NovelToon NovelToon
The Villain Wears A Crown

The Villain Wears A Crown

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: karinabukankari

Balas dendam? Sudah pasti. Cinta? Tak seharusnya. Tapi apa yang akan kau lakukan… jika musuhmu memakaikanmu mahkota?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karinabukankari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32: Rise of the Fractured Crown

Langit di atas Ravennor sudah tak lagi biru. Retakan sihir yang membelah langit seperti luka terbuka di atas dunia, memancarkan semburat cahaya yang tak dikenal warna pastinya—perpaduan antara emas, ungu, dan hitam. Dan di bawahnya, perjalanan terakhir dimulai.

Lokasi mereka: Endareth, reruntuhan kerajaan kuno yang disebut-sebut sebagai tempat pertama sihir diciptakan, sekaligus tempat Takhta Kekosongan berdiri. Takhta ini dulu diduduki oleh penguasa pertama dunia, yang konon... hilang karena ia mencoba mengendalikan seluruh waktu.

Seraphine, Orin, Caelum, dan Ash kini berdiri di depannya.

Takhta itu hanya tampak seperti kursi batu besar, tetapi dari dekat, kau bisa melihat denyut jantung dunia merambat di dalam retakan-retakan di sisinya. Sebuah makhluk tak berwujud—yang kini menyatu dalam tubuh Orin—bergetar saat mendekatinya, seolah pulang ke rumah.

Ash berbicara pertama. “Kalau kita dudukkan seseorang di situ… ia akan bisa mengatur realitas. Sihir. Waktu. Politik. Semuanya.”

Caelum menjawab lirih, “Atau menghancurkan dunia dalam satu napas.”

Seraphine memejamkan mata. “Kita tidak datang untuk duduk di sana. Kita datang untuk menghancurkannya.”

Orin menatapnya, tapi kini wajahnya sulit dibaca. Setengah dirinya masih Orin… tapi separuh lainnya? Entitas yang tak bisa dijinakkan.

“Kursi ini... tidak bisa dihancurkan dengan kekuatan,” ucapnya. “Hanya dengan niat yang murni. Seseorang harus menolak kekuasaan, bahkan ketika ia mampu menggunakannya.”

“Seseorang harus duduk di sana... dan memilih untuk tidak menjadi apa-apa.”

Mereka terdiam. Tidak ada yang bicara. Karena semua dari mereka tahu—siapapun yang duduk di situ, tak akan keluar sebagai manusia biasa lagi.

**

Kilatan cahaya membelah langit saat pasukan Fraksi Tertua datang. Mereka adalah kelompok sisa bangsawan, penyihir puritan, dan pecahan kerajaan lama yang ingin mengembalikan kekuasaan tunggal dengan cara apapun. Dipimpin oleh Lady Elmare, mantan penasihat raja terakhir sebelum revolusi.

“Serahkan Takhta itu!” teriak Elmare dari balik armor perak. “Kami akan mengatur ulang dunia! Kalian tidak paham—kekacauan ini hanya bisa diatur dengan tangan besi!”

Seraphine mengangkat tangan, sihir kuno membara di telapak tangannya. Tapi Orin menahannya.

“Mereka tidak datang untuk berdialog. Tapi kita bisa beri mereka pilihan.”

Ash melangkah maju. “Atau kita akhiri ini di sini. Dengan darah... atau dengan kebenaran.”

Caelum mendekatkan kristal tua ke tanah. Dalam sekejap, bayangan raksasa muncul—proyeksi masa lalu: peristiwa di mana raja pertama menciptakan takhta, lalu dikutuk oleh sihirnya sendiri karena keserakahannya.

Semua yang melihat itu terdiam. Bahkan Lady Elmare.

“Kita sudah melihat ini terjadi sebelumnya,” kata Caelum. “Kita tahu bagaimana akhirnya. Dan kalian... masih ingin mengulangnya?”

**

Seraphine maju ke Takhta Kekosongan. Jubahnya berkibar pelan. Ia meletakkan tangan di sandaran dingin kursi itu. Cahaya menyerap masuk ke tubuhnya—seluruh ingatan dunia berputar di kepalanya: pertempuran, pengkhianatan, cinta, kelahiran sihir, kematian kebenaran, dan—Orin.

“Kalau aku duduk,” katanya pelan, “aku bisa menghapus semuanya. Membuat dunia baru. Tapi itu bukan revolusi. Itu pelarian.”

Orin menatapnya dengan mata yang berpendar ungu samar.

“Jangan jadi dewi. Jadilah saksi.”

Seraphine tersenyum.

“Aku tidak akan duduk.”

Tapi sebelum ia mundur, Orin maju.

“Tapi aku... harus.”

Mereka semua menatapnya.

“Setengah dari diriku adalah kebohongan. Setengahnya lagi... pengingat. Aku akan duduk. Tapi bukan untuk memimpin. Aku akan duduk agar takhta ini… tidak bisa diduduki lagi.”

**

Orin duduk. Detik itu juga, dunia berguncang. Suara nyaring tanpa bentuk terdengar dari segala arah.

“APAKAH KAU MENYERAHKAN SEMUA?”

“Ya,” jawab Orin.

“APA YANG KAU INGINKAN?”

“Agar dunia... bisa memilih sendiri.”

“KAMU SIAP MENGHILANG?”

Orin menatap Seraphine. “Aku tidak pernah benar-benar ada, bukan?”

Ia tersenyum.

“Maka biarlah aku... menjadi awal dari yang baru.”

**

Cahaya meledak. Takhta retak. Suara entitas sirna.

Saat semua tenang, takhta telah menghilang. Hanya batu biasa yang tersisa. Dan Orin... tidak terlihat di mana pun.

Tapi langit kembali utuh.

Dan dunia… mulai bernapas ulang.

**

Ash meletakkan tangan di pundak Seraphine. “Apa sekarang?”

Seraphine menatap ke arah timur, tempat Ravennor bersinar kembali. “Sekarang... kita mulai dunia yang tidak dikendalikan satu tangan. Tapi dibangun oleh banyak tangan.”

Caelum menambahkan, “Dan kali ini, tanpa takhta.”

Tapi... apakah ini benar-benar akhir?

sebuah suara terdengar dari reruntuhan:

“Bahkan ketika kursi telah hilang… ingatan tentangnya tetap hidup. Dan selama masih ada yang menginginkannya… Takhta itu akan kembali.”

Langit utara memerah, bukan karena matahari terbenam, tapi karena sesuatu yang lebih tua dari siang dan malam: sihir yang lupa bagaimana caranya tidur.

Seraphine dan Caelum berdiri di tepi celah besar yang menganga di tanah. Reruntuhan di bawah mereka membentuk pola melingkar, seperti luka kuno yang dibuka kembali. Di pusatnya, berdiri Orin… dan sesuatu yang bukan manusia berdiri di sisinya.

“Dia sudah membukanya,” bisik Seraphine, suaranya nyaris tak terdengar.

“Pintu Ketiga,” gumam Caelum, menegakkan tubuhnya. “Kita terlambat.”

Dari kejauhan, Orin mengangkat tangan. Sihir ungu mengalir dari tanah, menari di udara seperti asap berjiwa. Makhluk di sebelahnya—tinggi, kurus, tak bertulang, dan bermata tiga—berbicara dalam bahasa yang tidak pernah diciptakan oleh lidah manusia.

“Selamat datang, para warisan masa lalu,” suara Orin menggema, tidak keras, tapi terasa langsung di dada. “Kalian datang untuk menyelamatkan dunia. Tapi dunia tidak ingin diselamatkan. Ia ingin diulang.”

Seraphine maju, perlahan. “Orin… ini bukan cara kita. Kita berjuang untuk dunia yang bebas, bukan dunia yang dikendalikan oleh kegelapan kuno.”

Orin menatapnya—mata yang dulu penuh kebimbangan, kini dingin dan tajam.

“Kita berjuang agar tidak ada lagi ketimpangan. Tapi dunia memilih diam. Jadi aku memilih sesuatu yang akan membuat mereka mendengar. Bahkan jika itu berarti... menjadi mimpi buruk yang mereka takutkan.”

Makhluk di sebelah Orin—The Hollow—menggeliat pelan, lalu menghilang ke dalam bayangan.

Dari balik tanah dan langit, retakan-retakan sihir mulai muncul.

Dan di tempat lain di Ravennor…

Ash berdiri di balkon tinggi observatorium. Bola kristal hitam di belakangnya kini benar-benar pecah—dan di dalamnya, lubang tak berdasar seperti mulut dunia itu sendiri.

Seorang pembawa pesan berlari ke arahnya.

“Sir! Kami menerima sinyal sihir dari timur juga. Bukan hanya dari Orin. Ada... pihak ketiga.”

Ash menoleh, matanya menyipit.

“Siapa lagi yang cukup gila membangunkan sihir seperti ini?”

Jawabannya datang dalam bentuk burung gagak yang jatuh dari langit—bukan mati, tapi terbakar dari dalam oleh simbol sihir yang sama dengan altar tempat Seraphine jatuh dulu: mata terbalik.

Lady Mirella, di ruang Dewan, menatap peta besar Ravennor. Api kecil dinyalakan di setiap tempat yang menunjukkan gangguan. Dan api itu kini mulai menari.

“Rakyat resah. Toko-toko dibakar, dewan kota diserang oleh kelompok bertopeng. Mereka menyebut diri mereka The True Blood.”

“Apa itu faksi baru?” tanya salah satu penasihat.

“Bukan,” jawab Mirella lirih. “Itu nama kuno… nama dari sekte pendukung raja yang seharusnya sudah punah dua generasi lalu.”

Kembali ke lembah utara…

Tanah mulai bergetar. Seraphine dan Caelum berlari turun, menerobos medan sihir yang tak stabil.

Tapi suara dalam kepala Seraphine kembali—sama seperti yang ia dengar di altar dulu.

“Kau adalah warisan. Tapi bukan akhir.”

Dan untuk pertama kalinya, Seraphine merasa ia bukan hanya bagian dari revolusi… tapi bagian dari sesuatu yang jauh lebih tua.

Malam itu, Umbra Mortem bernafas lagi.

Dan Ravennor, untuk pertama kalinya dalam sejarah barunya, merasakan… ketakutan.

To be continued...

1
karinabukankari
🎙️“Capek? Lelah? Butuh hiburan?”

Cobalah:

RA-VEN-NOR™

➤ Teruji bikin senyum-senyum sendiri
➤ Kaya akan plot twist & sihir kuno
➤ Mengandung Caelum, Ash, dan Orin dosis tinggi

PERINGATAN:
Tidak dianjurkan dibaca sambil di kelas, rapat, atau pas lagi galau.
Efek samping: jadi bucin karakter fiksi.

Konsumsi: TIAP JAM 11 SIANG.
Jangan overdosis.
karinabukankari
“Kamu gak baca Novel jam 11?”

Gemetar...
Tangan berkeringat...
Langit retak...
WiFi ilang...
Kulkas kosong...
Ash unfollow kamu di mimpi...

➤ Tiap hari. Jam 11.

Ini bukan sekadar Novel.
Ini adalah TAKDIR. 😭
karinabukankari
“Halo, aku kari rasa ayam...
Aku sudah capek ngingetin kamu terus.”

➤ Novel update jam 11.
➤ Kamu lupa lagi?

Baiklah.
Aku akan pensiun.
Aku akan buka usaha sablon kaus bertuliskan:

❝ Aku Telat Baca Novel ❞

#AyamMenyerah
karinabukankari
Ash (versi ngelantur):
“Kalau kamu baca jam 11, aku bakal bikinin kamu es krim rasa sihir.”

Caelum (panik):
“Update?! Sekarang?! Aku belum siap tampil—eh maksudku… BACA SEKARANG!”

Orin (pegangan pohon):
“Aku bisa melihat masa depan... dan kamu ketinggalan update. Ngeri ya?”

📅 Jam 11. Tiap hari.

Like kalau kamu tim baca sambil ketawa.
Komen kalau kamu tim “gue nyempil di kantor buat baca novel diem-diem”
karinabukankari
“Lucu…
Kamu bilang kamu fans Ravennor,
Tapi jam 11 kamu malah scroll TikTok.”

Jangan bikin aku bertanya-tanya,
Apakah kamu masih di pihakku…
Atau sudah berubah haluan.

➤ Novel update tiap hari.
➤ Jam 11.

Jangan salah pilih sisi.
– Orin
karinabukankari
“Aku tidak banyak bicara…
Tapi aku perhatikan siapa yang selalu datang jam 11… dan siapa yang tidak.”

Dunia ini penuh rahasia.
Kamu gak mau jadi satu-satunya yang ketinggalan, kan?

Jadi, kutunggu jam 11.
Di balik layar.
Di balik cerita.

– Orin.
karinabukankari
“Oh. Kamu lupa baca hari ini?”

Menarik.

Aku kira kamu pembaca yang cerdas.
Tapi ternyata...

➤ Baca tiap hari. Jam 11.
➤ Kalau enggak, ya udah. Tapi jangan salahin aku kalau kamu ketinggalan plot twist dan nangis di pojokan.

Aku sudah memperingatkanmu.

– Ash.
karinabukankari
📮 Dari: Caelum
Untuk: Kamu, pembaca kesayanganku

"Hei…
Kamu masih di sana, kan?
Kalau kamu baca ini jam 11, berarti kamu masih inget aku…"

🕚 update tiap hari jam 11 siang!
Jangan telat… aku tunggu kamu di tiap halaman.

💙 – C.
karinabukankari
🐾 Meong Alert!

Kucing kerajaan udah ngamuk karena kamu LUPA update!

🕚 JAM 11 ITU JAM UPDATE !

Bukan jam tidur siang
Bukan jam ngelamunin mantan
Bukan jam ngintip IG crush

Tapi... JAMNYA NGIKUTIN DRAMA DI RAVENNOR!

😾 Yang kelewat, bakal dicakar Seraphine pakai kata-kata tajam.

#Jam11JamSuci #JanganLupaUpdate
karinabukankari
🐓 Jam 11 bukan jam ayam berkokok.
Itu jamnya:
✅ plot twist
✅ karakter ganteng
✅ baper kolektif
✅ kemungkinan besar ada adegan nyebelin tapi manis

Jangan lupa update TIAP HARI JAM 11 SIANG

📢 Yang gak baca… bakal disumpahin jadi tokoh figuran yang mati duluan.
karinabukankari
🕚 JAM 11 SIANG ITU JAM SUCI 😤

Itu bukan jam makan, bukan jam rebahan...
Itu jam baca komik kesayangan KAMU!

Kalau kamu ngelewatin update:
💔 Caelum nangis.
😤 Seraphine ngambek.
😎 Ash: “Terserah.”

Jadi yuk… BACA. SEKARANG.

🔁 Share ke temanmu yang suka telat update!
#ReminderLucu #UpdateJam11
karinabukankari
⚠️ PENGUMUMAN PENTING DARI KERAJAAN RAVENNOR ⚠️

📆 Update : SETIAP HARI JAM 11 SIANG!

Siapa yang lupa...?
➤ Ditarik ke dunia paralel.
➤ Dikejar Orin sambil bawa kontrak nikah.
➤ Dijadikan tumbal sihir kuno oleh Ash.
➤ Dipelototin Seraphine 3x sehari.

Jadi... JANGAN LUPA BACA YAAA!

❤️ Like | 💬 Komen | 🔔 Follow
#TimGakMauKetinggalan
karinabukankari
📢 HALOOO PARA PEMBACA TERSAYANG!!
Komik kita akan UPDATE SETIAP HARI!
Jadi jangan lupa:
💥 Siapkan hati.
💥 Siapkan cemilan.
💥 Siapkan mental buat gregetan.

⏰ Jam tayang: jam 11.00 WIB

🧡 Yang lupa update, nanti ditembak cinta sama si Caelum.

➕ Jangan lupa:
❤️ Vote
💬 Komen
🔁 Share
🔔 Follow & nyalain notif biar gak ketinggalan~
Luna_UwU
Ditambahin sekuel dong, plis! 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!