[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]
"Aku bukanlah siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS
Season 2 =
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 2
Jangan lupa dukungannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch- 22. Tiba Di Kerajaan Dewa Bumi.
Ch- 22. Tiba Di Kerajaan Dewa Bumi.
"Baiklah, sekarang saatnya kita melanjutkan perjalanan" ucap Ming Xuan.
"Tunggu tuan, aku masih harus kembali ke danau, karena ada sesuatu yang harus aku ambil di sana" ujar Hei Jin Long.
"Pergilah, aku akan menunggumu!" sahut Ming Xuan.
"Terima kasih, tuan" jawab Hei Jin Long masuk kedalam danau.
Beberapa menit kemudian, Hei Jin Long akhirnya keluar dari dalam danau dengan membawa tiga peti kayu, ketiga peti kayu tersebut nampak biasa-biasa saja dan tidak sedikitpun menunjukkan bahwa isinya adalah benda yang berharga, tapi Ming Xuan dan yang lainnya tahu kalau peti kayu yang dibawa oleh Hei Jin Long bukanlah peti kayu biasa, karena mereka bisa merasakan aura yang sangat besar dari dalam peti kayu tersebut.
Setelah itu, Hei Jin Long langsung memberikan peti berukuran kecil kepada Ming Xuan, sedangkan peti yang ukurannya agak panjang ia berikan kepada Qiao Ning. Selanjutnya, Hei Jin Long langsung menjelaskan bahwa peti kayu yang ia berikan kepada Ming Xuan, berisi lima mutiara naga yang sangat berguna untuk meningkatkan kultivasi, sedangkan peti kayu yang ada di Qiao Ning berisi pedang yang terbuat dari taring naga, yang memiliki ketahanan dan kekuatan yang sangat luar biasa.
"Terima kasih, Hei Jin Long" ucap Qiao Ning, ia benar-benar sangat menyukai pedang pemberian Hei Jin Long, karena selain ukurannya yang tidak terlalu besar, pedang tersebut juga sangat ringan, bahkan jauh lebih ringan daripada pedang yang ia gunakan selama ini.
"Sama-sama nona, anggap saja sebagai hadiah perkenalan dariku" jawab Hei Jin Long.
"Hei Jin Long, apa kau tidak membawakan hadiah untuk kami?" tanya Yan Luo Wang.
"Tentu saja, hadiah untuk kalian bertiga ada di sini" jawab Hei Jin Long, kemudian memberikan peti kayu ditangannya kepada Yan Luo Wang.
Peti kayu yang diberikan Hei Jin Long kepada Yan Luo Wang juga berisi mutiara naga, namun kualitas mutiara naga tersebut tidak sebanding dengan yang ia berikan kepada Ming Xuan. Meski begitu, kegunaan serta manfaat dari mutiara naga tersebut masih tetap sama, yaitu sangat berguna untuk meningkatkan kekuatan serta kultivasi seseorang.
Dan bisa dikatakan bahwa mutiara naga adalah sumberdaya terbaik untuk meningkatkan kultivasi.
"Hei Jin Long, darimana kau mendapatkan mutiara naga ini?" tanya Ming Xuan.
"Ada apa tuan, apakah ada yang salah dengan mutiara naga itu?" tanya Hei Jin Long.
"Bukan apa-apa, aku hanya penasaran saja" jawab Ming Xuan.
"Jika aku tidak salah ingat, mutiara naga ini diberikan oleh yang mulia raja naga di Alam Nirvana, sama halnya dengan pedang yang ada di nona, yang juga merupakan pemberian raja naga" jawab Hei Jin Long.
Sebuah ingatan tiba-tiba saja muncul di kepala Ming Xuan ketika mendengar nama Alam Nirvana, ingatan tersebut membuat Ming Xuan mengetahui apa itu Alam Nirvana dan apa saja yang ada di sana, lalu ingatan tersebut juga membuat Ming Xuan mengetahui bahwa Alam Nirvana adalah tempat tinggal orang-orang yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, bahkan jauh lebih hebat dibandingkan orang-orang yang ada di daratan suci.
Selain itu, ingatan tersebut juga menunjukkan bahwa sebenarnya, Xing Xiuhuan juga berasal dari alam Nirvana, bahkan ingatan tersebut menunjukkan dengan sangat jelas saat Xing Xiuhuan sedang duduk di takhtanya, lalu di hadapannya ada beberapa orang yang sedang berlutut padanya, namun Ming Xuan tidak bisa melihat siapa saja orang tersebut, karena kepala mereka tertunduk ke bawah.
"Sepertinya ada yang aneh, jika memang alam Nirvana adalah tempat tinggal bagi orang-orang yang jauh lebih kuat dari daratan suci, lalu kenapa para dewa tidak tinggal di sana saja? Dan kenapa harus daratan suci yang menjadi tempat tinggal para dewa?" gumam Ming Xuan dalam hatinya.
"Ada apa, Ming Xuan?" tanya Qiao Ning.
"Bukan apa-apa, aku hanya sedang memikirkan sesuatu" jawab Ming Xuan.
"Sudahlah, sekarang mari kita lanjutkan perjalanan" lanjutnya, kemudian mereka semua melanjutkan perjalanan untuk pergi ke kerajaan dewa tanah atau dewa bumi.
Kerajaan dewa tanah atau dewa bumi.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya Ming Xuan dan yang lainnya benar-benar sampai di kota kerajaan dewa bumi. Sebenarnya mereka sudah sampai sejak lama, namun karena harus mengantre untuk melakukan pemeriksaaan, jadi mereka terpaksa harus menunggu cukup lama sebelum akhirnya benar-benar bisa masuk ke kota kerajaan dewa bumi.
Sama halnya dengan kerajaan dewa petir dan kerajaan dewa lainnya, yang hanya memiliki satu kota, kerajaan dewa bumi juga terdiri dari satu kota saja, namun kota kerajaan dewa bumi jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kota kerajaan dewa lainnya, bahkan bisa dikatakan bahwa kerajaan dewa bumi adalah kerajaan dewa terbesar di daratan suci, tapi bukanlah yang terkuat.
Saat ini, Ming Xuan dan yang lainnya sedang berjalan menyusuri jalanan kota untuk mencari penginapan, karena bagaimanapun juga, mereka akan tinggal di kota tersebut untuk waktu yang cukup lama. Selain itu, Ming Xuan masih harus mencaritahu alasan kenapa banyak kultivator yang ingin datang ke bagian Utara daratan suci, karena tidak mungkin jika tidak ada alasan yang bisa membuat mereka sangat ingin datang ke tempat tersebut.
"Ada apa itu, kenapa sangat ramai?!" tanya Yan Luo Wang, sambil melihat ke arah keramaian.
"Karena kau yang bertanya, maka kau harus cari tahu sendiri" jawab Yin Lin.
"Memangnya kau siapa?! Berani sekali memberiku perintah!" ujar Yan Luo Wang.
"Yin Lin benar, sebaiknya kau cari tahu apa yang terjadi di sana, siapa tahu ada sesuatu yang menarik, atau mungkin ada informasi berguna untuk kita nantinya" ucap Ming Xuan.
"Baik tuan!" jawab Yan Luo Wang, kemudian mendatangi keramaian yang tadi ia lihat.
Beberapa menit kemudian, Yan Luo Wang akhirnya kembali menemui Ming Xuan dan yang lainnya, ia kemudian mengatakan jika malam ini akan ada pelelangan besar-besaran di kerajaan dewa bumi, lalu ia juga mengatakan bahwa akan ada barang yang sangat menarik yang akan di lelang nantinya.
"Baiklah, kalau begitu kita akan ikut lelang malam ini. Tapi sebelum itu, Yin Lin, kau harus mencari topeng untuk kita semua" ucap Ming Xuan.
"Baik tuan" jawab Yin Lin, kemudian pergi menjalankan perintah Ming Xuan.
Setelah itu, mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari penginapan, agar mereka bisa segera bersiap-siap untuk mengikuti acara pelelangan tersebut, karena dalam beberapa jam lagi, matahari di daratan suci akan segera terbenam. Selain itu, mereka juga sudah cukup lelah dan harus segera mengistirahatkan tubuhnya.
Selang beberapa menit kemudian, mereka akhirnya berhasil menemukan penginapan dan langsung memesan kamar di sana, tapi...
"Apa?! Kamarnya hanya tersisa tiga?!" ucap Ming Xuan.
"Benar tuan, karena malam ini ada pelelangan jadi banyak pengunjung yang datang ke kota ini, selain itu, hanya di penginapan ini yang masih belum terisi penuh" jawab pelayan penginapan.
"Sudahlah, kalau begitu aku akan pesan ketiga kamar itu untuk empat belas hari" ucap Ming Xuan, kemudian menyelesaikan pembayarannya dengan pelayan tersebut.
(Maaf hari ini author cuma bisa update dua chapter dulu, mungkin besok malam author akan update tiga atau lima chapter)
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...