
akankah Sang Kakak berhasil menyelamatkan Sang adik,? dan apa yang akan terjadi selanjutnya, saat mereka tahu Rahasia terbesar di keluarga itu,?
simak Yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhevy Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
Bel istirahat pun berbunyi, membuat semua siswa yang ada di kelas, segera berhambur keluar menuju kantin.
karena memang, pikiran dan tenaga mereka telah diforsir selama 3 jam untuk mengikuti pelajaran. Hal itu membuat para siswa, merasa lega. seakan baru saja terbebas dari belenggu yang begitu hebat.
Namun, Sepertinya itu tidak berlaku untuk Nirmala. karena Gadis itu merasa biasa saja, bahkan cenderung ceria.
" lo kok nggak merasa terbebani dengan pelajaran yang tadi,?" tanya salah satu teman sebangkunya.
sontak saja, hal itu teman sebangkunya itu merasa tercengang. Bagaimana bisa, gadis yang ada di depannya itu berbicara bahwa pelajaran yang baru saja dilalui, tidak berefek sama sekali.
Padahal dirinya sudah merasa panas otaknya. bahkan sesekali memijat kepalanya yang terasa pusing.
" aku nggak pusing kok," ucapnya tersenyum tipis. Hal itu membuat, teman-temannya menjadi kagum.
" lu hebat banget tau nggak gue kagum" ucap salah satu dari mereka. Tak lama kemudian, Marisa datang menghampiri Nirmala.
mengajaknya untuk ke kantin. Hal itu membuat teman-teman Nirmala, segera membubarkan diri. karena mereka masih merasa takut dengan Marissa.
Hal itu tentu saja membuat Nirmala mengerutkan kan keningnya karena bingung." kok kayaknya mereka pada takut sama kakak?" tanya Nirmala dengan polosnya.
Mendengar hal itu Marissa terkekeh Mas Raya menggelengkan kepala. dirinya merasa gemas pada gadis yang ada di hadapan itu.
Nirmala benar-benar gadis yang sangat polos. ketika itu pula, rasa kesalnya pada Catlyn seketika menguap entah ke mana.
berganti dengan rasa gemes yang begitu kentara. bahkan Marissa beberapa kali mencubit pipi Gembul Nirmala.
" gemesin banget sih, Kenapa gue baru sadar kalau lo itu gemes" ucapnya Seraya menggertakan gigi saking gemesnya.
" Emangnya aku bayi apa Kak gemesin," kerudungnya Seraya mengerucutkan bibir.
sontak saja hal itu membuat Marissa semakin terkekeh pelan." Hehehe dasar Bocil" kumannya Seraya mengusap kepala Nirmala.
setelahnya Marisa menarik tangan Nirmala menuju kantin. dan ternyata di sana, sudah ada Agnes, Mahendra dan Alexandra.
dengan segera, Marissa mendudukkan Nirmala ke tempat duduknya." lu mau pesan apa?" tanya Mahendra Saraya melirik sinis ke arah Nirmala.
hal itu tentu saja membuat Nirmala kebingungan. Karena perlakuan Mahendra itu. dengan polosnya, gadis itu menanyakan hal yang tak sepantasnya ditanyakan.
" Kak Mahendra kok sinis banget sih sama aku, Emangnya aku salah apa?" tanya Nirmala dengan wajah polosnya.
sontak saja, hal itu membuat Marissa dan kedua temannya tertawa terbahak-bahak." hahaha syukurin Emang enak. salah sendiri suka kok sama Bocil." ucap Agnes meledek.
itu membuat Mahendra semakin kesal saja dibuatnya." diem lu" ucapnya dengan nada Ketus.
hal itu bukannya membuat Marissa dan kedua temannya mereda, justru mereka malah semakin meledek Mahendra.
tentu saja hal itu membuat Mahendra semakin kesal dibuatnya. sementara Nirmala, Gadis itu hanya terbengong karena tidak tahu dengan apa yang dibahas oleh keempat orang yang ada di hadapannya itu.
" eh hukuman dari guru BK itu harus dikerjain lho ya," ucap Mahendra memperingatkan ketiga gadis yang ada di hadapannya itu.
Seketika itu pula, tawa Marissa dan teman-temannya, turut berganti dengan cebikan bibir. dan Hal itu membuat Mahendra, seketika tertawa lepas.
" hahaha, rasain kalian Makanya jangan gangguin gue," ucapnya mencibir. hal itu tentu saja membuat Marisa dan teman-temannya mendegus kesal.
sementara Nirmala gadis cantik itu hanya bisa kebingungan Seraya menatap orang-orang yang tengah tertawa itu.
Brak
tiba-tiba saja Catlyn datang dengan teman-temannya Seraya menggebrak meja cukup kuat. hal itu tentu saja membuat semua orang terdiam.
seketika itu tubuh Catlyn menegang. dirinya baru menyadari jika Mahendra ada di sana. karena dari tadi, Mahendra terhalang oleh tembok. sehingga membuatnya mengira tak ada laki-laki yang ia kagumi.
" sial" umpat Catlyn dengan raut wajah tak menentu. karena sepertinya dirinya, salah strategi dan salah melabrak seseorang.
" ngapain lu gebrak-gebrak meja,?" tanya laki-laki itu Seraya menatap tajam ke arah Catlyn dan teman-temannya.
" e-eh, Maaf baby salah, salah orang" ucapnya terbata-bata. dirinya merasa malu sekaligus takut. takut jika Mahendra, akan semakin ilfil padanya.
dengan segera, Catlyn dan teman-temannya pergi meninggalkan kantin tersebut. Sementara Marissa dan teman-temannya, tersenyum penuh dengan kemenangan.
terkecuali Nirmala karena, gadis itu malah semakin kebingungan. dengan apa yang terjadi di hadapannya itu.
" udah nggak usah bingung, itu urusan orang dewasa" ucap Agnes Seraya menepuk pundak Nirmala.
sontak saja hal itu membuat Nirmala mendengus kesal. karena Sampai saat ini pun dirinya masih dianggap sebagai Bocil alias bocah kecil.
" aku udah gede ya Kak" ucapnya Seraya mengerucutkan bibir. hal itu semakin membuat Marissa dan teman-temannya, terkekeh pelan.
" Iya deh yang udah gede" ledek Marisa Seraya mengusap kepala Nirmala dengan lembut. Hal itu membuat Nirmala, seketika terdiam.
dirinya merasa, Marissa dan teman-temannya itu begitu tulus menyayanginya. Bahkan, Nirmala tak pernah membayangkan jika akan mendapatkan kasih sayang sebesar ini terhadap dirinya.
karena dia sadar, dirinya adalah anak yang tidak diharapkan oleh ibu kandungnya sendiri. bahkan sampai saat ini, Nirmala masih ingin merasakan kasih sayang dari sang ibu.
Namun, dirinya menyadari seperti apa posisinya di mata sang ibu. Hal itulah yang membuat Nirmala, semakin merasa terasingkan.
jangan sampai, Delisa juga ikut memusuhinya hanya karena perasaannya pada Bani. Untuk itulah, Nirmala akan bertekad mengubur dalam-dalam perasaannya.
" malah nangis nih orang" ucap Alexandra Seraya menatap Nirmala dengan ekspresi wajah bingungnya.
begitupun dengan Mahendra dan yang lain." Apa kau baik-baik saja?" tanya Mahendra khawatir. hal itu tentu saja membuat Nirmala, tersentak kaget.
karena sedari tadi, dirinya tenggelam dalam lamunan yang menyesakkan dada. hingga dirinya tak menyadari jika Tengah berada di tempat umum.
" aku nggak papa." ucapnya dengan cepat. setelahnya mengubah ekspresi menjadi seperti biasa saja.
hal itu tentu saja membuat Marisa dan yang lainnya merasa ada yang aneh dengan gadis yang ada di hadapannya itu.
" gue kok ngerasain kalau Nirmala itu aneh ya." ucap Agnes berbisik. dan hal itu mendapat anggukan dari yang lain.
sementara Mahendra, laki-laki itu hanya terdiam. karena memang dirinya tahu, akar permasalahannya. dirinya pun sampai saat ini, masih berusaha menyelidiki Apa yang sebenarnya terjadi.
Mengapa ada seorang ibu yang memperlakukan Putri kandungannya sendiri sekeji itu. namun sayangnya, Mahendra belum menemukan bukti yang akurat.
hal itu tentu saja membuat Mahendra belum bisa berterus terang di tempat umum. karena belum adanya bukti yang cukup kuat.
sampai jumpa jangan lupa tinggalkan jejak guys
mama.tirinya kejam lgi
dan nirmala tersiksa lgi.